Senin pagi setelah subuh group Mam - one (bacanya mam minus one) sudah ramai berkicau di WA
AYU
"Hari ini kita pakai baju warna apa ya?"
LUNA
"Warna apa aja asal gak warna pink."
KATRIN
"Emang kenapa dengan warna pink?"
LUNA
"Suamiku gak suka kalau aku pakai baju warna pink."
AYU
"Emang kita mau bergayanya didepan suami kamu? Kalau nurutin suami kamu itu ya pasti maunya kamu gak usah pakai baju 😁🤣🤣... "
MILA
"Emang suami kamu gak gitu Yu?😜"
KATRIN
"Udah, pagi-pagi jangan ngomongin gak pakai baju entar jadi gak berangkat kerja, ngelanjutin kerja yang semalem 😂😂😂.. "
MAYA
"Sudah pakai baju warna hijau aja."
AYU
"Baik bu direktur 🙏🙏🙏.. "
RISTA
"Kalau udah yang ngomong bu direktur semua pada patuh termasuk para suami 😁😁😁.. "
Begitulah rutinitas di grup WA mereka, mereka berenam sudah berteman dari jaman pertama kali masuk kuliah kedokteran, bila dihitung sudah lebih dari 20 tahun mereka berteman.
Dan disini mereka sekarang bekerja di satu rumah sakit yang sama, dimana Maya menjadi direktur rumah sakit tersebut. Ayah Maya adalah pemilik dari rumah sakit.
"Selamat pagi dok," sapa satpam rumah sakit pada Rista yang baru masuk pintu utama.
"Pagi pak," sahut Rista
Rista segera bergegas ke lantai 4 ruangan rawat inap anak, segera para perawat menghampirinya sambil membawa berkas pasien rawat inap yang akan di periksa oleh Rista.
"Huwhuwa...." Suara seorang anak laki-laki menangis ketika tau dokter dan perawat masuk.
"Diperiksa dulu ya perutnya." Rista mendekati anak tersebut tapi anak itu ketakutan dan semakin menangis meronta-ronta, ibunya sampai kuwalahan. Akhirnya ibunya dibantu perawat untuk memegangi anak itu, Rista mulai memeriksa anak tersebut. "Sudah...bu dokter cuman mau pegang aja kok, enggak sakit kan?"
"Karena pinter ini ama bu dokter dikasih stiker ultraman," Rista menyodorkan stiker bergambar ultraman pada anak itu. Anak itu nampak senang dan berhenti menangis.
Setelah selesai visit pasien Rista segera beralih ke poli Anak dilantai 5, udah banyak pasien yang datang. "Pagi dok," sapa suster yang bertugas di poli Anak.
"Pagi juga" sahut Rista."
"Pasien hari ini lumayan banyak dok, bisa mulai sekarang dok?"
"Mulai sekarang aja sus, biar entar selesainya gak terlalu siang"
"Siap dok,"
Rista mulai memeriksa pasiennya satu persatu, tidak terasa sudah dua jam tapi pasien yang menunggu diluar masih ada beberapa.
"Siang dok." sapa suster didepan ruangan Rista kepada Katrin yang barusan datang
"Dokter Rista banyak pasiennya enggak?" tanya Katrin.
"Hari ini tadi lumayan banyak dok, tapi ini sudah tinggal 4 orang. "
"Boleh saya menyela sebentar setelah pasien yang didalam keluar?"
"Boleh dok."
Ketika pasien yang didalam ruang periksa Rista keluar, suster segera mempersilakan Katrin masuk.
"Tumben kamu kesini? Anak kamu sakit?" tanya Rista pada Katrin yang masuk ruangannya
"Enggak, ada yang sedikit mau aku bicarakan ama kamu aja."
"Jangan lama-lama kasihan pasien yang diluar."
"Ris, jangan lupa sabtu besok datang kerumah ya, ulang tahun mario (anak Katrin yang paling bontot)"
"Iya, enggak lupa aku, mau ngomong gitu aja pakai kesini."
"Nanti hari sabtu itu aku mau kenalkan kamu sama teman mas Bram, dokter kandungan juga, duda anaknya satu istrinya meninggal, dia salah satu owner RSIA Kenari. Mau ya Ris?" tanya Katrin pada Rista dengan wajah berharap.
Rista hanya tersenyum, ini kesekian kalinya sahabat sahabatnya berusaha menjodokan dirinya, namun tidak pernah ada satupun yang cocok.
"Iya, kita liat aja nanti, sekarang pasienku masih ada yang menunggu." jawab Rista sambil berdiri dari kursinya.
Katrin pun akhirnya berdiri dan berjalan menuju pintu keluar, sebelum dia membuka pintu dia kembali menoleh RIsta, "Aku harap kamu mau membuka hati bukan malah menutup rapat, dan kita semua ingin kamu bahagia."
