Duduk satu meja

Di apartemen Kepin yang biasanya sepi kini mendadak berisik dengan kehadiran adik sematawayangnya, mesikun bawel dan manja

Kepin selalu berusaha yang terbaik untuk adiknya.

Apa lagi ketika saat mereka hanya berkomunikasi lewat telepon saja.

"Kak...Kakak...!" panggil Rani dengan suara manja nya.

"Gak usah keras keras crewet

Kakak kan juga dengar,"

jawab Kepin

"Kak minjem mobil dong...!" senyum sejuta watt dengan mata berbinar Rani meminta agar Kakanya ngizinin.

"Mau ke mana...??" tanya Kepin.

"Nyusulin Ze Kak, ke hotel, kata Ze di sana makanannya enek enak...!" jawab Rani.

"Ya boleh, asal hati hati...!"

"Makasih Kakak ku sayang, memang Kakak yang paling baik,"

ucap Rani sambil memeluk kakanya.

"Nanti pulangnya langsung ke cafe, kita makan malam disana...!"

"Baik Kak..."

**

Di Kampus seperti biasa Kenan yang selalu mengendarai mogenya langsung masuk kearea palkiran.

Beginilah kehidupan sederhana Kenan yang tanpa pelayan dan tanpa bungkukan hormat dari bawahannya.

"Hai Bro...!" sapa Kenan pada sahabatnya tak lain ialah Kepin.

"Tumben loe ngampus naik ojol...! mana mobil loe?? di gadein yah..!" canda Kenan sambil menepuk bahu Kepin.

"Wah ******* loe sekata kata aja

kalau bicara..." jawab Kepin sambil menyikut perut kenan

di susul tawa renyah mereka.

"Mobil di pinjem adik gue," kata kepin menceritakan.

"Sejak kapan loe punya adik? baru tau gue..." tanya kenan.

"Dari dulu gue memang punya adik

dia tinggal di Jakarta, "

"Kenapa gue baru tau?" tanya kenan lagi.

"Ya karena emang gue baru kasih tau loe sekarang kan...!"

"Cewek cowok?" tanya kenan antusias.

"cewek..!

gak akan gue izinin loe deket deket

adik gue,

gue udah tau asli loe kayak gimana," kata kepin yang sudah sewot bicara.

"Siapa juga yang mau deketin adik loe,

gue udah tau kelakuan Kakak nya

kaya gimana,

pasti adik loe gak jauh beda sama Kakak nya. Hahaha..." timpal kenan sembari lari menjauh

dari Kepin karena dia tau pasti Kepin gak akan tinggal diam.

"Wah, awas loe yah...!! gue tabok loe sekalian." kata Kepin sambil lari mengejar Kenan.

Yah begitulah kedekatan mereka terkesan kejam tapi menurut mereka itu menyenangkan.

***

Rani sudah sampai di hotel tempat Ze menginap, dia langsung naik ke atas menyamperi Ze.

Tok...tok...tok...

"Ze...! ini gue...!"

"Masuk aja gak di kunci...!"

Rani pun masuk dan langsung di kagetkan oleh indahnya interior kamar yang di tempati Ze.

"Wah ini mah udah kaya kamar harem kaisar Ze, mewah banget...!"

canda Rani yang masih mangap kagum.

"korban komik loe...! lebai...!" timpal Ze merasa geli dengan kata kata Rani.

"Bener bener Nyonya muda loe ya,

pilih hotol aja mewah banget,"

"Bukan gue yang pilih, semuanya Ayah yang ngatur...!" bantah Ze.

"Bener bener Putri Mahkota ya, tidak tau apa apa yang penting semuanya beres...!" timpal Rani yang masih ngeyel dengan omongan nya.

"Udah akh geli gue dengerinnya,

yu turun udah siap nih...!"

"Baru aja naik udah di ajak turun lagi, suruh duduk dulu kali...!" protes Rani.

"Besok lagi aja...! lebai loe lagi kumat

takut makin parah kalau masih terus di sini," kata Ze sambil menarik tangan Rani untuk turun ke bawah.

