Semua Angota gank Mom-one telah berkumpul di rumah Katrin, semua mengajak suami dan anak mereka. Pertemuan seperti ini memang sering mereka lakukan untuk mengakrabkan anak-anak mereka.
Dokter Rizky pun datang bersama putranya. Malam itu memang akan dijadikan ajang menjodohkan Rista dengan dokter Rizky.
"aduh yang aku tunggu dari tadi akhirnya datang juga" Katrin menyambut Rista yang baru datang bersama Mila dan Anak perempuan Mila.
"mana Aldo kok ga ikut?" Katrin menanyakan anak laki-laki Mila yang tidak ikut.
"sekarang makin susah diajak, milih main sama temannya, padahal waktu kecil aja susah banget pisah ama emaknya, maaf mas Arya juga tidak bisa datang karena sedang tugas ke luar kota" jawab Mila.
Mereka semua berbaur di taman belakang rumah Katrin yang cukup luas, nampak kaum laki-laki menyiapkan alat untuk pesta barbecue.
"Ris, itu loh dokter Rizky yang mau aku kenalkan ke kamu, cakep kan?" Katrin menunjuk ke arah dokter Rizky yang sibuk memasang alat pembakaran.
"udah ketemu kemarin" jawab Rista dengan enteng.
"ketemu dimana? Kalian sudah saling kenal?"
"kemarin waktu aku jalan ama Mila di mall ketemu dia, ternyata Mila kenal ama dokter Rizky jadi kenalan disitu"
"wah bagus kalau begitu"
"bagus apanya?"
"ya bagus, kalian udah saling kenal"
Mereka mulai acara makan malam, seorang anak berlari mendekati ayahnya "papa aku minta minum?"
"itu air mineral, ambil sendiri" jawab papanya.
"permisi tante aku mau ambil air minum" ucap anak itu pada Rista yang sedang berdiri di dekat tumpukan air mineral.
Rista menoleh ke arah anak itu "loh Evan ya?"
"iya tante" anak itu tersenyum kemudian lari menuju papanya.
"papa, ayo ikut Evan" anak itu menyeret papanya untuk mendekat ke arah Rista.
"papa, ini tante yang kapan hari anter Evan pulang"
"dokter Rista bukan ya?"
"betul dokter Rizky"
"terima kasih ya sudah menolong Evan dan mengantarnya pulang"
"lain kali jangan tinggalkan anak di mall sendirian, kasihan dok, untung tidak diculik orang"
"emang siapa yang ditinggal di mall?" tanya Katrin yang berdiri didekat Rista.
Dokter Rizky tersenyum, "saya lupa waktu itu kalau mengajak Evan, begitu dapat telpon dari rumah sakit kalau ada pasien yang darurat saya langsung pergi ke rumah sakit, baru sadar setelah operasi selesai"
"untung Evan anak yang hebat, tidak cengeng" ucap Rista sambil mengacungkan jempol pada Evan.
Mereka menikmati pesta dengan penuh kegembiraan, termasuk Evan yang merasa gembira walaupun dia baru sekali ini bertemu dengan anak-anak teman Rista namun dia merasa sudah akrab dengan mereka, Rista yang begitu menyukai anak kecil membuat game untuk memeriahkan suasana.
"tante hadiahnya mana, katanya yang menang dapat hadiah?" tanya anak Ayu.
"entar semua tante belikan hadiah, nanti tante titipkan mama"
"tapi kita yang udah remaja ogah kalau hadiahnya sama kayak yang anak-anak" ucap Anak Maya yang besar.
"beres nanti tante belikan sesuai umur dan jenis kelamin"
"Hore" semua anak bersorak senang.
Semua bersiap untuk pulang, Evan mendekati Rista "tante nanti Evan dikasih hadiah tidak?"
"pasti tante kasih juga donk, Evan tadi kan juga ikut main game"
"tapi Evan kan gak punya mama, kata tante nanti hadiahnya dititipkan mama"
DEG
Hati Rista tersentak, dia seakan bisa merasakan kesedihan yang Evan rasakan, matanya berkaca-kaca menahan air mata "nanti tante antar langsung ke rumah Evan" Rista berjongkok memeluk Evan memberikan ketenangan pada anak itu.
Rizky melihat interaksi Evan dan Rista dari jauh, namun dia tidak tau mengapa mereka berpelukan.
"Ris, kamu pulang sendiri aja ya, aku mau ke rumah mertuaku, barusan telpon minta dibelikan obat, biasa lambungnya kambuh" ucap Mila
"gak apa-apa aku antar aja,"
"jangan, rumah mertuaku kan gak searah dengan rumah kita, aku biar naik taxi online aja"
"Kamu bawa aja mobil Rista nanti biar Rista bareng sama dokter Rizky, kan rumah kalian satu komplek, lagian malam gini susah cari taxi online" Katrin memberikan solusi.
"Dokter Rizky, bisakan saya minta tolong Rista diberi tumpangan pulang?" tanya Katrin pada Rizky.
"Boleh, mari kalau mau bareng dengan saya" jawab Rizky
"iya tante bareng Evan aja biar Evan tau rumah tante"
Dengan terpaksa akhirnya Rista naik mobil Rizky, sepanjang perjalanan Rista yang duduk disamping Rizky banyak mengobrol dengan Evan yang duduk di kursi belakang.
"Evan suka Ultraman ya?" Rista melihat banyak miniatur ultraman di mobil Rizky.
"suka banget, tante juga suka ultraman?"
