3

Aku memasuki aula kerajaan. Raja tampak lebih tua ketika terakhir kali Kami bertemu. Di dekatnya ada Bangsawan Voldermon yang berdiri disampingnya dengan setia. Dia terlihat masih flamboyan namun lebih dewasa dari sebelumnya. Beberapa menteri duduk dengan rapi di tempat Mereka. Ada pendeta suci di mimbar yang lain. Rambut dan janggutnya berwarna putih, panjang sampai ke dadanya. Dia memegang tongkat. Pupil matanya berwarna putih, Kabarnya Pendeta suci tidak bisa melihat dengan matanya namun Dia bisa melihat dengan bathinnya. Aku menundukkan kepala memberi hormat kepada Raja, kepada Pendeta suci dan kepada para pejabat istana. Bangsawan Xasfir masih berdiri disampingku.

"Kau sudah datang anakku ?" Tanya pendeta suci. Matanya lurus menatap ke depan. Dia tampak sangat letih dan tua. Aku memberikan hormat.

"Maafkan Saya datang terlambat"

Pendeta itu menganggukan kepala. "Aku mengerti, Butuh waktu untuk kemari"

"Semoga anda sehat selalu pendeta suci. Hari ini udara cukup panas walaupun matahari tertutup mendung. Tapi tidak mengapa,Mendung membuat Sinarnya tidak begitu membakar bumi bukankah begitu pendeta suci ?" Kataku berceloteh. Aku harap Pendeta Suci memahami maksudku. Aku tidak ingin siapapun mengetahui indentitasku sekarang. Aku ingin datang tanpa kedua Pangeran itu tahu Aku disini. Aku terlalu pengecut untuk berhadapan dengan keduanya. Terutama Pangeran Sera. Aku telah menghancurkannya sedemikian rupa, Bagaimana Aku bisa menemuinya dengan kepala terdongak.

"Tapi suatu saat awan akan menghilang tanpa bisa kita cegah anakku"

"Tidak mengapa, Hanya sekarang sepertinya Saya cukup nyaman dengan cuaca seperti ini"

"Apakah kita sudah selesai ?" Terdengar kegaduhan tepat setelah Curly secara tiba-tiba muncul di sampingku. Sontak Bangsawan Xasfir mencabut pedangnya dan menodongkan kearah Kami.

"Mahkluk apa yang Kau bawa ?" Tanya Bangsawan Xasfir berang.

Curly menutupi matanya dengan kedua telinganya, Ada sorot ketakutan yang terlihat di sana. Tidak semua manusia bisa menerima kehadirannya, Aku sudah mengingatkan sebelumnya agar Dia tidak sembarang muncul. Tapi Dia mengindahkannya.

"Dia bersamaku" Aku meraih Curly dan mendekapnya erat didadaku untuk melindunginya. Bangsawan Xasfir masih menodongkan senjatanya.

"Dia bersamaku" Kataku lagi lebih keras. "Singkirkan senjatamu"

"Dia adalah orang yang kuundang kemari" Ujar pendeta suci menengahi ketegangan yang terjadi. Bangsawan Xasfir mengernyit tidak suka saat melihat Curly.

"Panglima letakan senjatamu" Perintah Raja Bardansah merespon ucapan pendeta suci. Bangsawan Xasfir menarik pedangnya dan memasukkan kembali ke tempatnya.

"Kau telah melalui perjalanan jauh, Aku tidak akan menganggumu terlalu lama. Kau boleh pergi dan beristirahat" Kata Pendeta suci akhirnya tanpa membahas insiden yang terjadi barusan. Aku lega Dia mengerti maksudku.

"Terimakasih Pendeta, terimakasih Yang Mulia. Hamba mohon diri"

Kami berjalan keluar Aula, Kembali menuju halaman istana. Sekolah tempatku dulu untuk sementara dialih fungsikan menampung tamu kerajaan yang datang dari berbagai negara. Aku akan diantar ke sana dan mendapatkan kamarku. Kereta kembali berjalan begitu Aku naik kedalam.

