Sejak kepergian Lusi dan cowok batu alias Aditya, Dita pun langsung menarik nafas panjang pertanda kelegaan karena sudah dijauhkan dari cowok tampan nan galak itu.eh..tampan? itulah kesan pertama Dita ketika bertemu Adit.
'tampan sih, sayang galak banget..atuuttt' batin Dita sambil bergidik. Dita segera kembali ke meja resepsionis mengingat dia telah kelamaan pergi dari toilet. sesampainya di lobi mbak Selvi berada di sana sambil melipat tangan di dada.
herannya, bukannya nanya aku darimana malah mbak Selvi nanya seakan menginterogasi ku.
"ada hubungan apa kamu sama Tuan Adit? kenapa kamu berusaha mendekati nya, ha? jangan-jangan kamu bekerja di sini karena ingin menarik simpati nya?benar begitu?" aku yang di berondong pertanyaan itu cuma bengong. 'apa maksudnya ini,emang siapa tuan Adit itu sampai mbak Selvi segitu marahnya.mungkin ayah Lusi itu Tuan Adit yang dimaksud.' batinku.
"maaf mbak Selvi,saya tidak ada hubungan apa-apa dengan tuan Adit,tadi saya hanya mengantar Lusi ke toilet saja karena tadi dia kelihatan kebingungan sendirian di sini" ungkapku jujur.
"awas ya kalo kamu berani deketin tuan Adit, dia itu calon suami aku. kamu anak baru, kerja aja yang bener"ancamnya padaku sambil pergi dengan berlenggak lenggok bak model.
Aditya Putra Anggara,30 tahun. seorang CEO perusahaan terbesar di negeri ini. Adit meneruskan kedudukan ayahnya yang memilih untuk pensiun dini dan menikmati hidup bersama istri kesayangan nya. Karena ayah Adit, Tuan Dimas Anggara sangat yakin bahwa anaknya mampu meneruskan usaha keluarga ini.
Adit semenjak SMA memang selalu berprestasi,kuliah di luar negeri jurusan bisnis bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan,selalu memberikan solusi terbaik setiap ada permasalahan, itulah yang membuat tuan Dimas rela melepaskan jabatannya untuk anak semata wayangnya itu.
Ibu Adit bernama Mayang, seorang ibu rumah tangga yang sedikit cerewet, ceria,penyayang hobi masak juga. pokoknya rumah akan terasa sepi kalo tidak ada beliau.
Adit menikah umur 24 tahun dengan seorang wanita cantik bernama Sinta dan dikaruniai seorang putri cantik seperti ibunya, Lusi. Sinta terpeleset di kamar mandi ketika umur kehamilannya menginjak sembilan bulan. dia dilarikan ke rumah sakit segera setelah dia berteriak minta tolong dan di dengar oleh pelayan rumah itu. Sinta harus di operasi sesar karena mengalami perdarahan dan kondisinya lemah. dia pun meninggalkan dunia ini ketika melahirkan Lusi karena adanya perdarahan hebat yang tidak bisa berhenti. dokter sudah berusaha sebaik mungkin untuk menolongnya, akan tetapi tuhan berkehendak lain. sejak saat itu, Adit berubah dari sosok yang penyabar dan ceria menjadi galak dan dingin kepada kebanyakan orang kecuali kepada Lusi anak semata wayang nya.
*Di ruang CEO
Adit pun membawa Lusi masuk ruangan diikuti oleh Reno yang sudah selesai menelpon anak buahnya untuk mencari info tentang kegiatan Siska .
"maafin papa ya sayang karena papa ga bisa jemput,tadi Tante Siska menawarkan diri buat jemput kamu jadi papa ijinin" ucap Adit kepada Lusi.
" ga apa2 papa, Lusi ngerti kok. papa kan sibuk jadi ga bisa jemput Lusi di sekolah" jawab Lusi sambil tersenyum manis. senyum yang selalu membuat Adit merasa tenang dan damai.
" Tuan,nona Siska pergi bertemu dengan teman-teman sosialitanya di cafe Brown kemudian menjemput nona Lusi. setelah itu dia kembali ke cafe tersebut kembali untuk makan siang bersama seorang pria. pria itu tuan Jodi anak dari pemilik perusahaan Pratama saingan kita." jelas Reno kepada Adit tentang kegiatan Siska.
" jadi kamu mau main-main denganku Siska, berusaha mendekati ku melalui anakku untuk mendapatkan ku. tapi kamu juga serakah dengan mendekati saingan Bisnisku. lihat saja nanti" geram Adit sambil mengepalkan tangannya.
Siska adalah teman kuliah Adit dan istrinya. dia menyukai Adit sejak dulu namun Adit tidak pernah meliriknya. dia lebih memilih ibunya Lusi yaitu Sinta karena kebaikan hatinya dan keluguannya. oleh karena itu Siska merasa kecewa dan akhirnya memilih pindah kuliah ke luar negeri. Setahun yang lalu Siska kembali dan setelah mengetahui bahwa Sinta telah meninggal, dia pun berusaha mendekati Adit kembali.
Karena Adit begitu cuek padanya, dia pun berusaha mendekati anaknya walaupun sebenarnya dia tidak suka dengan anak kecil. tapi demi mendapatkan Adit Siska berpura-pura baik padanya.
Jodi yang merupakan saingan bisnis Adit mengetahui kedekatan nya dengan Siska . dia pun berusaha mendekati Siska untuk menggali informasi tentang perusahaan Adit dan menghancurkannya. Siska yang merasa cantik dan merasa cinta nya kepada Adit bertepuk sebelah tangan pun akhirnya luluh ketika di ajak ketemuan oleh Jodi.
seperti pepatah tidak ada rotan akar pun jadi. kalau Adit ga bisa di dapat Jodi pun bolehlah. begitu kiranya pemikiran Siska.
