Disebuah panti asuhan duduk seorang anak laki laki yang bernama haikal, yang baru berusia 10th dia duduk sendiri dipinggir tangga panti.
Haikal seorang anak yang sangat tampan badan putih hidung mancung, selain itu Haikal sangat cerdas.
namun sayang nya Haikal sangat pendiam, dan dingin terhadap semua orang, walaupun sebenarnya dia anak yang baik dan penyayang.
....
10tahun yang lalu, ibu Aisyah pemilik dari panti asuhan Anugerah baru pulang pengajian di wilayah xxxx, saat melewati sebuah gang dekat pantinya, ibu Aisyah mendengarkan suara bayi menangis, tanpa ragu dia menuju suara tangisan, bayi laki laki yang sangat tampan yang dibungkus mengunakan kain berwarna coklat batik, bayi itu diberi nama Muhammad haikal.
....
" Haikal " panggil ibu panti sambil tersenyum,
Haikal hanya menoleh melihat asal suara tersebut tanpa menjawab panggilan itu.
" apa yg sedang kamu pikirkan nak," tanya ibu Aisyah.
sambil duduk disamping Haikal.
Haikal hanya diam belum juga memberi jawaban.
ibu Aisyah pun berdiri hendak pergi sambil mengelus kepala Haikal.
" ibu " panggil Haikal, ibu Aisyah menoleh dan duduk kembali.
" ada apa nak" tanya ibu Aisyah, sambil menatap wajah anak kecil yang duduk disamping nya.
" siapa aku, apakah aku punya orang tua, siapa ayah dan ibuku, dimana keluarga, kenapa aku dibuang, apa salah qu lahir ke dunia ini, tanya Haikal? "
sesaat ibu Aisyah diam, lalu mengelus kepala Haikal.
" Haikal kita tidak bisa memilih lahir di keluarga seperti apa, siapa kamu siapa orang tua mu, dimana mereka, ibu tidak tau nak, karena dari bayi ibu yang merawat mu, dan tidak ada orang yang mencari mu sejak 10tahun yang lalu." jawab ibu Aisyah dengan tatapan sendu, dia tau Haikal sangat cerdas, namun sifatnya yang dingin membuat dia selalu sendiri, tidak mau beradaptasi dengan yang lain membuat ibu Aisyah khawatir, dia takut Haikal salah jalan, dengan kenyataan hidupnya.
" ibu merawat membesarkan mu menyayangimu dengan tulus sama seperti anak anak yang lain, mau seperti apa pun masa lalu mu, yang penting adalah masa depanmu". lanjut ibu Aisyah.
" tunjukan pada dunia bahwa kamu anak yang istimewa, tetap menjadi orang baik jujur taat dan jangan lupa menolong sesama, jika kamu merasa dirimu sulit percaya lah ad yang lebih sulit darimu, jangan jadi orang yang sombong dan menyakiti orang lain.
ibu yakin kamu bisa menjadi orang hebat, ibu menyayangimu Haikal " tatapan ibu Aisyah fokus ke wajah Haikal yang masih diam tanpa respon.
" ibu bolehkah aku meminta izin," tanya Haikal dengan tatapan ke depan.
" izin apa nak, selama itu hal baik, ibu merestui mu "
" sebentar lagi Haikal akan lulus sekolah, dan akan lanjut ke sekolah menengah, tapi bolehkah Haikal keluarga dari panti, dan hidup bebas diluar sana."
" tidak nak," jawab ibu Aisyah dengan terkejut,
" kau masih terlalu kecil, kehidupan diluar sana kejam nak, kamu tidak punya sanak saudara, bagaimana kamu bisa bertahan sayang," jawaban ibu Aisyah dengan perasaan sedih.
" Haikal dengarkan ibu, ibu mengizinkan mu, TPI setelah kamu dewasa, kamu boleh mencari jati dirimu diluar sana, TPI tidak sekarang."
ibu Aisyah pergi meninggalkan Haikal yang masih duduk dengan tatapan ke depan.
....
Didalam kamar panti terdengar keributan karena dua anak laki laki yang sedang berkelahi, anak itu bernama Roy dan Rian, mereka berusia sekitar 9 dan 10 tahun.
