Bab 1 [Tantangan!!]

"Feli, berhenti di sana!" Ujar Salsa.

Gadis bernama Feli hanya bisa mendengus kasar melihat gadis di hadapannya. Salsa terus mengoceh sambil menunjuk wajah Feli dengan kesal dan penuh amarah. Feli hanya menanggapi dengan wajah datar dan berusaha untuk tidak terbawa amarah.

"Apa? Kenapa kau marah seperti orang gila di depanku? Ini bukan pasar, berhenti berteriak dan mengundang banyak perhatian orang." Feli yang awalnya ingin pergi terpaksa harus berhenti saat satu kalimat laknat keluar dari mulut Salsa.

"Maniak lollipop!" Ujar Salsa dengan wajah sombong.

"Fans fanatik!" Ujar Feli tak kalah kesalnya.

"Aku bukan fanatik, aku ini fans bersertifikat dan memiliki tanda anggota resmi fans. Aku ini merupakan wakil ketua dari organisasi fans mereka, dari sisi mana yang kau maksud fanatik?" Ujar Salsa dengan nada sombong dan sedikit tertawa kecil.

'Ada apa dengan nenek sihir ini? Baru saja dia memasang wajah kesal sekarang tiba-tiba tersenyum seperti orang kesurupan' Batin Feli.

"Untuk apa menjadi fans mereka yang hanya modal kekayaan dan tampang? Sudahlah aku mau pergi, capek berdebat dengan nenek sihir sepertimu."

"Beraninya kau menghina mereka!!" Salsa mulai marah sambil mengepalkan kedua tangannya.

Feli tetap memasang wajah datar dan tak peduli pada seberapa banyak siswa yang menontonnya saat ini. Ada banyak cibiran yang terus masuk ke dalam telinga gadis itu. Feli masih tak peduli, hanya anak kaya untuk apa harus takut? Itulah yang ada dalam pikiran Feli.

"Baiklah aku tidak akan menggangumu dan memberikan satu kotak penuh lollipop paling mahal jika kau mau menerima tantangan dariku." Salsa tersenyum saat melihat perubahan wajah Feli yang terlihat tertarik.

"Tantangan? Kau yakin tidak takut kalah?" Ujar Feli dengan wajah meremehkan.

Wajah Salsa mulai memerah akibat menahan amarah yang sudah di ambang batasnya. Gadis itu menatap Feli dengan raut wajah marah dan penuh dendam.

"Ah, jangan memasang wajah seperti itu Salsa. Aku jadi takut, baiklah aku akan menemani kau bermain. Ayo cepat sebutkan tantangannya," Ujar Feli.

"Jika kau kalah kau harus keliling satu sekolah sambil berteriak 'Aku bodoh dan sangat jelek' dan menjadi pembantu di rumahku selama satu bulan penuh. Waktu menyelesaikan tantangan hanya satu minggu, apa kau sanggup?" Ujar Salsa sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Oke, sebutkan saja." Salsa semakin kesal saat Feli sama sekali tidak ketakutan.

"Kau harus mengambil 3 foto jarak dekat milik kak Dean secara terang-terangan di depannya."

"Itu sangat mudah. Aku merasa ini jadi membosankan," Ujar Feli.

'Jangan salahkan aku bertingkah jahat Feli, salahkan saja dirimu karena telah bertingkah sombong' Batin Salsa.

"Masih ada, jangan menyela saat aku bicara. Kau juga harus mengambil video game kesayangan milik Algeria dan menunjukkan padaku hasilnya."

'Algeria sangat membenci jika ada seseorang yang menyentuh bahkan mengambil video game miliknya. Hari ini kau harus menerima akibat dari kesombonganmu itu Feli' Batin Salsa dan tertawa dalam hati.

"Oke, deal."

...🥀🥀🥀...

Sambil meminum susu kotak rasa coklat miliknya kini seorang gadis tampak sedikit kesal dan marah pada dirinya sendiri. Beberapa kali ia memukul kepalanya karena kesal atas perbuatannya tadi.