Tidak butuh waktu lama ketika Kereta kembali berhenti di gerbang sekolah. Tidak ada lagi murid disini seperti ketika pertama kali Aku datang kemari, Yang ada hanya para pejuang yang berwira-wiri diarea sekolah untuk mengisi waktu Mereka. Aku seolah melihat diriku yang dulu, Yang masih kekanakan dan begitu polos. Berjalan menuju gedung sekolah, berharap mendapatkan teman di sekolah barunya. Diriku saat berusia lima belas tahun. Aku tidak membayangkan kalau semua ini pernah terjadi padaku. Sekarang usiaku sudah dua puluh empat tahun. Aku merasakan banyak perubahan dalam diriku. Aku bukanlah Aku yang dulu, Yang bodoh, Naif dan terlalu percaya pada orang. Pengalaman sudah banyak mengajariku, Dialah guru terbaikku.

Curly yang kembali menghilangkan sosoknya agar tidak terjadi lagi kehebohan berada di sampingku. Aku sedikit nyaman menyadari ada Dia di sini. Keputusan Lekky meninggalkan Curly untukku adalah tepat.

"Aku tidak akan mau berpisah dengan tuan Lekky lagi" Gerutu Lekky ditelingaku. Sepertinya Dia tidak menyukai apa yang kupikirkan.

Aku merasa gemetaran di seluruh tubuhku, Ketika Kami berjalan di taman tengah gedung Kuldhi. Aku melihat rombongan Pangeran Riana berjalan kearah Kami. Putri Marsha berdiri disampingnya. Keduanya tampak serasi. Pangeran jauh lebih tenang dan dewasa. Di tangannya, Dia memegang kincir angin terbuat dari bambu yang ditempeli daun semanggi berdaun lima.

Ada mitos jika Kita ingin menemukan seseorang yang telah lama tidak ditemui, Kita tinggal membuat kincir angin dan menempelkan daun semanggi berdaun lima lalu menerbangkannya ke udara. Maka, Kita akan bisa menemukan orang itu dimanapun Dia berada. Aku tidak percaya Pangeran mempercayai mitos itu.

"Tunggu Aku sebentar, Setelah ini Aku akan bergabung dengan kalian" Kata Bangsawan Xasfir ketika Mereka sudah didekat Kami.

Aku menundukkan kepala Memberi penghormatan kepada Pangeran Riana dan Putri Marsha.

"Hey bukankah itu kincir angin berdaun semanggi, Aku jadi ingat masa kecil kita. Memang Kau mau cari siapa ?" Gurau Bangsawan Xasfir sambil menunjuk kincir ditangan Pangeran Riana.

"Seorang anak memberikannya padaku" Jawabnya dengan suara berat yang mampu mengacaukan diriku seketika. Aku terus mengingatkan diriku agar tenang dan tidak lari pergi meninggalkan tempat ini. Jika Aku melakukannya, Mereka akan curiga dan identitasku bisa terbongkar cepat.

"Siapa Dia ?" Tanya Putri Marsha pada Bangsawan Xasfir.

"Pelayan Pribadi Lekky Darmount"

"Pelayan Pribadi ?, Apa wanita-wanita yang setiap hari menemaninya tidak cukup sehingga Dia mendatangkan pelayan pribadi kemari ?" Ujar Putri Marsha sinis.

"Dia juga orang yang dipanggil pendeta suci" Kata Bangsawan Xasfir lagi menjelaskan. "Aku akan pergi dulu"

Aku kembali memberi hormat dan berjalan mengikuti Bangsawan Xasfir. Baru beberapa langkah berjalan, Tiba-tiba angin berhembus dibelakangku cukup kencang. Terdengar suara desiran. Saat mendongak kincir angin semanggi berdaun lima sedang terbang tinggi diudara.

Terpopuler

Comments

Whie Yha Thie

Whie Yha Thie

123🇲🇨go

2021-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!