Dokter yang bertugas malam itu dipanti pun, sampai didepan seorang anak kecil ,yang sedang didampingi Rossa. dokter yang dari tadi memperhatikan Rossa pun mendekati gadis kecil yang sedang tersenyum kearah mereka. gadis kecil yang setiap ada pemeriksaan tidak pernah diperiksa karena selalu menangis.
Tapi malam itu, dia sendiri yang minta diperiksa. Rossa pun tersenyum melihat nya.
" Om dokter,,, Ara mau diperiksa juga. kata gadis kecil yang disamping rossa.
"Baiklah.. kalo gitu sini om periksa kata dokter yang berkaca mata tadi, Rossa belum tau namanya
" Om dokter...
" Iya.. kenapa ?
" Om dokter namanya siapa ?
" nama om , dokter Yuda , ini dokter Martin, ini dokter Andre, dan yang itu dokter Randi.
Yang diperkenalkan, memberikan senyumnya , kepada gadis kecil yang bernama ara itu. Rossa yang berada disana pun ikut melebarkan senyumnya. yang juga mendapat balasan dari dokter-dokter tampan tersebut, kecuali satu orang.... dokter Randi.
wajahnya yang begitu datar, seolah-olah tidak melihat keberadaan Rossa disana . tapi Rossa tidak ambil pusing dengan hal itu. setelah memeriksa semua anak panti asuhan, dokter Yuda pun berbicara pada Rossa yang saat itu masih berada didekat Ara.
" Kamu tinggal dipanti ini juga ? tapi saya belum pernah melihat kamu.
" tidak dokter,,, saya kesini hanya menemani mama saya untuk mengajar anak-anak panti asuhan ini.
" mama kamu seorang guru ?
" iya.. pak dokter?
" jangan panggil saya pak dokter, panggil aja kak, atau mas yuda !
" iya kak Yuda..
" nama kamu siapa?
" Rossa kak !
" Rossa masih sekolah ? kelas berapa ?
" masih kak, saat itu masih kelas 2 SMA.
" sepertinya kamu suka anak kecil, tadi kakak perhatikan kamu.bisa membujuk ada untuk diperiksa, padahal selama ini dia selalu tidak mau..
" Rossa memang suka anak kecil, karena kan Rossa ank tunggal, apalagi Rossa juga punya cita-cita bisa menjadi dokter anak.
" Hmm... mudah-mudahan bisa tercapai ya, karena kalo tercapai kamu akan ketemu dengan kakak lagi.
" Berarti kakak-kakak ini semua dokter anak ?
" tidak juga, kakak dan kak Martin yang dokter anak, dokter Andre itu dokter penyakit jantung, dan dokter Randi merupakan ahli bedah.
" kakak hebat ya.. masih muda sudah menjadi orang sukses..
" Tidak juga.. kami semua juga punya banyak usaha dan kerja keras untuk bisa mencapai suatu ini.
rossamelebarkan senyumnya, sambil mengangguk-angguk kan kecil kepalanya. Yuda yang masih duduk disebelah rossa pun, menyentuh kepala rossa, dan memberikan semangat kepada Rossa, saat mereka sedang berbincang-bincang, mama Rossa datang untuk mengajaknya pulang kerumah .
" sayang... lebih baik kita pulang saja.. karena udah malam, lain kali saja mama kesini lagi.
" ya udah ma...
Rossa pun bangun dari duduknya, dan juga pamit kepada dokter-dokter tampan itu.karena mama tidak jadi mengajar, karena takutnya pulang terlalu malam.
" kak Yuda... Rossa pamit ya..sampai ketemu lain waktu , kakak - kakak dokter, kami pamit duluan ya ..
Rossa mendapat senyuman, dan anggukan dari ketiganya kecuali dari satu orang berwajah datar. Rossa dan mama pun keluar dari gedung panti setelah berpamitan. sambil berjalan Rossa mengoceh sendiri
" kenapa seh ada dokter yang seperti itu, wajahnya datar ,kaya udah dihapus nikmat senyum dari wajahnya...apa gak takut ruang mau di operasi dia...??
" Rossa... kamu kenapa bicara sendiri ?
" hehehe... gak ma...
itu tadi Rossa kagum dengan Kaka -anak dokter tadi ma..
" mama pikir kamu kenapa .
