Bercerita

Nesa dan Dea masih menghabiskan waktunya di cafe. Mereka saling melepas rindu setelah setahun belakangan tidak pernah bertemu karena Nesa harus menjalani penugasan wajibnya sebagai dokter internship di luar kota. Selama itu juga,mereka hanya saling bertanya kabar dan mengobrol melalui sambungan telpon. Itu pun hanya singkat-singkat saja.

"Dea bagaimana magangnya di kantor,seru tidak?" Nesa bertanya sambil mengunyah makanannya

"Ya pasti seru lah. Aku kan diterima magang di perusahaan ternama. Kalau bukan karena keberuntungan mana bisa aku diterima magang di perusahaan sebagus itu. Kamu kan tahu sendiri otak aku pas-pasan tidak sepintar kamu, sedangkan yang diterima disana hanya mereka yang pandai saja dengan seleksi yang cukup ketat" Ujar Dea bercerita panjang lebar

"Aku mendapatkan tantangan setiap harinya. Pengalaman yang tidak akan pernah aku dapatkan di tempat lain. Sampai detik ini aku masih tidak percaya bisa diterima magang di perusahaan itu" Tambah Dea

Nesa terlihat sedang fokus mendengarkan cerita dea sambil terus menikmati makanannya.

"Kamu itu pintar Dea! kamu hanya tidak percaya diri saja. Perusahaan besar dengan seleksi yang ketat tidak mungkin menerima mahasiswa magang dengan asal-asalan. Kamu diterima disana itu karena kerja keras kamu,karena usaha kamu dan karena kamu pintar" Ucap Nesa meyakinkan

"Kamu selalu punya cara untuk menghiburku Nesa" Balas Dea sambil menghela nafas panjang

Nesa tertawa kecil sambil menyesap minumannya.

"Terus bagaimana rupa bosnya?" Tanya Nesa dengan antusias

"Aku ini hanya mahasiswa magang. Aku magang disana baru dua minggu,jadi mana mungkin aku bisa berpapasan langsung dengan bos perusahaan" Jawab Dea

"Tapi nih ya aku dengar dari karyawan disana,bosku itu memiliki wajah yang sangat tampan. Tapi dia tidak pernah mau disentuh wanita. Menurut mereka bosku itu orangnya cuek dan dingin" Ucap Dea dengan nada yang serius

"Jangan-jangan bosmu itu penyuka sesama jenis" Nesa menyela begitu saja sambil tergelak

"Mudah-mudahan saja aku tidak akan pernah bertemu dengan laki-laki seperti dia" Ucapnya lagi sambil menampakkan wajah tidak suka

"Awas kualat loh,nanti kamu bisa termakan omongan kamu sendiri. Jika dia jodohmu bagaimana?" Dea asal menanggapi sambil ikut tertawa

Nesa tercengang mendengar apa yang baru saja diucapkan Dea,yang menurutnya sangat asal dan tidak masuk akal.

"Ah bicaramu itu ngawur Dea!" Seru Nesa kemudian

Mereka berdua akhirnya sama-sama tertawa tanpa memperdulikan pengunjung cafe yang lain. Setelah suasana kembali hening,berganti Dea yang bertanya.

"Kalau kamu bagaimana Nesa? Pengalaman apa saja yang kamu dapatkan selama menjadi dokter di luar kota? kamu bahkan sangat sibuk sampai-sampai tidak sempat bercerita apapun jika aku menelpon?" Protes Dea dengan memasang wajah sebal

"Aku sedikit kesulitan beradaptasi disana. Di tempat yang benar-benar baru dan diluar zona nyaman aku. Aku benar-benar belajar menjadi dokter profesional disana" Jawab Nesa

"Hebat ya sahabatku ini. Masih muda sudah jadi dokter" Puji Dea dengan gemas

Nesa tersenyum tipis mendengar Dea sedang memujinya.

"Apa kamu tidak bertemu pria tampan disana? Berkenalan gitu!" Dea menatap Nesa sambil mengedipkan matanya

"Tentu saja aku berkenalan dengan pria tampan disana. Kami berteman,lalu saat aku akan kembali lagi kesini dia mengutarakan perasaannya. Dia mengatakan jika dia mencintaiku" Ucap Nesa gamblang

Dea tergelak mendengarnya. Dia sangat tidak percaya dengan apa yang dikatakan Nesa. Dea menganggap sahabatnya itu hanya sedang ingin mengerjainya saja,karena selama ini Nesa memang tidak pernah mau dekat dengan laki-laki.

