Hari pertama

Di ATH HOTEl waktu pukul 09:00.

 

Kini Ze sudah terlelap di atas kasur king size hotel, merasa lelah setelah menjalankan perjalanan jauh.

Drettt...drettt....drettt...

 

Ze terbangun dengan malasnya, ia mejawab telepon nya tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

" Hallo...!" sapa Ze.

"Zepania...! wah wah... sudah lupa ya loe sama sahabat sendiri. Liburan sampe gak ngajak, awas aja ya kalau loe lagi sedih gue gak akan lagi dengerin cerita loe..." racau Rani sahabat Ze.

"Maaf Ran...! " jawab Ze yang langsung mengenali bahwa itu sahabatnya.

"Gue lagi pengen sendiri, loe taukan sertresnya gue mikirin perjodohan itu...!"

"Tapi gak harus sendiri juga kali, gue kan bisa nemenin loe...!

Kamu bisa berbagi kesedihan dengan ku Ze...!" seru Rani yang mulai merendah karena bisa merasakan kesedihan sahabatnya.

"Ya... makasih Raniku sayang...!"

"Oke pic... Geu besok nyusul loe ke Surabaya, awas jangan selingkuh loe, mentang mentang gue ga ada...!" canda Rani berusaha menghibur Ze.

"Apasih... sembarangan loe, gue udah punya calon suami jangan sembarangan hahaha...!" jawab Ze merasa jijik dengan candaan Rani

"Wah...wah... di akui juga tuh cowok Hahaha...! baru liburan sebentar aja sudah jadi anak baik ya...." tawa Rani seketika pecah.

"Rani.... " teriak Ze sudah merasa kesal dengan kegilaan sahabat nya.

" Hahaha oke,oke gue tutup ya! by

sayangku...!" masih dengan candaan nya Rani mengakhiri panggilannya.

Di sisi lain hotel.

Tok...tok...tok...

Pak Anton mengetuk pintu di ruang General Manager menbawakan kopi untuk Tuan nya.

"Masuk....!"

Pak Anton masuk dan meletakan secangkir kopi itu di atas meja kerja Kenan.

"Apakah Tuan mau cemilan?

biar saya bawakan...!"

tanya pak Anton sambil menunduk takut.

"Cih...!" cibir Kenan pada sekretarisnya

karena tau ada alasan dibalik tawarannya itu.

"To the point saja ada apa...?"

tegur Kenan dengan memasang

wajah yang menyeramkan.

"glek"

Pak Anton menelan ludah dengan susah payah.

Insting anda menang kuat Tuan

sampai tau maksud dari perkataan saya, batin pak Anton

"Tuan Besar menyuruh Anda pulang ke Jakarta untuk membahas pertunangan...!" Pak Anton dengan ragu mengucapkan kalimat itu,

karena takut Tuan Muda nya

akan marah kalau sudah membahas tentang

perjodohan yang menurutnya sangat menggelikan.

"Bukannya sudah beruangkali

ku katakan. Aku akan mencari pasangan ku sendiri"

bantah Kenan karena kesal paba Ayahnya

yang selalu menyuruh Kenan untuk lebih mengenal calon istrinya.

Bukan tanpa alasan Kenan menolak kemauan Ayahnya itu tak tercatat sedikitpun di otoknya bahwa dia harus menikah muda.

Kenan ingin seberjalannya waktu sampai ia menemukan wanita yang mencintainya dengan tulus bukan hanya

karena kekayaan nya saja.

Selalu saja ayah ingin membahas tentang perjodohan,

seberapa istimewanya wanita itu

sampai sampai Ayah selalu menyuruhku untuk lebih mengenalnya.

"Tidak usah mengambilkan cemilan

aku akan turun sendiri kebawah.

jauh jauh sana

mood ku lagi jelek

takut tangan ku tak bisa kontrol...!"

sambil melangkahkan kakinya

Kenan keluar dari ruangan.

Seketiks wajah pak Anton pucat pias berdiri tak bergeming

mendengar perkataan Tuan nya.

