Aqeela baru saja tiba di rumahnya dengan perasaan masih sedikit kesal.
"Assalamu'alaikum..." Ucap Aqeela memasuki rumah.
"Wa'alaikumsalam...." Jawab yang di dalam rumah.
"Sudah pulang? Di majlis tadi bagaimana?" Tanya Alvin.
"Iya Pa,ramai sekali." Jawab Aqeela lesu kemudian duduk di sofa dekat Papanya.
"Anak Papa kenapa ini? Wajahnya lesu sekali." Alvin menebaknya.
"Pa,ciri-ciri lelaki yang serius itu bagaimana?" Tanyanya tiba-tiba.
"Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal itu?" Alvin mengernyit heran.
"Jawab saja Pa!" Desak Aqeela.
"Kalau menurut Papa,lelaki yang serius itu ialah lelaki yang tak suka menyakiti hati wanita,tidak mengumbar rayuan kesana kemari tetapi fokus pada satu titik pada wanita yang akan dihalalkannya." Alvin mengemukakan pendapatnya.
"Oh begitu...." Aqeela mengangguk faham.
"Tapi sebaiknya kamu tanya pada Mama,kaliankan sesama wanita pasti akan seperasaan dan sepemikiran." Tutur Alvin.
"Oke Pa,nanti Qeela akan menanyakannya pada Mama." Jawabnya.
"Kamu sudah ada calon?" Alvin menggoda putrinya.
"Be-belum!" Bantahnya,"Qeela ke kamar dulu ya Pa!" Lanjutnya menghindar.
*
Malam harinya setelah makan malam mereka tengah berkumpul di ruang tamu,"Ma,Qeela mau bertanya." Ucap Aqeela seperti ragu.
"Mau bertanya tentang apa?" Tanya Vita terlihat penasaran.
"Apa yang membuat Mama yakin menikah dengan Papa?" Aqeela memberikan pertanyaan yang membuat Vita bingung menjawabnya.
"Karena apa ya?" Vita berfikir keras,"Mama juga tidak tahu! Tiba-tiba Papa datang meminta Mama untuk menjadi istrinya,awalnya Mama tidak yakin tapi setelah sejenak berfikir tiba-tiba Mama mau menerimanya.Setelah itu Mama selalu membuka hati Mama seluas mungkin untuk mencintai Papa meskipun sebelumnya kami tidak pernah ada hubungan apapun dan niatkan karena Allah semata-mata untuk beribadah kepada-Nya." Jelas Vita.
"Sampai akhirnya Mama dan Papa punya aku." Aqeela menambahkan.
"Hehee....Iya itu terlewat!" Vita tersenyum lebar,"Oh ya,untuk apa kamu bertanya seperti itu pada Mama? Tadi Mama dengar kata Papa kamu menanyakan tentang ciri lelaki yang serius? Apa itu tandanya sudah ada yang meluluhkan hati kamu sayang?" Lanjut Vita memainkan alisnya.
"Tidak Ma! Qeela hanya berjaga-jaga saja! Untuk pembekalan di masanya nanti." Aqeela mengelak.
"Semoga anak Mama yang cantik ini segera naik ke pelaminan ya!" Vita mencubit manja pipi Aqeela.
"Sudah dulu mengobrolnya! Ayo sekarang tidur sudah malam!" Tukas Alvin.
"Aqeela ke kamar dulu ya Ma,Pa! Selamat malam." Ucap Aqeela sembari berlalu ke kamarnya.
*
Keesokan harinya,
Aqeela telah bersiap untuk berangkat ke tokonya.
"Qeela! Kemari sayang!" Panggil Vita.
Aqeela segera menghampiri Mamanya,"Iya Ma? Ada apa?" Tanyanya.
"Duduk!" Titahnya,"Apa kamu tidak ada rencana untuk membantu Papa di kantor?" Lanjutnya.
"Ehm....Qeela belum tahu Ma! Qeela sibuk di toko." Jawabnya tak pasti.
"Masalah toko kamu serahkan saja pada Om Dion." Vita menyarankannya.
"Tidak Ma! Qeela ingin mengelolanya sendiri! Qeela ingin memantau setiap kemajuan usaha Qeela." Tolak Aqeela.
"Sudahlah sayang,jika Qeela tidak mau tidak perlu dipaksa!" Timpal Alvin menasehati istrinya.
"Aku hanya ingin kamu ada yang bantu! Supaya bisa lebih banyak beristirahat." Tukas Vita.
"Aku masih sehat! Aku masih kuat! Masih muda juga." Seru Alvin percaya diri.
"Terserah kamu saja." Sahut Vita memandang sinis.
Aqeela hanya diam menyaksikan perdebatan yang terjadi antara Mama dan Papanya.
"Qeela pergi dulu ya Ma,Pa!" Ucap Aqeela pamit.
"Sarapan dulu!" Titah Vita.
"Nanti saja Ma!" Qeela menyalami tangan kedua orang tuanya bergantian,"Qeela berangkat! Assalamu'alaikum..." Lanjutnya sembari berlalu.