Rossa ... tidak menanggapi lagi perkataan mama nya, mengambil motornya dan melajukan motornya setelah sebelumnya meminta mamanya naik ke motor matic milik nya.
***
Digedung panti asuhan yang baru saja ditinggali Rossa, randi dan ketiga kawannya juga ingin pamit, Randi Tiba-tiba saja berbicara pada Yuda.
" yud..
Lo ngapain sok akrab sama tu anak ingusan ?
" maksud Lo...
( Yuda mengerutkan dahinya, tidak mengerti maksud randi )
" ya... maksud gue anak ingusan yang tadi Lo ajak ngobrol .
" apa ada yang salah dengan itu, bukankah emang itu tugas gue, bicara dengan anak-anak.
" Tapi itu tidak termasuk tugas kita.
" kan Lo bilang anak-anak ya tentu saja masuk kedalam daftar tugas kita, apalagi tidak ada salahnya gue rasa, dia anak yang cantik dan juga ramah...
"jangan Lo bilang, Lo suka dengan anak ingusan..
"gue seh, emang punya sedikit ketertarikan. tapi mungkin dia yang gak punya ketertarikan dengan gue.
" bagus deh kalo lo nyadar, kalo tu anak lebih pantas panggil Lo om.
" tapi Lo .. kenapa sewot banget, jangan - jangan Lo suka juga ya... Dengan tu cewek... hahahaha....
Kedua teman mereka pun hanya tersenyum, melihat perdebatan kedua dokter muda, teman mereka. sedang Randi kembali memasang wajah datarnya....mereka berempat pun, keluar dari panti menuju mobil yang terparkir dihalaman panti .setelah semua berada didalam mobil. Yuda yang bertugas menyetir pun langsung melajukan mobilnya.
***
Rossa telah tiba dirumahnya, dua dan mama langsung masuk dan menuju kamar masing-masing, karena keduanya yg harus beristirahat , agar bisa bangun pagi-pagi untuk melakukan aktivitas masing-masing.
Rossa pun mencoba memejamkan mata nya, tapi belum juga bisa. dia bangun dari tempat tidurnya dan duduk disamping meja rias milik nya, menopang dagunya, sambil melihat bayangannya yang ada didalam cermin.
dia terbayang akan dokter-dokter muda yang dijumpainya di panti.
Rossa pun berbicara pada dirinya sendiri saat itu.
" apakah aku akan bisa meraih cita-cita menjadi seorang dokter, membahagiakan mama, dan juga mewujudkan keinginan papa ? semua akan sulit dari mana aku akan mendapat uang untuk semuanya . gak mungkin mengharapkan gaji mana, yang hanya tinggal tak seberapa, karena membeli rumah.
Andai saja papa masih ada, mungkin Rossa akan punya harapan itu, tapi papa sekarang sudah pergi , kenapa begitu cepat papa ninggalin Rossa dan mama...?
Tiba-tiba Rossa merasakan pipi nya basah oleh air mata, dia yang saat ini merindukan papanya ,seharusnya disaat usianya saat itu, dia butuh dukungan kedua orang tuanya, tapi sayang nya itu sudah tidak bisa didapatkan Rossa .
Rossa membuka laci meja riasnya dan mengambil sebuah bingkai foto, yaitu foto keluarga kecilnya yang bahagia .disana ada sang papa yang merangkul pundaknya . Rossa semakin terisak dan dalam kerinduannya .
hampir setengah jam dia berada didepan meja riasnya ,menangis sambil memeluk foto papa yang dirindukannya . Rossa melirik sekilas kejam dinding ,jam sudah hampir menunjukkan waktu tengah malam.
Rossa menghapus air matanya, menyimpan kembali foto keluarganya. yang dari tadi ia peluk. untuk melepaskan rasa rindu kepada papa. Rossa pun bangun dari duduknya menuju tempat tidur kesayangannya , merebahkan diri disana, untuk mengistirahatkan pikiran dan juga tenaga.
Rossa pun mencoba memejamkan matanya kembali ,karena waktu semakin larut saja. dia menarik selimut sampai menutupi tubuh nya.
tak terasa beberapa saat setelah mencoba memejamkan mata, Rossa pun sudah larut dalam dunia mimpinya , dan menikmati tidurnya malam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
Thor aku boleh kasih krisan sedikit ya, perhatikan penggunaan huruf besar setelah tanda kutip.
2021-01-09
1