Jangan Lupa Tekan tanda Love agar ceritaku menjadi favorit diberanda kalian yah, tekan tanda Like dan koment biar author semangat ya kak , kalau berkenan mohon votenya juga ya kak.
Happy Reading....
Pagi di kota Jakarta, cuaca sangat cerah memberikan sinarnya kepada alam semesta.
Ari ayah Richa sedang duduk di kursi meja makan, dia sedang terlihat badmood dipagi itu. Seperti biasa badmood karena Debby sang adik tiri Richa.
“Papa kan sudah bilang sama kamu Debby, kamu itu jangan suka bolos.. kenapa sih kamu selalu bikin papa malu?” Tanya Ari pada anak bungsunya Debby.
Debby menunduk, di tidak bersuara sedikitpun. Sang ibu membelai rambutnya, “Sayang.. kamu kenapa sih suka bolos? emangnya kamu gak nyaman ya sama kelas kamu?” Tanya Dewi ibunya.
“Bukan gak nyaman, Bu... Debby emang gak pengen sekolah...” Jawab Debby.
“Kalau kamu gak sekolah, kamu mau jadi apa?” Tanya Papanya mulai meninggikan nada suaranya.
Debby menuduk lagi dan membisu, sedangkan ibunya selalu berusaha membelanya.
“Pah, jangan terlalu keras kepada anak... Kasihankan dia, kita orangtua sebaiknya harus bisa menjadi teman buat anak kita...” Ujar Dewi.
“Mama ini memang terlalu lembek, tu lihat surat panggilan lagi, papa malas ke Sekolah Debby hanya untuk hal yang memalukan seperti ini, Mama saja yang pergi!” Ucap Ari.
“Iya, Pah... mama akan kesekolah Debby, mama tahu kok kalau papa memang gak perduli sama Debby, papa itu hanya perduli sama Richa, iya kan?” Ujar Dewi.
“Kamu ini.... papa dari tadi tidak ada bandingkan Debby dengan Richa, kamu malah mikir yang tidak tidak...!” Jawab Papah.
Richa mendengar semua pembicaraan orangtuanya, dia merasa kehilangan sosok ibu. Richa memang tidak dekat dengan ibu tirinya yang bernama Dewi.
“Seandainya ibu masih ada, mungkin ibu akan selalu menyayangi aku.” Ucap Richa dalam hati sambil melangkah menuju meja makan.
“Selamat pagi, Pah... Mah... Debby...” Ucap Richa menyapa.
“Iya pagi!” Jawab Dewi sedikit jutek.
Begitulah Dewi, dia memang selalu cemburu dengan Richa, dia cemburu saat suaminya lebih perhatian kepada Richa dibandingkan anaknya Debby.
“Selalu Richa yang jadi kebanggaan papah, padahal Debby juga anak kandung papah” Itulah yang selalu ada dibenaknya.
“Richa... Gimana sakit kepalamu? Kamu sudah jadi periksakan?” Tanya Papah.
“Iya, Pah!.... aku akan memeriksanya nanti siang.” Jawab Richa sambil mengoleskan coklat ke rotinya.
“Yauda kamu hati hati ya nak... papa gak bisa menemanimu karena papa ada urusan.” Ujar papa.
“Iya, Pah! Gak masalah..” Jawab Richa.
Richa adalah gadis berusia 27, kata orang orang sudah sepantasnya dia menikah. Dia juga ingin menikah, namun dia sedang mencari laki-laki yang tepat untuk dirinya.
Betrand sudah memulai pendekatan kepadanya sama seperti laki-laki lain, namun dia memiliki kriteria khusus untuk laki-laki yang akan menjadi suaminya.
“Aku ingin memiliki suami yang benar-benar sabar, baik, menerima kekuranganku...” Gumam Richa setiap kali memikirkan jodoh.
Richa memulai harinya, dia berangkat ke butik, butik kecil yang dia bangun dengan modal uang tabungannya sendiri. Dia masih dalam tahapan merintis, butiknya belum terlalu rame namun setiap hari pasti ada setidaknya 5-10 orang yang mampir.