~

Ze di kamar berguling guling di atas kasur

sambil memikirkan perkataan Rani.

"Di akui juga tuh cowok...!"

Mau di akui gimana coba

tau aja enggak,

memang perjodohan yang aneh.

Memang sejak Ze tau

bahwa ia di jodohkan

Ze tak pernah di beri tau Ayahnya

bagimana

siapa dan seperti apa calonnya,

Ayahnya hanya memberitau bahwa dia adalah anak dari om Surya.

Ze melangkahkan kaki nya

keluar kamar karena merasa lapar

belum memakan apapun

sedari tadi.

"Tring..." suara pintu lift terbuka

Ze yang berdiri di depan pintu lift

menunggu pintu sampai terbuka

sepenuhnya,

belahan pintu perlahan terbuka

memperlihatkan sosok laki laki tinggi berdiri di dalam lift

"Hah..." sebenarnya Ze terkejut

sekaligus kagum dengan

ketampanan sosok laki laki yang berdiri di hadapannya,

tapi Ze bisa menguasai

dirinya dengan bersikap bias

saja.

Kenan yang ada di dalam

berdiri sambil memasukan kedua tangan pada saku celananya

dengan bersikap biasa saja,

perlahan tatapan kedua mata

mereka bertemu seakan terhipnotis dengan tatapan masing masing.

"Tidak ingin masuk...?" perkataan Kenan mengagetkan Ze hingga replek melangkahkan kakinya masuk.

"Kenapa malah bengong si....malu maluin banget," batin Ze

selama di dalam lift cuma ada keheningan yang tercipta.

Namun tingkah Ze yang tak henti henti memainkan hp, mencuri perhatian Kenan yang berdiri satu langkah di belakang Ze.

Sudut mata Kenan tertuju pada benda pipih yang dipegang Ze hingga terlihat bahwa gadis itu sedang mencari berita di google

tentang kuliner apa saja

yang menjadi ciri khas kota ini.

"Bodoh... tidak tau hal begitu saja, sampai harus mencari tau di google" batin Kenan.

Sampailah mereka berdua di lantai bawah

Kenan yang sudah hapal betul bagian bagian hotelnya,

langsung berjalan ke tempat tujuan

sedangkan Ze yang merasa bingung harus melangkah ke mana,

masih berdiri di depan lift menoleh kiri kanan. Binggung harus melangkah ke mana,

karena tak ada satupun orang disana

untuk menanyakan arah.

Akhirnya Ze pun memutuskan untuk melangkah kan kaki menuju arah laki laki yang tadi bersamanya di lift.

"Wah menggugah selera sekali...!" mata Ze di suguhkan dengan berbagai jenis makanan

dari mulai makanan lokal sampai makanan luar negripun ada.

Memuaskan sekali, aku akan kasih bintang 5, buat hotel ini.

Namun dari puluhan makanan di depan

nya ada satu makanan yang membuat Ze hampir meneteskan air liurya karena sudah membayangkan kenikmatannya.

Ze pun mempercepat jalannya

untuk segera mengambil makanan favorite yang sudah ada di depan mata,

namun saat Ze mengulurkan tangan untuk mengambil kue itu

tangannya kalah panjang oleh orang di belakang nya yang sudah mengambilnya duluan.

"Hei...!' refleks tangan Ze

memegang pireng kue itu bermaksud untuk merebutnya.

"Aku duluan yang menginginkan ini...!"

kata Ze sambil melihat arah siapa yang berani merebut makanannya.

Watch...!! kenapa harus dia lagi si,

ayo lepasin dong ini makanan ku,! batin Ze sambil sedikit menarik piring nya.

Kenan yang masih memegang erat piring,

melihat ekspresi Ze yang cemberut

membuat ketertarikan tersendiri bagi nya untuk mengerjai Ze.

