Setelah selesai, Aria merapikan kembali perlengkapan kebersihan dan menaruhnya ketempat semula.
Dilihatnya juga Lucas yang terpejam. Sepertinya dia ketiduran, pikir Aria.
Aria menghampiri Lucas. Sebelum membangunkan, terlebih dahulu Aria menatap paras Lucas yang nyatanya benar-benar tampan.
Apa orang seperti ini bisa bersamaku, suatu hari mungkin.
Aria tertawa sendiri mendengar harapan hatinya.
Itu mustahil.
Setelah puas melihat, Aria pun membangunkan Lucas.
"Lucas." Panggil Aria.
Aria menggerak-gerakkan tubuh Lucas, tapi Lucas masih belum bangun juga.
Aria memberanikan diri memilih cara ini.
"Aaww." Rintih Lucas dan langsung bangun.
"Kenapa kau menarik rambut ku." Kesal Lucas.
"Maaf...tapi kau tidak bangun-bangun saat aku panggil nama, makanya aku pilih cara ini.Sekali lagi maaf." Dengan rasa bersalah Aria membungkukan badan menghadap Lucas sebagai permintaan maaf.
Lama Lucas menatap Aria seperti itu.
"Sudahlah, kau tidak salah aku yang salah karena susah bangun kalau sudah tidur." Lucas berdiri dan menghampiri Aria yang masih membungkukan badan.
"Tegakkan tubuh mu." Pinta Lucas dan Aria pun menuruti.
"Kau tidak salah, jadi jangan merasa bersalah. Ok." Lucas mengelus lembut kepala Aria.
Aria yang mendapat perlakuan seperti ini tidak tahu mau merespon seperti apa, jadi dia hanya diam.
"Bicaralah."
"Aaa...baiklah." Dengan terbata-bata Aria menjawab.
"Baiklah, karena semakin sore sebaiknya kita pulang." Lucas membawa tas Aria.
"Ehh...emm Lucas tas itu...."
"Aku akan membawakannya untuk mu. Ayo." Lucas pun pergi keluar kelas di susul Aria.
Apa ini.
.
Lucas terus berbicara ini itu tanpa lelah, malahan Aria yang mendengarnya merasa telinga nya berdengung karena sakit.
Cerewet sekali.
"Lucas." Panggil Aria.
"Hmm."
"Kenapa kau kelas tadi, itu kan bukan kelas mu." Tanya Aria penasaran.
"Mmmm...aku hanya ingin bertemu dengan Aria saja." Jawab Lucas dengan senyum tipisnya.
"Lucas, tahu aku? Padahal kita baru saja kenalan tadi." Tanya Aria keheranan.
"Yaa...aku bertanya dengan siswa lain. Dan katanya kau piket jadi aku tunggu semua siswa lain pulang dan bertemu dengan mu, siapa yang menduga kedatangan ku disambut sebuah sapu dari mu." Lucas tertawa mengingat kejadian tadi.
Aria hanya bisa ikut tertawa dan lagi-lagi merasa bersalah.
"Apa Lucas tidak malu bersama dengan ku berdua seperti ini." Tanya Aria dengan wajah tertunduk melihat tubuhnya sendiri seperti apa.
Lucas melihat ketidaksukaan Aria pada dirinya sendiri.
"Buat apa aku malu, kau manusia kan aku juga manusia, kita sama. Jangan merasa rendah diri dengan penampilan diri sendiri, percaya dirilah. Kau mengerti."
Begitulah Lucas memberikan pengertian pada Aria.
Yang mana langsung merasuk kedalam hati Aria dan seketika itu pula Aria mulai membuka hati nya untuk Lucas.
.
"Terima kasih ya sudah mengantar ku sampai ke rumah." Ucap Aria.
"Ini bukan apa-apa, apa besok aku juga boleh mengantar mu bahkan menjemputmu aku juga bisa." Tawar Lucas.
Aria merasa tidak nyaman karena jika para siswa lain melihat kedekatan nya dengan Lucas, maka habis lah dia.
"Tidak usah. Aku baik-baik saja." Tolak Aria.
"Baiklah. Jika kau butuh bantuan hubungi saja ya, nomor ku ada di saku tas mu."
Lucas menunjuk saku tas Aria.
"Kalau begitu aku pulang. Dah Aria." Lucas berlalu pergi meninggalkan Aria tanpa melirik ke belakang lagi.
Apa aku yang terlalu percaya diri kalau dia menyukaiku.
Tapi kenapa?.
Kepala Aria penuh dengan pikiran "kenapa Lucas yang baru dia kenal beberapa jam lalu sudah sedekat ini dengannya.
Semoga harapan ku terkabul.
Aria pun masuk ke rumah setelah tidak terlihat lagi sosok Lucas.
Bersambung!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
mellthvarx
bagus kak, semangat ya 😊
2021-01-29
2
El
😍
2020-12-21
0