"Ah, Feli apa yang kau lakukan? Mana mungkin aku melakukan hal gila itu," Ujar Feli sambil mengacak rambutnya.

Dua orang gadis lalu menghampiri Feli dan memberikan satu pukulan di kepala Feli.

"Yakk, apa lagi yang kau buat dengan Salsa? Aku dengar dari siswa kau melakukan tantangan gila," Ujar Ratu yang merupakan kakak kelas sekaligus sahabat dari Feli.

"Aaauuh, sakit tau kak." Feli mengelus kepalanya yang terkena pukulan.

"Harusnya kau tidak menerima tantangan itu Feli, aku yakin ada suatu yang buruk akan terjadi." Flora langsung duduk di depan Feli, gadis itu adalah sahabatnya dari SMP.

Ratu lalu duduk sambil membuang nafas panjang. Ia tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini, ia tau jika Feli bukan tipe orang yang suka menghindari tantangan. Salsa dan temannya tiba-tiba datang sambil melipat tangannya di dada.

"Wah, Feli ada apa nih? Sepertinya kau terlihat takut, mau menyerah sekarang? Mungkin aku akan berbelas kasih padamu." Salsa semakin sombong melihat tatapan kesal Feli.

"Cih, ngapain kau disini? Kurang kerjaan? Datang-datang bikin kesal aja," Ujar Ratu.

"Kau!!" Salsa berniat memberikan satu tamparan pada Ratu namun dicegah oleh Ratu sendiri.

"Apa? Mau berkelahi, hah?" Ujar Ratu dengan wajah menantang.

"Udahlah kak, kita nggak usah ladenin dia." Feli menarik Ratu pergi dan Flora langsung mengekor.

"Cih, dia pikir dia siapa? Berani sekali bertingkah sombong di depanku," Ujar Salsa.

"Udahlah Salsa. Bukannya dia bakal mampus gara-gara tantangan itu," Ujar Fani.

"Betul, tuh. Nggak ada yang berani lakuin hal terlarang itu, secara mereka semua tuh anak berpengaruh di sekolah. Bisa-bisa dia keluarin dari sekolah." Bunga berusaha meredakan amarah Salsa.

...🥀🥀🥀...

"Kau harus berani Feli! Harus berani, berani pokoknya." Feli langsung memakai masker dan tudung jaket abu-abunya.

Gadis itu mulai mengintip di sebuah kelas dan mencoba mencari target yang ia incar. Seorang pria yang masih duduk sambil menatap keluar jendela masih belum menyadari gadis yang kini telah berdiri di dekatnya.

Feli telah menyiapkan kamera dan bersiap untuk mengambil foto jarak dekat Dean. Pria itu berbalik dan menatap gadis yang menggunakan masker. Feli seketika membeku melihat tatapan mengintimidasi dari Dean, kini ia mengakui bahwa Dean memang sangat menakutkan seperti yang di gosipkan.

"Kau siapa?" Ujar Dean dengan suara beratnya dan berhasil menyadarkan Feli dari lamunannya.

Cekrttt...

Satu foto berhasil Feli dapatkan, gadis itu kemudian langsung berlari. Dean hanya bisa terdiam dan berusaha mencerna kejadian tiba-tiba tadi dengan pikiran negatif. Disisi lain seorang gadis berteriak senang karena telah berhasil mengambil satu foto Dean.

"Tinggal dua foto lagi, semangat Feli!" Ujar Feli sambil berjalan tertunduk melihat foto di kameranya hingga akhirnya tak sengaja menabrak seseorang.

Feli terjatuh namun orang yang di tabraknya masih berdiri dengan kokoh. Gadis itu lalu mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak. Dua pria tampan kini telah berdiri di hadapannya dan tak ada niat untuk membantu Feli untuk berdiri. Mereka hanya terdiam seraya menatap gadis yang terjatuh di lantai.

