Masih disuasana rumah sakit, Yuda yang sedang menengahi Rossa dan Randi.
dia benar-benar pusing dengan temannya yang satu itu, begitu cuek dengan makhluk yang bernama perempuan.
" kak Yuda...
" iya , kenapa Ros ?
" Rossa mau, kakak aja yang mengambil darah Rossa, jangan dokter macan ini..
Yuda pun terkekeh mendengar perkataan Rossa.
yang menurutnya sangat tepat . sahabatnya itu emang mirip dengan macan sifatnya .
" apa.. kamu anak kecil ngatai saya macan, siapa tadi nama mu?
" Rossa pak dokter...
" cepat sekarang berbaring, kamu banyak menyita waktu saya.
" kan sudah Rossa bilang, biar kak Yuda saja .
" sudah... sudah.., kalian ini sudah seperti kucing dan tikus saja. kata Yuda pada Randi dan Rossa
" ya udah yud, kamu aja yang ngambil darah ini bocah
" dokter bilang Rossa bocah,, ? dokter ni kok bisa ya.. lulus jadi dokter, gak ada.. lembut-lembut nya.
" saya gak bisa lembut dengan anak kecil kaya kamu.
" terserah dokter saja, kalo gak mau darah saya di ambil , saya mau pulang aja.
" ya sudah kamu pulang aja..
" kalo saya pulang, saya akan laporkan bapak dokter.
" udah Rossa berbaring saja, biar kak Yuda yang mengambil darah nya..
Rossa pun membaringkan tubuhnya, untuk diambil darah, Randi masih saja berdiri disamping Yuda dan Rossa dan juga seorang perawat yang sedang memasangkan jarum dilengan Rossa. darah pun mulai masuk kedalam kantong untuk menyimpan darah para pendonor.
Yuda pun mengajak Rossa bicara ,dia duduk disamping rossa dan juga Randi. mereka berbincang-bincang ,sedang Randi hanya jadi pendengar saja.
" pak dokter, kenapa masih disini? kan sudah ada kak Yuda ?
" ini kan tempat kerja saya kenapa kamu melarang saya disini ?
" terserah dokter saja.
Randi pun bangun dari duduknya, menuju meja yang tidak jauh dari tempat Rossa dan Yuda berada. sesekali Rossa melirik kearah Randi yang sedang sibuk dengan handphone nya. Rossa memajukan bibirnya, karena masih sedikit kesal dengan Randi yang sikapnya begitu dingin.
Dan pada saat bersamaan, Randi pun melihat ke arah Rossa, mereka pun saling pandang untuk beberapa saat, sampai akhirnya Rossa dan Randi sama-sama mengalihkan pandangannya . Yuda pun tak sengaja melihat keduanya yang saling pandang, Yuda menyungging kan senyum nya.
" Rossa..
" iya kak Yuda , apa Rossa suka dengan dokter Randi ?
" ya gak lah kak, galak gitu..
" tapi dokter Randi kan tampan ?
" dokter Randi itu lebih cocok jadi om nya Rossa tau kak..
" hahahaha...
saat sedang berbincang-bincang, Yuda melihat rupanya kantong darah milik Rossa sudah penuh. Yuda pun membantu , Yuda melepaskan suntikan dari lengan Rossa, dua suster pun datang memberikan vitamin dan juga susu untuk memulihkan kondisi pendonor.
" lebih baik Rossa minum vitamin dulu !
" iya kak, terimaksih.
Rossa meminum susu dan vitaminnya, dan duduk bersandar, karena masih harus istirahat setelah mendonorkan darahnya, setelah beberapa saat Rossa pun bangun untuk keluar, tapi rupanya dia masih sedikit pusing dan hampir terjatuh.
Randi yang berada tidak jauh dari rossa pun, refleks menolong Rossa yang hampir jatuh, dan memapahnya untuk duduk di bangku yang tadi ditempatinya oleh dirinya .
" kalo masih merasa pening, lebih baik duduk dulu, dan beristirahat disini .
" iya dokter terima kasih, ternyata dokter bisa baik juga ya...
" kamu ini sudah saya tolong masih saja mengatai saya...
" dokter... kan saya berkata yang baik.
" hmmm...
