Tok.. tok... tok....
Dyah mengetuk pintu ruangan Pak Lilip. Ada rasa takut untuk menghadap atasannya itu. Karena Pak Lilip seorang pemimpin yang dingin dan menyebalkan. Kadang kata-katanya selalu menyakitkan hati bawahannya. Tapi dilain sifat itu, Beliau termasuk Pria yang tampan serta perfect. Perpect dalam segala hal entah itu pekerjaan ataupun kehidupan pribadinya. Wajar Dyah selalu takut untuk setiap kali bertemu dengan atasannya itu. Berulang kali Dyah selalu dimarahi dan dibentak saat menyerahkan pekerjaannya. Ada-ada saja tugas yang minta direvisi, padahal menurut Dyah tidak ada yang salah tentang laporan yang dia buat. Namanya juga Pemilik Perusahaan jadi bebas nyuruh-nyuruh karyawanya. Berulang kali Dyah mengetuk pintu ruang atasannya, tapi tidak kunjung dipersilakan masuk dan tidak ada jawaban dari dalam. Akhirnya Dyah mempunyai ide untuk mengetuk menggunakan sepatunya agar terdengar oleh atasannya itu. Sepatu sudah ada ditangannya mau diayunkan ke pintu malah pintunya terbuka. Dyah kaget dan salah tingkah.
" Kamu kenapa membawa sepatu seperti itu.. apa kamu mau memukul saya ? kata Pak Lilip sambil memasang wajah dinginnya.
" Eehhhmmm.... maa.. maa.. maaf Pak.. saya tidak bermaksud untuk memukul Bapak.. Saa..saa.. yaa mengira Bapak tidak mendengar ketukan dari saya. Lalu saya melepas sepatu saya untuk mengetuk pintu itu agar Bapak mendengarnya.." kata Dyah terbata-bata sambil menunduk malu atas kelakuannya itu.
" Saya nggak mau tahu alasan kamu..! sekarang cepat masuk.. saya tidak suka menunggu.. waktu saya sangat berharga.. !" sambil berlalu masuk dan duduk dimeja kebesarannya. Sedangkan Dyah telah masuk membuntuti atasannya dan berdiri di depannya.
" Apa kamu akan terus berdiri seperti itu..!" ucapnya sambil menatap sinis sekretarisnya itu.
Ini orang kenapa selalu saja tidak bisa manis kata-katanya. Selalu bersikap dingin dan sinis seperti itu. Apa pikir saya mau apa berlama- lama dengannya. Kalu bukan atasanku sudah aku patahkan tangannya. batin Dyah*..
" Kenapa kamu menatap saya..! Apa kamu mengataiku yang jelek-jelek.. Atau kamu suka dengan saya..? kata Pak Lilip sambil melotot memperhatikan Dyah yang tertunduk malu.
" Maaf Pak.. saya tidak mengatakan Bapak apapun kok.. " Dyah duduk didepan atasannya dengan tangan yang gemetaran takut akan dimarahi lagi dan takut akan revisi lagi.
Sudah hampir satu jam Dyah ada diruangan atasannya, menunggu peritah atasannya lagi. Merasa bosan Dyah memberanikan diri bertanya kepada atasannya itu.
" Maaf Pak Lilip.. Apa saya masih harus menunggu Bapak lebih lama lagi..? Saya sudah satu jam menunggu perintah Bapak selanjutnya.. Tapi kenapa Bapak tidak kunjung selesai dengan berkas laporan dari saya.. Apakah masih perlu direvisi Pak? Dyah berkata dengan sangat hati-hati.
" Apa kamu sudah bosen bekerja di Perusahaanku ini..? Dengan jabatan sebagai Sekretarisku.. Baru menunggu satu jam saja sudah binggung ingin segera keluar dari ruanganku..! Seharusnya kamu bersyukur Dyah bisa bertatap muka dengan saya yang mempunyai wajah yang tampan ini.." berkata dengan tangan diletakkan diatas mejanya dan menatap Dyah sambil tersenyum sinis.
" Maafkan saya Pak.. tapi saya tidak tertarik dengan Bapak.. Karena Bapak telah beristri dan Bapak lebih tua dari saya.." kata Dyah sambil menunduk takut.
" Ow.. jadi kalo saya masih lajang kamu akan tertarik padaku ya.."
Ini atasanku kenapa jadi aneh begini sich pertanyaannya. Biasanya juga dingin cuek bebek. Apa mungkin Beliau salah makan sarapannya kali ya.. Mending saya alihkan saja topik obrolannya agar tidak berkepanjangan. Sudah muak aku diruangan ini. kata Dyah dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Siti Maryanah
mmmmmm belagu to atasan
2021-01-24
0
icha
bagus
2020-12-06
2
Rohimah H
;
Iu
2020-11-25
2