Alex berulang kali memegang semua bagian tubuh Uqi. Di raut wajahnya Uqi terlihat biasa - biasa saja seperti dia tidak keberatan seluruh tubuhnya di sentuh Alex.
^^^"Uqi.. apa kamu bisa merasakan kalau aku menyentuh mu?" Alex bertanya dengan expresi wajah yang sangat penasaran.^^^
^^^"Aku bisa melihat kamu menyentuh ku. Tapi aku tidak bisa merasakannya" Jawab Uqi dengan senyuman.^^^
Jelas saja Uqi tidak bisa merasakan setiap bagian tubuhnya di sentuh Alex karena Uqi adalah robot.
Dengan jawaban dan keyataan yang sudah dia lihat saat ini. Alex menjadi tidak khawatir lagi memikirkan kejadian saat Uqi menyuruh para Prajurit mengangkat roknya.
Alex menatap Uqi dari ujung kaki hingga ujung rambut, tapi Alex sebenarnya masih penasaran dengan satu hal karena itu Alex lebih baik tidak memikir kan nya.
...13 tahun kemudian......
Alex tumbuh menjadi laki - laki yang kuat berani, cerdas, pintar dan juga pastinya tampan.
Banyak perempuan dan teman - teman disekolah nya mendekati dan mengefanskan Alex.
Seperti biasa Alex sering menghindar dari mereka semua, Alex hanya berbicara kepada orang yang benar - benar sudah ia anggap teman.
Alex bersekolah di Univesitas Dynamic Teority Army. Alex mempelajari berbagai macam skill bela diri, Silat, Kungfu, Jujitsu, Tinju dan lainnya.
Selain itu alex juga belajar berbagai macam cara menembak, handgun, sniping, machine gun, bazoka dan lainnya.
Sebagai tambahan, Alex sering diberi alat - alat perang canggih yang dibuat oleh Kakeknya Profesor Tabane.
Saat ini Profesor Tabane sedang jatuh sakit. Dia sedang terbaring dirumah sakit dan sedang dalam perawatan dokter.
Setiap pulang dari Universitas Alex selalu mengunjungi Kakeknya, merawat dan juga menjaganya dirumah sakit.
...Siang harinya setelah Alex pulang dari universitas....
^^^"Hah.. hari ini pelajaran di Universitas berakhir lebih cepat. Sekarang aku harus ke rumah sakit memeriksa keadaan Kakek" Kata Alex sambil menatap langit.^^^
^^^"Alex! ~" Teriak seseorang memanggil Alex dari kejauhan.^^^
Alex melihat teman sedari kecilnya berlari ke arahnya dan mendekatinya yang tidak lain teman kecilnya itu adalah Uqi.
Bukan hanya Alex saja yang tumbuh menjadi pria tampan. Melainkan Uqi juga tumbuh menjadi gadis cantik yang banyak dikejar - kejar para pria di Universitasnya.
Uqi meski seorang robot dia juga bisa tumbuh besar layaknya manusia, Alex tidak bisa membayangkan betapa hebat Kakeknya menciptakan robot seperti Uqi.
Alex benar - benar tidak bisa menyaingi kemampuan Kakeknya dalam ilmu ke robotan.
Uqi bersekolah di Universitas yang sama dengan Alex, hanya saja kelas mereka yang berbeda.
^^^"Uqi. Ayo kita pergi!" Ajak Alex.^^^
^^^"Okay!" Senyum Uqi.^^^
Mereka berdua jalan bersama menuju rumah sakit. Semua teman - teman di sekolahnya benar - benar cemburu melihat Alex dan Uqi berjalan berdua.
Laki - laki cemburu dengan Alex dan Perempuan cemburu dengan Uqi. Mereka tidak mengetahui kalau Uqi sebenarnya adalah seorang robot.
Alex dan Uqi adalah seorang manusia dan juga seorang robot. Meski mereka berbeda, tapi mereka berdua hidup bersama.
Di perjalanan menuju rumah sakit Alex melihat ada banyak kendaraan yang melintas, jalan raya di Kerajaan White Kindom setiap harinya selalu macet.
Tidak pernah sehari pun jalan raya White Kingdom lancar. Raja di kerajaan White Kingdom benar - benar memaksa warganya untuk bekerja paling cepat dan pulang paling lambat.
Alex bercita - cita ingin menyingkirkan Raja White Kingdom saat ini. Alex sudah banyak melihat warga di Kerajaan ini tersiksa karena Rajanya yang kejam dan juga serakah.
Alex menghirup nafasnya dan menghembuskan nafasnya, sambil berjalan Alex melihat banyak orang bekerja dengan sangat giat.
^^^"Lihat mereka itu Uqi!!" Kata Alex sambil melihat orang - orang disekitarnya.^^^
^^^"Hm?" Balas uqi^^^
^^^"Mereka bekerja sangat giat. Tapi mereka tidak di gajih, kalau mereka menentang mereka akan di hukum mati" Alex menjelaskan kepada Uqi.^^^
^^^"Oh~" Jawab Uqi^^^
^^^"Cik! Hei! Apa kamu tidak kesal?" Balas Alex tidak suka dengan jawaban Uqi.^^^
^^^"Habisnya aku harus jawab apa? Aku tidak punya hati.." Uqi menjelaskan.^^^
Dari situ Alex menghentikan langkahnya sesaat dan melanjutkan kembali langkahnya.