Nesa memandangi wajah Dea sambil menunggu Dea berhenti tertawa.

Melihat Nesa hanya diam dengan wajah datar,Dea akhirnya menghentikan tawanya.

"Baiklah,sudah puas kan tertawanya. Sekarang dengarkan aku baik-baik" Pinta Nesa dengan nada yang lebih serius

"Mungkin kamu akan menganggap kata-kataku yang tadi hanyalah sebuah lelucon tapi kenyatannya itu memang benar adanya Dea" Ujar Nesa

Seketika mata Dea membulat. Dea menatap Nesa dengan tatapan tak percaya.

"Kamu serius kan?" Tanya Dea kemudian

"Aku sangat serius Dea" Jawab Nesa

"Lalu?" Dea meminta Nesa melanjutkan ceritanya

Sebulan setelah aku menjalankan tugasku di Surabaya,aku bertemu dengan seorang laki-laki. Pertemuan kami berawal dari sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan.

Nesa melanjutkan ceritanya sambil mengingat-ingat kembali kejadian yang memilukan itu.

Flashback on

"Tolong selamatkan ibu saya" Suara seorang pemuda memecah keheningan rumah sakit pada dini hari

"Dokter,suster tolong ibu saya" Teriakan pemuda itu semakin keras

Nesa yang kebagian shif malam berjaga di IGD rumah sakit tersentak mendengar suara gaduh di luar ruangan.

Nesa berjalan tergopoh-gopoh melihat apa yang sedang terjadi di luar.

Tampaklah seorang pemuda dengan membopong tubuh wanita paruh baya yang sudah terkulai lemas tak bergerak.

Nesa menghampirinya dengan wajah tegang.

"Tolong ibu saya,selamatkan ibu saya" Ucap pemuda itu lagi dengan wajah cemas

"Mari ikut saya" Pinta Nesa dengan suara yang agak gemetar

Nesa melangkahkan kakinya keruang IGD dengan setengah berlari diikuti pemuda itu yang masih membopong tubuh ibunya.

Dengan dibantu perawat yang berjaga, pemuda itu membaringkan tubuh ibunya di atas brankar rumah sakit.

"Silahkan anda tunggu di luar. Kami akan memeriksa ibu anda" Nesa menyuruh pemuda itu untuk menunggunya di luar

Nesa mengambil stetoskop yang dikalungkan di lehernya dan memeriksa detak jantung wanita paruh baya itu.

Nesa menggeleng-gelengkan kepalanya. Selanjutnya Nesa menempelkan dua jarinya di pergelengan tangan ibu itu untuk mengecek denyut nadinya.

Nesa kembali menggeleng-gelengkan kepalanya dengan raut wajah putus asa.

"Suster tolong panggil pemuda yang tadi" Pinta Nesa pada perawat yang menemaninya

"Baik dokter" Jawab perawat itu

Tak lama Pemuda itu masuk ke dalam ruangan dengan wajah yang lebih tegang.

"Nama anda siapa?" Tanya Nesa

"Firman" Jawab Firman sambil memandangi wajah ibunya dengan perasaan yang bercampur aduk

"Maaf mas firman,ibu anda terlambat ditangani. Nyawanya tidak tertolong" Ujar Nesa memberitahu. Wajahnya terlihat sendu karena tanpa sadar Nesa juga ikut hanyut dalam suasana

"Dokter tidak bercanda kan?" Tanya Firman dengan tatapan tajam. Matanya juga sudah mulai berkaca-kaca

Nesa menggeleng sedih tanpa bersuara.