"Hai... gadis bodoh, lihat ekspresi

wajahmu membuat ku ingin mengerjai mu saja...!'" batin Kenan dengan

tatapan tajam dan di akhiri seyum sinisnya membuat Ze langsung melepaskan piring itu dari tangan nya.

"Siapa cepat dia dapat...Nona...!!!"

tanpa rasa bersalah Kenan

pergi meninggalkan Ze

sambil memasang senyum kemenangan di bibrnya.

Gadis bodoh

Sedangkan di belakang, Ze sudah mengepalkan tangan nya geram.

Cowok sombong, beraninya kau

mengambil kue ku

hiks...hiks...hiks

"Kemana lagi tuh Pak Edi??

Pak Edi...! bukannya kau di tugaskan Ayah untuk menjaga ku juga,

bukan hanya menjadi sopir saja

cepat lah bantu Nona mu ini wahai kau sopirku !!!

hadanglah cowok sombong itu, yang telah berani mengambil kue ku

hiks...hiks...hiks..."

Omelan Ze yang ke sana kemari menahan kekesalan nya karena ulah kenan.

sedagan pak Edi

tidak tau bahwa Nona Mudanya sedang kesusaha,

karena dia sedang tertidur lelap

kecapekan habis menyetir tadi di perjalanan.

.

.

..

