Pagi kota Jakarta, masih cerah seperti hari kemarin, mentari hangat menyinarinya. Ariana berniat ingin datang ke butik milik Richa, dia ingin melihat gadis pujaan anaknya itu.
“Aku harus segera kesana, aku ingin melihatnya langsung... Mengapa anakku bisa segila itu mencintai wanita itu?” Ucap Ariana dalam hati.
Jam dinding menunjukkan pukul 10 Pagi, Ariana telah memberangkatkan suaminya bekerja, seperti biasanya suaminya memang selalu berangkat jam 10 Ke Galeri Lukisan miliknya. Galery yang sudah berpenghasilan banyak karena memang banyak sekali para Kolektor lukisan high class yang sudah mempercayai Galerinya.
“Si Papa sudah berangkat, Plong juga urusan hari ini... Betrand masih tidur, sebaiknya saya pergi ke butiknya” Ucap Ariana.
Betrand memang tidur tidak teratur, terkadang dia tidur cepat, terkadang dia begadang dan tidur terlalu pagi, hingga bangunnya pun kadang lama kadang cepat.
Setiap hari Leonardo selalu marah kepada Betrand. Leonardo sangat menyesali dirinya karena dulu terlalu lembek mendidik Betrand, akhirnya Betrand menjadi anak yang malas bekerja.
“Kenapa Betrand belum datang ya? Apa dia benaran gak mau lagi ke sini?” Tanya Richa dalam hati.
Dia melihat ke depan, dan mencari bunga yang biasanya dikirimkan Betrand untuknya. Dia sedih karena dia tidak melihat Betrand pagi itu.
“Biasanya Betrand ada disini, biasanya dia memberikan aku kejutan-kejutan yang tak kuduga...” Ucapnya dalam hati sambil mengobrak-abrik isi tong sampah.
Aisyah mengamati tingkah Richa, dia tau apa yang sedang dicari Owner butik itu. “Mbak!” Sahut Aisyah.
Richa menoleh kebelakang, “Iya ada apa ?” Tanyanya.
“Mbak cari coklat yang kemarin Mas Betrand kasih yah? Ini coklatnya... Aisyah yang mengambilnya dan menaruhnya di Lemari Es... Aisyah tahu kalau Mbak kemarin lagi badmood, dan gak bemaksud membuang coklat itu.” Ucap Aisyah.
Richa terdiam, dia sedikit malu dengan tingkah lakunya kemarin. “Apa menurutmu aku berlebihan Aisyah?” Tanyanya pada anggota pekerjanya.
“Bukan bermaksud untuk membela Mas Betrand, Mbak, sudah setahun lebih loh... Mbak, Mas Betrand mengejar cinta mbak... apa gak sebaiknya Mbak menerima cinta Mas Betrand?” Tanya Aisyah.
Richa terdiam, dia sebenarnya ingin memberikan jawaban kepada Betrand. Dia juga sadar kalau usianya sudah cukup mapan dan matang, usianya sudah 27 dan akan 28 beberapa bulan lagi. Richa menarik nafasnya, dia belum siap memberitahukan penyakitnya kepada Aisyah.
Seorang ibu masuk ke dalam butik Richa, Dia tersenyum kepada Richa. Ibu itu mengunakan pakaian yang biasa dan terlihat murahan.
Ibu itu adalah Ariana, dia sengaja memakai pakaian biasa yang tidak branded untuk mengetes sikap dan sifat Richa sebenarnya. Dia tidak ingin anaknya mencintai wanita yang tidak baik.
Ariana masuk, dia terlihat langsung memilih- milih baju. “Ini berapa?” Tanyanya pada Aisyah.
“Itu 180 ribu bu...” Jawab Aisyah.
“Duh mahal banget, gak ada yang murah apa?” Tanya Ariana sengaja iseng.
“Oh ada kok Buk! Di sebelah sana ada yang lebih terjangkau loh bu harganya, dan bagus juga kualitasnya...” Jawab Aisyah.