"Wah...! memang sahabat sialan loe,"

Merekapun turun kebawah dan menikmati sarapan.

Sesudah menghabiskan sarapan Ze dan Rani langsung pergi keluar untuk jalan jalan menenelusuri kota Surabaya.

Terus berkeliling, menikmati ragam kuliner yang sudah terkenal akan cita rasanya.

☘☘

Di sisi lain Kenan dan Kepin baru selsai dengan mata kuliahnya.

"Pin...! mau langsung ke mana loe sekarang...?"

tanya Kenan sambil mendekat ke arah Kepin.

"Seperti bias ke cafe, kenapa emangnya?"

"Gak ! nanya aja...!" jawab Kenan yang so cool padahal dia ingin sekali di ajak.

"Mau ke sana?? kebetulan gua ada menu baru hari ini, gue butuh lidah loe buat nyicipinnya...!"

tawar Kepin dengan candaannya.

Karena memang setiap Kepin punya menu baru di cafenya,

pasti dia minta penilaian dari Kenan,

karena kalau setiap jawabannya "lumayan" maka itu akan jadi menu favorite banyak orang.

Begitulah lidah orang kaya selalu sensitif terhadap rasa makanan.

"Boleh juga...!" kata Kenan.

"Gua nebeng motor loe ya...!" kata kepin sambil cengengesan.

"Memang tak pernah tulus loe kalau nawarin gue makan, selalu aja ada maksud lain...?" timpal kenan samil menjitak kepala Kepin.

"Gak kok gue tulus, beberan...!"

Merekapun pergi meninggalkan kampus dan menuju ke cafe.

Di sisi lain Ze dan Rani sudah kelelahan, duduk bersandar di depan mobil.

"Puas banget gue hari ini...?" kata Ze sambil mengeluarkan napas panjang melepas lelah nya.

"Ya jelas puas, loe udah nyobain makanan ke sana kemari kaya orang yang gak pernah di kasih makanan aja...!"

timpal Rani yang kewalahan menemani temannya.

Jelas saja Ze yang tak bisa mengungkapkan kemarahannya, hanya bisa melampiaskan pada makanan yang dia makan tanpa kendor.

Melampiaskan semua benak karena permasalahan perjodohan nya.

"Ke cafe kak kepin yu...!" ajak Rani

"Perut gue udah kenyang Ran...!

gak akan muat kalau di isi lagi," tolak Ze.

"Gak usah makan, temenin gue aja

bosen kalau cuma sama Kak kepin doang...!"

"Tapi jangan sampe malam malam ya!! kasihan nanti pak Edi lagi yang kena hukuman,"

"Ok... "

Merekapun langsung pergi menuju cafe.

~

Kenan dan Kepin sudah stand by di meja cafe, dengan segelas minuman di depannya.

Ze dan Rani yang baru sampai langung mencari keadaan Kak Kepin,

setalah terlihat keberadaannya, Rani langsung menghampiri Kakak nya, di ikuti oleh Ze di belakangnya.

Ze fokus pada hp di tangannya, dia mulai memberi kabar pada pak Edi bahwa dia sedang di cafe sahabatnya.

"Kak Kepin....!" sapa Rani.

"Wah ada teman nya ya Kak, maaf jadi ngaganggu...!" kata Rani sambil memundurkan langkahnya.

"Udah datang...! gak papa sini duduk aja bareng kita...!" ajak Kepin

"Makasih Kak...!" Rani pun duduk di bangku depan Kakak nya.

Dan di susul Ze yang duduk di bangku kosong di sebelah Rani.

Ze yang masih fokus dengan hpnya belum menyadari siapa yang ada di depannya,

Kenan yang tadinya duduk santai

kini sedikit terkejut saat melihat wajah yang duduk persis di depannya itu.

"Kelici kecil...! ternyata kau sendiri yang datang menghampiriku.

