Kartu Nama

Sudah dua hari Alwi dirawat di rumah sakit, pagi tadi dokter Mentari tidak melakukan pemeriksaan kepadanya. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter lainnya dan pesan dokter itu besok pagi dia sudah boleh pulang.

"Kenapa Bro lemes banget, bukan Dokter cantik yang memeriksa hahaha..." kelakar Aldo melihat muka sahabatnya kusut.

"Apa sih Kamu, ledek terus."

"Haha... muka kamu itu tidak bisa berbohong. Besok kamu sudah boleh pulang ini kesempatan kamu untuk mendekati dokter cantik itu. " Aldo memanasi Alwi.

"Caranya." Alwi tertarik juga.

"Tenang aja, biar Aldo yang mengatasi." Aldo berdiri dan menepuk dadanya sendiri.

"Yakin Kamu bisa."

"Nggak percaya dengan tim kepercayaan mu ini."

"Oke, Aku percaya sama Kamu."

Sejak malam Ia yang menunggu Alwi Karena Mama Ani merasa tidak enak badan dan dia harus menunggu lagi karena Mama Ani akan datang siang.

Aldo kemudian keluar dari ruangan menuju tempat Suster dan menanyakan keberadaan Dokter Mentari kepada Mereka.

"Permisi Sus."

"Iya Pak, ada yang bisa Kami bantu."

"Saya mencari Dokter Mentari apa beliau ada." tanya Aldo sopan.

"Sebentar ya Pak, Kami cek."

Aldo menganggukkan kepalanya dan suster mengecek di komputer. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya suster memberikan jawaban.

"Maaf Pak, Dokter Mentari sedang ada jadwal operasi. Apakah ada keperluan yang sangat penting Pak nanti akan Kami sampaikan." Suster itu menawarkan bantuan karena Mereka tau sedang berbicara dengan polisi.

"Bisa minta nomor ponselnya, karena Kami akan sangat membutuhkannya untuk meminta beberapa keterangan." alibi dari Aldo.

"Baik Pak, sebentar Kami carikan kartu namanya." Suster mengecek beberapa kumpulan data dokter dan memberikan kartu nama dokter Mentari kepada Aldo.

"Ini Pak."

"Baik terima kasih sekali, kalau begitu saya permisi dulu." Aldo meninggalkan Suster itu dengan perasaan gembira berhasil mendapatkan kartu nama dokter Mentari.

Dia kembali ke ruangan Alwi di rawat. " Ini lihat Aku bawa apa." Aldo memamerkan kertas kecil yang merupakan kartu nama dari dokter Mentari.

"Apa itu." Alwi mengerutkan dahinya penasaran dengan yang di bawa Aldo.

"Coba tebak apa." Aldo menampakkan foto Mentari ke arah Alwi.

"Nggak kelihatan Bro, deketan sini."

Aldo dari jauh memperlihatkannya.

"Ini lihat." Aldo menggerak-gerakkan kartu nama dokter Mentari di depan wajah Alwi kemudian diraih olehnya.

"Dapat darimana Kamu." Alwi memperhatikan kartu nama itu.

"Aldo gitu, selalu ada acara. Nggak perlu tahu kamu dari mana aku mendapatkannya yang penting sekarang sudah ada di tangan." Aldo merasa bangga dengan dirinya sendiri.

"Oke, bagus juga kerja Kamu. Tapi nggak nyolongan kamu di ruangannya." tatap Alwi penuh selidik kepada Aldo.

" Astaghfirullahaladzim pikiran kamu itu loh. masa tukang tangkap maling jadi maling sendiri rusak dong reputasi Aku." Aldo menggelengkan kepalanya dan Alwi pun hanya tertawa.

"Hahaha, menangkap maling jadi tukang maling dong." kelakar Alwi.

" Kurang asem kamu, Nggak terima kasih malah ngeledek aja." Aldo menjatuhkan dirinya ke sofa dengan kesal.

"Iya makasih Bro. Kau sahabatku terhebat." Alwi mengacungkan dua jempolnya ke arah Aldo.

"Pasti dong. Sekarang bagian Kamu segera eksekusi atau kamu akan menyesal seumur hidup." ancam Aldo.

"Sadis bener kamu bro."

