*mohon maaf pembaca sekalian.. di episode sebelumnya ada kesalahan pengetikan nama sahabat dita dari Desi jadi dini yang notabene nama adik Dita.. sekali lagi karena author masih dalam tahap belajar jadi masih banyak kesalahan dalam penulisan. harap maklum.
untuk selanjutnya author usahakan untuk mengurangi kesalahan dalam penulisan. happy reading pembacakuuu...
_____&&&&__________________
Akhirnya sampai juga aku di rumah tuan Adit yang menjulang tinggi bak istana. bisa di sebut mansion untuk bahasa kerennya.
ketika sudah turun dari mobil tuan Adit perasaan grogi ku bertambah. Karena tidak semua orang bisa main ke rumah big bos Adit. karena gosipnya dia itu terkenal dingin,kaku,cuek dengan wanita dan tegas dengan pekerjaannya. tapi kenapa kalo sama aku ga dingin ya..tapi masih kaku sih. sedikit..hehe
"Dita,Ayo masuk" ajak Adit yang melihatku hanya diam sambil memandang rumahnya yang besar itu.
"eehh..ehh..iya tuan.." jawabku gugup.
tuan Adit duluan masuk kerumahnya. asisten Reno pun mempersilahkan aku duluan masuk baru dia menyusul.
Setelah melihat kami masuk rumah, mbok Sumi yang sedang beberes mainan lusi terkejut bukan main kemudian berlari ke arah dapur dimana nyonya Mayang berada.
"nya...nyonya..itu" ucap mbok Sumi hampir tak bisa berkata kata.
nyonya Mayang mengerutkan keningnya heran dengan sikap mbok Sumi yang ga kayak biasanya. "ada apa sih mbok.. kok kayak habis ketemu hantu..gugup gitu. "
"itu nya..tuan Adit pulang dengan perempuan cuantikk" ujar mbok Sumi akhirnya.
nyonya Mayang mengira itu Siska temen Adit yang selalu pedekate, tapi nyonya Mayang tidak suka karena Siska bukan tipe menantu ideal menurutnya.
tapi mbok Sumi bilang bukan Siska sehingga membuat nyonya Mayang langsung saja kepo menuju ruang tamu . untuk melihat siapakah gerangan wanita yang di bilang mbok Sumi tadi.
"Adit kamu sudah pulang nak" tanya nyonya Mayang. Adit pun mencium kedua pipi mama nya dan mengenalkan Dita kepada mamanya yang Adit tau kalo beliau pasti penasaran dengan Dita.
"ini Dita ma karyawan Adit di kantor" ucap Adit.
"Dita nyonya"ucap Dita sambil mencium tangan nyonya mayang.
nyonya Mayang terkejut melihat sikap Adit ketika bersama Dita, lebih hangat aja. hal itu membuat nyonya Mayang tersenyum bahagia dan tiba tiba memeluk Dita.
" kamu cantik sekali nak, ayo sini kita ngobrol nya di belakang aja ya,Tante sedang masak rica ayam salah satu makanan kesukaan adit." ajak nyonya Mayang sambil menggandeng Dita ke ruang makan.
Melihat kejadian itu Adit pun terheran, karena sikap mamanya yang mau mengakrabkan diri dengan Dita tidak seperti kalau bertemu Siska. cuek dan dingin aja bawaannya.
tapi Adit ga ambil pusing, dia langsung masuk kamarnya di lantai 2 untuk membersihkan diri karena sebentar lagi jam makan malam.
Di ruang makan, nyonya bertanya tentang asal usul Dita dan Dita pun menjawabnya dengan sopan. ketika sedang asyik ngobrol Dita di kejutkan dengan suara cempreng anak kecil..
"mamaaaa....." Lusi datang bersama tuan Dimas dari kamarnya dan langsung memeluk Dita.
"hai sayang...apa kabar kamu.. kok ga Dateng ke kantor hari ini" ucap Dita.
"oohh jadi ini Mama cantik nya Lusi ya." Ucap tuan Dimas sambil melirik istrinya.
Dita jadi tidak enak dengan orang tua Adit karena Lusi memanggilnya dengan sebutan mama.
"maaf tuan, saya sudah melarang Lusi manggil saya mama tapi Lusi tetap aja manggil begitu" ucap Dita sambil menunduk.
" ga apa apa nak Dita, santai saja. Saya senang akhirnya Adit mau membawa calon istrinya secara resmi kemari" ucap tuan Dimas yang membuat Dita kaget tentunya.
belum sempat Dita menjelaskan bahwa dia bukan calon istrinya Adit, Adit pun datang langsung berkata, " Niatnya langsung nikah aja pa, tapi Dita masih ragu sama Adit" sontak saja perkataan Adit membuat wajah Dita memerah.
"papa dan mama harus siap siap, Minggu depan Adit ingin melamar Dita secara resmi dan menikah dua Minggu kemudian" hal tersebut mengejutkan orang tua Adit tapi mereka senang dengan keputusan yang di ambil anaknya tersebut.
