Aku selesai mandi dan berganti baju. Mengikat rambut sepinggangku membentuk sanggulan acak. Sebenarnya Aku sangat ingin memotong rambutku namun Lekky melarangnya. Aku memakai kain untuk menutupi rambut dan cadar untuk menyamarkan wajahku. Entah kenapa Aku merasa Pangeran Riana mengenaliku. Atau ini hanya perasaanku saja ?. Reaksinya terlalu biasa jika Dia tau ini Aku. Setidaknya Dia akan mengkronfontasiku itu yang kukenal darinya. Lagipula apa mungkin hanya karena melihat rambutku Dia bisa tahu ini Aku ?. Aku terlalu banyak berkhayal. Warna rambutku bukan warna yang unik. Banyak yang mempunyai warna rambut seperti milikku.
Aku mencoba menyingkirkan pikiran buruk itu. Jika saat ini Aku aman saja artinya Dia tidak mengenaliku.
Aku telah siap, Lekky mengajakku untuk sarapan dulu sebelum menemui Pendeta Suci. Dia tidak peduli saat Aku bilang Kita sudah sangat terlambat.
Di kantin yang disulap sebagai ruang makan sementara, hanya tinggal beberapa orang saja yang masih ada. Beberapa pelayan sibuk mengangkut piring-piring yang kotor. Aku duduk di pojok ruangan yang agak tersembunyi sementara Lekky mengambil beberapa makanan untuk Kami.
Aku menerima sepiring makanan yang dibawa Lekky. Dia sendiri hanya mengambil sepotong roti, Dua butir telur rebus dan dua gelas kopi untuk sarapan. Aku memakan makanan dengan terburu-buru.
"Apa Kau ini sedang dikejar setan, Cara makanmu jelek sekali" Tegur Lekky ketika melihat Aku tidak sengaja menumpahkan makananku di meja.
"Kita sudah terlambat" Kataku beralasan. Aku mengambil sapu tangan dan membersihkan tumpahannya di meja.
"Pendeta itu masih cukup umur untuk menunggu Kita datang"
Lekky mengambil cangkir keduanya dan meminum setengahnya.
"Apa yang kira-kira akan dibicarakan pendeta suci ?"
"Kalau Aku jadi Kau, Aku tidak akan datang"
Aku mengenyit mendengar jawaban Lekky. Dia mengambil rokok di sakunya dan merokok. Aku langsung menarik rokoknya di hisapan pertama dan mematahkannya di piringku. Aku benci melihatnya membunuh dirinya perlahan-lahan dengan rokok seperti ini. Beberapa Kali Aku memperingatkan dampaknya jika Dia tidak menghentikan kebiasaan rokoknya namun Dia tidak peduli.
"Aku sudah selesai makan. Ayo Kita pergi"
"Baiknya Kau mendengarkan apa yang kukatakan nona"
"Apa Kau akan memberitahuku kira-kira apa yang ingin dikatakan pendeta suci jika Aku tidak datang menemuinya ?"
"Untuk apa Aku memberitahumu ?"
"Kalau begitu Aku akan datang" Aku berdiri dan menarik lengan Lekky, memaksanya untuk ikut berdiri.
"Kau itu keras kepala" Kata Lekky mengingatkan. Aku tidak peduli. Rasanya ada sesuatu yang dicoba untuk disembunyikannya. Dia seperti mencegahku pergi secara halus. Membuatku semakin ingin segera menemui pendeta suci.
Aku duduk di tengah ruangan, seorang pelayan menuangkan teh ke dalam cangkir dan memberikannya padaku. Dia lalu keluar meninggalkan Kami berdua. Pendeta suci duduk di seberang meja. Duduk tenang seolah tidak terganggu dengan kekurangan tubuhnya.
"Aku merasa lebih baik Aku mengatakan ini padamu terlebih dahulu sebelum berbicara dengan kedua Pangeran itu" Kata Pendeta suci. Aku sudah menduga dari awal Dia sudah tau siapa Aku. Penyamaran ini tidak bisa mengelabui penglihatannya.
"Ada apa ?" Tanyaku tidak mengerti.
"Ini bukan berita yang baik untuk kalian. Di hutan Ambas yang mengelilingi kuil suci, Ada sebuah pohon keramat tempat kekuatan besar ditanamkan. Kekuatan itu mampu membunuh iblis itu untuk selamanya. Namun, Karena dasyatnya kekuatan itu, tidak sembarang orang bisa membukanya. Aku pun tidak bisa" Aku diam mendengarkan pendeta suci bercerita. "Dalam aliran darah iblis itu ada darahmu. Dan kedua Pangeran itu terikat kuat denganmu. Hanya Kalian bertigalah yang dapat membuka segel pelindungnya dan membebaskan kekuatan itu. Hanya saja we..."
Pendeta itu tampak bersedih. Dia memandang kearahku, Seolah dapat melihatku dengan kedua matanya yang buta. "Siapapun yang membuka segel itu hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk menyelamatkan diri dari kekuatan itu. Besar kemungkinan Dia tidak akan kembali dengan selamat"
Waktu seolah terhenti. Aku menatap Pendeta Suci dan mengerti kenapa Lekky mencegahku berbicara dengannya. Dia tau mengenai hal ini.
"Siapa saja yang mengetahui soal ini"
"Hanya para pendeta yang mengetahuinya. Aku sudah melarang mereka untuk menyiarkannya keluar"
"Bisakah Pendeta suci membantuku agar berita ini terus tersimpan rapat seperti sekarang ?"
"Apa Kau yakin ?" Tanya pendeta itu dengan nada sedih.
Aku menganggukan kepala. "Iblis itu bangkit karena kecerobohanku, Aku tidak bisa membiarkan Pangeran Riana dan Pangeran Sera menanggung kesalahanku. Izinkan Aku yang mengorbankan diri untuk menyelamatkan dunia"
Pendeta Suci diam. Tampak merenung.
"Ketahuilah Putriku, Takdir sering kali berjalan tidak sesuai apa yang kita rencanakan"
"Aku telah banyak menyusahkan mereka, Selama ini Merekalah yang selalu menyelamatkanku. Sekarang giliranku untuk menyelamatkan mereka dari keharusan mengorbankan dirinya. Jadi bantulah Aku agar rahasia ini tetap terjaga sebagaimana mestinya"
"Mereka tidak akan mendengar soal ini dari mulutku" Kata Pendeta suci akhirnya.
Aku tersenyum lega. "Terimakasih" Bisikku lirih.
Setelah mengobrol beberapa hal Aku meminta izin meninggalkan kamarnya.
Aku berjalan keluar kamar pendeta suci dengan hati hampa. Walaupun Aku bisa berpura-pura tegar di dalam sana, Namun di dalam hatiku terasa dihantam gada besar. Aku tidak menyangka akibat yang timbul karena kebangkitan iblis itu harus menyeret Pangeran Sera dan Pangeran Riana. Aku beruntung, Akulah yang lebih dulu mengetahui masalah ini. Walaupun kisah Kami berakhir pahit, Tapi sampai sekarang mereka tetap berarti untukku. Pangeran Riana seperti bulan yang menerangi malamku agar tidak terlalu gelap, Dan Pangeran Sera adalah matahariku yang selalu memberi kehangatan di pagi hari.
Bumi tidak bisa hidup tanpa keduanya, Jadi bagaimana bisa Aku hidup tanpa mereka berada di sisiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2021-01-13
0
👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣
haaiiss....mau dua-duaNa🙄
2020-05-10
0