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Susi Eka Watii

Susi Eka Watii

awal yg indah ....lanjut

2020-07-28

1

Ngatiyem Atiek

Ngatiyem Atiek

kalau ga seru aq malas bacanya,,ok tp penasaran jg nich

2020-07-24

0

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

mampir ya ke novel ku 💖😍

1. Hati Putih Melati
2. The Hendrick's Family - live your life
3. Yuana, Stay with Me...

Ditunggu like, love, komen, dan vote nya
Makasih 😄💖🙏

2020-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Welcome to Surabaya
3 Hari pertama
4 Dia lagi
5 Duduk satu meja
6 Gara gara makanan
7 Pulang bersama
8 Siapa dia sebenarnya ( part 1 )
9 Siapa dia sebenarnya ( part 2 )
10 Perasaan apa ini??
11 mencari tau
12 Kembali ke Jakarta
13 Seperti hantu
14 Menyembunyikan kebenaran
15 Suara itu
16 Calon suami. ( part 1 )
17 Calon suami ( part 2 )
18 Menjemput ke sekolah
19 Sikap patuh Ze
20 Berpamitan
21 Kenangan Mantan
22 Sania
23 VIDEO CALL
24 Ke penasaran Martin
25 Pertunangan ( part 1 )
26 Pertunangan ( part 2 )
27 Pertunangan ( part 3 )
28 Menyuapi
29 Kencan Pertama
30 Mengganggu
31 Hari yang melelahkan
32 Kampus Baru
33 Gara gara Foto
34 Pikiran Mesum
35 Teman Kampus
36 Berusaha
37 Kenapa harus dia
38 Mantan Ze
39 Mempersiapkan
40 Serangan Dadakan
41 Takut kau pergi dari sisiku
42 First kiss
43 Malam Pertama
44 Bersiap siap untuk pulang
45 Menceritakan
46 Melihat Keadaan Kampus
47 Lawan yang seimbang
48 Tidak Bisa Masak
49 Mengungkapkan Perasaan
50 Ospek Kampus
51 Ospek Kampus ( part 2 )
52 Ospek Kampus. ( part 3 )
53 Perasaan Ze yang sebenarnya
54 Makan Bersama
55 Berkunjung
56 Mepet ingin punya cucu
57 Mobil Mewah
58 Keegoisan Ku
59 Kakak Ipar
60 Muntah
61 Marah
62 Pingsan
63 Menjadi Seorang Ibu
64 Pulang Ke Rumah
65 Hukuman
66 Sekali Saja
67 Hasil Pemeriksaan
68 Malam Terindah
69 Terungkapnya Kesalahan Lama
70 Pingsan lagi
71 Pulang Ke Rumah Ayah
72 Kapan Pulang???
73 Tergoyahkan
74 Pukulan Keras
75 Maafkan Aku,,
76 Tidak Bisa Menahan Diri
77 Visual Tokoh Utama
78 Rumah Ayah Angga.
79 Berusaha Jadi Istri Yang Baik
80 Cinta Akan Bertambah
81 Tugas Kuliah
82 Keadaan Kantor
83 Karyawan Magang
84 Membantu Suami
85 Marah
86 Menghadiri Pesta. ( prat 1 )
87 Menghadiri Pesta ( part 2 )
88 Kenzo Julian. ( End )
89 S 2 Kenzo Kecil
90 S 2 Kumpul Bersama
91 S 2 Makan Bareng
92 S 2 Candaan Konyol
93 S 2 Minta Maaf.
94 S 2 Harus lebih hati hati.
95 S 2 Jangan mengganggu istri ku
96 S 2 Bukan Pilihan
97 Pengumuman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pengenalan
2
Welcome to Surabaya
3
Hari pertama
4
Dia lagi
5
Duduk satu meja
6
Gara gara makanan
7
Pulang bersama
8
Siapa dia sebenarnya ( part 1 )
9
Siapa dia sebenarnya ( part 2 )
10
Perasaan apa ini??
11
mencari tau
12
Kembali ke Jakarta
13
Seperti hantu
14
Menyembunyikan kebenaran
15
Suara itu
16
Calon suami. ( part 1 )
17
Calon suami ( part 2 )
18
Menjemput ke sekolah
19
Sikap patuh Ze
20
Berpamitan
21
Kenangan Mantan
22
Sania
23
VIDEO CALL
24
Ke penasaran Martin
25
Pertunangan ( part 1 )
26
Pertunangan ( part 2 )
27
Pertunangan ( part 3 )
28
Menyuapi
29
Kencan Pertama
30
Mengganggu
31
Hari yang melelahkan
32
Kampus Baru
33
Gara gara Foto
34
Pikiran Mesum
35
Teman Kampus
36
Berusaha
37
Kenapa harus dia
38
Mantan Ze
39
Mempersiapkan
40
Serangan Dadakan
41
Takut kau pergi dari sisiku
42
First kiss
43
Malam Pertama
44
Bersiap siap untuk pulang
45
Menceritakan
46
Melihat Keadaan Kampus
47
Lawan yang seimbang
48
Tidak Bisa Masak
49
Mengungkapkan Perasaan
50
Ospek Kampus
51
Ospek Kampus ( part 2 )
52
Ospek Kampus. ( part 3 )
53
Perasaan Ze yang sebenarnya
54
Makan Bersama
55
Berkunjung
56
Mepet ingin punya cucu
57
Mobil Mewah
58
Keegoisan Ku
59
Kakak Ipar
60
Muntah
61
Marah
62
Pingsan
63
Menjadi Seorang Ibu
64
Pulang Ke Rumah
65
Hukuman
66
Sekali Saja
67
Hasil Pemeriksaan
68
Malam Terindah
69
Terungkapnya Kesalahan Lama
70
Pingsan lagi
71
Pulang Ke Rumah Ayah
72
Kapan Pulang???
73
Tergoyahkan
74
Pukulan Keras
75
Maafkan Aku,,
76
Tidak Bisa Menahan Diri
77
Visual Tokoh Utama
78
Rumah Ayah Angga.
79
Berusaha Jadi Istri Yang Baik
80
Cinta Akan Bertambah
81
Tugas Kuliah
82
Keadaan Kantor
83
Karyawan Magang
84
Membantu Suami
85
Marah
86
Menghadiri Pesta. ( prat 1 )
87
Menghadiri Pesta ( part 2 )
88
Kenzo Julian. ( End )
89
S 2 Kenzo Kecil
90
S 2 Kumpul Bersama
91
S 2 Makan Bareng
92
S 2 Candaan Konyol
93
S 2 Minta Maaf.
94
S 2 Harus lebih hati hati.
95
S 2 Jangan mengganggu istri ku
96
S 2 Bukan Pilihan
97
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!