Dengan deru nafas yang tak lagi beraturan, seorang gadis duduk sambil mengipasi dirinya dengan kedua tangannya dan berharap panas yang ia rasakan segera menghilang. Flora terkejut saat menemukan Feli yang seperti habis di kejar setan, ia lalu memberikan Feli air dan tissue.
"Ada apa denganmu Feli? Kau terlihat seperti orang yang di kejar setan saja." Flora menggelengkan kepalanya melihat Feli yang secara rakus meminum air dalam botol itu.
"Pelan-pelan Feli. Sebenarnya apa yang terjadi? Tiba-tiba saja kau menyuruhku untuk ke atap," Ujar Flora.
"Panjang ceritanya, aku boleh pinjam sepatumu nggak? Aku harus ke ruang guru. Ibu Siska mencariku tadi," Ujar Feli.
"Kemana sepatumu itu?" Ujar Flora dengan nada pemasaran.
"Di ambil setan, maksudku hilang di semak-semak." Feli segera berdiri.
"Kau ada-ada aja. Nah ini ambil," Ujar Flora.
"Nanti aku cerita, aku pergi dulu ya." Flora hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Feli yang sudah menghilang dari balik pintu.
Setelah mendapatkan sepatu dari Flora, kini Feli telah berlari dengan terburu-buru ke ruang guru. Gadis itu segera membuka pintu dan mencari seorang guru, ia lalu berjalan menuju meja sudut yang merupakan meja milik ibu Siska.
"Permisi Bu," Ujar Feli.
"Oh, Feli. Bagus kau sudah datang, ayo sini duduk dulu." Sang guru memberikan instruksi agar Feli duduk di hadapannya.
"Hmm... Ada apa ya Bu? Kenapa tiba-tiba memanggilku?" Ujar Feli.
"Jadi ibu mau kamu menjadi partner Arlan dalam olimpiade fisika bulan depan. Ibu sudah mendiskusikannya dengan guru fisika kalian dan dia memilihmu untuk satu tim dengan Arlan muridnya itu," Ujar ibu Siska.
"Kenapa harus saya Bu? Saya sudah punya olimpiade bahasa Inggris mana mungkin saya harus mengikuti olimpiade fisika, acaranya juga bersamaan Bu." Feli memasang wajah terkejut.
"Oh, soal itu kau tidak perlu khawatir ibu telah memilih seseorang. Nah itu dia, namanya Rizky." Seorang pria dengan lesung pipi berdiri di sebelah Feli.
"Hai, aku Rizky." Ujarnya dan di balas Feli dengan senyuman.
...🥀🥀🥀...
Feli mendengus kasar di meja kantin. Sesekali gadis itu memasukkan makanan ke mulutnya untuk menahan agar ia tidak berteriak di kantin yang penuh siswa ini. Sudah tiga hari gadis itu terus mengawasi Dean untuk mendapatkan foto kedua namun hasilnya nihil. Tak ada yang ia dapat sama sekali, setiap rencananya selalu gagal akibat Ray dan Arlan.
Keputusan ibu Siska yang memintanya untuk satu tim dengan Arlan membuat Feli sedikit lega saat Arlan masih belum mengkonfirmasi untuk satu tim dengannya. Kini gadis itu sudah tidak perlu khawatir akan hal yang bisa membuatnya dalam masalah jika satu tim dengan Arlan.
"Mereka itu punya masalah apa sih denganku? Aku jadi selalu gagal mendapatkan foto kak Dean gara-gara mereka." Feli mendaratkan kepalanya di meja sebanyak tiga kali hingga terdengar suara benturan cukup keras akibat hal itu.
Ratu dan Flora hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah absud sahabatnya itu. Dari meja sebelah sudah ada beberapa siswa yang menatap Feli dengan wajah aneh dan sulit di artikan.
"Hei Feli. Berhenti melakukan hal bodoh itu! Ini baru hari ke empat masih ada tiga hari sebelum tantanganmu dengan Salsa berakhir," Ujar Ratu berusaha menyemangati adik kelasnya itu.
"Aish... Kau jadi jelek, berhentilah melakukan hal itu. Katakan saja apa yang harus kita lakukan, kita pasti bantu kok." Flora tersenyum lembut menatap Feli.
Feli berhenti melakukan kegiatan anehnya itu. Kini ia mulai menatap kedua sahabatnya dengan wajah memelas, Ratu dan Flora terlihat gemas melihat wajah Feli. Keduanya lalu mengusap kepala Feli kasar dan mengacak-acak rambut gadis itu.
"Kalian kenapa malah menghancurkan rambutku?" Ujar Feli dan membuat Ratu tertawa lebar sedangkan Flora tersenyum.
"Ohiya, organisasi 'Black and White' udah buka pendaftaran penerimaan anggota baru bukan? Aku punya cara nih Feli," Ujar Flora dengan semangat.
"Apa emangnya?" Ujar Feli.
"Gimana kalo kau coba masuk deh ke organisasi itu, Algeria dan Dean kan salah satu anggota mereka. Kau akan sering berinteraksi dengan mereka bukan? Jadi tantanganmu akan lebih mudah nantinya." Feli terdiam untuk sekedar memikirkan rencana Flora.
"Tapi selama ini belum organisasi itu belum pernah menerima anggota wanita," Ujar Feli.