"Tolong periksa lagi dokter. Ibu saya tidak mungkin meninggal" Pinta Firman dengan suara yang agak mengeras

"Saya sudah memeriksanya dengan benar dan sudah saya pastikan juga kalau ibu anda memang sudah tak bernyawa" Ucap Nesa dengan yakin

"Tidak mungkin. Ibu tidak mungkin meninggal" Ucap Firman lagi tak percaya

Seketika tubuh Firman melemas. Bibirnya bergetar menahan tangis. Firman merengkuh tubuh ibunya ke dalam pelukannya. Airmata yang tadinya tertahan kini tumpah begitu saja,membanjiri pipinya. Firman menggoyang-goyangkan tubuh ibunya seolah masih tak percaya jika ibunya sudah tak bernyawa.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

lilis

lilis

lanjut thoor

2021-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Gadis Cantik Yang Baik Hati
3 Bercerita
4 Bercerita ( Part 2 )
5 Bercerita ( Part 3 )
6 Papa Ingin Kamu Menikah
7 Rencana Perjodohan
8 Belum Siap Menikah
9 Teguran Dari Bos
10 Menyampaikan Pesan
11 Tanggal Pernikahan
12 Tujuh Hari Lagi...?
13 Kehilangan Semangat Hidup
14 H-2 Pernikahan
15 Nesa Kabur
16 Kemarahan Adam
17 Kondisi Surya
18 Aku Tidak Akan Mengampuninya
19 Mengasingkan Diri
20 Menghadiri Pesta
21 Pertemuan Yang Tak Disangka-sangka
22 Mari Kita Saling Mengenal
23 Getaran Aneh
24 Saling Terbuka
25 Aku Mencintaimu
26 My First Kiss
27 Kembali Pulang
28 Meminta Maaf
29 Kencan Tengah Malam
30 Dia Itu Bosku
31 Panggilan Sayang
32 Bersikap Profesional
33 Adam Sakit
34 Menginap
35 Ketahuan
36 Malu
37 Cemas
38 Posesif
39 Mencoba Mengerti
40 Hadiah Dari Adam
41 Janji Pernikahan
42 Salah Paham
43 Kejutan
44 Terbongkar
45 Bagaikan Sebuah Aib
46 Bertemu Kembali
47 Sudah Berakhir
48 Berdamai Dengan Rasa Kecewa
49 Memenuhi Permintaanmu
50 Kembali Dekat
51 Salah Tingkah
52 Mulai Menata Hati
53 Nesa Talk Show
54 Benci Tapi Rindu
55 Hari Yang menyebalkan
56 Spesial CAST
57 Menjadi Kenyataan
58 Sudah Saatnya
59 Rivalitas
60 Pergi Berlibur
61 Tamu Tak Diundang
62 Datang Menyusul
63 Murka
64 Terenggut
65 Sebuah Bentuk Tanggung Jawab
66 Aku Perlu Bukti
67 Kenangan Pahit
68 Lagi-lagi Cemburu
69 Jatuh Cinta Untuk Yang Ke Dua Kalinya
70 Jalan Yang Terbaik
71 Dinner Romantis
72 Ada Sesuatu Yang Hilang
73 Peri Cantik
74 Tidak Hamil Diluar Nikah
75 Memantapkan Hati
76 Surat Perjanjian Pra Nikah
77 Accident
78 Tidur Panjang
79 Masih Menjadi Misteri
80 Terkuak Dan Berterus Terang
81 Hari Ketiga Pasca Koma
82 Sisi Lain Sekretaris Bian
83 Apakah Ini Mimpi?
84 Saling Melepas Rindu
85 Tidak Ada Kata Cukup
86 Katakan Setiap Hari
87 Nasehat Papa
88 Drama Menunda Kehamilan
89 Wedding Day
90 Ditakdirkan Untuk Berjodoh
91 Harapan Terbesar Adam
92 Tidak Ada Bulan Madu
93 Milikku Milikmu Juga
94 Perginya Sabrina
95 Kejadian Tak Terduga
96 Ini Ujian
97 Menjadi Sosok Yang Berbeda
98 Masih Membekas
99 Sebuah Ide
100 Setelah Semuanya Baik-baik Saja
101 Mencari Cara
102 Pergi Sementara Waktu
103 Menyesali Kesalahan
104 Kembali Bersama
105 Saling Memaafkan
106 Pelangi Setelah Hujan
107 Sudah Tidak Sabar
108 Kado Teristimewa
109 Hari Yang Paling Membahagiakan
