# Kediaman keluarga Mahendra
Hari telah petang dan Nizam baru saja pulang,entah darimana saja dia pergi.
"Assalamu'alaikum...." Ucap Nizam.
"Wa'alaikumsalam..." Jawab Saskia.
Nizam hendak menaiki tangga namun teguran dari Saskia mengurungkannya.
"Darimana saja Zam?" Tegur Saskia.
"Dari rumah teman Mi." Jawab Nizam.
"Kemari!" Titahnya.
Nizam segera mendekati Maminya,"Kenalkan ini Laura,anaknya sahabat Mami,Tante Caca." Seru Saskia,"Kamu masih ingat kan sama Tante Caca?" Lanjutnya memastikan.
"Iya Mi,aku masih ingat." Jawab Nizam singkat.
"Laura,kenalkan ini Nizam anak Tante." Saskia beralih pada Laura.
Laura beranjak dari posisi duduknya untuk berkenalan dengan Nizam dengan menyerahkan jabatan tangan.
"Aku ke kamar dulu Mi." Ucap Nizam sembari berlalu.
"Nizam!" Panggil Saskia setengah berteriak namun Nizam tak menghiraukannya.
"Sudah tante,tidak apa-apa! Mungkin Mas Nizam kelelahan." Seru Laura.
"Maafkan sikap Nizam ya sayang! Dia itu memang sedikit menjaga jarak dengan perempuan." Saskia merasa bersalah.
"Iya,aku bisa mengerti itu! Kalau begitu aku pamit dulu ya Tante!" Ucapnya.
"Yasudah hati-hati ya sayang! Sekali lagi Tante minta maaf!" Tutur Saskia dan dijawab anggukan oleh Laura.
Laura berlalu setelah menyalami tangan Saskia dan mengucap salam.
Tak lama kemudian Fami pulang dari kantor,"Assalamu'alaikum..." Ucapnya.
"Wa'alaikumsalam..." Jawab Saskia lalu menyalami tangan Fami dengan memasang wajah cemberut.
"Kamu ini kenapa? Suami pulang bukannya disambut dengan senyuman! Lihat wajahmu masam sekali!" Sindir Fami.
"Maaf Mas,aku sedang kesal." Jawab Saskia malas.
"Kesal kenapa?" Fami mengernyitkan keningnya.
"Anakmu itu yang membuatku kesal!" Tukas Saskia,"Tadi Laura datang kemari dan saat aku memperkenalkan mereka,Nizam langsung tak menanggapinya! Dia malah berlalu ke kamarnya!" Lanjut Saskia kesal.
"Laura anaknya Caca?" Tanya Fami.
"Iya."
"Hmm...Maklumi saja! Kamu ini seperti tidak tahu karakter Nizam saja!" Tukas Fami sembari berlalu.
"Tetap saja aku jadi tidak enak hati pada Laura." Tutur Saskia.
*
Malam harinya tepat setelah shalat isya Nizam langsung tidur tanpa makan malam terlebih dahulu.
"Nizamnya mana Mbok?" Tanya Saskia setelah Inem kembali dari kamar Nizam.
"Mas Nizamnya sudah tidur nyonya." Jawabnya kemudian kembali lagi ke dapur.
"Tidur? Tidak biasanya dia seperti itu!" Tukas Saskia.
"Mungkin dia kelelahan." Timpal Fami.
Mereka berdua akhirnya melanjutkan makan malam tanpa Nizam.
*
Alam mimpi 💭
Nizam bertemu dengan Aqeela di sebuah taman yang terdapat air terjun juga bebatuan berukuran besar.
Di bebatuan itu terdapat Aqeela yang sedang duduk dan memainkan air yang mengalir di terjun itu.
Sesekali ia melambaikan tangannya pada Nizam membuat Nizam tak karuan.
Hingga akhirnya tepat pada pukul 01.00 ia terbangun dari mimpinya.
"Astagfirullah haladzim..." Nizam bangun dengan sekaligus.
Gadis itu? Batinnya.
"Mengapa dia datang ke mimpiku?" Nizam bertanya-tanya.
Kini ia baru sadar bahwa setelah shalat isya ia melakukan shalat istikharah untuk meminta petunjuk mengenai jodohnya.Setelah itu ia rebahan sampai terlelap sungguhan.
Ya Allah...Apakah ini jawaban dari istikharahku? Batin Nizam.