“Namanya usaha, memang harus dimulai dari nol... Semangat ajalah!” Ujar Richa dalam hati setiap kali dia melihat tokonya belum serame toko lain.
Richa telah sampai didepan toko, seperti biasa dia menemukan sekuntum bunga. Itu adalah bunga yang ke 370 dari orang yang sama. Dari Betrand laki laki yang tak pernah berhenti mengejarnya.
“Dasar laki-laki konyol... Dia gak berhenti mengejarku meskipun aku tidak pernah menggubrisnya.” Ujar Richa membuka pintu butik dan masuk.
Richa hanya memiliki seorang anggota pekerja, dia hanya mampu menggaji seorang saja. Anggotanya bernama Aisya, dia adalah perempuan yang selalu membantu Richa di butik, Aisyah juga merupakan teman curhatnya saat Richa mengalami masalah dalam hidupnya.
“Tumben Aisyah belum sampai, biasanya dia sudah menunggu di depan, mungkin macet kali yah?...” Gumam Richa sambil duduk dimeja kasir.
Richa meletakkan bunga pemberian Betrand diatas meja, dia tidak membaca surat yang menempel dibunga itu.
“Ngapain dibaca, paling juga isi suratnya sama seperti dulu dan kemarin...” Ujar Richa.
Betrand selalu memperlakukan Richa sangat romantis, Betrand sering memberinya kejutan kejutan kecil yang belum berhasil menarik hati Richa.
Richa membuka ponselnya, seperti biasa dia mulai membalas pesan pesan pelangganmya karena dia memang menjual barang-barang dagangannya di aplikasi online shop.
“Lumayanlah, dari online ada beberapa pesanan.” Ucap Richa dalam hati.
Betrand si pria konyol menghampiri Richa yang berada dibutik, dia membunyikan bel berkali kali meskipun dia lihat Richa sedang mengamatinya.
“Reseh!” Ucap Richa menggerutu.
Betrand masuk tanpa diundang, “Kemana Aisyah? Gak biasanya kalian terpisah?” Tanya Betrand iseng.
“Ngapain kamu kesini?” Tanya Richa.
“Seperti biasa, aku ingin melihat senyumanmu...” Ujar Betrand.
“Aku tidak mau...!” Jawab Richa.
“Kenapa?” Tanya Betrand.
“Aku hanya akan tersenyum kepada Pembeliku!” Jawab Richa acuh.
“Apa kau akan tersenyum kepada pembeli yang hanya membeli satu potong pakaian?” Tanya Betrand.
“Iya tentu saja..!” Jawab Richa.
“Berapa potong semua baju yang ada di tokomu?” Tanya Betrand lagi.
“Aku tidak tahu!” Jawab Richa.
“100 pieces?” Tanya Betrand lagi
“Lebih...!” Jawab Richa
“200 pieces?” Tanya Betrand lagi.
“Lebih...” Jawab Richa
“400 pieces?” Tanta Betrand lagi.
“Mungkin kalau dengan stok yang kusimpan di gudang iya, emangnya kenapa?” Tanya Richa bingung.
“Kalau begitu berikan aku 400 senyuman, aku akan membeli 400 pieces barang jualan mu... Kau setuju?” Tanya Betrand.
Betrand emang tidak bisa diduga-duga, dia selalu membuat situasi menjadi rame dan asyik. Betrand merupakan laki-laki misterius yang penuh dengan akal untuk memberikan kejutan kepada Richa.
Richa mulai mengaguminya “Laki-laki ini memang pantang menyerah, aku beneran gak nyangka kalau dia akan bertahan selama ini hanya untuk mengejar cintaku, berbeda dengan laki-laki lainnya yang langsung ciut dan mundur saat kutolak...” Gumam Richa.
“Richa!” Sahut Betrand dan duduk di hadapan Richa tanpa dipersilahkan duduk.
“Ada apa?” Jawab Richa acuh.
