Drama Musikal
_______________________________________________
Pagi itu Kirana dan Dirga di panggil oleh kepala Dosen di kampusnya.
"Permisi?" ujar Kirana.
"Ya, masuk lah!" ucap Dosen.
"Bapak memanggil saya?" tanya Kirana.
"Iya Kirana, silahkan duduk! Sebentar lagi ya bapak juga sedang menunggu seseorang," ujar Dosen itu.
"Iya pak."
"Permisi pak saya terlambat!"
"Ahh tidak juga, Dirga silahkan masuk!"
"Baik, Pak."
"Dirga ... Kirana, apa sudah ada wakil dari orang tua kalian yang datang? Ini acara tahunan dan ajang pertunjukan mahasiswa berbakat dan berprestasi. Sudah dua tahun kalian kuliah di sini namun orang tua kalian tidak pernah hadir."
"Maaf pak, orang tua saya sibuk sekali jadi tidak bisa hadir, saya sudah mencoba memintanya untuk hadir namun mungkin hanya wakil nya saja yang akan menghadiri pak," ujar Dirga.
"Orang tua saya juga tidak dapat hadir pak, hanya wakil nya saja yang hadir," sahut Kirana.
Baiklah, segera laporkan pada saya jika wakil dari orang tua kalian sudah hadir ya," ucap Dosen.
"Baik pak." Mereka serentak menjawab
***
Dirga dan Kirana pun keluar dari ruang Dosen.
"Hai... maaf jika saya lancang. Apa kita bisa berteman? Saya jarang punya teman wanita. Apa anda mau jadi teman saya?" ajak Dirga.
"Bukan kah semua mahasiswa di sini teman kita, baik pria maupun wanita," ujar Kirana.
"Iya, tapi maksud saya teman dekat, teman yang bisa diajak sharing atau belajar bersama," jelas Dirga.
"Sebenarnya baru anda pria yang mengajak saya berteman dengan sopan seperti ini, sebelum nya pria-pria disini sangat bersikap berlebihan untuk mendekati saya dan sebenarnya anda teman pria pertama saya," ungkap Kirana.
"Ahh ... syukurlah jika anda mau jadi teman saya. Oh ia ngomong-ngomong anda berasal dari negara mana?" tanya Dirga lagi.
"Hmm... saya berasal dari Indonesia," tutur Kirana.
"Lho, kalau begitu kita berasal dari negara yang sama. Untuk apa kita jadi canggung seperti ini, lebih baik kita menggunakan bahasa kita saja biar ga canggung, oke?" tanya Dirga.
"Hmmm iya, sepertinya anda ini orang nya humble dan punya banyak teman, kelihatan dari cara anda berbicara dengan lawan bicara anda, anda sangat menjaga perasaan mereka," jawab Kirana.
"Ahh! Sebenarnya aku ini orang nya tertutup, entah bagaimana aku sangat merasa nyaman saat berbicara dengan mu. Oh ia bahasa nya jangan terlalu baku saat berbicara dengan ku, santai saja. Kita kan sebangsa dan setanah air jadi anggap saja aku ini kakak mu dan panggil nama ku saja ya?"
Duh... kenapa aku malah menyuruhnya menganggap aku kakak...
"Hmmm ... baiklah," jawab Kirana.
"Permisi Nona Kirana, saya adalah wakil ayah anda," ujar wakil ayah Kirana.
"Oh ... iya pak ,mari kita ke ruang dosen dulu ! Hmmm Dirga saya permisi dulu ya?" tanya Kirana.
"Iya, silahkan!" jawab Dirga.
"Hmmm... Sebenarnya siapa orang tua Kirana, dari penampilan wakil nya saja sepertinya dia bukan gadis dari keluarga sembarangan, kenapa aku yang penasaran, seharusnya dia yang penasaran padaku, jika dia tau aku putra seorang presdir stasiun televisi terkenal di negara nya pasti dia akan sungkan bicara padaku," batin Dirga.
"Huuhh... Di mana pak Har? Apa dia sudah lupa hari ini ada acara penting, mungkin ayah lupa menyuruh nya kesini," gerutu Dirga.
"Maaf Tuan muda saya sedikit terlambat," ucap Pak Hartono asisten pribadi sekaligus pengawal Dirga.
"Ya, tidak apa - apa, pak. Ayo kita lapor dulu ke ruang dosen," ujar Dirga.
"Mari Tuan," sahut Pak Hartono.
Akhirnya mereka menikmati pertunjukan yang diselenggarakan di kampus tersebut.
***
Di lain hari Dirga dan Kirana semakin akrab, namun masing-masing masih merahasiakan identitas mereka dan tetap menghargai privasi masing-masing.
"Hai ... Kirana?" sapa Dirga
"Dirga! Kamu mengagetkan saja .Kenapa tiba-tiba kesini?" tanya Kirana kembali.
"Kau ingat acara kemarin? Bagaimana kalau kita ikut berpartisipasi di acara tahun depan? Kita tunjukan seni budaya dari negara asal kita," ajak Dirga.
"Aku tidak bisa menari atau bernyanyi Dirga, kenapa kamu mengajak ku? Aku tidak mau membuat malu negara kita," ungkap Kirana.
"Kirana, suara mu itu lembut dan indah sekali saat bicara mana mungkin kamu tidak bisa bernyanyi mungkin kamu tidak menyadari nya, kalau tidak mau bernyanyi kamu bisa latihan menari. Kita latihan ya? Waktu nya masih lama Kiran ayo lah!" rayu Dirga.
"Hmmm... akan aku pikirkan terlebih dahulu," jawab Kirana.
"Ya, baiklah. Ehh, apa kamu masih ada kelas?" tanya Dirga.
"Ahh... Tidak! Sebentar lagi aku pulang. Ada apa?" tanya Kirana lagi.
"Jika kamu tidak keberatan, bagaimana kalau kita pulang bareng?" ajak Dirga.
"Tapi aku kan bawa sepeda," ujar Kirana.
"Titipkan dulu sepeda mu di kampus, sekali-kali kita naik buswey. Buswey disini sangat nyaman kamu belum merasakan nya kan?" ajak Dirga lagi.
"Iya, baiklah."
.
.
.
Bersambung...
.
.
.
Nexs episode selanjutnya ya...
Jangan lupa like, komen dan vote Putri Asisten Pribadiku.
Salam untuk keluarga kalian di rumah ya...
Mampir juga di karyaku yang lain :
Dicintai Pria Misterius
Terima kasih. 😊
🌹~I Miss You~🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
yuli ani
perasaan presedir deh
2021-09-02
0
Untari Doank
sebenarnya kurang sreg bila anak presiden, alanglah bagusnya anak pengusaha atau anak pejabat
2020-08-24
7
Rus Tini
hmmmm..sbnrnya siapa sih tokoh utama priyanya
2020-08-22
1