Jangan salahkan aku kalau aku memangsamu gadis bodoh...!"

batin Kenan karena masih merasa kesal

atas kejadian kemarin saat Ze dengan

beraninya dia menghadang jalannya.

"Bro...! kenalin ini adik gue, Rani...! "

"Hello kak...! salam kenal aku Rani dan ini teman ku Zepania panggil saja dia Ze...!"

kata Rani mengenal kan diri, sambil menyikut tangan Ze yang masih fokus pada hp nya,

dengan bermaksud menyadarkan Ze bahwa ada orang di depannya,

namun Ze tetap fokus tak bergeming.

"Hallo aku Kenan...! salam kenal,

senang berkenalan dengan kalian," jawab Kenan dengan suara datar, kesal dengan orang di hadapannya yang masih belum sadar juga akan keberadaannya.

"Ze...!' panggil Rani dengan suara pelan sambil menepuk lutut Ze.

"Apa si...!" Ze menjawab dan menoleh ke arah Rani.

Rani pun langsung memberi isyarat mata bahwa ada orang di depannya.

"What... ini halusinasi apa nyata...? kenapa selalu ada cowok ini di mana mana..!?" batin Ze sambil berusaha menahan keras keterkejutannya untuk terlihat biasa.

"Tenang Ze bertingkahlah seperti kau tak pernah berurusan dengannya...!" batin Ze lagi sambil mencengkram lutut menahan ketegangannya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Daryanti Sulanjari