“Aku mencintaimu.....!” Ujar Betrand memandang mata Richa.
Betrand bisa melihat mata wanita yang ada dihadapannya sudah mulai menyimpan perasaan. Berbeda dengan dulu saat masih baru baru dikejar cintanya.
Betrand adalah laki-laki yang setia pada cintanya, namun dia memiliki kekurangan yaitu malas bekerja. Papanya selalu mengeluh dan emosi setiap kali mengingat Betrand. Apakah Richa bisa merubah Betrand? Baca terus yah.
Richa terdiam mendengar ucapan Betrand, kali ini berbeda dengan perasaan tempo hari, hari ini ada perasaan yang bahagia mendengar ucapan cinta itu, jantung Richa berdetak lebih kencang.
“Ada apa denganku?” Tanya Richa dalam hati.
“Aku pergi dulu ya, kalau kau rindu sms saja aku...!” Ujar Betrand tersenyum dan pergi.
Richa tersenyum mengingat tindakan tindakan laki kaki itu, “Dia emamg konyol, dia selalu membuatku tersenyum dan bahagia...” Gumam Richa dalam hatinya.
Aisyah datang dan masuk ke dalam toko, belum ada pengunjung yang datang.
“Maafin aku, Mbak.. Aisyah telat, tadi aku ketiduran di dalam bis, jadi aku kelewatan haltenya, makanya aku muter lagi...!” Ujar Aisyah.
“Iya, gak apa apa, Aisyah... Lagi pula toko juga masih sepi kok, belum ada pembeli...” Ujar Richa.
“Ini bunga dari Mas Betrand ya Mbak?” Tanya Aisyah.
“Iya.... dia meletakkan bunga di depan pintu, terus lima belas menit kemudian dia nongol di pintu tanpa diundang...!” Jawab Richa.
“Emang kenapa mbak gak mau menerima Mas Betrand? Dia kan baik, dia juga setia dan sayang banget sama mbak.” Ujar Aisyah.
“Kamu tahu dari mana dia baik dan setia? Emang kamu kenal sama dia Tanya Richa ingin tahu.
“Gak sih, Mbak... tapi Dari sekian banyak laki-laki yang mengejar mbak, gak ada satupun yang mbak terima. Apa mbak memang gak mencintai mereka salah satu?” Tanya Aisyah.
Richa tersenyum, dia mengatakan pada Aisyah kalau dia mau ambil hasil pemeriksaanya di rumah sakit. Dia membuat Aisyah penasaran dan tak menjawab pertanyaannya yang sudah sering kali dia tanyakan.
“Mbak mau ke Rumah Sakit dulu ya. Mbak mau ambil hasil Laboratorium kesehatan mbak.” Ucap Richa.
“Iya, Mbak.. hati-hati yah!” Jawab Aisyah.
Richa mengangguk, dia pergi menuju Rumah Sakit dengan mobilnya.
”Semoga hari ini hasilnya tidak membuatku panik, sudah setahun belakangan ini kepalaku sering pusing, aku juga suka mual, mudah- mudahan aja hanya asam lambung biasa penyakitnya” Ucap Richa.
Richa telah sampai di Rumah Sakit, dia bertemu dengan beberapa suster yang berada di meja recepsionis.
“Halo ... Sus! Saya Richa, mau bertemu dengan Dokter Rian, kmarin sudah membuat janji hari ini jam 11 sebelum makan siang!” Ucap Richa.
“Baik, Mbak... langsung aja masuk, Dokter Rian ada kok di dalam ruanganya.” Ujar seorang perawat yang duduk di situ.
Richa tersenyum dan dia melanjutkan langkahnya menuju ruangan Dokter Rian, dia sudah melakukan pemeriksaan tempo hari dan sekarang adalah waktunya mengambil hasil Laboratoriumnya.
“Siang... Dokter!” Sapa Richa.
“Iya siang, silahkan masuk!” Ujar Dokter Rian.
