Ayu masuk ke ruangan Rista, diliatnya Rista seperti habis menangis dan Mila berada di ruangan Rista.
"ada apa Ris? Tanya Ayu dengan suara lembut mendekati Rista.
" ga ada apa-apa, tadi Rista lagi cerita masalah pasiennya yang kena leukimia" jawab Mila.
"terus ini kalian mau kemana kok bawa tas?" tanya Ayu
"mau ke mall depan, mau cari kado buat anaknya Katrin" jawab Mila lagi.
"gitu ya enggak ngajak ngajak, mau donk ikut, aku kan juga belum dapat kado buat anak Katrin" ucap Ayu
"ayo kalau mau ikut nanti keburu habis jam makan siangnya" Mila berkata sambil menarik tangan Rista untuk berjalan keluar.
"ok, aku keruanganku dulu ya ambil tas, ketemu di lobi ya" seru Ayu sambil bergegas meninggalkan Mila dan Rista
"mataku masih kelihatan habis nangis ya Mil" tanya Rista ketika di dalam lift
"enggak terlalu kok" jawab Mila
"jangan cerita ama anak-anam ya Mil, apalagi ama Katrin bisa diomelin aku"
"anak-anak siapa, mereka itu bukan anak-anak tapi emak-emak" ucap Mila sambil tertawa kecil
Rista pun ikut tersenyum.
Mereka sampai di lobi rumah sakit. Ayu sudah tiba di lobi lebih dahulu. Dan mereka bertiga berjalan menyeberang dijembatan penyebrangan menuju mall.
Sesampainya di mall mereka menuju toko buku, Ayu memilih memberikan kado puzzle 1000 keping, Rista memilih mengado satu set alat lukis dan Mila memilih memberi buku ensiklopedia tentang luar angkasa.
Setelah mendapatakan kado mereka putuskan makan siang di mall.
"enaknya makan apa ya?" tanya Mila
"aku lagi pengen makan yang berkuah pedas, gimana kalau makan di restoran korea" usul Ayu
"boleh juga, kamu doyan kan Ris?" tanya Mila pada Rista yang asik membalas pesan di ponselnya.
"aku sih terserah, ngikut aja" ucap Rista sambil memasukan ponsel ke dalam tasnya.
Akhirnya mereka duduk menikmati makan siang di sebuah restoran korea.
"dokter Mila" sapa seorang laki laki yang berjalan dan berhenti di samping Mila
"dokter Rizky, apa kabar?" jawab Mila
"alhamdulillah baik"
"oiya kenalkan dok, ini teman teman saya" Mila mengenalkan Rista dan Ayu
"saya pamit dulu ya itu teman saya ternyata udah datang" ucap dokter Risky
"silakan dok"
"salam buat Arya"
"baik dok , nanti saya sampaikan" ucap Mila sambil tersenyum
Dokter Risky berlalu meninggalkan Mila dan teman temannya.
"siapa dia Mil?" tanya Ayu
"Dokter Risky, dokter kandungan paling dicari ibu ibu karena ganteng" jawab Mila dengan tertawa kecil
"iya ganteng memang" Ayu mengatakan sambil melihat ke arah dokter Risky yang duduk beberapa meter dari mereka.
"dia yang bantu kelahiran twins, dia teman SMA suamiku"
"udah kan makannya, ayo balik" ajak Rista pada Mila dan Ayu
Mereka bertiga kembali ke Rumah Sakit.
###
"tadi kemana kok pada ga ada yang ngumpul ke ruanganku?" tanya Katrin yang masuk ruangan Rista
"makan di mall depan ama Ayu dan Mila" jawab Rista sambil tetap menatap layar komputernya.
"gitu gak ngajak-ngajak ya?" ucap Katrin dengan cemberut
"maaf tadi kita fikir kamu lagi sibuk, emang tadi bu direktur dan Luna enggak ngumpul ditempat kamu?"
"Maya lagi keluar kantor sejak pagi kayaknya, kalau Luna gak tau kemana"
"oiya bulan depan rencananya mau ada reuni 20 tahun angkatan kita, kemarin aku dihubungi ama Vika diminta jadi panitia reuni" ucap Katrin
"reuni? Kapan?" tanya Rista antusias
"rencana bulan depan, cuman tanggalnya masih belum tau kapan, ini juga kan masih banyak yang belum masuk group, dari 150 orang angkatan kita yang baru masuk group baru sekitar 80 orang, jadi mau dikumpulin dulu semua"
"entar kamu ikut jadi panitia juga ya Ris"
"iya nanti aku bantu, tapi aku gak usah dimasukan jadi panitia, takutnya susah datang kalau pas ada rapat rapat gitu" jawab Rista.
"gak terasa ya Ris, udah dua puluh tahun kita berteman jadi ingat dulu awal awal masuk kuliah" ucap Katrin tersenyum
Flash Back
"Kenalkan namaku Katrin" ucap Katrin yang menghampiri sekumpulan mahasiswi yang duduk didalam ruangan gedung serbaguna.