*jam 12 siang kurang sepuluh menit
"papa, Lusi mau ketemu mama cantik dong..ajak makan siang bareng kita yah pa..please.."ucap Lusi memohon kepada papanya.
Adit pun tersadar, anaknya menyebut kata mama..siapa yang di maksud,"siapa itu mama cantik sayang.."
" Mama Cantik itu yang tadi papa marahin di bawah, dia baik banget nganterin Lusi ke toilet, mau nyebokin ga jijik,terus ngajak ngobrol ga kayak si nenek lampir tuch yang ga mau nyebokin Lusi kalau habis pipis" ujar Lusi panjang lebar.
Reno yang mendengarnya pun menahan tawanya.
"siapa lagi nenek lampir?" tanya Adit yang ga sadar sejak di lobi anaknya udah memberi julukan Siska dengan sebutan nenek lampir.
Adit pun menoleh ke arah Reno seolah minta penjelasan.
Reno yang mengerti pun menjelaskan kalau yang dimaksud nenek Lampir adalah Nona Siska sedangkan mama cantik adalah gadis dengan seragam resepsionis, Reno menduga dia anak baru karena merasa baru pertama kali bertemu.
" baiklah,kamu dengar permintaan putriku panggil karyawan baru itu ke sini" perintah Adit kepada Reno. Reno pun membungkukkan badannya sambil mengiyakan perintah Adit.
Reno pun segera menelpon lobi dan di angkat oleh Selvi. " halo, saya Reno"
"iya tuan Reno, saya Selvi. ada yang bisa di bantu?" jawab Selvi yang senang mendengar suara orang kepercayaan Adit itu.
" tolong suruh karyawan baru yang tadi pagi bertemu Tuan Adit untuk segera menghadap. Tuan Adit menunggunya sekarang" ucap Reno dan langsung menutup telpon.
Selvi bertanya tanya ada masalah apa sampai tuan Adit menyuruh Dita ke ruangannya di lantai 15 . mungkin mau memberi hukuman karena berani mendekati putrinya. ' hehh,,sukurin, biar ga sok kecantikan jadi orang' batin Selvi.
" Dita, kamu di suruh ke lantai 15 menghadap CEO sekarang" Dita bingung, kenapa dia dipanggil menghadap CEO. tapi ia tetap melangkah ke arah lift sambil memikirkan alasannya.
" inikan waktunya makan siang,mana laper banget lagi . tadi pagi cuma sarapan pisang goreng dan segelas susu."keluh Dita.
Sesampainya di lantai 15 Dita pun melangkah ke arah pintu yang bertuliskan Ruang CEO. Ragu ragu untuk mengetuk, tapi akhirnya di ketuk juga.
"masuk" suara dari dalam ruangan. Dita pun membuka pintu.
"permisi pak, saya Dita resepsionis baru. tadi kata mbak Selvi saya di suruh kesini" ucap Dita sambil menunduk.
" Mama cantiikkkk..." Lusi berlari dan langsung memeluk kaki jenjang Dita yang membuat Dita kaget dengan panggilan itu.
" ehh.. Lusi. Tante bukan mama kamu sayang. panggil Tante aja ya. kamu kenapa disini?" ucap Dita.
"ini kan kantor papa Lusi ma, Lusi biasa ke sini pulang sekolah." Dita pun terkejut. jadi Lusi anak pemilik perusahaan ini. pantas saja tadi aku di marahin dikira menculik anak. 'aduuhh, jangan sampai karena salah paham aku di pecat. ga lucu kan baru hari pertama kerja terus di pecat.' batin Dita gelisah.
"Mama, ayo sini duduk kita makan siang bareng. tadi om Reno dah pesen Sop ayam kesukaan lusi,oh ya..Lusi ga mau panggil Tante maunya manggil mama cantik aja karena mama emang cantik..hehe"
Belum juga Dita protes karena panggilan Lusi ke Dita, Lusi dah memberi alasan yang ga bisa di tolak. Dita hanya bisa tersenyum.
Di sofa ada Adit memperhatikan interaksi keduanya membuat Adit teringat akan mendiang istrinya. " andai kamu masih ada sayang, Lusi tidak akan kekurangan kasih sayang seorang ibu"
Adit melihat Dita, mata mereka bertemu. keduanya merasakan jantung yang tiba-tiba berdetak kencang. kemudian Adit membuang muka dan Dita menunduk.
untuk menghilangkan kecanggungan Adit pun berkata," terimakasih telah menemani anak saya tadi. maaf karena telah membentak mu. duduklah kita makan bersama, setidaknya untuk permohonan maaf ku" ucap Adit yang membuat bengong Reno karena baru kali ini Adit meminta maaf kepada orang lain dan bersikap tidak sedingin biasanya.
" seperti nya gadis ini memberikan dampak positif buat Adit" batin Reno yang merupakan orang terdekat Adit sekaligus sahabat diluar jam kerja.
karena perut Dita sudah demo pengen sengera diisi akhirnya Dita pun menerima undangan makan atasannya itu dengan canggung.
*eng ing Eeng....getar getar cinta mulai muncul nich... jangan lewatkan episode selanjutnya yah. jangan lupa di like biar lebih semangat author nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
LISA
Aq mampir Kak..sekalian ta kasi kado tu 😊
2022-09-28
1
Yanti Rosmiati
bahkan di dunia nyata sekalipun setiap manusia terkadang memiliki kisah yg hampir sm...ttp semangat!
2020-12-30
2
yumi chan
maaf critanya hmpir sm dgn istri pnganti...huuhh..mdh2 gk bnyk plkornya..
2020-12-27
1