Waktu menunjukkan pukul 5 Sore waktu nya pulang kerja. Ketika Dita bersiap2 pulang Dini pun sudah sampe di lobi. " Ayo dit pulang bareng aku" ajak Desi sambil jalan bareng menuju parkiran.
"aduh des, aku bawa motor tuch. aku pulang sendiri aja ya. "ujar Dita. "ok, kamu tiati di jalan ya" ucap Desi sambil masuk mobilnya. Dita pun sampai di rumah.
"assalamualaikum bu..dita pulang" Dita masuk rumah kemudian Salim ke ibunya. "gimana nak hari pertama kerja?"tanya Bu susi ibunya Dita.
" capek bu..tapi senang bisa bekerja..semangat terus pokoknya..hehe" ucap Dita kemudian bercerita tentang kejadian di hari pertamanya kerja.
Dari ketemu Lusi sampai di ajak makan siang bareng sama CEO. tapi Dita ga bercerita kalau dia sepertinya tertarik dengan CEO nya yang keren itu.ketika makan siang tadi Dita sesekali melirik tuan Adit yang makan dengan tenang dan terlihat keren.
Dita senyam senyum dalam lamunan " kamu kenapa nak?kok melamun gitu?" tegur ibunya. "aahh ga Bu ga ada apapun, Dita mau mandi dulu ya Bu" ucap Dita bergegas ke kamar nya untuk mandi.
Di rumah Adit, datanglah Siska yang setelah dapat laporan dari mata matanya di kantor Adit bahwa Adit tidak jadi meeting di luar dan tahu kalau Lusi tidak di antar sampai ruangannya. Itu karena Siska tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu Jodi dan mengira Adit meeting. Dia meminta Selvi untuk mengantarkan Lusi ke ruangan papanya. tapi Selvi tidak ada di lobi, sehingga Lusi di suruh menunggu dan dia hanya mengirim pesan kepada Selvi tapi Selvi hari itu lupa membawa ponselnya.
"Halo dit, maaf ya tadi aku ada keperluan mendadak jadi ga bisa anter Lusi ke ruanganmu" ucap Siska beralasan.
" untuk apa kamu menawarkan diri kalau memang kamu tidak bisa bertanggung jawab pada anakku. "geram Adit.
"ayolah dit, jangan marah. kamu kan tau aku sayang banget sama kamu dan anakmu" Siska berusaha merayu adit tapi Adit tidak bergeming.
"cukup.. mulai sekarang kamu tidak usah dekat dekat kami lagi. aku tau kasih sayang mu cuma palsu. kamu juga mendekati Jodi saingan Bisnisku kan?..apa tujuanmu..mau menghancurkan ku hah.."ucap Adit sedikit berteriak.
" ga dit..aku ga ada apa-apa dengannya .itu cuma ketemuan biasa." ucap Siska sambil bergelayut manja. tapi di hempaskan oleh Adit.
" pergi dari sini.. dan jangan tunjukkan batang hidungmu di hadapanku lagi. pergi..!" usir Adit sambil menunjuk pintu keluar. Siska pun menghentakkan kakinya sambil pergi dengan kesal. dia tidak berani beralasan lagi takut di seret oleh satpam rumah Adit.
Adit pergi ke lantai dua menuju kamar putrinya,dia melihat Lusi yang sedang tidur dengan mbok Sumi pembantu setianya.
melihat putrinya tidur nyenyak, aditpun ikut mengantuk apalagi seharian ini emosinya terkuras banyak.
di atas tempat tidur, Adit tiba tiba terbayang wajah Dita yang cantik." ahh..kenapa wajah gadis itu terbayang di pikiranku padahal baru pertama ketemu, " cantik itulah yang terlintas di benak Adit.
'Setelah Sinta ini kali pertama aku merasa jantung ku berdetak kencang saat dekat wanita.' batin Adit. Adit berusaha menepis pikiran itu dan tidur.
____________________________
Sudah sebulan Dita bekerja di perusahaan Anggara. Dita betah bekerja di perusahaan ini, walaupun Selvi selalu terlihat iri dan semakin tidak suka padanya. Apalagi setelah kedekatan nya dengan anak CEO. Selvi yang merupakan mata-mata Siska setiap hari memberi tugas yang aneh agar Dita membuat kesalahan dan tidak betah bekerja. tapi bukan Dita namanya kalau tidak bisa menghadapi kesulitan-kesulitan itu. contohnya selvi menyuruhnya membeli makanan di tempat yang jauh dan harus pergi sendiri. Dita ga hilang akal. dia pesan melalui aplikasi lalu menjemput makanan di luar kantor seakan akan dia yang pergi sendiri. dan masih banyak lagi sampai Selvi habis ide untuk mengerjai Dita.
Lusi selalu makan siang bareng Dita ketika di kantor Adit. Aditpun terbiasa dengan itu.
Dua hari ini Lusi tidak ke kantor karena kakek dan nenek nya menginap di rumah. tapi Adit yang sudah terbiasa makan siang dengan Dita pun merasa ada yang kurang. akhirnya meminta Reno untuk menelpon Dita ke ruangannya. #masih gengsi nih Yee..hihi
Dita mengira Lusi datang ke kantor, tanpa bertanya langsung naik ke lantai 15 dengan membawa masakannya dan mengetuk pintu yang bertuliskan ruang CEO itu.
"permisi pak" ijin Dita.
"duduklah di sofa" ucap Adit sambil berjalan menuju sofa dan duduk di samping Dita tanpa ragu .
Dita menengok kanan Kiri mencari Lusi. melihat itu Adit pun berkata "Lusi di rumah bersama kakek neneknya. temani aku makan"
Dita pun kaget, ternyata hari ini dia makan siang hanya berdua dengan bosnya. antara gugup,senang, campur aduk perasaannya.