^^^"Benar juga.." Kata Alex.^^^
^^^"Tapi.." Alex membalik badan^^^
^^^"Aku berjanji akan mengajari mu cara memahami perasaan manusia" Ucap Alex sambil memegang pundak Uqi.^^^
Uqi yang tidak memahami perkataan Alex, Uqi hanya membalas perkataan nya itu dengan senyuman.
Mereka kembali berjalan dan tidak lama kemudian mereka sampai di rumah sakit dimana Profesor Tabane dirawat.
Tapi saat Alex dan Uqi masuk. Tiba - tiba seorang dokter datang mendekati Alex dengan wajah yang sangat gelisah.
^^^"Kamu! Apa kamu cucu dari Profesor Tabane?" Kata dokter itu dengan wajah gelisah bercucuran keringat.^^^
Dengan perasaan yang tidak enak Alex mulai khawatir dengan Kakeknya.
^^^"Iya betul. Kami cucunya dok. Ada apa dengan Kakek kami?" Alex mencoba menenangkan dirinya.^^^
^^^"Bagus! Cepat ikut kami ke ruang operasi!" Ucap dokter itu.^^^
Penasaran, Alex dan Uqi langsung mengikuti dokter masuk ke ruang operasi.
...*Brak!!*...
^^^"Kakek!" Alex menghampiri Kakeknya.^^^
Semua dokter dan perawat keluar dari ruang operasi.
^^^"Alex.. dengar ini.. sebenarnya Aku ini bukan Kakek mu.. sebenarnya aku ini hanya orang lain yang dititipkan anak dari ibu mu" Tabane menceritakan semua kebenaran Alex yang ia tahu kepadanya.^^^
^^^"Apa maksud Kakek? Kakek kenapa?" Alex mulai gelisah dengan ucapan kakeknya itu.^^^
Uqi hanya senyum mendengar dan melihat Alex yang gelisah dengan ucapan kakeknya.
^^^"Aku sudah mencari banyak informasi tentang orangtua mu, entah benar atau tidak.. ayah mu sebenarnya adalah seorang Raja yang di bunuh oleh Raja hitam. Ia bernama Raja Brandon. Raja yang saat ini memimpin kerajaan White Kingdom" Tabane melanjutkan penjelasan nya.^^^
Alex terus mendengarkan penjelasan Kakeknya hingga selesai. Mendengar semua penjelasan Kakeknya itu membuat Alex untuk pertama kalinya mengeluarkan air mata.
^^^"Pangeran Arthur.. Berjanjilah! Merdeka kan kembali kerajaan ini! Damaikan kembali kerajaan ini! Buat aku bangga!" Tegas Tabane memegang lengan Alex.^^^
^^^"Aku berjanji kakek.." Ucap alex menahan air mata.^^^
Tabane tersenyum melihat Alex berjanji kepadanya. Bukan hanya itu, Tabane juga mengatakan satu hal kepada Uqi.
^^^"Uqi.. mendekatlah..." Tabane memanggil Uqi dengan suara yang semakin melemah.^^^
Uqi mendekati Tabane dengan wajah yang tersenyum. Tabane senang melihat expresi Uqi yang tidak pernah berubah dari dulu.
^^^"Uqi.. Berjanjilah juga kepada ku agar kamu selalu melindungi Alex dalam kondisi dan keadaan apapun itu" Kata Tabane sambil mengusap kepala Uqi.^^^
^^^"Ya! Tentu saja!" Jawab Uqi dengan senyuman.^^^
^^^"Turuti perintahnya...." Suara Tabane yang semakin detik semakin melemah.^^^
^^^"Ya!" Jawab Uqi dengan senyuman.^^^
Di detik - detik terakhirnya. Tabane tersenyum dan menghembuskan nafas terakhirnya.
^^^"Kakek? Kakek!!, Dokter!! Dokter!!!" teriak Alex memanggil dokter dari luar.^^^
Salah seorang dokter datang dan langsung memeriksa denyut nadi Profesor Tabane.
^^^Dan hasilnya..."Maaf.. dia sudah meninggal.." Dengan kecewa menyampaikan kabar itu.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Zuku ★
Yg aku takut kan nih. Robotnya gk ada Program hati nih.
Btw mampir yak ke karya aku. Yg minat ajah loh ya. Bantu like ma vote yah. Yg follow aku nti aku follow balik.
PERHATIAN!!!
Tanggal 31 Desember 2020 bakalan keluar novel baru nih. Judulnya 𝙏𝙚𝙧𝙟𝙚𝙗𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙞. Yg minat baca aja yah. Jan lupa like ama Votenya.
info: 𝘒𝘭𝘰 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘦 𝘶𝘱 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘢𝘢𝘱𝘬𝘦𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘩. 𝘚𝘰𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘺𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘥𝘦 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩. 𝘑𝘶𝘨𝘢 𝘨𝘦𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢 𝘯𝘶𝘨𝘢𝘴.
𝙎𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝
2020-12-30
1
سافيرا ريسكا
Like
2020-12-20
1
pinnacullata pinna
halo thor, karangan mu ini sudah di kontrak lum?
dukung juga cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️
2020-12-13
1