Chapter 4

Setelah kepergian Heni dari kantornya, Fendy pun masuk ke kamar di mana keberadaan putrinya, benar, Fendy sengaja buat kamar khusus untuk putrinya ketika dia tidak bisa bermain dengannya, ada mainan bisa menemaninya di sana.

Melihat punggung putri kecilnya tengah bermain berbagai macam boneka, Fendy pun mendekatinya. Fendy tahu banget, putrinya saat ini sedang marahan dengannya.

"Sayang," panggil Fendy

"Kirana tetap enggak mau tante Heni jadi Mamaku! Kirana tetap mau tante kemarin!" teriak Kirana bersikukuh, dan memohon kepada Fendy mengabulkan permintaannya.

Ya, Fendy mengerti banget dengan sifat putrinya. Jikalau Heni memang jodohnya tentu, dengan cara apa pun Fendy bisa membujuk putrinya. Namun, siapa yang sangka, kerasa kepala Kirana benar-benar sangat mirip dengan almarhum istrinya, Sheren.

"Tapi, tante Heni baik, loh, sampai bawa makanan untuk kamu. Rela jauh-jauh dari tempatnya demi kamu. Masa kamu tidak mau Tante Heni jadi mama kamu," bujuk Fendy sembari mengatakan pada Kirana untuk bisa menerima Heni.

"Enggak mau! Pokoknya Kirana mau tante kemarin, titik! Kalau papa lebih memilih tante Heni, Lebih baik Kirana enggak mau lihat muka papa lagi!" Kirana berdiri lalu berlari keluar dari kantor Fendy.

Fendy berteriak mengejar Kirana, bahaya kalau sampai lari  ke jalan. Kirana tidak peduli sekitar kantor papanya, dia terus berlari hingga keluar dari kantor itu, tepat di mana seseorang melintas di sana. Kirana pun menabrak orang itu, sehingga dirinya terpental mundur.

Seseorang pun ikut terkejut, dan menoleh menatap seorang gadis kecil terduduk di tanah sembari menangis. Tentu orang itu panik, dan berjongkok mencoba menenangkan gadis kecil itu.

"Kamu tidak apa-apa?" seorang bersuara membantu Kirana berdiri.

Kirana masih menangis senggukan, di tepuk rok yang kotor tertempel di sana.

"Jangan nangis lagi, ini." Sebuah permen lolipop berikan pada Kirana. Kirana terdiam lalu menatap wajah seorang wanita tersenyum padanya.

"Tante yang kemarin?" ucap Kirana polos, Kirana ingat banget sama wajah seseorang.

Yang Kirana tabrak tadi adalah Bella, Bella memang sering lewat daerah sini karena tempat tinggalnya tidak jauh dari sini.

"Masih ingat juga," gumam Bella.

Seorang memanggil nama Kirana yaitu Fendy. Kirana langsung memeluk leher Bella erat banget. Bella sendiri kaget ada apa dengan anak ini.

Fendy mengatur napasnya lalu mendekati anaknya yang sedang ia peluk wanita kemarin temukan Kirana di mall. Bella meminta Fendy untuk tidak mendekati Kirana dulu. Fendy menuruti, membiarkan Kirana tenang dulu.

Bella mengelus punggung Kirana perlahan - lahan. Fendy jadi tidak enak sama wanita itu. Lama juga Kirana memeluk Bella sampai Kirana tertidur tidak di sadarkan oleh Bella sendiri posisi berjongkok itu pegal loh. Tapi, Bella sih sabar saja. Karena ia tahu anak kecil seperti Kirana pasti butuh perhatian seseorang.

Bella meminta Fendy membawa putrinya yang tertidur itu. Fendy pun mengangkat tubuh Kirana sudah tertidur pulas. Sedangkan pundak Bella basah karena tangisan Kirana tadi.

"Baju kamu?" Bella melirih bajunya, lalu senyum.