" Iya dong kamu mau jadi perjaka tua sampai kapan, umur berapa kamu sekarang." Aldo mendelik ke Alwi memang susah bener memberitahu sahabatnya satu itu.

"Ya baru 32." jawab Alwi santai.

"Gila kamu ya 32 masih santai aja. Sudah pusing ngomong sama kamu biarin aja mau jadi perjaka tua." Aldo merebahkan dirinya di atas sofa.

"Iya aku akui deh Dia cantik. Oke eksekusi." Alwi terlalu bersemangat hingga terasa nyeri.

"Aduhhh.. kenapa ini masih nyeri."

"Tubuh aja besar, atletis sama cewek gak berani." ledek Aldo.

"Bukan nggak berani Bro, tapi masih memilih yang tepat."

" Jangan terlalu banyak memilih nanti yang terbaik yang malah pergi baru tahu rasa kamu."

"Iya cerewet aja kamu macam emak - emak."

"Aku begini Itu demi kamu bro." Aldo duduk kembali dan menyilangkan tangannya.

"Iya oke siap laksanakan."

Kemudian terdengar pintu terbuka ternyata Mama yang datang.

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam Ma." Aldo mencium tangan Mama begitu juga Alwi saat Mama mendekat.

" Kalau sakit gak usah ke sini tadi Ma biar Aldo yang jaga Alwi." Alwi merasa kasihan dengan Mamanya harus bolak-balik ke rumah sakit.

" Mama kepikiran sama Aldo Kasihan anaknya semalam gak ketemu sama dia gara-gara nungguin kamu." Mama duduk di sofa samping Aldo dan membuka bawaannya.

"Iya Ma, suruh cari istri itu kalau sakit dia nggak nyusahin kita lagi Ma." Aldo kompor.

"Udah capek ini mulut Mama nyuruh dia nyari istri, Biarin aja kalau mau jadi perjaka tua."

" Astaghfirullahaladzim Ma, ucap yang bagus dong Ma buat anaknya doa itu Ma." ucap Alwi tak terima.

" Astagfirullahaladzim, Mama juga susah juga ya kalau dia enggak nikah-nikah nanti aduh pusing nih kepala Mama tambahan." Mama menggeleng-gelengkan kepalanya dan Aldo pun hanya tersenyum.

"Kalau Alwi enggak mau nikah nikah Ma. Nanti Mama ikut Aldo aja biar ramai di rumah sama anak-anak Aldo."

"Terus aku sama siapa bro."

" Kamu kan suka sendiri hidup aja sendiri ya kan Ma." Aldo merangkul Mama sahabatnya itu.

"Heemm... bener itu." Mama mengangguk-anggukkan kepalanya."

######

Kasih jempolnya dong 😀😀😀😀...

Biar semangat lanjut ☺☺☺☺

Terpopuler

Comments

cicik

cicik

mengalir seperti reality...good job author👍

2021-08-06

2

Tamar Satiawan

Tamar Satiawan

bguuuuuussss

2021-07-11

0

Eni Vrielly Barata

Eni Vrielly Barata

bagus ceritanya...