Lalu ia bangkit dari ranjangnya ke kamar mandi mengambil air wudhu lalu melaksanakan shalat malam dan dilanjut dengan istikharah lagi.
Ia berdoa pada Allah ta'ala agar dipermudah dalam segala urusannya termasuk urusan jodohnya.
Tak lupa ia meminta diberi petunjuk lagi mengenai gadis yang tadi hadir di mimpinya itu benar jodohnya atau bukan.
Setelahnya ia bertadarus Al-qur'an beberapa surat hingga tak terasa setelah bertadarus ia tertidur kembali di atas sajadah.
Back to dream 💭
Nizam berada di sebuah lapangan yang cukup luas,saat memandang alam sekitar tiba-tiba terlihat sosok Aqeela yang mengulurkan tangannya dari kejauhan seolah mengisyaratkan 'raihlah aku'.
Nizam terbangun kembali setelah memimpikan Aqeela yang kedua kalinya.
"Ya Allah...Sekarang aku mulai yakin bahwa dia adalah wanita yang telah Engkau pilihkan untuk menjadi makmumku." Gumam Nizam.
Kumandang adzan shubuh membuatnya langsung mengambil air wudhu lagi lalu pergi ke mesjid untuk shalat berjama'ah.
*
Pagi harinya mereka tengah bersarapan.
"Zam,kapan kamu akan menikah?" Tanya Saskia tiba-tiba.
Nizam tercengang mendengar pertanyaan Maminya,"InsyaaAllah jika sudah waktunya." Jawabnya santai.
"Kapan? Nizam! Kamu ini laki-laki! Tabir seorang lelaki itu bukan menunggu tapi mencari! Lelaki yang mencari dan perempuan yang menunggu! Ingat! Jodoh itu harus dijemput! Harus diikhtiarkan!" Saskia menasehatinya,"Kamu ini anak tunggal! Maka dari itu Mami ingin secepatnya punya cucu dari kamu karena harapan Mami hanya kamu! Kamu itu anak Mami satu-satunya." Lanjutnya lirih.
"Maafkan Nizam Mi." Tutur Nizam merasa bersalah.
"Bagaimana jika kamu menikah dengan Laura saja?" Saskia memberi saran.
"Tidak Mi." Tolak Nizam cepat.
"Mengapa? Dia itu tidak ada kurangnya!" Tukas Saskia,"Atau kamu sudah ada calon?" Lanjutnya.
"Ehmm...Maaf Mi,Pi,aku harus berangkat sekarang! Assalamu'alaikum..." Nizam berlalu dari meja makan.
"Mengapa dia seolah menghindar ketika ditanya mengenai calonnya?" Saskia mengernyit heran.
"Entahlah..." Jawab Fami.
*
Malam harinya tepat setelah shalat maghrib mereka berkumpul di ruang tv.
"Mi,Pi! Ada yang ingin Nizam sampaikan." Seru Nizam.
"Apa?" Tanyanya bersamaan.
"Nizam ingin Mami dan Papi mengkhitbahkan seorang gadis untuk Nizam." Tuturnya sembari menyodorkan amplop berukuran beras berwarna coklat seperti amplop lamaran kerja.
"Siapa dia? Dari keluarga yang bagaimana? Dan dia tinggal dimana?" Saskia mengajukan banyak pertanyaan.
"Namanya Aqeela,dia tinggal di Jalan Anggrek nomor 12 Komplek Bumi Asri." Jelas Nizam yakin.
Nizam mengetahui hal ini dari surat yang Aqeela kirim waktu itu di taman.
"Yasudah ayo kita ke rumahnya?" Ajak Fami antusias.
"Nizam tidak ikut! Maka dari itu Nizam titip Cv itu untuk keluarga Aqeela." Tutur Nizam.
"Kamu ingin kami melamarnya kapan?" Tanya Fami.
"Malam ini juga." Jawabnya begitu yakin.
"Kamu yakin?" Saskia seolah tak percaya.
"Iya Mi." Jawabnya.
"Baiklah,kita akan kesana setelah isya." Fami memberi keputusan.
"Oke...Mami akan mempersiapkan sedikit seserahan! Mana mungkin kita kesana dengan tangan kosong." Tukas Saskia.
"Tidak usah Mi! Semuanya telah Nizam siapkan." Bantah Nizam.
"Wah...Kamu niat sekali ya melamar gadis itu hingga tanpa sepengetahuan kami kamu telah menyiapkan semuanya sendiri!" Ejek Fami.