110 Tidak Ada Yang Harus Dicemaskan
111 Melarangnya Bekerja
112 Gombalan Pagi
113 Calon Ayah Siaga
114 Menikmati Suka Dukanya
115 Nama Yang Bagus
116 Dua Operasi Sekaligus
117 Kelahiran Baby Triplets
118 Mengikhlaskan Apa Yang Sudah Terjadi
119 Undangan Pernikahan
120 Epilog ( TAMAT )
121 Salam Cinta Dari Author
122 Karya Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Prolog
2
Gadis Cantik Yang Baik Hati
3
Bercerita
4
Bercerita ( Part 2 )
5
Bercerita ( Part 3 )
6
Papa Ingin Kamu Menikah
7
Rencana Perjodohan
8
Belum Siap Menikah
9
Teguran Dari Bos
10
Menyampaikan Pesan
11
Tanggal Pernikahan
12
Tujuh Hari Lagi...?
13
Kehilangan Semangat Hidup
14
H-2 Pernikahan
15
Nesa Kabur
16
Kemarahan Adam
17
Kondisi Surya
18
Aku Tidak Akan Mengampuninya
19
Mengasingkan Diri
20
Menghadiri Pesta
21
Pertemuan Yang Tak Disangka-sangka
22
Mari Kita Saling Mengenal
23
Getaran Aneh
24
Saling Terbuka
25
Aku Mencintaimu
26
My First Kiss
27
Kembali Pulang
28
Meminta Maaf
29
Kencan Tengah Malam
30
Dia Itu Bosku
31
Panggilan Sayang
32
Bersikap Profesional
33
Adam Sakit
34
Menginap
35
Ketahuan
36
Malu
37
Cemas
38
Posesif
39
Mencoba Mengerti
40
Hadiah Dari Adam
41
Janji Pernikahan
42
Salah Paham
43
Kejutan
44
Terbongkar
45
Bagaikan Sebuah Aib
46
Bertemu Kembali
47
Sudah Berakhir
48
Berdamai Dengan Rasa Kecewa
49
Memenuhi Permintaanmu
50
Kembali Dekat
51
Salah Tingkah
52
Mulai Menata Hati
53
Nesa Talk Show
54
Benci Tapi Rindu
55
Hari Yang menyebalkan
56
Spesial CAST
57
Menjadi Kenyataan
58
Sudah Saatnya
59
Rivalitas
60
Pergi Berlibur
61
Tamu Tak Diundang
62
Datang Menyusul
63
Murka
64
Terenggut
65
Sebuah Bentuk Tanggung Jawab
66
Aku Perlu Bukti
67
Kenangan Pahit
68
Lagi-lagi Cemburu
69
Jatuh Cinta Untuk Yang Ke Dua Kalinya
70
Jalan Yang Terbaik
71
Dinner Romantis
72
Ada Sesuatu Yang Hilang
73
Peri Cantik
74
Tidak Hamil Diluar Nikah
75
Memantapkan Hati
76
Surat Perjanjian Pra Nikah
77
Accident
78
Tidur Panjang
79
Masih Menjadi Misteri
80
Terkuak Dan Berterus Terang
81
Hari Ketiga Pasca Koma
82
Sisi Lain Sekretaris Bian
83
Apakah Ini Mimpi?
84
Saling Melepas Rindu
85
Tidak Ada Kata Cukup
86
Katakan Setiap Hari
87
Nasehat Papa
88
Drama Menunda Kehamilan
89
Wedding Day
90
Ditakdirkan Untuk Berjodoh
91
Harapan Terbesar Adam
92
Tidak Ada Bulan Madu
93
Milikku Milikmu Juga
94
Perginya Sabrina
95
Kejadian Tak Terduga
96
Ini Ujian
97
Menjadi Sosok Yang Berbeda
98
Masih Membekas
99
Sebuah Ide
100
Setelah Semuanya Baik-baik Saja
101
Mencari Cara
102
Pergi Sementara Waktu
103
Menyesali Kesalahan
104
Kembali Bersama
105
Saling Memaafkan
106
Pelangi Setelah Hujan
107
Sudah Tidak Sabar
108
Kado Teristimewa
109
Hari Yang Paling Membahagiakan
110
Tidak Ada Yang Harus Dicemaskan
111
Melarangnya Bekerja
112
Gombalan Pagi
113
Calon Ayah Siaga
114
Menikmati Suka Dukanya
115
Nama Yang Bagus
116
Dua Operasi Sekaligus
117
Kelahiran Baby Triplets
118
Mengikhlaskan Apa Yang Sudah Terjadi
119
Undangan Pernikahan
120
Epilog ( TAMAT )
121
Salam Cinta Dari Author
122
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!