“Kamu Pemilik butik ini?” Tanya Ibu Ariana.
“Bukan bu.. Saya hanya pekerja disini, Ownernya adalah mbak itu...” Ujar Aisyah menunjuk ke arah Richa.
Richa mendengar pertanyaan ibu itu, dia melihat ibu itu sedang melihatnya, Richa memberikan senyumnya dan menghampiri ibu itu.
“Halo... Buk! Ada yang bisa Richa bantu? Ibu mau cari pakaian yang gimana?” Tanya Richa dengan Lembut dan ramah.
Ariana sengaja menunjukkan wajah juteknya, dia sengaja ketus agar melihat sebatas mana kesabaran Richa.
“Yang ini berapa?” Tanyanya.
Aisyah langsung menjawab “ 150 ribu bu..” Jawab Aisyah lagi penuh kesabaran.
Richa masih berdiri didekat ibu, dia sedang mengamati ibu itu.
“Bukan.. saya mau dia yang melayani saya..!” Ucap Ariana.
Richa tersenyum, “Gak apa-apa bu, Yauda Aisyah, kamu benahi yang sebelah sana saja, tolong rapiin yah.. biar mbak yang layanin ibu ini..” Ucap Richa dengan sabar.
Ariana senang karena Richa masih memperlakukannya dengan baik dan sabar, lalu Ariana mengambil bebebrapa potong baju. Dia tidak menanyakan harganya, lalu dia membawa ke meja kasir.
“Totalin!” Ujar Ariana sengaja ketus.
Richa masih terlihat sabar dan tenang, dia menghitung semua total belanja ibu itu. “2.390.000 bu” Ujar Richa memberikan struk belanja.
“Apa? Semahal itu?” Ariana sengaja meninggikan nada suaranya.
“Iya bu... harganya emang segitu... dan itu sudah saya kasih diskon loh Buk...” Ujar Richa.
“Argh! Saya gak yakin, kamu totalin ulang..” Ucap Ariana.
Richa masih tetap sabar, dia menghitung ulang totalan belanja ibu itu. “2.390.000 bu, sama seperti tadi” Ucap Richa.
“Ini toko kok bisa gak jujur gitu sih?” Ucap Ariana pura pura marah.
“Bu.. kalau memamg ibu gak jadi beli, gak apa apa kok, tapi emang segitu harganya” Ujar Richa.
“Tapi saya kan sudah berantakin semuanya, emang masih bisa dibatalin belanja saya?” Tanya Ariana iseng.
“Bisa kok Bu... Gak masalah.” Ucap Richa tetap sabar.
Ariana tersenyum, “Maafin saya ya Nak... saya cuma ngetes kamu doang, anggap aja perkenalan dari saya.” Ucap Ariana.
“Maksud Ibu gimana yah?” Tanya Richa bingung.
“Saya ibu Betrand, Betrand cerita pada saya kalau dia sangat mencintai kamu Nak, kenapa kamu gak mau menerima Betrand?” Tanya Ariana to the point.
Richa terdiam, “Ternyata Mas Betrand beneran cinta sama aku, buktinya dia cerita pada ibunya tentang aku, apa sebaiknya aku beritahukan aja kepada betrand tentang penyakitku?” Tanya Richa dalam hati.
“Nak... Saya bayar pake debit yah!” Ucap Ariana meletakkan kartu Debit nya untuk pembayaran baju baju itu.
“Ibu jadi beli ini semua?” Tanya Richa.
“Jadi dong.. masa baju jualan calon mantu aku, aku gak beli sih..” Ucap Ariana .
“Kamu tahu, anakku selalu menyebutkan namamu setiap hari, ibu sampai benar benar penasaran. Ternyata benar, pilihan anakku memang sangat benar, kau wanita baik, kau juga ramah dan cantik... menikahlah dengan anak ibu...anak ibu sangat mencintai kamu Nak... dia bahkan mengatakan kalau menikah dengammu, dia pasti akan fokus mengurusi bisnis Ayahnya... kamu mau kan menjadi menantu ibu?” Ucap Ariana langsung to the point.