Daryanti Sulanjari

zepania,kepin....aneh bgt🤔🤔

2020-10-11

0

Canti Lestari

Canti Lestari

makin seru wkwkwkwk

2020-09-02

0

Meli_ekayanti

Meli_ekayanti

namany Kepin knpa gak kevin aja kak....Hhee

2020-06-28

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Welcome to Surabaya
3 Hari pertama
4 Dia lagi
5 Duduk satu meja
6 Gara gara makanan
7 Pulang bersama
8 Siapa dia sebenarnya ( part 1 )
9 Siapa dia sebenarnya ( part 2 )
10 Perasaan apa ini??
11 mencari tau
12 Kembali ke Jakarta
13 Seperti hantu
14 Menyembunyikan kebenaran
15 Suara itu
16 Calon suami. ( part 1 )
17 Calon suami ( part 2 )
18 Menjemput ke sekolah
19 Sikap patuh Ze
20 Berpamitan
21 Kenangan Mantan
22 Sania
23 VIDEO CALL
24 Ke penasaran Martin
25 Pertunangan ( part 1 )
26 Pertunangan ( part 2 )
27 Pertunangan ( part 3 )
28 Menyuapi
29 Kencan Pertama
30 Mengganggu
31 Hari yang melelahkan
32 Kampus Baru
33 Gara gara Foto
34 Pikiran Mesum
35 Teman Kampus
36 Berusaha
37 Kenapa harus dia
38 Mantan Ze
39 Mempersiapkan
40 Serangan Dadakan
41 Takut kau pergi dari sisiku
42 First kiss
43 Malam Pertama
44 Bersiap siap untuk pulang
45 Menceritakan
46 Melihat Keadaan Kampus
47 Lawan yang seimbang
48 Tidak Bisa Masak
49 Mengungkapkan Perasaan
50 Ospek Kampus
51 Ospek Kampus ( part 2 )
52 Ospek Kampus. ( part 3 )
53 Perasaan Ze yang sebenarnya
54 Makan Bersama
55 Berkunjung
56 Mepet ingin punya cucu
57 Mobil Mewah
58 Keegoisan Ku
59 Kakak Ipar
60 Muntah
61 Marah
62 Pingsan
63 Menjadi Seorang Ibu
64 Pulang Ke Rumah
65 Hukuman
66 Sekali Saja
67 Hasil Pemeriksaan
68 Malam Terindah
69 Terungkapnya Kesalahan Lama
70 Pingsan lagi
71 Pulang Ke Rumah Ayah
72 Kapan Pulang???
73 Tergoyahkan
74 Pukulan Keras
75 Maafkan Aku,,
76 Tidak Bisa Menahan Diri
77 Visual Tokoh Utama
78 Rumah Ayah Angga.
79 Berusaha Jadi Istri Yang Baik
80 Cinta Akan Bertambah
81 Tugas Kuliah
82 Keadaan Kantor
83 Karyawan Magang
84 Membantu Suami
85 Marah
86 Menghadiri Pesta. ( prat 1 )
87 Menghadiri Pesta ( part 2 )
88 Kenzo Julian. ( End )
89 S 2 Kenzo Kecil
90 S 2 Kumpul Bersama
91 S 2 Makan Bareng
92 S 2 Candaan Konyol
93 S 2 Minta Maaf.
94 S 2 Harus lebih hati hati.
95 S 2 Jangan mengganggu istri ku
96 S 2 Bukan Pilihan
97 Pengumuman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pengenalan
2
Welcome to Surabaya
3
Hari pertama
4
Dia lagi
5
Duduk satu meja
6
Gara gara makanan
7
Pulang bersama
8
Siapa dia sebenarnya ( part 1 )
9
Siapa dia sebenarnya ( part 2 )
10
Perasaan apa ini??
11
mencari tau
12
Kembali ke Jakarta
13
Seperti hantu
14
Menyembunyikan kebenaran
15
Suara itu
16
Calon suami. ( part 1 )
17
Calon suami ( part 2 )
18
Menjemput ke sekolah
19
Sikap patuh Ze
20
Berpamitan
21
Kenangan Mantan
22
Sania
23
VIDEO CALL
24
Ke penasaran Martin
25
Pertunangan ( part 1 )
26
Pertunangan ( part 2 )
27
Pertunangan ( part 3 )
28
Menyuapi
29
Kencan Pertama
30
Mengganggu
31
Hari yang melelahkan
32
Kampus Baru
33
Gara gara Foto
34
Pikiran Mesum
35
Teman Kampus
36
Berusaha
37
Kenapa harus dia
38
Mantan Ze
39
Mempersiapkan
40
Serangan Dadakan
41
Takut kau pergi dari sisiku
42
First kiss
43
Malam Pertama
44
Bersiap siap untuk pulang
45
Menceritakan
46
Melihat Keadaan Kampus
47
Lawan yang seimbang
48
Tidak Bisa Masak
49
Mengungkapkan Perasaan
50
Ospek Kampus
51
Ospek Kampus ( part 2 )
52
Ospek Kampus. ( part 3 )
53
Perasaan Ze yang sebenarnya
54
Makan Bersama
55
Berkunjung
56
Mepet ingin punya cucu
57
Mobil Mewah
58
Keegoisan Ku
59
Kakak Ipar
60
Muntah
61
Marah
62
Pingsan
63
Menjadi Seorang Ibu
64
Pulang Ke Rumah
65
Hukuman
66
Sekali Saja
67
Hasil Pemeriksaan
68
Malam Terindah
69
Terungkapnya Kesalahan Lama
70
Pingsan lagi
71
Pulang Ke Rumah Ayah
72
Kapan Pulang???
73
Tergoyahkan
74
Pukulan Keras
75
Maafkan Aku,,
76
Tidak Bisa Menahan Diri
77
Visual Tokoh Utama
78
Rumah Ayah Angga.
79
Berusaha Jadi Istri Yang Baik
80
Cinta Akan Bertambah
81
Tugas Kuliah
82
Keadaan Kantor
83
Karyawan Magang
84
Membantu Suami
85
Marah
86
Menghadiri Pesta. ( prat 1 )
87
Menghadiri Pesta ( part 2 )
88
Kenzo Julian. ( End )
89
S 2 Kenzo Kecil
90
S 2 Kumpul Bersama
91
S 2 Makan Bareng
92
S 2 Candaan Konyol
93
S 2 Minta Maaf.
94
S 2 Harus lebih hati hati.
95
S 2 Jangan mengganggu istri ku
96
S 2 Bukan Pilihan
97
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!