" menyingkirkan lh bodoh, aku sangat muak melihat mu," teriak Roy
" apa hak mu mengusir ku," jawab Rian dengan memegang kerah baju Roy.
Selain mereka berdua dikamarr itu ada anak laki laki lain yang sedang membaca buku diatas tempat tidur, yang bertingkat. dialah Haikal.
Lama keributan itu akhir terdengar keluar, seorang anak laki laki berusia sekitar 12tahun, masuk ke sana dan melerai pertengkaran itu.
" berhentilah dan duduk lalu jelaskan kepada ku apa yang terjadi sehingga kalian bertengkar" tanya Akbar.
" Roy yang mulai duluan, dia menghilangkan tugas sekolah qu," jawab Rian dengan tatapan tajam ke arah Roy.
" bukan aku jawab Roy, aku juga tidak tau tugas apa yang dia maksud kakak, Rian langsung marah dan mendorong qu, aku tidak terima kak." jawab Roy dengan tatapan sedih dan menundukkan kepalanya.
" oke baiklah kakak paham, ini hanya salah paham, kalian tidak harus bertengkar, kalian bisa bicara baik baik, Rian kamu seharusnya bertanya terlebih dahulu, jangan main hakim sendiri, dan kamu Roy kamu harus lebih sabar, kalau kamu tidak salah maka tidak perlu ikut marah. oke paham kalian berdua, dan sekarang saling minta maaf dan kakak akan bantu kamu Rian membuat tugasmu." Akbar menasehati kedua anak itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.
pandangan Akbar menuju Haikal,
" Haikal apa yang kau lakukan, kenapa kamu tidak melerai pertengkaran Roy dan Rian, sebagai teman 1 kamar seharusnya kalian saling menasehati, jangan saling mengabaikan, yang salah harus ditegur jangan dibiarkan."
Haikal tidak menjawab bahkan mengabaikan ucapan Akbar.
....
Ditaman panti Akbar berjalan menuju sebuah kursi, disana ada seorang anak laki-laki yang sedang membaca buku seorang diri.
" hai dek, buku apa yang sedang kamu baca" tanya Akbar pada anak itu yang tidak lain adalah Haikal.
" apa cita-citamu, apa mimpimu, dan kau ingin seperti apa besar nanti ?" Akbar bertanya walaupun belum ada respon dari Haikal.
" kau sangat dingin dan tertutup dek, bukalah pintu hatimu, tersenyum lah, kau akan melihat indahnya dunia yang penuh canda dan tawa. kamu butuh teman agar hidupmu tidak hampa ". Akbar bicara dengan tersenyum.
" jika dunia ini indah, kenapa aku ada disini, dari mana letak indahnya, aku tidak tau dari mana sisi indah dari hidupku ." jawab Haikal dengan menutup buku dan beranjak pergi.
" aku akan jadi kakakmu, yang akan menjaga dan melindungi, aku tidak akan membiarkan dirimu salah jalan, Haikal percaya lah, akan ada pelangi di balik hujan, dan akan ada bahagia dibalik penderitaan" teriak Akbar kepada Haikal yang telat pergi berlalu meninggalkan nya.
Tidak jauh dari mereka ada dua anak yang memperhatikan mereka, dia Roy dan Rian , dua pengacau yang selalu bertengkar.
" apa yang mereka bicarakan, kenapa kak Akbar harus teriak seperti itu ?" tanya Rian.
" bukan urusanmu" jawab Roy pergi berlalu meninggalkan Rian yang mengaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.
dan melotot kan matanya kepada Roy yang telah masuk kedalam.
" kenapa mereka semua sangat menyebalkan" gumam Rian dalam hati.
....
Sampai disini dulu ya para reader, aku lanjut lagi besok, otw bobok dulu ya..
terimakasih yang sudah baca, jangan lupa like dan coment, serta vote ya. biar aku semangat up nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Suky Anjalina
ternyata mereka saudara
2021-06-08
0
Gua,.
kak aku baca episode bagian akhir Haikal itu anak terakhir y?tapi knp umur a Roy sma Rian sma bahkan ad yg lebih kecil dr Haikal kan harus a lebih tua stidak a seumuran lh
2020-12-30
0
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Semangatttttt Thor....Lanjuttttt 😊😊😊
2020-12-24
1