menjadi anak tunggal dalam sebuah keluarga super sibuk itu gak asik, bayangin aja rumah sebesar ini hanya ada aku, Aldy dan lima pembantu, aldy sendiri jarang ada di rumah, karna dia harus kuliah, dari pagi sampai sore. setiap aku masuk rumah hanya gema langkahku yang terdengar, dan itu selalu membuatku muak....aku memang tak perlu memikirkan masalah keuangan, semua sudah di penuhi bahkan semua itu berlebih menurutku.
Aku menaiki anak tangga untuk bisa berada di kamarku, kamar berukuran 5x10meter, dengan fasilitas lengkap didalamnya. kurebahkan tubuhku, pada sebuah kasur mewah yang sangat empuk, badanku terasa begitu lengket, sudah tiga hari aku tak pulang, semenjak papi dan mami pulang dari singapure aku semakin tak betah dirumah, aku hanya ribut dan ribut dengan papi, untunglah hari ini papi belum pulang, aku bisa memejamkan mataku tanpa harus mendengar teriakan papi, mau sampai kapan kamu begini terus?, gimana kuliahmu? jangan terlalu menghambur-hamburkan uang! , dan masih banyak lagi, rasanya kupingku terasa pengang
hoaaaammmm aku begitu mengantuk, baru saja mataku akan terlelap, suara dering telfon berbunyi, memaksaku mengangkat tubuhku untuk bangun mengambil ponsel yang ku taro di atas nakas, kulihat ternyata ayunda, dia adalah wanitaku,aku sangat mencintainya, dia yang telah mengisi kekosongan hari-hariku, dia yang selalu ada di saat aku merasa kesepian.
"Hallo yank....." sapaku , sambil kembali merebahkan tubuh dikasur
"Kamu dimana yank?" tanyanya, suaranya begitu lembut dan selalu menyejukan.
"aku di rumah..baru aja sampe ! udah tiga hari nih aku tidur di apartment, bajuku udah habis....!"
"ohhh...mami , papi mu ada?" tanyanya
"mana pernah dia ada di rumah....! kamu lagi dimana?" tanyaku, kami sudah dua hari tidak bertemu, karena dia harus keluar kota
"aku lagi di bandara, mau otw ke jakarta , kamu bisa jemput aku gak?" suaranya terdengar manja, membuat aku terus merindu
"pasti dong sayang, jam berapa kamu take of? "
"yahh 1 jam lagi sepertinya,sayang tapi abis ini kamu bisa anter aku beli sesuatu?"
"iya sayang, aku siap antar kamu kemana aja...." aku tak pernah perduli orang berkata , bahwa wanitaku hanya memanfaatkanku, bagiku apapun yang dia minta aku akan berikan ....karna dialah yang membuat hidupku lebih berwarna.
"okk kalau begitu, aku mau makan siang dulu..kamu jangan lupa makan siang ya...bye...love you" ucapan cinta menjadi penutup pembicaraan kami dari sambungan telfon.
akhirnya aku tak jadi memejamkan mata, karena harus menjemput Ayunda di bandara,ku segera mandi dan memakai pakaian terbaik, tak lupa menyemprotkan parfum yang wanginya selalu membuat ayunda tak ingin jauh jauh dariku.
"Tok...Tok...Tok..." terdengar ketukan pintu dari balik kamar.
"siapa?...." teriakku
"maaf Den, di tunggu Tuan di meja makan....!" suara Bi inah..salah satu pembantu di rumah ini,
ahhhh...mau ngomong apa lagi sih? rasanya malas berhadapan dengan laki-laki yang selalu kusebut papi .
"iya...bilang bentar lagi aku turun....!" kurapikan rambutku...dan segera bergegas turun menuju meja makan,terlihat papi sedang duduk di meja, sambil menyesap secangkir coffee
"mau kemana lagi kamu sudah rapi?" tanya papi, matanya menatapku dari atas hingga bawah, membuatku jengah dengan tatapannya
"bukan urusan papi....! " jawabku ketus, rasanya berbicara dengan papi hanya membuang-buang waktuku saja,
"boleh kita bicara sebentar?" tanyanya...tumben dia tidak langsung memencak mencak mendengar jawabanku
"sebentar aja ya...! aku ada urusan....!" jawabku sambil menarik kursi dan duduk di sampingnya
"iya sebentar...! " jawabnya, nadanya terdengar begitu lembut, membuat aku curiga apa sebenarnya yang akan dia bicarakan?
