Dyah meletakkan tasnya lalu menyalakan laptopnya. Untuk mengecek adanya email yang masuk di Perusahaan tempatnya bekerja. Tiba-tiba sahabatnya melempar pena dan mengenai tangannya Dyah. Dyah menatap sekilas lalu tersenyum melihat aksi jail sahabatnya itu.
" Kamu itu ngagetin aja sich Ta.. untungnya aku nggak jantungan.." Dyah mengelus dada dan mendengus kesal lalu tersenyum, akan tingkah sahabatnya itu.
" Lha habisnya kamu itu.. pagi-pagi dah sibuk aja.. sampai nggak tahu sahabatnya yang cantik ini duduk didepanmu" kata Tita sambil manyun.
" kamu tu ya.. selalu lebay dech kalo bicara.. aku sibuk karena kemarin sudah diperitah sama Pak Lilip untuk mengecek email yang masuk dan menyerahkan berkas yang diminta kemarin Ta, kamu tahu sendiri kan Pimpinan kita kalo telat laporannya mesti trus marah-marah " kata Dyah sambil mengerjakan dan menyiapkan laporannya.
" kata kamu bener juga Dyah.. yaudah aku keruangan dulu.. ntar ndak ketahuan Bos kalo aku nggosip disini bisa kena SP aku ntar.." sambil berlalu menuju ruangannya yang ada dilantai 2.
Setelah Tita berlalu, Dyah langsung kembali mengerjakan berkas-berkas yang akan diserahkan kepada Pimpinannya. Tiba-tiba ada suara sepatu memasuki ruangannya, Dyah menenggadahkan kepalanya menatap siapa yang datang, tidak disangka Pak Herman yang menghampirinya sambil menatap Dyah dan tersenyum sebelum mengatakan sapaannya.
" Halo Dyah.. apa kabar ? masih pagi kok sudah sibuk banget.. aku ganggu nggak nich? kata Pak Herman sambil duduk didepan meja kerja Dyah.
" Eeh.. Pak Herman.. alhamdulilah kabar Dyah baik dan sehat.. kabar Bapak bagaimana? Tumben Bapak masih pagi sudah kesini, apa ndak masuk tugas nich..?" tanya Dyah sambil menatap dan menanti jawaban Pak Herman.
" Kabarku alhamdulilah juga baik kok.. Saya kesini mau ketemu dengan kakakku.. Apa Kak Lilip sudah ada diruangannya?"
" Saya rasa Pak Lilip belum datang Pak.. Biasanya beliau datang jam 09.00wib.. Karena nanti akan ada pertemuan jam 10.00 gitu.. apa ada hal atau pesan yang bisa saya sampaikan kepada Beliau?" kata Dyah sambil memperhatikan wajah serius Pak Herman.
" Ahhh.. tidak usah Dyah.. ntar biar saya tunggu dirumah saja atau saya calling kakakku.."
" Dyah bolehkan saya minta nomor HP kamu?" kata Pak Herman sambil memasang wajah memohonnya.
" Aduh.. maaf Pak Herman kalo boleh tahu untuk apa ya..? kata Dyah sambil menatap serius Pak Herman.
"Untuk menghubungi kamu kalau saya ada keperluan dengan kakakku.. Biar nggak menunggu seperti ini.. Bosen tahu menunggu kayak gini" sambil memanyunkan bibirnya dan memasang wajah malas.
" Baik Pak.. kartu nama saya" sambil menyerahkan kartu namanya.
"Makasih Dyah.. kalo begitu saya permisi pulang dulu mau istirahat, sudah lelah bekerja masuk shif malam soalnya.. ntar sampaikan saja ke kakakku kalo adiknya yang tampan ini datang mencarinya ya..? kata Pak Herman sambil menaik turunkan alisnya.
" Baik Pak.. nanti saya sampaikan ke Beliau"
" Ok.. aku pulang dulu.. Bye Dyah.." menatap Dyah sambil mengerlingkan matanya kepada Dyah.
" Aduh adiknya Pak Lilip ternyata genit dan lebay juga" kata Dyah dalam hati sambil tersenyum menatap kepergiannya.
Selesai mengerjakan pekerjaannya. Dyah membereskan berkas laporan yang akan diserahkan keruangannya Pak Lilip. Dia juga tidak lupa memberikan jadwal meeting Perusahaannya selama seminggu ini. Takut terjadi tumpang tindih jadwal meeting untuk atasannya. Karena itu sudah menjadi tanggungjawab pekerjaannya. Dirasa beres Dyah langsung berjalan menuju ruangan atasannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
FUZEIN
Baru start ni....
2023-06-11
0
Heksa Suhartini
polisi jontik ya pak hermaannn
2021-04-23
0
Siti Maryanah
nnnnnm
2021-01-24
0