2021-06-30

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Tatapan Mata
3 Baru kenal dan Sudah Akrab
4 Kartu Nama
5 Usaha dulu
6 Di save tak di hubungi
7 Saya Milik Negara
8 Sakit Jantung
9 Rahasia
10 Curhatan
11 Isi Hati
12 Maksud hati tidak bertepuk sebelah tangan
13 Calon Bidadari Surga Ku
14 Perempuan harus berani
15 Ingin mengenal Mu lebih Jauh
16 Teka - Teki
17 Masih Teka - Teki
18 Jederrr.....
19 Bukan Kebetulan
20 Apakah itu Benar
21 Syok
22 Harus bisa Menerima
23 Saling Memaafkan
24 Titik Terang
25 Flashback
26 Orang Tua Kandung Ku
27 Teriris
28 Saling Menerima
29 Yakinkah Alwi...
30 Restu Mama
31 Menuju kepada yang berhak
32 Dag Dig Dug
33 Menjadi Menantu Mama
34 Abang Siap Antar Jemput
35 Lepaskan !!!!
36 Sayang..
37 Masalah harus dihadapi tetapi lihat dahulu masalahnya...
38 Meminta Restu
39 Para Mama yang semangat
40 Tuan Putri aman dengan Paduka Raja
41 Persiapan
42 Selangkah lagi
43 Calon Suami
44 Cembukut... (Cemburu Akut)
45 Uupps...
46 Penculikan...
47 Titik Terang
48 Penderitaan Mentari
49 Mama Susi Syok..
50 Penyelamatan Mentari
51 Terima kasih Bang
52 Kabar Gembira
53 Menuju Halal
54 Membiarkan kamu bersandar di tubuh Abang
55 SAH....
56 Beautiful In White
57 Hanya tidur aja ya Bang
58 Jangan lihat Belakang ya Bang...
59 Alibi Alwi
60 Berhasil.. Hore..
61 Punya istri cantik itu harus ekstra Waspada..
62 Kita saling Mengenal dan Memahami
63 Cerita Masa Lalu
64 Resepsi
65 Suprise
66 Pangeran siap mengantar tuan putri kemana saja
67 Filosofi Matahari Terbenam
68 Jangan lagi Bang..
69 Pingsan
70 Pengakuan Cinta
71 Di tagih cucu
72 Ingat sekarang ada yang menunggu di rumah
73 Khawatir
74 Ridho Suami
75 Teringan Kembali
76 Dimintai Keterangan
77 Telepon mencurigakan
78 Audisi jodoh Ani
79 Kekompakan Alwi dan Aldo
80 Kehadiran Masa Lalu
81 "Menolong tak harus memandang siapa yang ditolong." Mentari
82 Saling Percaya
83 Bahagia Bersama Mu
84 Surat Perintah
85 Ngidam.....???
86 Suprise
87 Ceramah Kak Amel
88 Terpesona
89 Berangkat
90 Bawaan Bayi
91 Dijamin masih ting - ting.
92 Perkenalan yang lucu
93 Maaf ya sementara menonton dulu
94 Filosofi Pohon Cinta Alwi
95 Pertemuan yang diimpikan
96 Nanti Balik Abang Antar Ya
97 Semoga kita bisa berlanjut ke hubungan yang lebih serius
98 Itu Namanya Cowok
99 Tragedi tak terduga
100 Melamar Mu
101 Segera di halalin
102 Ucapan Pedas Ridwan
103 Abang mau ketemu sama Mama dan Papa
104 Kehebohan Mama Ani
105 Perkenalan Ani
106 Tunangan
107 Kerja malam
108 Abang harus kembali Selamat
109 Nasib Rizki
110 Saya ke sana Sekarang " Ani.
111 Abang jahat
112 Mau marah nggak bisa
113 Maaf Abang nggak bisa antar Kamu
114 Kekhawatiran Mama Susi
115 Sebentar lagi
116 Silaturahmi Keluarga Ani
117 Ini Darurat.. Tapi nyenengin
118 Dikira kita nggak tahu
119 Menjelang hari H
120 SAH
121 Sepanjang hidup ku hanya untuk dirimu
122 Malu masih sore di lihat cicak
123 SAH, dulu baru boleh
124 Ani Merasa Sedih
125 Maaf Bang, puasa dulu
126 Kamu anak Mama
127 Perhatian Rizki
128 Unduh Mantu
129 Berfikiran positif ya
130 Ketakutan Ani
131 Dokter juga manusia biasa
132 Penguntit
133 Siapa Mereka
134 Pengakuan
135 Penyergapan
136 Penggrebekan
137 Tergiur Uang
138 Ketabahan Ani
139 Kabar gembira
140 Ani beruntung memiliki Abang
