Pada saat itu Alex sangat terpojok. Alex sudah tidak bisa kabur lagi dari kejaran pasukan White Kingdom.
Kedua puluh lima pasukan White Kingdom menghajar habis - habisan Alex yang masih baru berumur 5 tahun.
Ini adalah kekejaman dari Kerajaan White Kingdom saat ini. Raja dan pasukan nya benar - benar tidak kenal ampun.
Mereka tidak memandang usia bahkan tidak segan - segan menampar bayi sekalipun yang hanya karena bayi itu terus saja menangis.
Kerajaan White Kingdom selama ini benar - benar ditakuti Kerajaan lain dan tidak kenal ampun. Seolah - olah hati Raja, para pejuang dan para pasukan sudah tidak ada lagi.
Alex sangat tidak menyukai tempat tinggalnya saat ini karena Kerajaan White Kingdom, kini hanya menjadi Kerajaan yang tidak memiliki hati baginya.
Alex juga kebingungan kenapa kakek Tabane bisa hidup berkecukupan, dari mana dia mendapatkan uang?
Sedangkan Rajanya saat ini tidak memberikan gaji - gaji kepada para pekerja. Bekerja tetapi tidak diupah, bagaimana bisa Tabane hidup berkecukupan?
Dari mana Kakeknya mendapatkan uang? Alex sering kali menanyakan hal itu kepada Tabane Kakeknya.
Tapi Tabane hanya menjawab kalau uang itu ia dapat dari hasil kerja samanya dengan Raja.
Mendengar jawaban dari Kakeknya itu Alex bukannya puas melainkan menjadi tambah penasaran. Dari mana Kakeknya mendapatkan uang?
^^^"Hah.. hah.." Alex menghela nafas dan terus menahan rasa sakitnya.^^^
^^^"Kau tadi melemparku dengan semangka.. sekarang giliran kepala mu yang aku lempar dengan batu!" Prajurit itu mengangkat batu besar di kedua tangan nya.^^^
^^^"TUNGGU ! " Teriak suara seseorang dari balik kerumunan.^^^
Seluruh Prajurit mengalihkan perhatian mereka ke arah suara itu berasal.
Alex melihat Uqi berjalan mendekatinya dan melindunginya dari depan.
^^^"Uqi?! Sedang apa kamu disini?" Alex sedikit terkejut.^^^
^^^"Sebaiknya kalian semua pulang atau aku yang akan menghajar kalian!" Uqi menatap para Prajurit dengan senyuman.^^^
^^^"Wah - wah.. Ada perempuan cantik nih.. dan kamu mau memukul kami? Yang benar saja.. Hahaha!!" Para Prajurit meledek Uqi.^^^
^^^"Kekuatan kamu itu masih lemah anak kecil... masih lemah.. hahaha!" Ucap salah satu Prajurit.^^^
^^^"Begitu ya~" Jawab Uqi menundukan kepalanya.^^^
^^^"Uqi! Kamu harus pergi dari sini! Jangan pedulikan aku!" Perintah Alex dengan tubuhnya yang sudah terkapar lemas.^^^
^^^"Begini saja.. kami akan melepaskan dia. Tapi... biarkan kami melihat dan menyentuh isi di dalam rok mu itu ya... hahaha!" Teriak salah satu Prajurit dari belakang.^^^
^^^"APA?!! Kalian semua prajurit gila!!! Jangan turuti permintaan mereka Uqi!! Aku dan kamu masih anak anak!!!" Teriak Alex menentang keras ucapan para Prajurit itu.^^^
^^^"Enggak apa - apa.. kalau kalian mau..." Perlahan Uqi mulai mengangkat isi roknya.^^^
^^^"Hehehe.." Salah satu prajurit tergoda^^^
^^^"Kurang ajar!! Hentikan!! Jangan lakukan itu Uqi!!" Teriak Alex. Alex mencoba memaksakan dirinya untuk bergerak.^^^
^^^"Ayo.. buka rok ku kalau kalian mau.." Uqi semakin menggoda para prajurit.^^^
^^^"Hehehe..." Tangan salah satu Prajurit mulai mendekati rok Uqi.^^^
^^^"TIDAK!!" teriak kencang Alex.^^^
Saat kepala Prajurit sudah di bawah pinggang Uqi, sesaat setelah salah satu prajurit menyentuh roknya.
...*HABUK!!!*...
Uqi memukul kepala Prajurit itu hingga pecah bersamaan dengan tubuh prajurit itu sendiri yang di patah - patahkan Uqi.
Hanya dengan satu tangan perempuan seusia Alex bisa melakukan nya seorang diri. Kekuatan yang seharusnya sangat mustahil dimiliki seorang anak berumur 5 tahun, Uqi malah bisa melakukan nya.
Hal itu membuat Alex terheran - heran dan kebingungan. Bukan hanya Alex saja, melainkan semua Prajurit juga dibuat merinding dan ketakutan melihat kekuatan Uqi itu
^^^"Apakah dia manusia?" Ucap Alex di dalam hati.^^^
^^^"Jadi.. siapa korban berikutnya?" Uqi tersenyum menantikan orang yang akan dia pukul selanjutnya.^^^
^^^"Jangan takut! Angkat pedang kalian!! Serang!!" Komando pasukan memberi perintah.^^^
...*POW!* *BUK!* *BAK!* *BRAK!* KREK*!"...
...**SRING*!*...