Katrin keluar dari ruangan Rista, "Next sus, makasi ya." Katrin memberi kode ke suster di depan ruang Rista kalau dia sudah selesai.
Setelah semua pasiennya habis Rista masih diruangannya untuk membuat beberapa laporan, ternyata sudah hampir jam 12 siang, dia segera bergegas mengambil air wudhu karena suara adzan dhuhur sudah terdengar, Rista sholat diruangannya. Setelah sholat dia turun ke lantai 3, menuju keruangan Katrin tempat dimana ke enam sahabat itu selalu berkumpul untuk makan siang sambil ber ghibah ria.
Di ruangan Katrin sudah nampak Ayu, Mila, Maya dan Katrin, "Wah makan besar ini ya" Rista berkata sambil ambil posisi duduk disebelah Maya
Nampak dimeja banyak makanan ada resoles, ada spikoe, ada puding. Mereka emang terbiasa saling membawa makanan atau kadang mereka pesan makanan untuk dimakan bersama-sama.
"Siapa yang bawa makanan ini?" tanya Rista sambil mencomot satu resoles.
"Ayu" jawab Mila "Biasa menantu kesayangan, mertuanya gak tega kalau Ayu kelaparan sampai dikirimin kue sebanyak ini."
'Emang tadi mertuamu yang nganter makanan ini ke sini?" tanya Maya
Ayu hanya mengangguk
"wah bener bener menantu kesayangan kamu, sampai mertua kamu rela nganterin sendiri kesini" Rista bersuara kembali
"Makanya kamu juga cepat cari mertua biar ada yang manjain." jawab Katrin sambil tersenyum pada Rista.
Rista hanya tersenyum kecut.
"Si Luna mana kok ga nongol-nongol?" tanya Ayu.
"Lagi ama suami tercintanya" saut Mila "Tadi aku mampir keruangan dia ternyata si pecemburu itu sudah ada di ruangan Luna."
"Bakalan gak bisa ngumpul disini dia." ucap Katrin sambil terkekeh.
"Kok kuat ya si Luna punya suami kayak gitu, dikintili kemana-mana, emang suaminya itu ga kerja apa ya?" tanya Maya.
"Suaminya kan punya usaha forwarding tapi tetep aja pekerjaan utama dia ngintili si Luna."jawab Mila sambil tertawa
"Gosipin aku ya?" kata Luna yang tiba tiba masuk ruangan Katrin.
"Panjang umur kamu Lun." kata Ayu "Ini ada spikoe kesukaan kamu."
Luna duduk disebelah Rista sambil mencomot spikoe.
"Habis ditemani suami tersayang kok muka ditekuk gitu" Mila menggoda Luna.
"Apaan sih," jawab Luna dengan bibir cemberut.
"ini ga ada yang pesan makanan dikantin?" tanya Maya.
"Kalau aku makan kue Ayu yang segini banyaknya rasanya udah kenyang." ucap Rista
Akhirnya tidak ada yang pesan makan siang, jam 1 lebih mereka membubarkan diri untuk beraktifitas ke ruangan masing-masing.
Sebelum kembali ke ruangan Mila berkata ke Rista "Entar aku pulang nebeng kamu ya karena suamiku gak bisa jemput."
"Beres." jawab Rista.
Rumah Mila dan Rista berdekatan hanya selisi beberapa rumah aja.
Pukul 3 sore Risna udah bersiap untuk pulang, dia menghampiri Mila diruangannya. "Jadi nebeng aku enggak kamu?" tanya Rista pada Mila yang sedang sibuk merapikan mejanya.
"jadi dong."
"Ayo cepetan, kasihan pasienku yang nunggu dirumah kalau aku datang terlambat."
Mereka berdua menuju parkiran dan masuk ke mobil Rista.
Ketika diperjalanan Mila membuka obrolan "Kemarin waktu seminar di Solo aku ketemu ama Arief."
Rista yang mendengar nama orang yang selalu tersimpan dalam hati disebut agak kaget. Separo dirinya belum rela melepaskan karena dia masih memiliki banyak harapan. Mantan harusnya dibuang bukan dikenang apalagi diharapkan...... Sadar Rista
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Irdhi Aminuddin
hahahaha
buang mantan pada tempat nya
semangat calon suami
di tungguin d tikungan
2022-01-30
0
Anita EndLs
Cuma pengen kasih comments Di tiap episode Kalo ceritanya bagusss sayang banyak orang belum baca cerita ini
2022-01-08
0
🙃😉
seru ternyata....
baru tau,ternyata author jg....😍😍👍👍💪💪💪
2021-10-25
4