"Tidak apa-apa, sudah biasa kok. Kalau begitu saya permisi."

Bella berlalu pergi dari hadapan Fendy, Fendy menatap punggung wanita itu untuk kedua kalinya. Fendy sampai lupa menanyakan namanya, tapi mungkin lain waktu pasti bertemu lagi dengannya.

Fendy membawa Kirana masuk ke dalam mobil, gedung kantornya sudah di tutup oleh karyawan di sana. Barang miliknya sudah di bawa oleh Office Boy. Fendy memasangkan sabuk pengaman pada Kirana. Wajah putrinya benar membuat Fendy sabar menghadapinya.

Kenapa kamu ingin wanita itu jadi mama kamu. Alasannya apa, sayang? Heni juga baik untuk jadi mamamu. Bedanya di mana? ~ Ucap Fendy dalam hati melihat wajah si putrinya.

****

Bella menghempaskan tubuh di badan sofa. Merasakan bajunya basah karena anak perempuan itu.

"Akh! Mama!" teriak Bella tiba-tiba.

Mamanya kebiasaan setiap ia pulang kerja pasti pukul pundaknya tanpa suara. Bukan mau bersuara tapi pukulannya pedas banget.

"Melamun apa? Bagaimana hubunganmu dengan Boby?!" Jenni bertanya. Mamanya Bella adalah Jenni.

Boby lagi Boby lagi yang di bahas. enggak ada yang lain  apa selain Boby?

"Biasa saja. Sudah, Ma. Mau mandi!" Bella lebih milih untuk menghindar dari pada dapat ceramah panjang.

"Besok malam makan bersama dengan Boby! Mama tidak mau tahu. Tidak ada alasan untuk mengelak!"

"Lah, kok begitu sih, Ma?! Tidak adil dong! Besok Bella sibuk kerja. Besok itu banyak orderan dari luar kota, Ma?!"

"Tidak mau tahu. Besok sudah mama pesan tempatnya. Mau sampai kapan kamu menunggu. Mama sudah lelah cari lelaki untuk kamu, tapi kamu selalu menolak. Ini terakhir, Boby lebih pantas untuk kamu." Jenni pergi dari ruang tengah lalu masuk ke kamarnya.

"Pokoknya Bella tidak akan hadir!!!" teriak Bella di ruang tengah.

"Pergi atau tidak tetap harus hadir!" teriak mamanya juga tidak mau mengalah.

Bella menghentakkan kakinya lalu masuk ke kamar dengan pintu banting lumayan keras. Bella kesal, marah, jengkel. Hidupnya seperti di atur. Sudah jelas ia tidak ingin menjalankan hubungan dengan siapapun.

****

Fendy membaringkan putrinya di atas tempat tidur. Kirana seperti mengigau.

"Pokoknya Kirana mau tante kemarin."

Fendy mengelus wajah Kirana yang chubby itu. Fendy merasa bingung dengan sikap putrinya ini. Fendy mengambil foto berbingkai seorang wanita yang cantik sebelum melahirkan putrinya.

almarhum istrinya saat tersenyum, satu tetesan air mata jatuh di kaca berbingkai itu. Fendy langsung menghapus sisa air mata di matanya.

Bagaimana, Sheren. Aku bingung harus memilih yang mana? ~ ucap Fendy menatap foto almarhum istrinya sekali lagi.

Fendy meletakkan kembali foto itu atas meja sebelah tempat tidur Kirana. Fendy mencium pundak kepalanya. Kemudian ia keluar menutup kamar putrinya. Lalu masuk ke kamar miliknya.

BERSAMBUNG .....

Terpopuler

Comments

🥀Novie🥀

🥀Novie🥀

percaya deh pah... Ama filing anak nya...🤭💞

2019-09-28

12

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Fendy dengerin apa kata Kirana👌👌👌👌👌👌

2022-05-27

1

Elly Az

Elly Az

lanjut DECH...

2021-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!