Istri Untuk Papa
Kirana Abraham Putri, umur 5 tahun, di tinggal oleh ibunya saat melahirkannya. Sekarang dia tinggal bersama seorang ayah yang tampan dan mapan.
Fendy Abraham Saputra, umur 28 tahun. Masih muda, tapi tampan sudah mempunyai anak perempuan yang lucu seperti ibunya. Fendy di tinggal oleh istrinya saat melahirkan Kirana.
Kirana anak yang penurut tidak pernah merengek. Di usia 5 tahun bukanlah suatu hal yang bisa diterima oleh Kirana sendiri. Fendy juga sulit melupakan almarhum istrinya. Tapi, demi sang buah hati, Fendy melakukan sendiri demi Kirana untuk masa depan yang cerah.
Orang tua Fendy terus meminta menikah lagi demi anaknya kasih sayang ibu. Fendy belum mengikhlaskan menikah meskipun sudah lama duda. Tetap saja, Fendy lebih suka begini mengurus dan merawat putrinya tanpa seorang ibu.
Kirana sendiri juga mengerti, dia tidak akan memaksa ayahnya untuk menikah, Kirana mempunyai ide. Ia akan mencarikan wanita yang benar-benar menyayangi dirinya dan juga ayahnya.
...***...
Di sebuah mall terbesar kota Sumatera Utara. Kirana dan Ayahnya sedang jalan-jalan.
"Papa, Kirana mau itu!" ditunjukkannya Kirana salah satu stand bergambar segitiga panjang, es krim.
Fendy pun turut mengikuti ujung jari putri kecilnya, dia senyum, dan menghampiri stand es krim tersebut.
"Kamu mau rasa, apa?" Fendy bertanya pada putri kecilnya, Kirana, sembari melihat-lihat beraneka warna rasa di tempat tersebut.
Kirana pun menunduk, dan mulai memilih rasa yang paling dia sukai. "Itu!" ucapnya kembali menunjukkan warna cokelat, Fendy pun juga mengulang menunjukkan rasa kesukaan Kirana. "Ini?" tanyanya lagi, Kirana mengangguk sambil menunjukkan wajah gemasnya.
Fendy pun menoleh si penjualnya, "Rasa ini, satu, ya, mbak!" ucapnya. Setelah itu Fendy menurunkan putri kecilnya, karena dia ingin mengambil dompet dari kantong celananya.
Sementara Kirana melirik sekitar isi mall tersebut, lalu Kirana melihat seseorang. Ya, seorang wanita tengah mengobrol dengan teman-temannya. Selain di mal, Kirana memang akan mencari calon mama untuk papanya. Dia pun berlari menuju tempat di mana si wanita itu tengah bercanda dengan teman-temannya.
...***...
Bella Juniar Siska. Umur 32 tahun, singel. usaha toko baju anak - anak balita hingga dewasa. Bella sedang reunian bersama teman-teman satu angkatan sekolah dulu. Sambil bercengkrama.
"Tante, mau jadi istri, papa aku?" suara lucu terdengar di telinga Bella. Bella melirik anak kecil berkelamin perempuan sedang berdiri tidak jauh dari nya.
Bella berkerut alis, ia mengabaikan anak itu mungkin sedang bergurau. Zaman sekarang anak-anak seusianya tidak pernah di didik dengan benar.
"Siapa anak ini? Lucu banget!" di angkat anak itu di pangkuan temannya.
"Kirana, tante, namaku Kirana. Aku sedang cari istri untuk papa aku. Tante mau, kan?" celoteh Kirana membuat yang ada di tempat nongkrong terdiam saat mendengar perkataan Kirana.
Bella sendiri tidak berkutik kenapa tertuju pasan dirinya. Sebaliknya teman-teman nya ikut menatap dirinya.
...***...
Kacau, kacau, kacau, anak siapa sih? Kok saya ditunjukin sama dia? - batin Bella dalam hati.
"Bel, kamu kenal anak ini?" tanya Susan
"Kenal? Tidak!" jawab Bella ketus,
"Lalu? Kok, dia asyik ngotot minta kamu jadi istri - papanya?" sambung Erika bertanya.
"Pokoknya saya tidak kenal anak ini?! Mungkin nyasar!" jawab Bella lagi.
Ini anak siapa sih? Kok bisa nyasar sampai di sini?! - batin Bella lagi dalam hati.
Terdengar suara pengumuman di dalam mall.
