Tiba di kota, seorang lelaki bertubuh tambun mendekat ke arah mereka.
"Ibu Novi ya? mari lewat sini" katanya sambil berjalan mengarahkan Izzah dan ibu tirinya keluar stasiun menuju mobil hitam.
Dalam perjalan Izzah memandang gedung-gedung pencakar langit tinggi menjulang. Hiruk pikuk Ibu Kota mulai terasa. Macet sudah pasti. Ibu tirinya yang duduk didepan bersama laki-laki tambun itu sedang berbisik. Entah apa yang mereka bicarakan. Izzah hanya ingin segera beristirahat di kos yang Ibu tirinya katakan.
Mereka tiba disebuah tempat yang menurut Izzah tempat yang tidak baik. Karena disepanjang jalan terlihat perempuan-perempuan yang mengenakan baju kurang bahan.
Musik disco saling bersahutan disepanjang jalan.
Turun dari mobil, terlihat papan bertuliskan 'Lovely Cafe & Bars'. Tempat apa ini pikir Izzah. 'Apa ini yang namanya diskotik layaknya di film-film itu. Mau apa kita ke sini?' gumam Izzah.
"Bu kita mau ngapain kesini?" tanya Izzah penasaran.
"Sudah diam jangan bacot, ayo masuk." jawabnya ketus.
'Yaa Allah tempat macam apa ini. Kenapa banyak perempuan yang berbaju seksi ditemani laki-laki. Berbanding terbalik denganku yang mengenakan gamis lengkap dengan jilbab yang menutup kepala.' gumam Izzah.
Izzah mulai takut dan berpikir yang macam-macam.
"Tunggu disini, jangan kemana-mana." Kata Ibu tirinya.
'Astagfirullahal'adzim,... Ya Allah lindungi aku.' ucap Izzah dalam hati.
"Waah ini barang yang kau bilang Novi. Cantik juga, masih ori gak nih?" kata perempuan bermake-up tebal sambil memutari Izzah.
"Sudah jelas ori, orang aku yang merawatnya sejak kecil" timpal Ibu tiri Izzah.
"Ya udah, nih duit cash 30juta buat barang secantik ini. Pasti langsung laku malam ini."
"Thank you yaa Mami Lita, kalau gitu aku pulang dulu. Aku udah nggak ada urusan lagi disini. Terserah Mami Lita mau apain nih anak, aku sudah muak melihatnya dan nggak mau lagi menampungnya dirumahku." ucap Ibu tiri Izzah sambil berlalu meninggalkannya.
"Yaa Allah Bu, apa Ibu menjual ku di tempat ini, jangan tinggalkan aku Bu." teriak Izzah setengah berlari mengejarnya.
Izzah berlutut dikakinya meminta belas kasian agar tak di tinggalkan di tempat hina ini. Tapi Ibu tiri Izzah tak perduli malah dia mendorongnya dan berlari menuju mobil.
Izzah mengejar Ibu tirinya yang sudah masuk ke dalam mobil ditengah rintik hujan yang tiba-tiba turun seolah awan ikut menangis akan penderitaannya.
Mobil yang ditumpangi Ibu tirinya melaju kencang dan Izzah tetap berlari hingga hampir ditabrak sebuah mobil sporty warna putih. Izzah jatuh tersungkur, pemilik mobil itu turun hendak menolong namun 2 orang laki-laki yang tadi berdiri di samping wanita bernama Mami Lita menarik paksa Izzah untuk kembali ke dalam tempat hina itu.
"Ibuuuuu jangan pergi, jangan tinggalkan aku... " teriak Izzah ditengah derasnya hujan.
"Sudah diam..." bentak lelaki berkepala plontos yang menyeret Izzah masuk kedalam sebuah ruangan.
Sementara itu si pemilik mobil sporty yang hampir menabraknya hanya termenung melihat kejadian yang terjadi dihadapannya. Dompet Izzah terjatuh saat dia diseret dan laki-laki pemilik mobil itu memungutnya dan melihat KTPnya.
Di dalam sebuah ruangan, Mami Lita membuka paksa jilbab Izzah. Lalu mencekoki Izzah dengan minuman keras. Izzah berusaha berontak tapi apa dayanya karena kedua lengannya dipegangi oleh 2 laki-laki berbaju hitam.
Mami Lita menampar Izzah. "Wanita kurang ajar, mau lari dariku. Asal kau tau aku sudah membayar mu mahal pada Ibumu itu, sekarang kau sudah terikat denganku, Mami Lita. Kau tidak akan bisa lari kemana-mana. Penuhi saja tugasmu. Layani para tamuku, nanti kau akan dapat bayaran, lagi pula kerjamu tidak sulit malah kau akan kenakan... Hahahaha...." ucap Mami Lita.
"Tidaaaakk, aku tidak mau. Lepaskan aku, ini tempat kotor. Allah murka, aku tidak mau berbuat dosa."
"Hahahaha sudah jangan banyak omong, Alex, Toni, beri dia minuman aku bosan mendengar ocehannya."
Mulut Izzah dipaksa menganga oleh Mami Lita, dengan berani Izzah meludahinya. Seketika Mami Lita murka dan menamparnya, lalu mendorong Izzah ke tembok. Hingga Izzah jatuh pingsan.
Pemilik mobil sporty itu masuk ke ruangan tempat Izzah disiksa.
"Hey mas Rayhan sayang. Kau datang di waktu yang tepat Mami punya barang baru. Masih original, special untuk mas Rayhan." ucap Mami Lita.
Rayhan menyeringai seraya memandang wajah Izzah yang terkulai lemah tak berdaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Siti Mujimah
kejam amat ibu tiri
2023-07-19
1
Elly Supriaty
laknak banget itu ibu titi gila smg Allah mengazabnya ..
Author tolong izzah jangan terjerumus dlm kenistaan😭😭😭😭😭
2021-07-03
0
Sondangcesilia Siregar
Ibu tiri nama yg mengerikan,cth nya ini,tega menjual anak tirinya pdhal dia punya putei dia sendiripun wanita,sungguh terlalu
2021-04-10
0