"suka juga, Evan paling suka ultraman apa?"
"semua suka, ultraman cosmos, Zero, mebius, greed, orb, dyna, ginga, King..pokoknya semua ultraman Evan suka, kalau tante suka yang mana?"
"suka ultraman Cosmo, bajunya keren menurut tante"
"wah tante hebat juga suka ultraman, papa aja tidak suka ultraman"
Rizky hanya tersenyum mendengar anaknya dan Rista memiliki hobi yang sama.
"blok berapa rumahnya" tanya Rizky
"Saya blok belakang dok, blok KK no 15"
"ini belok yang mana?"
"kanan dok, itu rumahnya dokter Mila, rumah saya maju sedikit lagi, pagar hijau"
Mobil Rizky berhenti di rumah berpagar hijau "ini kan"
"betul, terima kasih ya dok, Evan terima kasih ya sudah mau anter tante pulang"
"iya tante, rumah tante keren banyak gambar Ultramannya" dinding teras rumah Rista yang dijadikan ruang tunggu pasien memang sengaja diberi banyak gambar karakter kartun kesukaan anak-anak.
"kapan-kapan Evan boleh main ke rumah tante, tante punya banyak robot Ultraman juga"
"beneran tante?"
Rista mengangguk sambil tersenyum.
"tapi harus ijin papa dulu kalau mau main ke rumah tante"
"boleh ya pa?"
"boleh selama tidak mengganggu dokter Rista"
"hore" Evan bersorak gembira.
"sekali lagi terima kasih, assalamualaikum, bye bye Evan"
"bye bye tante"
****
Satu minggu sejak pertemuan Rista dan Rizky mereka tidak pernah bertemu lagi, beberapa kali Katrin selalu mencoba membuat mereka mau komunikasi namun ternyata keduanya sama-sama enggan.
"gimana kalian mau jadian kalau sama-sama tidak mau berusaha mendekat" Katrin duduk diruangan Rista menunggu jam pulang kerja.
"kan dari awal aku sudah bilang, aku mau kamu suruh kenalan tapi urusan lanjut atau tidak aku gak janji"
"jujur kamu suka enggak sama dokter Rizky?"
"aku lebih suka ama Evan" jawab Rista sambil tersenyum.
"gila kamu, sadar neng, Evan masih umur tujuh tahun"
"anaknya lebih asik dari pada bapaknya"
"tapi gak apa-apa, mula-mula suka ama anaknya lama-lama demen ama bapaknya"
****
"Ris, anak-anakku pada nagih hadiah dari kamu, tiap aku pulang kerja ditanyain ada titipan dari tante Rista enggak ma?" tanya Maya
"sama aku juga ditagih tuh ama Rayhan" Luna ikut buka suara.
"sorry-sorry aku belum sempat beli, habis ini aku ke mall depan, ijin keluar ya bu bos" ucap Rista pada Maya.
"ok aku kasih ijin, tapi yang lain enggak"
"wah curang bu bos, masak Rista doang yang boleh jalan-jalan" ucap Ayu
Setelah berkeliling mall, Rista mendapatkan semua hadiah untuk anak-anak temannya itu, sampai kantor dia kasih nama setiap hadiah sesuai nama penerimanya, kemudian hadiah itu dia titipkan para mama untuk diberikan pada anak mereka.
Satu bingkisan masih tersisa, tertulis nama Evan, Rista tersenyum, entah mengapa dalam hatinya mulai ada rasa menyayangi anak itu, mungkin lebih tepatnya rasa kasihan.
****
Pukul sembilan malam pasien ditempat praktek Rista sudah hampir habis tinggal dua orang, ketika pasien terakhir masuk Rista terkejut karena ternyata yang masuk Evan dan dokter Rizky.
"selamat malam tante" Evan mendekati Rista lalu mencium punggung tangan Rista.
"Evan sakit?"
Anak itu hanya menggeleng pelan.
"maaf dokter Rista, Evan minta dianter ke sini katanya ada yang mau dia tanyakan pada dokter" ucap Rizky.
"Evan mau tanya apa?" Rista mendekati Evan lalu mengajak anak itu duduk di sofa.
"apakah tante lupa hadiah untuk Evan, tadi Bisma menelponku dia bilang tante sudah memberi dia hadiah"
"tante tidak lupa sayang, cuma tante belum sempat antar kerumah Evan, tadi tante mau anter ke rumah Evan tapi tante buru-buru harus segera praktek, maafkan tante ya"
Evan mengangguk sambil tersenyum senang.
"sebentar tante ambilkan hadiah buat Evan" Rista lalu keluar dari tempat prakteknya dan beberpa saat kemudian dia kembali dengan membawa semua kardus besar.
"ini hadiah buat Evan"
"wah ultraman Zero terbaru, terima kasih tante" Evan memeluk Rista dengan penuh semangat.
"maaf kalau Evan merepotkan anda"
"tidak... saya yang salah, saya sudah janji mengantarkan hadiah untuk Evan tapi belum sempat mengantarkannya"
"terima kasih untuk kebaikan dokter Rista pada Evan"
"saya sangat sayang pada
semua anak"
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Lia Kiftia Usman
mampir ya thor
2022-12-22
0
🙃😉
aihhh bapaknya...masih kaku...
2021-10-25
3
MoEsT*Mυɳҽҽყ☪bUnAaL
awalnya suka ma anaknya lanjut ke bapaknya..lanjuttt
2021-10-06
0