Richa tersipu malu malu, wajahnya memerah karena dia grogi berhadapan dengan ibu Betrand. “Ibu dan anak tingkahnya unik..” Gumam Richa dalam hati.
Ariana masih di butik, beberapa saat kemudian Betrand muncul. Dia kaget karena ibunya sudah berada di dalam. “Ibu... Pantesan aja ibu gak ada di rumah, Betrand cariin gak ada di taman atau di teras, eh uda belanja aja disini..” Ucap Betrand kaget melihat belanja ibunya.
“Iya nak.. Ibu kesini sekalian berkenalan dengan calon istrimu..” Ucap Ibunya.
Betrand merasa ga enak karena ibunya mengatakan seperti itu didepan Richa, “Ibu apaan sih..” Ujar Betrand. Dia takut Richa merasa gak nyaman karena keberadaan ibunya apalagi ibunya menyebutkan dirinya calon istri Betrand.
“Yauda.. ibu pulang dulu ya, kamu harus baik baik lho sama calon menantu ibu yang cantik ini” Ujar Ariana.
Richa tersipu malu, dia semakin menyukai Betrand, dia sadar Betrand adalah pria yang baik, setia dan juga mencintai dia. Richa ingin menerima cinta Betrand.
“Sebaiknya aku menerima cinta Betrand, tapi aku akan memberitahukannya penyakit aku.. agar dia bisa berpikir lagi..” Ucap Richa dalam hati.
Betrand sedikit salah tingkah, dia mengatakan kepada Richa permintaan maaf, “Maafin kami yah Richa, aku gak tahu kalau ibu langsung datang menemuimu hari ini, aku minta maaf nih...” Ucap Betrand.
Richa tersenyum, “Ibumu lucu seperti kamu, dia mengerjain aku , aku gak tahu kalau dia ibumu... lalu dia memborong bebebrapa pakaian itu... kalian gak jauh berbeda yah” Ucap Richa tersenyum.
“Kau gak marah?” Tanya Betrand.
“Gak.. aku gak marah..” Jawab Richa.
Betrand melihat coklat yang dia berikan kmarin ada diatas meja, dia tersenyum dan matanya melirik pada meja.
“Ternyata Kau mengambilnya lagi dari tong sampah.” Gumam betrand dalam hatinya.
“Kenapa kau tersenyum?” Tanya Richa.
“Gak kok...” Jawab Betrand
“Tumben kau tidak membawakanku bunga..” Ujar Richa
Betrand kaget mendengar ucapan wanita itu, dia merasa pertama kalinya Richa mengatakan sesuatu yang membuat hatinya senang.
“Kau mau bunga? Aku pikir kau sudah tidak sudi lagi menerima bunga dariku, aku akan memesankannya untukmu..” Ujar Betrand.
“Kali ini, biar aku yang membalas semua yang sudah kau lakukan padaku..” Ucap Richa.
“Maksudnya?” Tanya Betrand.
“Kau mau kutraktir makan es krim?” Tanya Richa kepada laki-laki yang ada di hadapannya.
“Tentu saja... aku pasti senang mendapatkan traktiran dari wanita yang kucintai..” Jawab Betrand.
“Kalau begitu, mari kita pergi..” Ucap Richa.
Richa menitipkan butik kepada Aisyah yang sudah dia percayai. “Mbak titip toko yah, saya mau pergi dulu sama Mas Betrand” Ucap Richa.
Mereka akhirnya pergi dengan menaiki mobil Betrand. Betrand menyetir mobilnya, pertama sekali dalam hidupnya Richa mau naik kedalam mobilnya. Hatinya sangat senang. Dia tidak pernah membayangkan kalau Richa akan melakukan semua ini.