"begini bas, papi sudah memikirkan hal terbaik untuk masa depanmu,papi liat kamu hanya main-main saja, kuliahmu berantakan, hidupmu tak beraturan...kamu adalah anak papi satu-satunya, kamu yang akan mewariskan semua perusahaan papi,......" jelasnya terdengar membosankan
"langsung ke intinya aja pih, aku buru-buru"potongku, aku malas mendengar semua basa basi yang selalu papi katakan,
"okk...papi berniat menjodohkan kamu dengan anak sahabat papi..." HAH ....ucapan papi sukses membuatku terkejut....perjodohan? memangnya ini zaman siti nurbaya
"omong kosong apa sih pih, aku gak mau...gak usah macem-macem deh pih...!" aku begitu kesal, bisa-bisanya dia akan menjodohkanku
"papi serius,anaknya cantik, baik, papi udah ketemu sama anaknya" papi terus meyakinkanku,
"bastian gak mau.....!udahh ah pih bastian buru-buru.....;" kuberdiri dari kursi yang terasa panas untukku, perjodohan ! bisa saja laki-laki itu untuk berusaha mengekangku .
"bastin...mau kemana kamu, papih belum selesai bicara....! Bastian....kalau kamu tetap pergi, tanpa mendengarkan papih, papih akan mencabut semua fasilitas kamu ya....! " lagi-lagi ancaman seperti itu, akhirnya dengan terpaksa aku memutar balik tubuhku dan kembali menghampiri papih.
"mau papi apa sih pih?apa pernah bastian ikut campur sama urusan papi, papi mau ngapain aja bastian gak pernah ngatur papi!" ucapku kesal
"ini buat kebaikan kamu, mau jadi apa kamu kalau terus seperti ini!" kali ini papi bangun dari tempat duduknya dan posisi kami saling berhadapan
"kebaikan?kebaikan menurut siapa?menurut papi? "
"terserah kamu, pokoknya kalau kamu menolak perjodohan ini, semua fasilitas kamu papi ambil...." kali ini suara papi mulai meninggi
"ok ok , lakukan apa yang papi mau....! aku mau pergi!" aku meninggalkan papi yang masih berdiri di samping meja makan,
"hari minggu dia mau makan malam sama kita, kamu gak boleh kemana-mana" teriak papi, suaranya begitu menggema membuat kupingku terasa sakit.
"TER-SE-RAH....." teriakku aku sangat kesal dengan apa yang papi bicarakan, perjodohan macam apa ini? mereka tau aku sudah punya pacar, kenapa mereka masih berfikir untuk menjodohkanku, kenapa mereka gak suruh aku melamar ayunda?
Aku segera menghubungi mami dan menceritakan semua rencana papi yang akan menjodohkanku dengan anak temannya, ternyata mami sudah tau dan menyetujuinya lagi-lagi untuk kebaikanku, kebaikan macam apa ini? ahhhh semua selalu membuatku kesal...
kupacu mobilku dengan kecepatan tinggi,
"Aghhhhh.....kenapa hidupku sesial ini sih?" kulepaskan amarahku pada sebuah stir, teringat kembali perkataan papi tentang perjodohan.
orangtua macam apa sebenarnya mereka, yang tak pernah tau kebahagiaan anaknya. kalau bisa memilih aku tak ingin di lahirkan menjadi anak tunggal bapak Wiguna prasetya.
mobil melaju membelah jalanan tol yang begitu lenggang,menuju Bandara untuk menjemput Ayunda, masih tersisa kekesalanku hingga aku sulit menutupi raut wajahku, kulihat jam ditangan jam 2 tepat, di perkirakan Ayunda akan tiba jam 02.30, sepertinya aku tidak akan telat.
Kumasuki Bandara dan segera menuju tempat penjemputan di terminal 1, yah itu tempat yang dikatakan Ayunda, aku suruh menjemputnya di terminal 1, kulihat belum ada batang hidung Ayunda, pengunjung begitu ramai hingga aku perlu memfokuskan mataku untuk melihat keberadaan ayunda, kulihat ponselku belum ada pesan masuk dari ayunda, kucoba hubungi ponselnyapun belum aktif. harusnya dia sudah landing....!
tak lama ponselku berbunyi, ayunda menghubungiku...
"yank kamu udah sampe?aku baru aja landing, tadi sedikit ngaret pesawatnya...."
"aku udah di tempat penjemputan"
"okk tunggu aku otw kesana!"
tak lama akhirnya wajah cantik ayunda sudah terlihat, iya berjalan kearahku, langsung membuka pintu mobil dan segera naik.
"hai sayang..." kami saling mencium pipi satu sama lain, dan melepas pelukan rasanya rindu setelah dua hari tak bertemu
"loh..barang-barang kamu mana?" tanyaku, ketika dia lenggang hanya membawa tas kecil di tangannya
"kusuruh tania bawa pulang, dia tadi langsung naik taxi " tania adalah sepupunya, yang merangkap jadi asisten Ayunda.
"ohhh..yaudah mau kemana kita?" tanyaku,
"ke mall biasa aja ya..."
"okkk..." aku dan ayunda segera bergegas ke mall besar di pusat kota jakarta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Siska Yulia
blom tau dia ,klo fasilitas ditarik bokap ,,keteter lo
2022-10-19
0
Tri Sulistyowati
udah gede.harusnya udah bisa menghasilkan Bastian.
2021-09-16
1
Oja Goelang
cewek matre,,, pasti mlorotin lah
2021-02-14
0