141 Suprise
142 Kebersamaan Keluarga
143 Berita membahagiakan
144 Jangan bersedih
145 Tujuh bulanan
146 Kesabaran Rizki
147 Rasa Syukur Mama Ani
148 Jaga Istri lebih ekstra sekarang
149 Naila ok
150 Semua baik - baik saja
151 Kekhawatiran Alwi
152 Kegembiraan Alwi
153 Semua saudara
154 Alwi gelisah
155 Kontraksi
156 perjuangan Mentari
157 Hafiz
158 Cucu Oma
159 Kepulangan Hafiz
160 Aqiqah
161 Sabar Ani
162 Semua sudah sesuai porsinya
163 Maunya....
164 kecelakaan
165 minal aidzin
166 Doa untuk Bi Siti
167 Kekhawatiran Husain
168 Keikhlasan Keluarga
169 Kepergian Bi Siti
170 Kepedulian Alwi dan Rizki
171 Telepon pagi hari
172 Ujian Pak Muslih
173 Ketenangan Alwi
174 Hafiz bisa merasakannya
175 Kedatangan Mentari
176 Bakti Mentari
177 Kepulangan Bapak Muslih
178 Hati - Hati Bang Alwi
179 Telepon misterius
180 Jebakan
181 Tak sedikitpun Goyah
182 Merindu
183 Bentuk Sayang Alwi
184 Penangkapan
185 Ini Beneran Papa
186 Melepas Rindu
187 Papa Muda
188 Makasih Pa
189 Superhero
190 Buah Kesabaran
191 Hamil Kembar
192 Suami - suami Protektif
193 Cemburu sama Hafiz
194 PROMO NOVEL BARU
195 Kehamilan Ani
196 Hafiz Birthday's
197 PROMO CERPEN
198 Perlu diperiksakan itu istrinya
199 Mau anaknya ileran
200 Parfum kamar mandi
201 Menanti kelahiran Ani
202 Kejutan dari Alwi
203 Kelahiran Baby Twin
204 Dua Srikandi
205 Dunia Perbapakan
206 Bersama lagi
207 Didik anak mu dengan baik
208 Abang sayang Adik
209 Abang bukan artis
210 Pembukaan 3
211 Baby Girl Or Boy
212 Suami maunya Enak Aja
213 Adinda
214 Mau seperti Mama dan Papa
215 Kebahagiaan Alwi dan Mentari
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Pertemuan
2
Tatapan Mata
3
Baru kenal dan Sudah Akrab
4
Kartu Nama
5
Usaha dulu
6
Di save tak di hubungi
7
Saya Milik Negara
8
Sakit Jantung
9
Rahasia
10
Curhatan
11
Isi Hati
12
Maksud hati tidak bertepuk sebelah tangan
13
Calon Bidadari Surga Ku
14
Perempuan harus berani
15
Ingin mengenal Mu lebih Jauh
16
Teka - Teki
17
Masih Teka - Teki
18
Jederrr.....
19
Bukan Kebetulan
20
Apakah itu Benar
21
Syok
22
Harus bisa Menerima
23
Saling Memaafkan
24
Titik Terang
25
Flashback
26
Orang Tua Kandung Ku
27
Teriris
28
Saling Menerima
29
Yakinkah Alwi...
30
Restu Mama
31
Menuju kepada yang berhak
32
Dag Dig Dug
33
Menjadi Menantu Mama
34
Abang Siap Antar Jemput
35
Lepaskan !!!!
36
Sayang..
37
Masalah harus dihadapi tetapi lihat dahulu masalahnya...
38
Meminta Restu
39
Para Mama yang semangat
40
Tuan Putri aman dengan Paduka Raja
41
Persiapan
42
Selangkah lagi
43
Calon Suami
44
Cembukut... (Cemburu Akut)
45
Uupps...
46
Penculikan...
47
Titik Terang
48
Penderitaan Mentari
49
Mama Susi Syok..
50
Penyelamatan Mentari
51
Terima kasih Bang
52
Kabar Gembira
53
Menuju Halal
54
Membiarkan kamu bersandar di tubuh Abang
55
SAH....
56
Beautiful In White
57
Hanya tidur aja ya Bang
58
Jangan lihat Belakang ya Bang...
59
Alibi Alwi
60
Berhasil.. Hore..
61
Punya istri cantik itu harus ekstra Waspada..
62
Kita saling Mengenal dan Memahami
63
Cerita Masa Lalu
64
Resepsi
65
Suprise
66
Pangeran siap mengantar tuan putri kemana saja
67
Filosofi Matahari Terbenam
68
Jangan lagi Bang..
69
Pingsan
70
Pengakuan Cinta
71
Di tagih cucu
72
Ingat sekarang ada yang menunggu di rumah
73
Khawatir