Flashback on
Di dalam mobil Adit, Dita mengatakan jika nanti tidak bisa berlama-lama di rumah Adit karena motor masih di kantor dan ibunya hanya mengijinkan Dita pergi sampai jam sembilan malam.
"orang tuamu bekerja dimana?" tanya Adit
" ayah sudah meninggal pak, ibu mengelola restoran ayah. dan adik saya masih kuliah."jawab Dita. banyak pertanyaan yang dilontarkan Adit untuk menutupi rasa grogi nya. entahlah, Adit merasa nyaman di samping Dita dan tanpa disadari memandang wajah Dita terus menerus ketika Dita berbicara. begitupun Dita yang merasa berbunga-bunga hatinya bisa ngobrol sebanyak ini dengan Adit.
"Dita, maukah kamu menikah denganku? menjadi mamanya Lusi dan anak anak kita?" ucap Adit tiba tiba.
"ha.." Dita kaget bin terkejut mendengar isi hati Adit. Lamaran mendadak lah istilahnya.
Adit tau baru sebulan mengenal Dita, tapi hatinya sudah merasakan kenyamanan dan Lusi pun menerima Dita. buktinya dari awal Lusi sudah memanggilnya dengan sebutan mama dan setiap hari hanya Dita yang di bahas Lusi di rumah meskipun sudah ketemu di kantor .
Adit tipe orang yang to the point , ga suka basa basi, jadi itulah mengapa sekarang dia berani mengungkapkan isi hatinya kepada Dita meski baru mengenalnya. tapi jangan salah, Adit sudah mengetahui siapa Dita dari penyelidikan Reno tentunya.
karena Adit termasuk orang yang sangat berhati-hati untuk siapa saja yang akan mendekati anaknya.
Sikap tulus Dita,apa adanya, cantik alaminya, sopan santunnya yang membuat Aditpun luluh kepada gadis satu ini.
" Aku tau ini mendadak dit, tapi aku yakin kamu bisa menjadi istriku dan ibu yang baik buat Lusi" ucap Adit sambil menggenggam kedua tangan Dita.
"Tu..tuan...sa..saya belum siap. " jawab Dita.
"Saya bukan orang kaya seperti tuan..saya hanya anak yatim dari keluarga biasa" tolak Dita halus takut menyinggung Adit.
" Aku ga suka kamu bilang begitu. aku bukan tipe orang yang memilih istri dari kekayaan nya. aku sudah punya segalanya dan mampu menafkahi istri dan anak anakku. aku hanya ingin istri yang menyayangiku dan lusi. itu sudah cukup" ujar Adit menolak alasan Dita.
"tapi tuan.."belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ucapan Dita pun dipotong Adit.
" Tidak ada tapi tapian,,karena alasan kamu itu bukanlah masalah bagiku jadi mulai hari ini kamu itu calon istriku"
"Tap...." Adit langsung me***** bibir tipis Dita ketika Dita hendak protes. Lu****n lembut itu semakin lama semakin dalam membuat keduanya terlena dan tidak menyadari bahwa
mobil pun berhenti. Adit dengan terpaksa menghentikan aksinya dan meredam nafsu yang sudah lama tidak dia rasakan itu.
"Dita, menikahlah denganku"ucap Adit sambil memeluk Dita.
" tapi jangan cepat cepat. aku ga mau tuan menyesal menikahi ku. " ucap Dita yang membuat Adit tersenyum bahagia. Dita terlanjur sayang dengan Lusi , apalagi Dita entah sejak kapan memang menyukai Adit.
"beneran dita..." Dita pun mengangguk.
"aku senang sekali.."kemudian langsung memeluk Dita lagi sambil mengatakan kalau Minggu depan dia akan melamar Dita kepada ibunya secara resmi dan Minggu selanjutnya mereka akan menikah.
" jangan buru-buru dibilang.. aku masih ragu sama tuan.. hubungan tuan dengan Siska apa? terus dengan Bu Selvi?"
kening Adit mengkerut, kemudian menjelaskan kalau Siska dan dia tidak ada hubungan hanya pertemanan saja. sedangkan Selvi, Adit tidak pernah merasa ada hubungan apa-apa. hanya saja dia itu anak dari temennya tuan Dimas.
" kamu ga usah ragu lagi.. dan mulai sekarang panggil ak sayang..jangan tuan lagi" ucap Adit sekaligus perintah yang tak ingin dibantah.
Adit pun keluar dari mobilnya setelah mengatakan akan melamar Dita Minggu depan dan nikah dua Minggu setelahnya.
Dita pun ga bisa membantahnya.
Flashback Off
**nah lo...gercep nih si Adit.. udah ngebet kayaknya..hihi
* di episode selanjutnya akan ada percikan-percikan kecemburuan.. dan konflik yang pastinya menarik untuk di simak.
* jangan lupa di like ya biar tambah semangat author nya
happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Ritfa Artiana
makasih thor bagus g bertele tele,semangat thor
2020-12-28
4