Randi pun bangun mengambil air minum untuk Rossa, dan membantunya untuk minum. Rossa saat itu emang sedikit lemas, jadi tidak ingin berdebat lagi dengan Randi. dia menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi. rossa memanggil seorang suster untuk membantunya keluar dari ruangan tersebut.
Rossa pun keluar dari sana saat Randi sedang memeriksa siswa yang baru masuk untuk mendonorkan darah begitu juga dengan Yuda. Rossa sudah duduk di bangku tunggu depan ruangan , karena mereka masih menunggu lima siswa dan siswi yang lain, yang masih mendonorkan darahnya.
setelah semua selesai, mereka menuju ke bus sekolah yang tadi mengantarkan mereka kerumah sakit, dan bus tadi pun kembali kesekolah Rossa dan Ami. saat ini keadaan semua siswa sudah kembali baik, setelah tadi mungkin sedikit lemas ,setelah darahnya di ambil.
Rossa dan Ami pun menuju kelas mereka untuk mengambil tas yang mereka tinggalkan diruang kelas. dan kembali ke parkiran untuk mengambil motor maticnya..
"Ros...
" iya...
" Lo tau gak, tadi gue dapat nomor salah satu dokter tampan disana.
" siapa ?
" Dokter Yuda,,, tapi emangnya Lo ada hubungan apa dengan dia, kok katanya Kalina baru ketemu malam tadi ?
" gak ada hubungan apa-apa,,,
kami ketemu malam tadi dipanti asuhan
" kok bisa... ?
" Mama mau mengajar Dipanti, disana juga ada Kaka Yuda dan ketiga teman dokter yang lain, mereka sedang memeriksa anak-anak panti.
" Lo minta no handphone nya ?
" Tentu saja gak, emangnya Lo.. !
" hehehehe.. tapi kan lumayan Ros.
" emang nya Lo mau sama om-om ?
" gak apa-apa, om nya tampan.
" Terserah Lo aja, mending kita pulang aja, biar bisa istirahat.
" ya udah yuk... !
Mereka pun pulang kerumah ,Rossa yang sudah tiba dirumahnya pun ,membuka pintu rumah nya, karena mama belum pulang. masih berada disekolah tempatnya mengajar. Rossa masuk kekamar dan meletakkan tas nya di atas meja, mengistirahatkan badannya di atas tempat tidurnya.
Dia tersenyum sendiri, mengingat andai saja dia bisa menjadi seorang dokter, tapi itu rasanya akan sangat sulit . Rossa pun tertidur siang itu.
***
Dilain tempat, dirumah sakit. Randi dan Yuda sedang makan siang dikantin, setelah membantu siswa dan siswi dari sekolah Rossa tadi.
" Randi..
" iya, kenapa ?
" Lo, kenapa seh ketus banget sama Rossa ?
" Perasaan Lo aja kali... gue biasa aja, sama yang lain juga gitu .
" coba Lo rubah sedikit wajah datar Lo itu.
" gue gak bisa , karena itulah gue yang sebenarnya.
" menurut gue, Rossa tu sangat cantik, cantik banget malah.
" Lo mau jadi pedofil ?
" Kok pedofil seh,
" tertarik dengan ank dibawah umur, apa namanya ?
"gue kan cuma bilang sama Lo.
" tapi anak sekolahan bukan tipe gue.
" Lo gak mikir apa,,, kakek Lo kan udah tua, kapan Lo akan ngasih dia cucu, umur lo udah 28 tahun.
" Nanti kalo udah ketemu jodohnya.
" gimana mau ketemu, Lo cari pun gak, jodoh deketin Lo, tapi Lo malah ngejauh.
" Berarti belum jodoh.
" emang susah banget ngomong sama Lo, capek gue.
" mending Lo habiskan makan Lo, kita balik kedalam rumah sakit.
Yuda pun tak ingin memperpanjang cerita dia melanjutkan makannya, untuk bisa kembali bekerja. dia pun tau kalo Randi itu seperti tidak ingin menaruh rasa ada perempuan . tapi dia tidak ingin terlalu jauh untuk ikut campur.
setelah selesai makan siang, keduanya pun kembali ke pekerjaan masing-masing. yang malam itu aku Yuda dan Randi mendapat tugas sebagai dokter jaga dirumah sakit malam ini ,jadi mereka akan lembur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
boom like 5 episod dulu ya thor, nanti aku lanjut bacanya
ditunggu feedbacknya 😍
2021-01-09
1