74
Ridho Suami
75
Teringan Kembali
76
Dimintai Keterangan
77
Telepon mencurigakan
78
Audisi jodoh Ani
79
Kekompakan Alwi dan Aldo
80
Kehadiran Masa Lalu
81
"Menolong tak harus memandang siapa yang ditolong." Mentari
82
Saling Percaya
83
Bahagia Bersama Mu
84
Surat Perintah
85
Ngidam.....???
86
Suprise
87
Ceramah Kak Amel
88
Terpesona
89
Berangkat
90
Bawaan Bayi
91
Dijamin masih ting - ting.
92
Perkenalan yang lucu
93
Maaf ya sementara menonton dulu
94
Filosofi Pohon Cinta Alwi
95
Pertemuan yang diimpikan
96
Nanti Balik Abang Antar Ya
97
Semoga kita bisa berlanjut ke hubungan yang lebih serius
98
Itu Namanya Cowok
99
Tragedi tak terduga
100
Melamar Mu
101
Segera di halalin
102
Ucapan Pedas Ridwan
103
Abang mau ketemu sama Mama dan Papa
104
Kehebohan Mama Ani
105
Perkenalan Ani
106
Tunangan
107
Kerja malam
108
Abang harus kembali Selamat
109
Nasib Rizki
110
Saya ke sana Sekarang " Ani.
111
Abang jahat
112
Mau marah nggak bisa
113
Maaf Abang nggak bisa antar Kamu
114
Kekhawatiran Mama Susi
115
Sebentar lagi
116
Silaturahmi Keluarga Ani
117
Ini Darurat.. Tapi nyenengin
118
Dikira kita nggak tahu
119
Menjelang hari H
120
SAH
121
Sepanjang hidup ku hanya untuk dirimu
122
Malu masih sore di lihat cicak
123
SAH, dulu baru boleh
124
Ani Merasa Sedih
125
Maaf Bang, puasa dulu
126
Kamu anak Mama
127
Perhatian Rizki
128
Unduh Mantu
129
Berfikiran positif ya
130
Ketakutan Ani
131
Dokter juga manusia biasa
132
Penguntit
133
Siapa Mereka
134
Pengakuan
135
Penyergapan
136
Penggrebekan
137
Tergiur Uang
138
Ketabahan Ani
139
Kabar gembira
140
Ani beruntung memiliki Abang
141
Suprise
142
Kebersamaan Keluarga
143
Berita membahagiakan
144
Jangan bersedih
145
Tujuh bulanan
146
Kesabaran Rizki
147
Rasa Syukur Mama Ani
148
Jaga Istri lebih ekstra sekarang
149
Naila ok
150
Semua baik - baik saja
151
Kekhawatiran Alwi
152
Kegembiraan Alwi
153
Semua saudara
154
Alwi gelisah
155
Kontraksi
156
perjuangan Mentari
157
Hafiz
158
Cucu Oma
159
Kepulangan Hafiz
160
Aqiqah
161
Sabar Ani
162
Semua sudah sesuai porsinya
163
Maunya....
164
kecelakaan
165
minal aidzin
166
Doa untuk Bi Siti
167
Kekhawatiran Husain
168
Keikhlasan Keluarga
169
Kepergian Bi Siti
170
Kepedulian Alwi dan Rizki
171
Telepon pagi hari
172
Ujian Pak Muslih
173
Ketenangan Alwi
174
Hafiz bisa merasakannya
175
Kedatangan Mentari
176
Bakti Mentari
177
Kepulangan Bapak Muslih
178
Hati - Hati Bang Alwi
179
Telepon misterius
180
Jebakan
181
Tak sedikitpun Goyah
182
Merindu
183
Bentuk Sayang Alwi
184
Penangkapan
185
Ini Beneran Papa
186
Melepas Rindu
187
Papa Muda
188
Makasih Pa
189
Superhero
190
Buah Kesabaran
191
Hamil Kembar
192
Suami - suami Protektif
193
Cemburu sama Hafiz
194
PROMO NOVEL BARU
195
Kehamilan Ani
196
Hafiz Birthday's
197
PROMO CERPEN
198
Perlu diperiksakan itu istrinya
199
Mau anaknya ileran
200
Parfum kamar mandi
201
Menanti kelahiran Ani
202
Kejutan dari Alwi
203
Kelahiran Baby Twin
204
Dua Srikandi
205
Dunia Perbapakan
206
Bersama lagi
207
Didik anak mu dengan baik
208
Abang sayang Adik
209
Abang bukan artis
210
Pembukaan 3
211
Baby Girl Or Boy
212
Suami maunya Enak Aja
213
Adinda
214
Mau seperti Mama dan Papa
215
Kebahagiaan Alwi dan Mentari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!