"Qeela itu kebiasaan jika disuruh sarapan jawabnya nanti di luar terus!" Tukas Vita.
Selang beberapa saat,suara mobil Aqeela tidak terdengar juga.Alvin dan Vita memutuskan untuk melihatnya ke luar.
Terlihatlah Aqeela sedang mengobrol dengan seorang pria.
"Ternyata ada tamu!" Seru Vita.
"Mama!" Aqeela menatap lekat Vita.
"Om,Tante!" Sapanya ramah.
"Siapa ini? Jangan-jangan ini calon kamu?" Tebak Vita.
"Bukan Ma! Ini Temy,temanku!" Jawab Aqeela cepat.
"Oh...Suruh dia masuk!" Titah Alvin.
"Tidak usah Om,saya tidak akan lama!" Tolak Temy.
"Ohh,baiklah....Kami ke dalam dulu." Seru Alvin kemudian berlalu diikuti Vita.
"Kamu mau apa kesini? Kan aku sudah bilang jangan berani datang ke rumahku!" Aqeela mengomelinya.
"Meskipun kamu sedang marah,kamu tetap terlihat cantik." Puji Temy.
"Tidak perlu menggombaliku! Aku tidak mempan gombalan!" Tukas Aqeela.
"Sampai kapan kamu akan bersikap jutek padaku? Sampai kapan kamu menganggapku tak berwujud?" Tanyanya lirih.
Aqeela diam,"Aku sudah berjuang mati-matian demi mendapatkan cintamu! Tapi apa balasannya?" Lanjut Temy.
Memang,Temy dan Aqeela sudah kenal selama 6 bulan yang lalu akibat ketidak sengajaan.
Saat itu mobil Temy tak sengaja menyenggol mobil Aqeela hingga membuat mobil Aqeela lecet.
Sejak saat itulah Temy menyukai Aqeela yang menggemaskan menurutnya.
Karena tahu Aqeela mempunyai sebuah toko pakaian,ia jadi sering mengunjungi Aqeela ke toko itu untuk mendekatinya.
Namun Aqeela tak pernah meresponnya,ia selalu bersikap acuh pada Temy.
Sudah sekian kali bahkan tak terhitung,Temy mengungkapkan perasaannya namun jawaban Aqeela pasti,"Maaf aku tidak bisa!"
Begitu juga dengan hari ini,sepertinya Aqeela akan menolaknya lagi.
"Aku sudah katakan berulang kali,aku hanya menganggapmu sebagai teman tak lebih!" Tegas Aqeela.
"Tapi kenapa? Apa karena penampilanku?" Temy menebaknya sendiri.
Aqeela memalingkan wajahnya karena sudah malas menghadapi Temy,"Jika iya,aku berjanji akan merubahnya! Aku akan berhijrah demi kamu!" Tuturnya,"Setelah aku hijrah kita akan menikahkan?" Lanjutnya penuh harap.
"Hijrah itu karena Allah bukan karena Aku!" Jawab Aqeela menekankan.
"Oke Qeela aku---." Ucap Temy belum selesai.
"Stop! Ku peringatkan sekali lagi! Hijrah itu harus karena Allah bukan karena ingin mendapatkan hati orang lain yang kita sukai agar bisa menarik perhatiannya!" Tegas Aqeela,"Jika kamu terus memaksaku untuk menerimamu,sebaiknya kamu jauhi saja aku!" Lanjutnya memperingati,"Aku buru-buru! Assalamu'alaikum..." Aqeela masuk ke mobilnya dan perlahan melajukan mobilnya hingga tak terlihat lagi.
Aku harus bagaimana lagi? Semuanya sudah kulakukan! Tapi dia tetap saja menolakku! Batin Temy sedih.
Ia pun memutuskan untuk pergi dari rumah Aqeela karena perasaan kecewa yang kesekian kalinya.
Disisi lain Aqeela sangat frustasi menghadapi Temy yang tak lelah berjuang mendapatkan hatinya.
Meski sudah sekian kali ia menolaknya tapi Temy terus saja mengejarnya bahkan hari ini sampai berani datang ke rumahnya.
Maafkan aku Tem,aku hanya belum yakin padamu! Aku juga merasa kamu bukanlah yang terbaik untukku! Tapi Wallahu'alam hanya Allah yang tahu kamu jodohku atau bukan! Batin Aqeela.
Ia mencoba untuk tetap fokus menyetir dengan membuang jauh-jauh tentang Temy.
.
.
.
Assalamu'alaikum Readers yang Author sayangi😊Selamat pagi🌝Selamat beraktivitas😊Jangan lupa niatkan segala perbuatan baik dengan Lillah❤
IKUTI TERUS KELANJUTANNYA💕
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE😍HATUR NUHUN❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Anlyz@
yeeee Saskia & Vita d persatukan jdi besan niiee sama author 🥰🥰🥰🥰🥰
2020-11-20
1
febri♡kevin
hy semua,,mau sarankan baca novel saya dalam perjodohan ku menemukan cinta sejati yaa!!
2020-11-17
4
Erna Ernayana
mantap critax lanjut ya...
2020-11-17
1