"apa ini?" tanya Adit sambil menunjuk kotak makan di depannya.
" ini bekal saya tuan, saya memasak buat Lusi. ada Sop ayam kesukaan lusi dan rendang sapi kesukaan saya. tuan.. mau coba?" ucap Dita ragu.
tanpa basa basi Adit pun mengambil rendang buatan Dita dan ternyata Adit menyukainya.
" enak sekali..kamu yang masak?" Dita hanya mengangguk sambil memperhatikan Adit yang makan dengan lahap hingga rendangnya habis tak tersisa.
"ehh,,kamu ga makan. maaf ya aku habisin rendangnya. kamu makan ini aja ya, tadi Reno yang pesankan." ucap Adit yang tidak sadar mengubah panggilannya jadi aku kamu.
"iya tuan ga apa-apa, makasih. saya senang kalau tuan suka masakan saya." Dita pun tersenyum manis hingga membuat Adit pun terbuai dengan kecantikan alami Dita yang hanya bermake up tipis.
setelah selesai makan Dita pun membereskan bekas makan mereka. entah mengapa Adit ingin sekali berlama-lama memandang wajah Dita yang membuatnya nyaman seperti ketika bersama Sinta. apalagi tubuh Dita wangi vanilla kesukaan Adit. dia bisa menghirupnya ketika Dita membereskan bekas makan didepan adit. hingga tanpa sadar Adit memeluk Dita dari belakang dan menghirup dalam-dalam harumnya tubuh Dita.
Dita pun terkejut, dan berusaha melepaskan pelukan Adit kemudian bergeser dua langkah dari Adit. " maaf tuan, apa yang tuan lakukan?" tanya Dita.
Bukannya minta maaf atau menjelaskan, Adit langsung meraih pinggang Dita dan di peluk lagi. ketika Dita memberontak dan berteriak protes Adit pun mengeratkan pelukannya kemudian dengan satu tangan meraih tengkuknya lalu dikecupnya bibir tipis Dita.
mata Dita terbelalak kaget dengan kejadian ini. hingga Dita tidak bisa berkata apa-apa karena ini ciuman pertama bagi Dita. melihat tidak ada reaksi dari Dita membuat Adit mengulangi perbuatannya lagi. kali ini Adit ******* bibir tipis yang membuatnya tergoda itu. dia pun memainkan lidahnya dengan lihai. Dita hanya diam saja karena tidak berpengalaman. entah mengapa tubuh Dita seakan tidak menolak sentuhan Adit.
setelah dirasa Dita seperti kehabisan nafas barulah Adit berhenti. sambil memandang mata Dita Adit pun berkata "maafkan aku Dita..entah sejak kapan tapi sepertinya aku mulai menyukaimu"
mendengar ucapan Adit wajah Dita pun memerah. Dita sebenarnya juga merasakan hal yang sama, akan tetapi dita sadar siapa dirinya. tidak sebanding jika di bandingkan dengan tuan Adit.
"maaf tuan, saya permisi.." Dita tiba tiba berlari keluar ruangan Adit dan hampir bertabrakan dengan reno. Adit ingin mengejarnya tapi tidak jadi karena Reno mengingatkan akan ada meeting dengan klien penting sebentar lagi.
Adit pun meeting dengan klien bersama Reno, direktur proyek,dan sekretarisnya desi . Melihat Desi, Adit terbersit niat untuk menaikkan jabatan Dita jadi sekretaris nya mengingat sekretaris sebelumnya resign karena mengikuti suaminya ke luar kota.
Meskipun masih memikirkan Dita,adit memimpin meeting dengan tegas dan dingin. meeting berakhir dengan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Adit sudah melihat CV Dita sebelumnya yang ternyata lulusan sekretaris. kemudian memerintahkan Reno "Reno, kamu hubungi HRD bilang mulai besok Dita jadi sekretaris ku dan cari penggantinya di bagian resepsionis" Reno pun mengerti dan mengiyakan perintah atasannya itu. kemudian keluar ruangan untuk mengurus semua.
Adit tersenyum manis memikirkan bisa dekat dengan Dita setiap hari.
desi yang mendengar itu merasa kaget sekaligus senang karena sahabatnya naik jabatan. "Alhamdulillah, Dita jadi sekretaris CEO.biarkan jadi kejutan untuknya,aku tidak akan memberi tahunya. tapi kasihan dita harus menghadapi bos yang galak dan dingin seperti tuan Adit. semoga Dita betah nantinya" batin desi memikirkan nasib sahabatnya.
"Dita, pulang kerja ikut ke rumah saya. Lusi menangis seharian ingin bertemu denganmu" itulah perintah tuan Adit sebelum jam pulang.
"tapi tuan.." sebelum Dita menyelesaikan perkataannya Adit sudah menyela, " aku anggap sebagai lembur.. tolong ya demi Lusi"
"baik tuan.."
"kalau demi Lusi aku bisa apa.aku sayang banget sama Lusi seperti anakku sendiri. " gumam Dita.
'ehh.. gimana aku bersikap di hadapan tuan Adit.. ciuman pertama ku..tuan Adit yang keren dan tampan adalah orang pertama yang menciumku. aku gugup tapi rasanya ingin lagi merasakan bibirnya yang seksi itu..ehh...mikir apa aku ini.." batinku sambil menepuk keningku.
*wah..wah..waahhh.. ada yang gercep nich. bakal seru deh pokoknya. konflik dengan Siska, kisah cinta Reno dan tentunya kisah Dita sendiri. ikutin teruusss..
**terlalu cepat ya..mohon maaf author masih belajar.. mohon dukungannya agar author semangat dalam belajar berkarya
happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Rose Magdalena Kasambow
semangat nulisnya Thor
2022-10-23
0