"Perhatian bagi yang melihat anak kecil berkelamin perempuan atas nama Kirana Abraham Putri, telah lepas dari pengawasan orang tuanya, harap melapor jika melihatnya. Ciri - ciri anak itu, memakai baju kotak - kotak berwarna merah putih terusan, rambut di kucir dua. Warna rambut cokelat brown."
Suara terdengar dari informasi, sedangkan Fendy berdiri di sebelah informasi menunggu.
Fendy sangat panik setelah memberikan selembar uang kepada penjual ice cream, Fendy akan berikan kepada putrinya es itu kepadanya, namun di tengah-tengah keramaian dalam mal. Putri kecilnya menghilang entah arah ke mana. Dari sinilah, Fendy mencari-cari, hingga dia terpaksa meminta bantuan dari informasi mal tersebut.
Kirana tengah duduk di pangkuan Susan saat mendengar pengumuman anak telah hilang, lalu Kirana menoleh arah Bella yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Itu pasti Papa cari Kirana! Tante, temani Kirana, yuk!" ucap Kirana turun dari pangkuan Susan menarik ujung baju Bella yang masih sibuk dengan Ponselnya.
"San, kamu bawa saja anak ini ke Papanya. Saya masih banyak kerjaan. Lagi banyak orderan," pinta Bella pada Susan.
"Ayo, Dik, sama Tante, saja!"
Susan mulai menarik lengan Kirana. Tapi Kirana malah menghempas tangan dari Susan. Dia tetap ingin Bella yang membawa kepelukan Papanya.
"Tidak mau!" tegas Kirana tetap menatap Bella.
"Kirana cuma mau tante ini?!" Bersih keras Kirana mengeyel Susan sih tidak bisa memaksa karena seorang anak kecil seperti Kirana sulit melepaskan apa yang dia mau.
"Bel, dia tetap mau kamu. Sudah bawa saja daripada Papanya cariin," usul Susan.
Bella menghembus napas panjang yang kasar banget. Bella melirih Kirana sejenak mata maniknya indah berbeda.
Apa dia keturunan campuran bule? - batin Bella.
"Baiklah, terakhir bersama Papa kamu ada di mana?" tanya Bella mulai menggandeng tangan mungil Kirana.
"Di sini!" jawab Kirana menunjukkan permainan anak-anak.
Bella mengerti jadi dia harus menuju ke informasi. Fendy sudah menunggu setengah jam belum ada tanda - tanda. Fendy minta lagi pada informasi untuk mengumumkan kembali.
"Papa...!" teriak Kirana melepaskan tangan dari Bella, Kirana berlari sedangkan Fendy berjongkok memeluk putrinya.
Bella berjalan mendekati Fendy dan Kirana. Fendy menggendong Kirana, Kirana memeluk leher Fendy, Fendy bertemu sosok wanita amat cantik.
"Terima kasih sudah menjaga putriku," ucap Fendy berterima kasih pada Bella.
"Ya! Sama - sama. Lain kali jangan terlepas lagi. Di sini luas, bisa saja anak seperti dia diculik oleh orang yang tidak di kenal," balas Bella
Kirana menatap Bella sekilas, "Terima kasih, tante, " sambung Kirana jadi serba salah. Tapi di dalam hatinya tetap akan menerima Bella jadi istri papanya.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Bella berlalu pergi kembali ke tempat reuni teman - temannya.
Cukup lama Fendy memandangi punggung Bella yang tegap dan kokoh itu. Bella turun menggunakan eskalator.
"Papa, mau enggak tante itu jadi istri, Papa?" ceplos Kirana membuat Fendy mengerut kening.
"Tidak mungkin, tante itu mungkin sudah berkeluarga, sayang!" balas Fendy menolak.
"Tapi, Kirana yakin tante tadi belum menikah, buktinya di jari tante tadi tidak terpasang cincin seperti papa."
"Kalau sama tante Heni mau tidak? Kan dia cantik juga cocok jadi istri papa."
"Enggak, Kirana tidak suka sama Tante Heni dia galak beda sama tante tadi!"
Sambil berceloteh Fendy dan Kirana untuk bersiap kembali pulang, Bella bertemu dengan Heni di lobi keluar mall. Di sana mereka bertemu kebetulan saat Bella ingin kembali ke tokonya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
susi 2020
🤩😘😍
2023-01-27
0
susi 2020
😍🥰
2023-01-27
0
ratna atiqah
B
2022-10-18
0