Pak Lilip memandang Dyah lalu beralih menatap tangannya yang menggenggam jemari tangan Dyah. Ada perasaan yang tidak biasa. Ada gejolak yang mengalir dihatinya. Dediran-desiran perasaan yang terasa begitu hangat dan nyaman. Dia beralih duduk disebelah Dyah. Memberanikan diri untuk memeluknya. Ada perasaan yang sulit diungkapkan untuk merengkuh tubuh Dyah kedalam pelukannya. Dyah sendiri juga merasakan kenyamanan dan kehangatan didalam pelukan atasannya itu. Seolah mereka berdua hanyut dalam perasaannya masing-masing. Tiba-tiba liftnya menyala lagi tanpa sadar pintu lift telah terbuka. Pak Lilip menyadari liftnya sudah terbuka. Dia lalu melepaskan pelukannya ke Dyah. Dengan sikap dinginnya Pak Lilip berdiri lalu keluar tanpa berkata apapun ke Dyah. Dyah merasa tidak enak hati dan malu atas kelakuannya yang sangat memalukan didalam lift tadi. Dia merasa tidak punya wajah lagi untuk bertatap muka dengan atasannya tadi. Dyah keluar dari lift langsung menuju mushola sholat. Selesai sholat Dyah kembali keruangannya untuk makan siang. Ditengah makan siangnya sahabat terbaiknya datang menghampirinya.
" Dyah.. kenapa baru makan siang..? Nie kan dah hampir habis jam istirahatnya.. Trus kamu dari tadi darimana aja.. Tak cari nggak ada..?" cecar Tita dengan nada penuh selidiknya.
" Maaf Ta.. aku tadi kejebak didalam lift bersama Pak Lilip.." ucapnya seraya melesaikan makan siangnya.
" Cieee.... yang kejebak dilift... romantis banget.. bisa berduaan dengan bosnya yang tampan itu.." ucap Tita sambil kedip-kedip matanya sambil cengengesan.
" Iihhh... Kamu apaan sich Ta.. Romantis darimana coba.. Orang aku ketakutan juga.. Lagian baru terkena musibah mana sempat-sempatnya romantis-romantisan.. Yang ada juga aku ogah romantisan dengan atasan yang sudah mempunyai istri lagi.. Kaya aku nggak bakal laku saja.." kata Dyah seraya menatap sahabatnya itu sambil membersihkan mejanya.
" Jangan bilang seperti itu Dyah.. ntar bisa-bisa kamu jadi istrinya beneran lho..?" ucap Tita sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum jail ke temannya itu.
" Udahlah... Terserah katamu saja.. aku males ngomongin itu terus.. lebih baik aku siap-siap kerja lagi saja.. Daripada ngladenin temen yang alay kayak kamu itu.. uuuuhhhh males.." ucap Dyah sambil pasang wajah cemberutnya biar kelihatan sedang marah.
" Uluh... Uuluuuh... Dyah nya ngambek nie.. "
" Bodo... " jawab Dyah sambil nyengir bibirnya.
Setelah itu Tita kembali ke meja kerjanya. Sedangkan Dyah telah disibukkan dengan berkas-berkas untuk kontrak kerjasamanya dengan Perusahaan lainnya. Karena besok ada jadwal Pertemuan dengan beberapa klien diluar Perusahaan. Maka dari itu Dyah berupaya keras menyelesaikan tugasnya sebelum dipanggil oleh atasannya yang menjengkelkan itu. Dengan berbagai macam pekerjaan. Bahkan pernah diminta untuk membuatkan kopi untuk bosnya karena pegawai dibagian pantry tidak ada yang datang. Pokoknya menyebalkan. Ditengah sibuk mengerjakan pekerjaanya, sang istri dari atasannya datang menghampiri meja kerjanya. Dengan gaya yang glamor, mewah dan cantik. Widya berkata dengan Dyah.
" Eehh.. kamu sekretaris suamiku kan..?" kata Widya seraya menatap rendah Dyah yang tak selevel dengan dia.
" Iy.. Iya Bu... ada yang bisa saya bantu..?" kata Dyah dengan halus.
" Ok.. Katakan ke suamiku.. bahwa istrinya sedang menunggu diluar.." katanya sambil menatap sinis Dyah.
" Baik Bu.. Ibu silahkan duduk dulu biar saya hubungi Pak Lilip sebentar.."
" Ok.. cepeeett..! nggak pakai lama.." ucapnya sambil duduk didepan meja kerja Dyah. Dengan kaki menumpang dikaki yang satunya. Dan sambil tersenyum sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ilham
istrinya bos sengak bissa di brantas ga sih
2022-02-05
0
Dini Junghuni
laaaahhhh istri boss ngapain pake izin segala ga langsung masuk ruangan aja?
2022-02-03
0
Siti Maryanah
songong
2021-01-24
0