"aku Rista"
"aku Ayu"
"aku Maya"
"aku Luna"
"boleh aku duduk sini?" tanya Katrin
"silakan"
"kalian asli kota ini ya? Aku dari luar kota, temanku satu SMA gak ada yang masuk kesini jadinya aku gak ada teman yang aku kenal"
"kalau kami berteman dari SMA" jawab Ayu
"kamu gabung ama kita aja" ucap Rista
Seorang dosen memasuki ruangan dan menyampaikan tata tertib dan kegiatan sebagai mahasiswa baru di fakultas Kedokteran.
Itulah awal perkenalan mereka, sejak saat itu mereka bersama sama menjalani tugas sebagai mahasiswa baru.
Flash Back off
"aku sama Ayu, Luna dan Maya malah bertemannya lebih dari dua puluh tahun, sama Ayu malah dari SMP" ucap Rista sambil tersenyum
"si Mila yang paling akhir jadi member di group kita, setelah dia dicampakan ama ganknya" ucap Katrin sambil tertawa
"semoga kita bisa bersahabat selamanya ya, jangan bosen ama aku ya Ris"
"mana bisa aku bosen ama kalian, kalian itu udah bukan teman lagi tapi sudah jadi saudara bagiku, apalagi sejak ayah ibu ku udah ga ada dan tau sendiri aku anak tunggal, rasanya beruntung sekali aku punya sahabat seperti kalian" Rista mengucapkan dengan sedih
"jangan sedih Ris, kami akan selalu ada untuk kamu" Katrin menghampiri Rista dan memeluknya
Katrin ingat lima tahun yang lalu ketika menemani Rista menyaksikan dia harus kehilangan ayah ibunya secara bersamaan karena kecelakaan mobil.
Flash Back
Keluar dari mobil Maya yang terparkir di halaman sebuah rumah sakit, Rista berlari masuk ke sebuah rumah sakit dengan perasaan yang tidak menentu setelah mendapat kabar ayah dan ibunya dilarikan ke rumah sakit karena mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan beruntun.
"saya mencari pasien kecelakaan lalu lintas" ucap Rista pada seorang perawat di ruang IGD
"atas nama siapa ya" perawat itu balik bertanya
"atas nama bapak Gunawan dan ibu Mira"
"yang kecelakaan di tol ya, sebentar" perawat itu lalu pergi meninggalkan Rista, Maya dan Katrin, perawat itu nampak berbincang dengan seorang dokter
"keluarga bapak Gunawan ya?" dokter yang berbincang dengan perawat itu menghampiri Rista
"iya saya putrinya" jawab Rista
"mari ikut saya" dokter itu mengajak Rista mengikutinya
Maya dan Katrin menggandeng tangan sahabatnya berjalan mengikuti dokter tersebut.
Mereka masuk ke ruangan periksa, "silakan duduk" dokter meminta Rista untuk duduk
Maya dan Katrin berdiri dibelakang Rista
"saya dokter Adam, sebelumnya saya mohon maaf"
Air mata Rista semakin deras, perasaannya semakin tidak menentu, ketakutan mulai merambah hatinya.
"ketika pasien datang kerumah sakit ini pasien sudah dalam keadaan parah, maaf ya mbak, ketika datang ibu anda sudah dalam keadaan meninggal"
Tangis Rista benar benar pecah, Katrin memeluk Rista "sabar ya Ris" ucap Katrin
"untuk ayah anda kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun kami mohon maaf semua kehendak yang di atas kami tidak bisa menyelamatkan nyawa ayah anda"
Rista menjerit sejadi jadinya
"ayah.... Ibu.... Kenapa tinggalkan Rista sendiri, nanti Rista sama siapa" kedua tangannya memukul mukul dadanya.
Maya memeluk Rista "istifar ya Ris... Istifar"
Tangis Rista semakin keras, sambil terus memanggili ayah ibunya. Tubuhnya terasa tidak bertenaga lagi namun rasanya dia ingin terus berteriak.
"sabar ya Ris....ada kami disini untuk kamu" Katrin mengucapakan dengan memeluk Rista
"mereka berdua adalah kedua kakiku... aku sudah kehilangan kedua kakiku bagaimana aku akan berjalan lagi" ucap Rista dengan suara lemah dan air mata yang terus mengalir tak ada habisnya.
"kami akan selalu membantumu berjalan"ucap Maya sambil terus memeluk Rista
Mereka bertiga bepelukan saling menguatkan
Saat itu saat paling terpuruk bagi hidup Riska
#
#
#
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
🙃😉
cian rysta...
udah ortu nggak ada,,pendamping hidupnya pun belum d kasih sama mb author'nya😉😉
2021-10-25
3
Runa💖💓
Kasian banget Rusta gak bisa move on
cinta nya alam bangeeet
seharusnya seorang yg terpelajar lebih realita dalam menyikapi kehidupan ini
tapi masalah hati memang gak Mandang status
2021-08-27
1
Lala tsu
4 like Thor buat oleh2
2021-02-24
1