"Mami jadi tidak sabar ingin melihat calon menantu Mami yang membuat anak Mami yang selalu acuh pada wanita ini bisa menjadi luluh." Tutur Saskia.
Tak terasa waktu dari maghrib ke isya begitu cepat,kini saatnya mereka pergi,"Perbanyak berdo'a ya Zam,semoga khitbahan kamu di terima." Tutur Saskia sebelum berlalu.
*
# Back to kediaman Anggara
Setibanya di tempat tujuan,Fami bertanya terlebih dahulu pada security untuk memastikan.
"Apa benar ini kediaman Aqeela?" Tanyanya.
"Iya betul! Neng Aqeela itu anaknya Pak Alvin." Jawabnya.
"Baik,terimakasih." Ucap Fami lalu security tersebut membukakan gerbang.
Fami menekan bel rumah,setelah pintu dibuka mereka dipersilahkan masuk.
"Maaf sebelumnya Pak,Bu kami bertamu malam-malam." Ucap Fami basa-basi.
"Iya tidak masalah,kalau boleh tahu ada perlu apa ya?" Tanya Alvin.
"Jadi maksud kedatangan kami kemari itu adalah untuk mempersunting anak gadis kalian yang bernama Aqeela untuk putra kami." Jelas Fami mengutarakan tujuannya.
"Mempersunting?" Alvin sangat kaget dibuatnya.
"Ini Cv anak kami,mohon maaf dia tidak bisa datang langsung bertatap muka." Seru Fami.
Alvin dan Vita segera membuka amplop coklat yang diberikan Fami.
Disana tertera biodata lengkap Nizam dari segala aspek.Dalam hitungan detik Alvin langsung merasa tertarik,"Panggilkan Aqeela kemari!" Titahnya.
Vita segera memanggilkan Aqeela dan tak lama mereka datang menjumpai Saskia dan Fami.
"Ini Aqeela putri kami." Tutur Alvin.
Aqeela menyalami tangan Saskia dan menelungkupkan tangan di dada pada Fami.
"Cantik sekali." Puji Saskia.
Aqeela mulai membaca Cv itu,seusainya ia membuka suara,"Semuanya Qeela serahkan pada Mama dan Papa." Tutur Aqeela yakin.
"Baiklah,setelah saya membaca Cv-nya,saya merasa tertarik pada putra kalian.Jadi,saya putuskan untuk menerima suntingan ini!" Tegas Alvin.
"Alhamdulillah..." Ucap Saskia dan Fami bersamaan.
"Kalau begitu izinkan saya memasangkan cincin ini sebagai bukti bahwa nak Qeela sudah terikat dengan keluarga kami." Seru Saskia.
Dan dengan segera Alvin mempersilahkannya kemudian cincin itu tersemat di jari manis Aqeela.
"Terimakasih karena telah menerima suntingan dari kami,semoga anak kita benar-benar berjodoh." Ucap Fami,"Karena sudah malam,kami permisi dulu!" Lanjutnya.
"Baik Pak! Terimakasih juga sudah membawa seserahan sebanyak ini! Maaf kami tidak bisa membalasnya karena ini dadakan sekali!" Tutur Alvin.
"Itu hanya seserahan sederhana! Tidak masalah! Kami bisa mengerti hal itu! Kami permisi! Assalamu'alaikum..." Pamit Fami.
Mereka kemudian berlalu setelah mendapat berita gembira yakni lamaran untuk putra mereka telah diterima.
.
.
.
Wassalam....😂😂
Episod ini panjang sekalii😆Semoga kalian suka yaa💕😊
BUAT AUTHOR SELALU SEMANGAT MENULIS DENGAN CARA LIKE,KOMEN,TIP DAN VOTE😍TERIMAKASIH😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
꧁༺Asyfa༻꧂
suka suka suka bgt,,, coba d zaman sekarang ada ank muda model Nizam sama Aqeela,, pasti tak ada yg namanya hamil duluan🙊🙊🙊,,,dunia pasti nyaman yy😉😉
semangat thoorrrrt💪💪💪💪lope lope buat km thorrr
2021-01-04
2
ᶜʙ♂️T𝔢R⃟𝖊𖽑𝆧Ṉᵎ𝖊š🌱🐛ᵇᵖ☄
subhanallahhhhh
2020-11-07
7
dwiyani
nah ini, baru taaruf.
2020-11-05
5