Terletak di wilayah Gangnam, Seoul berdiri sebuah sekolah menengah atas yang berdiri kokoh. Ribuan murid dari berbagai kalangan terdapat di sekolah ini.
Aria Kim seorang siswi yang berada di kalangan menengah, dia tipe pekerja keras, dengan otak yang cerdas membuat nya bersekolah dengan mengandalkan beasiswa.
Walaupun di balik kelebihan itu, Aria termasuk korban perundungan, dia memiliki bobot tubuh yang biasanya tak dimiliki siswi SMA semestinya.
"Oi b*b*, kenapa kau tidak olahraga dan kempes kan tubuh balon mu ini."
Seorang perundung menyiramkan seember air bekas pel ke tubuh Aria.
"Dasar tubuh saja yang besar seperti tong melawan saja tidak bisa."
Aria diam tanpa melawan, walaupun dia tahu kalau tenaga nya cukup untuk melempar para siswi kertas ini dia hanya menahan.
Aria tidak mau hanya karena masalah ini beasiswa nya dicabut, dia tidak punya keluarga, maka nya Aria mati-matian menahan sakit demi sekolah gratis.
Beberapa perundung itu pun pergi meninggalkan Aria yang sudah basah kuyup.
"Untung saja aku sudah biasa dengan ini." Aria mengambil baju ganti dalam tas nya dna mengganti baju kotornya dengan yang bersih.
Aria keluar dari kamar mandi dan secara langsung dia di banjiri dengan tatapan jijik karena bau air pel itu tidak hilang.
Aria hanya bisa menghembus napas dan dengan santai masuk ke kelas.
"Kira-kira ukuran pakaian nya itu berapa ya, gila besar sekali."
......
.....
.....
Aria tidak peduli dengan ocehan siswa di kelas nya itu, dia kembali belajar dengan tekun.
Tak lama kemudian seorang guru masuk dan memulai pelajaran.
Pelajaran sekolah selesai dan hari ini Aria piket, sebenarnya bukan hanya Aria yang piket ada beberapa orang lagi, tapi mereka semua melimpahkan tanggungjawabnya pada Aria.
Semua siswa telah pulang dan kini tinggal Aria sendiri.
Tapi seperti nya ada orang lain disini.
Aria mendengar suara langkah kaki yang semakin didengar semakin dekat.
Aria dengan sigap mendekati pintu dan bersembunyi dibaliknya dengan sapu yang masih di tangannya.
"Hmm...tidak ada orang."
Aria mendengar jelas apa yang dikatakan orang itu.
Merasa sesuatu orang itu pun melihat pintu disampingnya.
Kalau kau orang mesum maka habislah kau kali ini.
Dengan penuh keberanian, Aria melindungi diri saat orang itu melihat siapa yang ada di balik pintu itu.
"Aaaaakhh." Dengan sekuat tenaga Aria memukul orang itu tanpa mendengar apa yang dikatakan orang tersebut.
"Berhentiii." Teriak orang itu dan Aria pun berhenti dengan mata yang terpaku saat melihat siapa yang dia pukul.
Mati aku.
"Lu...lucas." Ucap Aria terbata-bata.
Dia tahu siapa yang dia pukul ini, siswa laki-laki yang jadi idaman remaja putri sekaligus playboy.
"Kau tahu siapa aku." Tanya Lucas.
"Ten...tentu saja."
Mendengar jawaban Aria, Lucas pun tersenyum.
"Kalau begitu aku perkenalkan diri sekali lagi, Aku Lucas Park kelas 2 -A, kau." Sambil mengulurkan jabatan tangan.
"A...aku Aria Kim kelas 2 -B." Jawab Aria menerima jabatan tangan tersebut.
"Berarti kita satu angkatan hanya beda kelas, ya".
"Iya."
Perhatian Lucas langsung teralih saat mengetahui hanya ada Aria disini.
"Apa kau piket." Tanya Lucas.
Aria mengangguk dan kembali bekerja.
"Aku bantu." tawar Lucas.
Tentu saja Aria menolak, karena pekerjaan ini tidak cocok untuk Si Pangeran Sekolah.
"Tidak...tidak perlu, aku tidak mau merepotkan mu." Aria merebut kembali sapu yang sudah di pegang Lucas.
Ck...
"Apa." Tanya Aria karena seperti nya dia mendengar Lucas berdecak kesal.
"Tidak...bukan apa-apa, kalau kau tidak mau ku bantu, izinkan aku melihat kau bekerja, ya."
Aria mengangguk dan dia kembali bertugas tanpa memedulikan Lucas.
Sebentar lagi.
Bersambung!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments