aku mengambil kartu nama yang di berikan om tadi, dan langsung menemui kedua sahabatku di ruangan.
"kreak ...." ku buka pintu dan kulihat mereka sedang asik tertawa...sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang lucu.
"sorry ya...jadi nunggu...!" aku segera duduk di kursiku dan kedua sahabatku berada di sofa panjang yang letaknya berada disamping meja kerja.
"sejak kapan lo berurusan sama om-om?" tanya Anya meledek
"sial lo! itu tadi sahabat almarhum bokap gue, dia baru tau kalau bokap gue meninggal, makanya dia kesini buat berbela sungkawa!" jelasku, sambil mengambil berkas yang tadi sempat tertunda.
"kok bisa dia baru tau?kan bokap lu udah udah setahun meninggal...?" tanya Ega, dia memang selalu kepo.
" dia tinggal di singapure , dan baru pulang lagi ke indo, jadi dia gak tau berita kalau bokap meninggal" jawabku sambil memainkan lagi jariku di atas key board
"oh.....! " jawab Ega dan anya serentak, sebenarnya ada yang mengganjal yang ingin aku ceritakan sama mereka, tapi pasti ujung-ujungnya rame
"Ra, pesen minum dong, masa tamu di anggurin!" pinta Anya menghampiri mejaku
"yaelah, lo kaya baru kesini aja, ambil sana....gue mau selesin laporan ini dulu, disini banyak yang gak balance" ucapku sambil fokus pada laptop yang berisi angka-angka dan itu membuat kepalaku pusing.
"ehhh ...ini apa?" Anya menemukan kartu nama yang tadi om itu berikan padaku, dia langsung membacanya "WIGUNA PRASETYA...CEO PT ANTARA GROUP " Anya seperti sengaja membesarkan suaranya, aku yang mendengar langsung menengok kearah Anya , HAH...CEO PT ANTARA GROUP , itu adalah perusahan perhotelan terbesar di jakarta...
"waw.....ini serius temen bokap lo?" tanya Anya terkejut...
"emang lo kenal Nya?" tanya Ega dengan begitu polosnya
"gue malah baru tau, pantesan tadi gue liat dari penampilannya berkelas banget" ucapku,
"lo yakin, dia kesini cuman buat berbela sungkawa?" tanya Anya penuh kecurigaan
"bukannya lo tadi bilang lo laper, sana pesen makan, sekaliab gue mau iced chocolate" ucapku mengalihkan pembicaraan
"ohhhh gak bisa gitu, jawab dulu pertanyaan Anya dong !" ucap Ega...dia memang orang terkepo yang gue kenal
"udah nanti gue jawab, sekarang lo pesen makan dulu ya, gue mau nyelesein kerjaan gue dulu, okay miss kepo.....!" ucapku meledek Ega dan Anya
"jangan, jangan, ....jangan, jangan nih!" mata Anya melirik curiga kepadaku,
"apaan sih lo, udah sana pesen , inget gue mau Iced choclate..." akhirnya Anyapun pergi ke dapur untuk memesan makanan yang dia inginkan,
"gue...ikut!!!!" ahhhh akhirnya aku bisa sedikit bernafas setelah berada di bawah tekanan kedua sahabatku itu. aku kembali meneruskan pekerjaanku, sungguh membuatku pusing, semua angka ini tidak ada yang balance , sehingga aku harus mengecek berulang-ulang laporan yang ada di depanku
"kreakkk..." terdengar pintu terbuka, Anya dan Ega masuk dengan membawa minuman yang sudah ku pesan.
"thank you Anya...!" ucapku sambil meminum ice choclate yang selalu membuatku merasakan ketenangan.
"ayo cepet cerita, om-om tadi ngapain ketemu lo" Ega begitu penasaran hingga ia tak sabar mendengar ceritaku
"tapi kalian jangan kaget ya!" ucapku , terpaksa aku harus menghentikan pekerjaanku,agar bisa menjelaskan kedatangan om-om tadi....
"kayanya serius nih pembicaraannya!" Anya langsung duduk di sofa,sambil memasang raut wajah seriusnya
"hmm dia mau jodohin gue, sama anak laki-lakinya!, udah...puas lo!" jelasku, wajah mereka sangat terkejut, Ega menutup mulutnya menahan tawa, begitupun dengan Anya,
"masih jaman gitu jodoh-jodohan" ledek Anya
"ehh tapi Nya, gak papa kan tadi lo bilang dia CEO, berarti anaknya, anak CEO dong...." tawa Ega, aku hanya tersenyum melihat kelakuan kedua sahabatku ini
"ohh iya, gak papa Ra, lo terima aja, ahhh hidup lo bakal bergelimang harta, lo tinggal makan , tidur, shopping,traveling, ahhhh indahnya hidup..." ucap Anya matanya begitu berbinar, seolah membayangkan yang dia ucapkan adalah kenyataan
"idih...gila ya kalian, gimana gue bisa terima, gue tau orangnya aja gak, liat mukanya aja ga!, nah kalo nanti pas gue liat matanya picak satu gimana, atau misalnya dia.....kelainan? gimana hidup gue bisa bahagia?" mereka hanya tertawa mendengar apa yang aku fikirkan
"gak bakal segitunya kali Ra, kalau ternyata ganteng gimana?kaya di film-film korea, anak CEO selalu cakep..keren ...kaya....gambaran laki-laki sempurna deh pokoknya! " ucap Anya, mereka itu konyol tapi menyenangkan
"tunggu-tunggu...nih dia anak Pak Wiguna....!" Ega memperlihatkan ponselnya, ternyata diam-diam , dia langsung searching, dari foto yang kulihat dia begitu tampan, kulitnya putih,dengan tatanan rambut pendek yang sengaja dibuat agak berantakan, saat itu ia memakai celana pendek serta kaos putih casual, sebagai wanita normal aku menyukai dia...
"coba gue liat..." Anya langsung merebut ponsel Ega, dari tanganku
"wihhhh kerennn ra...sumpah ini sih, lo jangan sampe nolak ra!" Anya begitu terkagum kagum melihat gambar laki-laki yang ternyata namanya bastian
"keren...yahhh lumayanlah, tapi apa dia mau ama gue?secara gue siapa....!" aku mulai insecure sama diriku sendiri, dan aku berfikir mana mungkin laki-laki setampan dia gak punya pacar
"heiii...lo kan di jodohin, berarti itu kesempatan buat lo, urusan dia mau atau gak, kan udah di omongin sama bokapnya" ucap Anya
"iya bener Ra, lagian nih ya Ra, lo cantik, tinggi, putih, bersih , lo juga jago masak...kurang apa lagi!!!!" puji Ega , aku mulai berfikir keras, apa iya aku terima perjodohan ini?ehhh tapi om wiguna bilang kita ketemu dulu....!
"yahhh gampanglah gue fikirin nanti, lagian gue belum kefikiran buat nikah, gue janji sama orangtua gue, bakal gedein resto ini jadi gue harus kerja keras...!" ucapku, dan sepertinya mereka menerima alasanku, dari awal aku memegang resto ini aku memang bertekad untuk mengembalikan 2 resto yang sudah tutup setelah kepergian papah.
"gue salut sama lo Ra, semangat....lo pasti bisa, wujudin impian bokap nyokap lo...!" ucap Anya, mereka berdua adalah penyemangatku, selain papah dan mamah, mereka selalu ada buatku, kami berteman dari SMA sampai sekarang, mereka tak perduli aku kaya atau seperti saat ini aku jatuh miskin, justru disaat aku berada di bawah mereka selalu ada untukku.
"Semangat Clara...." tambah Ega ...
"gue selalu bersemangat kalau ada kalian, ahhhh sayang kalian..." kamipun berpelukan seperti teletubies , hidupku penuh tawa saat aku bersama mereka, rasanya tak ada kesedihan di kamus kita. bahagia itu sudah menjadi kewajiban untuk kita bertiga, jika salah satu diantara kita sedang dalam kesulitan kita akan melakukan kekonyolan yang membuat kita lupa akan kesedihan itu.
yahhh seperti dalam buku yang aku baca....
ada tiga hal yang menjadi kian berharga seiring dengan bertambahnya usia : kayu yang sudah matang untuk di bakar, buku-buku lama untuk dibaca, dan teman-teman lama untuk bergembira bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Siska Yulia
pertemanan yg indah
2022-10-19
0
Tri Sulistyowati
filosofinya.agak.asing buatku
2021-09-16
1
Yani Inaya Emerald Msi
semangatttt
2021-01-13
0