Richa duduk dihadapan Dokter Rian, dia tersenyum “Gimana Dokter... hasil Lab nya?” Ujar Richa.
Dokter Rian sedikit sedih dan berubah mimik wajahnya, dia sangat tidak enak untuk memberitahukan hasil Lab pasien yang ada dihadapannya saat ini.
“Aku harus memberitahukan yang sebenarnya, Ini hasil Laboratorium kamu, tapi saya minta kamu jangan syok yah, percayalah semua akan ada solusinya.” Seru Dokter Rian.
Richa melihat mimik wajah Dokter Rian, dia sedikit cemas apalagi mendengar kata-kata barusan.
“Ada apa Dokter? Saya sakit apa?” Tanya Richa membuka isi Lab.
“Kamu lihat aja dulu hasilnya!” Jawab Dokter Rian.
“Saya gak mengerti, Dokter, saya gak paham sama sekali membaca hasil diagnosa yang Dokter berikan” Jawab Richa.
“Ini hasil Lab kamu, Dari hasil Lab nya terlihat di dalam tubuh kamu ada sel kanker yang aktif, di bagian otak dan sekarang sudah menyebar ke darah, tapi untuk kanker otak, masih belum separah kanker darahmu, kamu terkena kanker.” Ucap Dokter Rian
Seperti disambar petir di siang bolong, Richa sangat sedih, dia meneteskan air mata. “Aku sakit kanker?” Ucapnya menangis dan tak percaya.
“Yang sabar ya, Mbak... saya akan mencoba merekomendasikan obat yang paten” Ucap Dokter Rian.
“Gak mungkin, ini bohongan kan Dokter? Ini gak mungkin, aku gak mungkin sakit ini.....Ini bohongan kan, Dokter?”Tanya Richa tak percaya dengan kenyataan yang terjadi.
“Maaf, Mbak... seharusnya saya memang tidak menyampaikannya langsung ke mbak, tapi kalau saya gak menyampaikannya, kita bisa lambat menangani penyakit ini, semua masih bisa diatasi..!” Ujar Dokter Rian mencoba menenangkan Richa.
Richa hanya terdiam, dia sangat syok mendengar ucapan dokter Rian. Hatinya benar benar syok berat.
“Aku gak mungkin mengatakannya kepada keluargaku, papa akan sedih mendengar aku sakit kanker..” Ujar Richa dalam hatinya.
Dokter Rian memberinya beberapa obat untuk menghilangkan rasa nyeri, dan mengatur jadwal fisio therapy.
*“*Ini resep obat, kamu bisa tebus di Apotik ya, dan jangan lupa untuk datang Fisio Therapy!” Ucap Dr.rian.
“Apa penyakitku sudah parah Dokter?” Tanya Richa.
“Stadium 2, masih bisa diupayakan kesembuhannya... kita boleh berobat sambil berdoa, kamu jangan stres ya , pastikan kamu bahagia selalu agar sel kankernya tidak berkembang. Ini ada buku tentang kanker, kamu boleh baca di rumah...” Ujar Dokter Rian.
Richa tidak sanggup lagi untuk berkata apa apa, jantungnya sakit, nafasnya tersendat-sendat sedikit sesak. Dia sangat lemah. Dia berusaha bangkit berdiri dan ingin keluar dari ruangan dokter Rian.
Bug....
Richa Pinsan, Dokter Rian menyuruh suster memindahkannya ke atas tempat tidur yang ada di ruangan itu, “Tolong bawa dia ke bed pasien, dan segera berikan pertolongan dasar agar dia siuman!” Perintah Dokter Rian.
“Baik,Dokt..” Jawab Suster segera mengambil tindakan.
***
Terimah kasih ya telah membaca Novel karya aku yang kedua, tolong bantu Love favoritkan diberanda teman teman, dan tolong berikan like dan tanggapan kepada ceritaku yah,makasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like like 👍❤️
2021-01-21
1
Caramelatte
jangan kasi kendor thorr
semangat terosss
2020-11-26
0
Sari
upppp
2020-11-25
0