Aku sudah sampai dirumah, aku melihat istriku berbaring dikamar ketiduran dengan posisi masih menyusui bayi kami, aku tak membangunkannya, aku hanya memandangnya lekat-lekat dan mulai mengingat kejadian berbulan-bulan lalu, semenjak dia hamil sampai sekarang bayi kami lahir
Flasback on
“Syam,” panggil Ibu.
“Iya bu,” Jawabku pada Ibu sambil menerima piring nasi dari Ibu.
“Istrimu katanya mau lahiran dimana?”.
“Belum tahu bu, kalau aku sih senyamannya dia aja, semantapnya dia mau lahiran dimana dan ditangani dokter siapa, besok aku mau anter dia kontrol kandungan.” jawabku pada Ibu.
“Kalau saran Ibu jangan dirumah sakit, mahal, ribet dan biasanya dokter itu lebay menjadi-jadi, yang katanya suruh operasilah apalah. Saran ibu sih di bidan aja atau dukun aja, toh dulu ibu waktu lahiran kalian bertiga juga didukun, aman-aman saja.” Kata ibu sambil megambilkan tempe dipirinngku.
“Tapi kan sekarang udah jamannya tenaga medis bu, gak mungkin kalau ke dukun, minimal bidan lah bu, masak ke dukun, kasihan istriku, aku juga takut nanti ada apa-apa sama anakku bu,” Jawabku sambil mengunyah makan malam ku.
“Ya sudah bawa saja ke bidan rini, udah murah, dekat, dia juga udah banyak pengalaman nangani orang lahiran,” Kata Ibu yang terus saja membujukku.
“Oke bu, nanti aku bilang istriku, tapi nanti kalau dia tidak srek, aku tidak akan memaksanya,” Jawabku sambil berlalu menaruh piring pada tempat piring kotor.
“Halah Hisyam, kamu itu kepala rumah tangga, kamu juga yang kerja, yang cari uang, sementara istrimu dirumah hanya diam kayak ratu, kamu jangan kalah dong sama istrimu itu, toh itu uang juga uang kamu, hasil keringat kamu, bisa-bisanya kamu diperdaya istrimu, ibu gak ikhlas.” Kata Ibu sambil berlalu masuk ke kamarnya.
Tak berapa lama kemudian ibu kembali keluar kamarnya dan menghampiriku,
“Istrimu itu gak pernah ngapa-ngapain, tiap hari ibu yang masak, yang bersih-bersih rumah, ibu bangun sebelum subuh terus didapur kayak babu, Nah istrimu bangunnya kalau ayam udah berkeliaran, bangun kalau semua udah matang dan langsung makan, seenaknya saja.” Ketus Ibu
“.......................”Aku hanya diam
“Istrimu itu juga pelit, masak kalau belanja tempe 1, terong 1, bayam 1 ikat, ikan tongkol 3 biji, memangnya kamu kasih uang berapa? Uang gajimu mau dibuat apa uangmu sama istrimu, pelit/iritnya kok gak ketulungan gitu” Imbuhnya lagi dan masuk kembali kekamarnya.
Entah sudah berapa lama ibu memendam perasaan seperti itu pada istriku, padahal dulu awal-awal pernikahan ibu dan istriku sangat harmonis sampai pada istriku hamil muda.
Hingga sampai pada acara 3 bulanan istriku. Sore itu dia menangis tersedu-sedu masuk kedalam kamar dan menangis padaku. Kutanya dia, “Dek kenapa nangis?”
“Mas, bisa gak sih kita habis 3 bulanan pindah rumah atau ngontrak gitu Mas?” tanyanya padaku
“.................” aku hanya diam
“Adek gak minta rumah atau kontrakan yang besar Mas, pokoknya yang cukup untuk kita berdua dan bayi kita nanti,” Jelasnya padaku
“Adek kenapa? Kita disini saja dek, kasihan ibu kalau sendirian, toh kalau ibu Adek bisa ada temennya kalau Mas lagi kerja dan rumah ini kelak juga jadi warisan Mas, ini nanti jadi rumah kita juga dek.” Bujukku padanya.
Dia hanya memanyunkan bibirnya tak menjawab perkataanku.
Aku tak terlalu memikirkannya karena aku fikir mungkin hormon kehamilan membuat dia sensitive dan mungkin tadi terjadi salah paham antara ibu dan istriku sehingga dia meminta pindah rumah, aku berusaha berfikir positive dan berusaha netral pada mereka, karena disisi lain ada ibuku dan di sisi lain ada istriku, aku menyayangi keduanya.
NOTE : mohon maaf, sebelumya author ingin memberitahu jika novel ini alurnya mundur, jadi dimulai dari tanda-tanda baby blues dan kemudian diceritakan sebab-sebabnya sehingga terindikasi bahwa Asha mengidap baby blus, karena alasan itulah autor sengaja membuat alur cerita ini mundur, sekali lagi mohon maaf jika banyak yang tidak suka. Bacanya per bab ya, jangan di skip-skip biar nyambung. Salam dari author.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
LAVENDER🙄🙄
hm
2021-06-09
0
langit azura
hmm
2020-12-29
1
De'Rini
alur cerita mundur juga bagus kok kak. justru konflik di depan malah memancing untuk membaca. semangat 🤗
2020-11-06
2