"Hei, kenapa kau menabrak orang di siang hari? Ada di mana matamu itu? Dasar gadis bodoh!" Ujar Ray dan sukses membuat Feli memasang wajah kesal.

Suara dering ponsel terdengar dari kantong celana milik Ray. Pria itu langsung mengangkatnya tak peduli dengan Feli yang sedang menatapnya kesal.

"Ada apa kak Dean?" Ujar Ray dan membuat Feli gugup bukan main mendengar nama Dean.

"Apa? Ada gadis yang mengambil foto wajahmu?" Ujar Ray.

"Gadis yang memakai masker dan jaket abu-abu?" Ray terlihat melirik Feli yang memiliki ciri-ciri yang sama yang di gambarkan Dean.

Feli berbalik perlahan kemudian berjalan dengan cepat. Ia kemudian berlari saat bariton Ray menyapu telinganya.

"Yakk, kau gadis bodoh yang dia sana. Berhenti!" Ujar Ray sambil mengejar Feli yang telah berlari cukup jauh.

"Ray tunggu, aku juga ikut." Arlan langsung menyusul Ray.

Feli mulai gelagapan saat berada di taman sekolah. Gadis itu pusing harus bersembunyi kemana hingga satu ide terbesit di pikirannya. Ray terus berlari dan akhirnya berhenti di bawah pohon dan mengatur nafasnya.

"Kemana gadis itu? Bisa-bisanya tubuh kecil itu berlari cukup cepat." Ray berbalik dan melihat ada Arlan.

"Bagaimana gadis itu bisa hilang dengan cepat?!" Ujar Arlan.

Disisi lain seorang gadis tengah sibuk berdoa dan berharap agar kedua pria di bawah pohon itu tidak melihat keatas dan akhirnya menemukan dia. Saat ini Feli sedang duduk di atas dahan pohon yang kokoh, gadis itu akhirnya bisa bernafas lega saat kedua pria tadi pergi.

"Hufftt... Selamat," Ujar Feli berniat turun namun Ray dan Arlan tiba-tiba datang dan menatapnya.

"Ketemu," Ujar Arlan.

"Kau turun!" Ujar Ray namun Feli menggelengkan kepalanya sambil memeluk pohon.

"Tidak mau turun, ya?" Ray lalu melompat dan berusaha meraih kaki Feli.

Feli melipat kakinya dan melepas kedua sepatunya. Gadis itu mengambil nafas panjang lalu melemparkan kedua sepatunya tepat di wajah milik Arlan dan Ray. Tanpa ragu Feli melompat dari atas pohon, gadis itu lalu berlari secepat mungkin saat kedua pria itu masih meringis kesakitan.

"HEI!! KALIAN DUA PRIA MANJA! AKU MENANG, SAMPAI JUMPA DAN SEMOGA KITA TIDAK BERTEMU LAGI!" Teriak Feli dan menghilangkan dari balik gedung.

...TO BE CONTINUED...

Hai semuanya, aku kembali lagi. Semoga kalian terhibur dengan cerita ini🤗

Ingat! Jangan lupa ya. Like, Rate, Vote dan Coment nya ya😘

Salam manis,

Tirfa_ledian.

Terpopuler

Comments

Tessa Wed Wed

Tessa Wed Wed

ngakak kali🤣🤣

2022-09-18

0

Loyal Readerz

Loyal Readerz

seru dan kocak nihh cerita nya

2021-09-05

0

Zeroness

Zeroness

waahh,, cerita bagus nihhh 😂

2021-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 [Tantangan!!]
3 Bab 2 [Pria Gigi Kelinci?]
4 Bab 3 [Bola Basket!!]
5 Bab 4 [Rencana yang Menipu!!]
6 Bab 5 [Bantuan!!]
7 Bab 6 [Tantangan Berakhir!!]
8 Bab 7 [Masalah baru!!?]
9 Bab 8 [Bantuan Dean!!]
10 Bab 9 [Kalung Ray!!]
11 Bab 10 [Pertanyaan atau Pernyataan?!]
12 Bab 11 [Orang Baik!!]
13 Bab 12 [Rumor!!]
14 Bab 13 [Harus Sabar Aja!!!]
15 Bab 14 [Cegukan!!]
16 Bab 15 [Di Kejar Preman!!!]
17 Bab 16 [Tersesat di Malam Hari!]
18 Bab 17 [Kamar Berantakan!!]
19 Bab 18 [Rahasia Dean!!]
20 Bab 19 [Pacar?!]
21 Bab 20 [Misi Pertama!]
22 Bab 21 [Rencana Licik!!]
23 Bab 22 [Pertandingan Basket!!]
24 Bab 23 [Aku kesal! Kau harus di hukum!!]
25 Bab 24 [Aku Memang Monster!!?]
26 Bab 25 [Makan Eskrim!!!]
27 Bab 26 [Tunggu, Kenapa Jantungku berdebar?]
28 Bab 27 [Sebuah Kejadian!!!]
29 Bab 28 [Penyerangan!!]
30 Bab 29 [Mawar Hitam!!]
31 Bab 30 [Rumah Sakit!!]
32 Bab 31 [Perpustakaan pt.1]
33 Bab 32 [Perpustakaan pt.2]
34 Bab 33 [Atap Sekolah]
35 Bab 34 [Supermarket]
36 Bab 35 [Sebuah Rasa Sakit!]
37 Bab 36 [Sifat Lain dari Ray?!!]
38 Bab 37 [Terlibat Dalam Tauran!!]
39 Bab 38 [Bukan Marah tapi Ngambek!!]
40 Bab 39 [Orang Asing!!]
41 Bab 40 [Alva, Sang Manusia Berhati Iblis!!]
42 Bab 41 [Kecelakaan!!!]
43 Bab 42 [Vano dan Arlan Ternyata Akrab??]
44 Bab 43 [Misi Penyusupan!!]
45 Bab 44 [Gagalkan Pertunanganku!!]
46 Bab 45 [Pertunangan Algeria]
47 Bab 46 [Pertunangan Algeria pt.2]
48 Bab 47 [Demam!!]
49 Bab 48 [Gangguan Mental, Skizofrenia Paranoid!!]
50 Bab 49 [Rahasia Tentang Kalung Ray!!]
51 Bab 50 [Diculik Bersama!!]
52 Bab 51 [Ulang Tahun Arlan!]
53 Bab 52 [Kandidat Kedua, Calon Pimpinan Kerajaan Gelap!!]
54 Bab 53 [Hanya Alat Perebut Kekuasaan!!]
55 Bab 54 [Pertarungan Ray dan Alva!!]
56 Bab 55 [Kau Milikku Selamanya!!]
57 Bab 56 [Tidak! Aku Tidak Akan Meninggalkanmu!]
58 Bab 57 [Desember! Kalung Penuh Makna!]
59 Visual
60 Bab 58 [Perasaan Apa Ini?!]
61 Bab 59 [Iblis??!]
62 Bab 60 [Pemimpin Selanjutnya!!]
63 Bab 61 [Aku Kasihan Pada Mereka!!]
64 Bab 62 [Kenapa Harus Kau yang Menjadi Ayahku?!]
65 Bab 63 [Aku Tidak Bisa Berhenti!!]
66 Bab 64 [Aku Benar-benar menyukaimu!]
67 Bab 65 [Salah Orang!!]
68 Bab 66 [Killian?!! Musuh atau Teman?]
69 Bab 67 [Sudah Lama ya... Feli. Kau Tambah Jelek saja!!]
70 Bab 68 [Permainan!!]
71 Bab 69 [Tidak Apa-apa?!!]
72 Bab 70 [Markas!!]
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 [Tantangan!!]
3
Bab 2 [Pria Gigi Kelinci?]
4
Bab 3 [Bola Basket!!]
5
Bab 4 [Rencana yang Menipu!!]
6
Bab 5 [Bantuan!!]
7
Bab 6 [Tantangan Berakhir!!]
8
Bab 7 [Masalah baru!!?]
9
Bab 8 [Bantuan Dean!!]
10
Bab 9 [Kalung Ray!!]
11
Bab 10 [Pertanyaan atau Pernyataan?!]
12
Bab 11 [Orang Baik!!]
13
Bab 12 [Rumor!!]
14
Bab 13 [Harus Sabar Aja!!!]
15
Bab 14 [Cegukan!!]
16
Bab 15 [Di Kejar Preman!!!]
17
Bab 16 [Tersesat di Malam Hari!]
18
Bab 17 [Kamar Berantakan!!]
19
Bab 18 [Rahasia Dean!!]
20
Bab 19 [Pacar?!]
21
Bab 20 [Misi Pertama!]
22
Bab 21 [Rencana Licik!!]
23
Bab 22 [Pertandingan Basket!!]
24
Bab 23 [Aku kesal! Kau harus di hukum!!]
25
Bab 24 [Aku Memang Monster!!?]
26
Bab 25 [Makan Eskrim!!!]
27
Bab 26 [Tunggu, Kenapa Jantungku berdebar?]
28
Bab 27 [Sebuah Kejadian!!!]
29
Bab 28 [Penyerangan!!]
30
Bab 29 [Mawar Hitam!!]
31
Bab 30 [Rumah Sakit!!]
32
Bab 31 [Perpustakaan pt.1]
33
Bab 32 [Perpustakaan pt.2]
34
Bab 33 [Atap Sekolah]
35
Bab 34 [Supermarket]
36
Bab 35 [Sebuah Rasa Sakit!]
37
Bab 36 [Sifat Lain dari Ray?!!]
38
Bab 37 [Terlibat Dalam Tauran!!]
39
Bab 38 [Bukan Marah tapi Ngambek!!]
40
Bab 39 [Orang Asing!!]
41
Bab 40 [Alva, Sang Manusia Berhati Iblis!!]
42
Bab 41 [Kecelakaan!!!]
43
Bab 42 [Vano dan Arlan Ternyata Akrab??]
44
Bab 43 [Misi Penyusupan!!]
45
Bab 44 [Gagalkan Pertunanganku!!]
46
Bab 45 [Pertunangan Algeria]
47
Bab 46 [Pertunangan Algeria pt.2]
48
Bab 47 [Demam!!]
49
Bab 48 [Gangguan Mental, Skizofrenia Paranoid!!]
50
Bab 49 [Rahasia Tentang Kalung Ray!!]
51
Bab 50 [Diculik Bersama!!]
52
Bab 51 [Ulang Tahun Arlan!]
53
Bab 52 [Kandidat Kedua, Calon Pimpinan Kerajaan Gelap!!]
54
Bab 53 [Hanya Alat Perebut Kekuasaan!!]
55
Bab 54 [Pertarungan Ray dan Alva!!]
56
Bab 55 [Kau Milikku Selamanya!!]
57
Bab 56 [Tidak! Aku Tidak Akan Meninggalkanmu!]
58
Bab 57 [Desember! Kalung Penuh Makna!]
59
Visual
60
Bab 58 [Perasaan Apa Ini?!]
61
Bab 59 [Iblis??!]
62
Bab 60 [Pemimpin Selanjutnya!!]
63
Bab 61 [Aku Kasihan Pada Mereka!!]
64
Bab 62 [Kenapa Harus Kau yang Menjadi Ayahku?!]
65
Bab 63 [Aku Tidak Bisa Berhenti!!]
66
Bab 64 [Aku Benar-benar menyukaimu!]
67
Bab 65 [Salah Orang!!]
68
Bab 66 [Killian?!! Musuh atau Teman?]
69
Bab 67 [Sudah Lama ya... Feli. Kau Tambah Jelek saja!!]
70
Bab 68 [Permainan!!]
71
Bab 69 [Tidak Apa-apa?!!]
72
Bab 70 [Markas!!]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!