...🥀🥀🥀...
Sambil memakan keripik miliknya seorang gadis masih sibuk duduk di halte bus dan menatap jalanan. Feli melihat kekiri dan kanan untuk menemukan bus yang akan menjemputnya, seseorang tiba-tiba duduk di sebelah gadis itu. Matanya masih sibuk melihat ponsel dan tak ada niat untuk melirik gadis yang telah memasang wajah kebingungan di sebelahnya.
'Algeria? Dia Algeria bukan?' Batin Feli.
"Berhenti menatapku dengan wajah mesummu itu." Algeria langsung memasukkan ponselnya ke saku celana kemudian berdiri saat bus telah tiba.
Feli juga ikut berdiri dan masuk ke dalam bus. Gadis itu memilih duduk jauh dari Algeria untuk menghindari ia di cap mesum oleh pria itu. Saat bus berhenti di halte selanjutnya Algeria keluar begitupun dengan Feli, gadis itu sedikit kebingungan saat Algeria memilih jalan yang sama dengan yang ia lalui untuk bisa sampai ke rumahnya.
"Kau kenapa mengikutiku?" Ujar Feli.
"Siapa yang mengikutimu? Kau tuh yang mengikutiku," Ujar Algeria dengan tatapan tajam kemudian berjalan mendahului Feli.
"Kenapa dia selalu memarahiku? Huh, dasar pemarah!" Gumam Feli.
Keduanya terus berjalan sambil memikirkan pikiran mereka masing-masing. Algeria berhenti di depan rumah berpagar putih, pria itu lalu menekan bel beberapa kali hingga seorang wanita paruh baya keluar sambil memeluknya erat. Wanita paruh baya itu adalah tentangga Feli yang sangat dekat dengan keluarganya, ia mulai bermain dengan otaknya dan mencoba menebak hubungan Algeria dan tetangganya itu.
"Eh, Feli. Kenapa diam aja di situ? Ayo sini tante mau kenalin seseorang," Ujar tante Riana yang merupakan tetangga Feli.
Feli mendekat dan dihadiahkan pelukan yang sama seperti yang di dapat Algeria. Pria di sebelahnya mendengus kasar saat tante Riana tak berhenti mencubit pipi Feli dengan gemas dan seolah-olah telah melupakan keberadaanya. Algeria menatap Feli dengan tatapan mengintimidasi dan mencoba memberikan tanda agar gadis itu segera pergi dari hadapannya.
"Tante, aku mau pulang dulu. Mama mungkin udah nungguin di rumah," Ujar Feli sambil melirik Algeria yang terus saja memberikan tatapan tidak suka.
"Jangan buru-buru. Ibu kamu nggak bakal marah kok kalo kamu mampir ke rumah tante, kau juga sudah lama tidak mampir ke rumah tante. Udah yuk kita masuk disini panas," Feli hanya bisa mengangguk ragu dan tidak berani melirik Algeria.
"Ohiya ini keponakan tante." Feli membulatkan matanya tak menyangka dengan kata yang keluar dari mulut tante Riana.
"Kenapa kau melihat aku seperti itu?" Ujar Algeria.
"Aku hanya kaget saja, tante Riana yang murah senyum dan baik hati kok bisa punya keponakan pemarah sepertimu." Tanpa sadar kata itu keluar dari mulutnya Feli dan membuat Algeria memasang wajah kesal.
"Aku juga kaget kok bisa tante Riana punya tetangga mesum sepertimu. Gadis gendut yang mesum dan jelek," Ujar Algeria dan berhasil menyulut kemarahan Feli.
"Aku tidak gendut!"
"Gadis gendut, gendut, gendut, gendut, gendut, gendut." Kalimat itu terus Algeria ulang.
"Kau minta aku pukul, ya?" Ujar Feli sambil menggulung lengan bajunya.
"Iya, sini coba pukul kalo bisa." Algeria bersembunyi di belakang punggung tante Riana.
"Kau jangan sembunyi, kalo berani ayo sini."
"Nggak mau, dasar gendut." Kalimat yang keluar dari mulut Algeria berhasil membuat Feli naik darah.
"Aku tidak gendut! Tante liat dia mengejek Feli," Ujar Feli dengan nada manja dan Riana hanya tertawa pelan.
"Kalian terlihat cocok, apa mau tante jodohin?" Ujar Riana untuk menggoda keduanya.
"Gendut gini, siapa yang bakal mau?" Ujar Algeria.
"Aku juga nggak mau sama cowok pemarah dan nyebelin." Feli memalingkan wajahnya dari Algeria.
Keduanya memalingkan wajahnya, tak ada niat untuk damai di antara keduanya. Riana tersenyum melihat keduanya yang terlihat lucu dan menggemaskan.
"Dasar anak muda. Tante masuk duluan. Kalo kalian masih mau berdua silakan saja," Ujar Riana seraya terkekeh.
...TBC...
Yuk dukung author dengan like, rate, vote dan coment ya. Pantau dan favoritin biar nggak ketinggalan cerita serunya😉😁
Salam manis,
Tirfa_ledina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
I L0V€ ¥0U
oke lanjut baca novel ini ahh
2021-08-22
1
Melisya
Akhirnya nemu juga cerita anti maenstrim
2021-08-09
2
Pembaca Novel
kemunculan Algeria...
2021-08-02
2