“Kita ke Toko Es cream Fount**n yah.... kita makan disana” Ucap Richa.
“Kau tau Richa... aku senang sekali karena aku bisa makan bersama denganmu, walaupun itu hanya eskrim..” Ucap Betrand.
“Ada yang ingin aku katakan padamu...” Ucap Richa mulai sendu.
“Apa itu?” Tanya Betrand.
“Aku penyakit kanker... itulah sebabnya aku tidak mau kau mengganguku lagi, aku sangat emosional, aku tidak akan lama lagi hidup..” Ucap Richa.
Betrand tiba tiba merem mendadak mobilnya, dia sangat kaget. “Apa? kau sedang memgerjainku?” Tanya Betrand.
“Gak... itulah kenyataanya, ini surat diagnosaku dari hasil pemeriksaan. Aku juga baru tahu kemarin, sebelumnya sebenarnya aku ingin menerima cintamu, tapi entah kenapa setelah mengetahui semua ini, aku menjadi gak tega... kau carilah wanita lain, aku ini hanya wanita berpenyakitan..” Ucap Richa meneteskan air mata.
“Tidak... aku mencintaimu Richa, apapun yang terjadi aku tetap mencintaimu.... aku ingin tetap menjadikanmu istri... kau mau kan menikah denganku?” Tanya Betrand.
“Menikah? Tapi aku ini kanker Mas..” Ucapnya lagi.
“Aku akan merawatmu, aku akan membawamu berobat.. aku akan membahagiakanmu, aku menerimamu apapun yang terjadi padamu tidak akan merubah perasaanku” Ucap Betrand.
“Tapi aku sendiri tidak bisa menerima penyakit ini... aku belum siap...” Ucap Richa.
“Cha... hati yang gembira adalah obat, kau bisa sembuh kalau kau bahagia denganku..” Ucap Betrand.
“Apa kau sanggup menjaga wanita sakit sakitan sepertiku? Apa keluargamu akan menerimaku bila mereka tahu aku ini penyakitan?” Tanya Richa.
“Aku menikahimu, aku bersedia hidup denganmu saat suka maupun duka, jika aku bahagia... kenapa keluargaku harus menolak? Mereka akan setuju...Menikahlah denganku Richa?” Ucap Betrand meraih tangan Richa dan mencium tangannya.
Richa meneteskan air mata, kali ini bukan air mata duka tapi air mata kebagiaan.
“Ternyata benar cinta sejati itu ada... laki-laki ini menerimaku apa adanya, ya Tuhan... berikanlah aku hidup agar aku bisa membalas cinta Betrand yang tulus ini, jangan biarkan cintanya bertepuk sebelah tangan lagi..” Ucap Richa dalam hati.
Richa memeluk Betrand, dia berbisik di telinga Betrand. “Iya, aku mau menjadi istrimu.” Ucap Richa.
Betrand sangat senang akhirnya wanita yang dia puja dan kejar selama setahun akhirnya menerima cintanya. Bahagia sekali rasanya saat penantiannya setahun berbuah manis.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Richa dan Betrand akan berpisah karena Maut? Atau Richa sembuh? Baca terus Novel aku ini yah, dan jangan lupa Love agar Novelku menjadi Favorit kalian, tolong follow aku ya kak agar setiap karyaku bisa kakak baca dan tolong singgah juga ke novel aku yang satu lagi judulnya Sad Marriage.
Terimaha kasih ya telah membaca Novel karya aku yang kedua, tolong bantu Love favoritkan diberanda teman teman, dan tolong berikan like dan tanggapan kepada ceritaku yah dan makasi ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ai Hodijah
ok aku ta baca ya thor
2023-01-19
0
ARSY ALFAZZA
Jejak ❤️
2021-01-21
1
🍉🐜ˢʳNυя࿐°ᴸᵐ•
akhirnya perjuangan Betrand selama ini membuahkan hasil🤭🤭🤭
2020-12-04
2