Hanya seorang diri Uqi melawan ke dua puluh lima pasukan itu. Tidak ada seorang pun yang membantu dan menolongnya.
Setiap pukulan yang Uqi luncur kan satu persatu Prajurit White Kingdom terpental dan mendapat pengalaman terbang gratis.
Alex melihat tangan Uqi dan mulai memperhatikan tangan Uqi itu dengan seksama.
Pasukan White Kingdom satu persatu mulai dihabisi berkat Uqi. Setelah pertarungan selesai Alex dan Uqi pulang bersama - sama.
^^^"Mm Uqi, boleh aku pegang tangan kamu?" Alex meminta kepada Uqi.^^^
^^^"Eum.. boleh.. memangnya kenapa?"Uqi balik bertanya.^^^
^^^"Bukan apa - apa. Sengaja saja aku pengen pegang" Jawab Alex.^^^
Tidak lama Alex memegang sebelah tangan kanan Uqi. Diluar dugaan ternyata berat sebelah tangan Uqi saja itu sama seperti berat lima buah bata yang saling bertumpukan.
^^^"Uqi.. kamu suka olahraga ya?" Tanya Alex.^^^
^^^"Enggak juga.. aku lebih suka menolong orang" Jawab Uqi tersenyum.^^^
Di perjalanan pulang Alex dan Uqi tidak banyak bicara. Mereka hanya saling melirik satu sama lain saja.
Setelah sampai di depan rumahnya Alex berpamitan kepada Uqi dan menanyakan dimana rumahnya.
^^^"Baiklah.. ini adalah rumah ku. Kuno banget kan... ngomong - ngomong dimana rumah kamu?" Tanya Alex^^^
^^^"Ini juga adalah rumah ku" Jawab Uqi^^^
Dari situ Alex menatap Uqi. Mendengar jawaban dan perkataan Uqi, Alex mengira kalau Uqi sedang bercanda.
Tanpa izin dari Alex. Uqi langsung masuk ke dalam rumah, menarik kerah baju Alex dan menyeretnya masuk ke dalam.
^^^"Hey! Ada apa ini?! Lepaskan aku!"^^^
^^^Kata Alex.^^^
...*bip-bip*...
...suara kunci pintu sudah terbuka....
Setelah mereka berdua masuk tiba - tiba di depannya alex melihat sebuah patung dirinya yang besar.
^^^"Apa itu?" Tanya Alex.^^^
Alex mendekati patung itu dan menemukan pesan dibawah kaki patung tersebut. Disana pesan itu bertuliskan kata "Dari Kakek ".
Alex membuka pesan itu dan ternyata pesan itu berisi kejutan berupa kartu ucapan selamat ulang tahun dari Kakeknya.
Tidak sangka setelah Alex membaca pesan dari Kakeknya, di akhir kata pesan itu tertulis kalau Kakeknya sedang bekerja di luar negeri.
Dan hadiah terbesar dari Kakeknya itu ternyata adalah Uqi. Alex kaget nyaris pingsan setelah tahu kalau Uqi sebenarnya adalah robot ciptaan Kakeknya.
Alex benar - benar tidak mengira akan berteman dengan seorang robot yang sangat mirip manusia itu.
Alex mencoba mempelajari, memahami dan juga membaca buku petunjuk yang sudah Professor simpan di atas meja kerjanya.
^^^"Eumm.. baiklah Uqi.. siapa namaku?" Alex mencoba mengetes ingatan Uqi.^^^
^^^"Kamu Alex, temanku Alex. Sekarang kamu mengenaliku? Diriku yang sebenarnya" Uqi memberi penjelasan.^^^
Alex masih belum sepenuhnya percaya kalau kejadian yang ada di depan matanya itu adalah kejadian yang nyata.
Robot - robot, teknik dan mesin semua ini ternyata hasil jerih payah Kakeknya seorang diri selama ini.
Alex baru sadar kalau ternyata Kakeknya Profesor Tabane sangat mengasihani dirinya karena melihat Alex seorang diri tanpa memiliki teman untuk bermain dengan nya.
Alex bahagia dan berulang kali memukul - mukul pipinya, mencubit pipinya hingga membenturkan kepalanya sendiri ke dinding hasilnya gagal.
Itu semua berarti kalau kejadian yang sedang dialaminya itu adalah kejadian yang nyata.
Untuk memastikan yang terakhir kalinya, Alex mencoba memegang tangan Uqi, kaki Uqi, pundak Uqi dan juga pipi Uqi.
Hasilnya dia bisa merasakan semuanya. Dengan kata lain kejadian ini bukanlah mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Zuku ★
Uwaaah. Jadi pen punya deh. Mana robot nya mirip ma manusia, terus tu jago tarung, duh blm lagi klo kyk di lagu "Kokoro Kiseki" itu. Mau banget.
Btw "Kokoro Kiseki" adalah robot nya sama kyk di cerita ini. Tapi, dianya kyk di kasih hati biar sama kyk manusia gitu. Bisa sedih, bisa senang. Duh, pen banget lah pokoknya 😆
𝙎𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙠 𝘼𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧
2020-12-23
2
alien
prajuritnya pada gila, melakukan pelecehan dan kekerasan!!! semoga kerjaan white dapat segera dirubuhkan
2020-12-19
2
Yolanda Lucy
kakak hebat sekali kak👍..
bisa membuatku terasa nyata..
2020-12-18
6