Pertemuan Pertama

Setibanya di majlis,Aqeela menyaksikan betapa banyaknya jama'ah yang hadir pagi ini untuk menuntut ilmu.

Dari kaum muda sampai ke tua semuanya ada,kaum adam dan kaum hawa dipisahkan oleh benteng yang kokoh.

Aqeela segera masuk ke dalam karena sepertinya kajian akan segera dimulai.

*

2 jam berlalu seorang Ustadzah telah menyampaikan tausyiahnya,selanjutnya giliran seorang Ustadz.

"Kepada Ustadz Nizam dipersilahkan untuk menyampaikan tausyiahnya." Seru pembawa acara.

Saat Nizam benar-benar telah ada di depan semua mata tertuju padanya.

"MasyaaAllah Ustadznya tampan sekali."

"Ustadznya masih muda ya!"

"Ya Allah pertemukanlah aku dengan jodoh yang seperti Ustadz Nizam."

Dan masih banyak lagi pujian dan sanjungan yang terlontar dari para ukhty.

Aqeela tak berkutip,ia hanya fokus pada penyampaian Ustadz yang kini posisinya ada di depan matanya.

1 jam berlalu ia menyampaikan tausyiah.Kini saatnya acara ditutup dengan pembacaan do'a bersama-bersama.

Semua orang berhamburan keluar dari majlis ini termasuk Aqeela.Ia langsung masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Tiba-tiba ia menghentikan mobilnya saat melihat sebuah taman yang indah tak jauh dari majlis tadi.

"Aku jadi ingin mampir kesana!" Aqeela tersenyum ceria.

Lalu mobilnya ia parkirkan di dekat area taman.

Aqeela menyusuri taman tersebut dan mulai mencari tempat duduk yang kosong.

"Oh iya,aku lupa izin pada Mama!" Aqeela menepuk keningnya.

Kini ia menelpon Mamanya dan dengan cepat telpon tersebut dijawab.

Aqeela : Assalamu'alaikum Ma...

Vita : Wa'alaikumsalam...Ada apa sayang?

Aqeela : Qeela sudah pulang dari majlis tapi sekarang Qeela mampir dulu di taman dekat majlis,tidak apa-apa kan Ma?

Vita : Iya tidak apa-apa! Kamu jaga diri baik-baik ya! Pulangnya jangan sampai kesorean.

Aqeela : InsyaaAllah tidak akan Ma,Qeela hanya mampir sebentar saja.

Vita : Yasudah kalau begitu,Mama tutup ya telponnya? Assalamu'alaikum...

Aqeela : Iya,wa'alaikumsalam...

Panggilan berakhir,Aqeela segera menaruh kembali ponselnya pada tas selempang yang ia bawa.

"Suasana disini sejuk sekali,cocok untuk merilekskan fikiran." Tutur Aqeela.

Ia mengambil sebuah diary yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Ia mulai menulis sepatah demi patah kata pada buku diarynya.Saat ia sedang asyik menulis,tiba-tiba terdengar suara merdu orang yang sedang mengaji membuat Aqeela mencari sosok orang tersebut hingga akhirnya ia menemukannya.

"MasyaaAllah..." Aqeela kagum mendengar setiap lantunan bacaannya,"Eh sebentar,itu bukannya Ustadz yang tadi ya?" Lanjutnya mengingat-ingat.

"Iya benar! Dia yang tadi tausyiah di majlis ta'lim." Tukas Aqeela.

Aqeela terus menatapnya hingga membuat Nizam menyadari sedari tadi ada yang terus memperhatikannya dan membuatnya benar-benar merasa risih.

Kenapa wanita itu terus menatapku? Batin Nizam heran.

"Astagfirullah! Sadar Qeela! Zina mata itu!" Qeela mengusap lembut wajahnya.

Lalu memalingkan pandangannya ke arah lain,"Kalau aku meminta berkenalan bagaimana ya?" Aqeela berfikir keras,"Oh! Aku punya ide!" Lanjutnya langsung menulis pada buku diarynya.

To : Ustadz

Assalamu'alaikum Ustadz....

Perkenalkan namaku Aqeela Naqya Anggara,aku tinggal di Jalan Anggrek nomor 12 Komplek Bumi Asri.Ustadz yang tadi tausyiah di majlis ta'lim ya? Aku salah satu jama'ah yang ada disana.

Oh ya,tadi tak sengaja aku mendengar Ustadz mengaji! MasyaaAllah suara Ustadz merdu sekali...

Salam kenal😊

Wassalamu'alaikum...

 

Ttd;

Q****

( Aqeela)

 

Setelah selesai menulis surat tersebut,Aqeela merobek selembar kertas itu lalu melipatnya.

"Mas...Mas!" Panggil Aqeela pada seorang pria yang tidak dikenal.

"Eh iya Mbak?" Sahutnya.

"Tolong berikan surat ini pada orang yang disebelah sana ya! Ingat! Jangan bilang itu dari saya!" Ucapnya sembari menyodorkan 2 lembar uang berwarna merah.

"Siap Mbak." Jawabnya dan segera beraksi.

Aqeela langsung menjauh dari tempat itu dan memilih untuk memantau di dalam mobilnya.

"Mas,ini ada surat untuk Mas!" Ucap pria itu pada Nizam.

"Dari siapa Mas?" Tanya Nizam sebelum menerimanya.

"Saya tidak tahu." Jawabnya dan akhirnya Nizam menerima surat itu kemudian si pemberi surat pun berlalu.

Nizam memandangi sekitar area taman mencari sosok pembuat surat ini.

Kemana dia? Fikir Nizam.

Ia kembali melihat-lihat ke sekitar taman dan akhirnya ia menemukan sosok pembuat surat ini.

Dia kini sedang berada di mobil.Tanpa Aqeela sadari,Nizam sudah mengetahui bahwa pembuat surat itu adalah Aqeela.

Ia tak sengaja mendengar dan memperkatikan saat Aqeela meminta pengirim surat itu mengantarkan padanya.Kini ia hanya berpura-pura tidak tahu saja.

Oh jadi dia ada disitu! Batin Nizam.

Tanpa membaca surat itu terlebih dahulu,Nizam langsung membuangnya ke sembarang arah.

Dari kejauhan Aqeela memperhatikannya.

"Kenapa langsung dibuang?" Tutur Aqeela kecewa,"Aku susah-susah menulis surat itu,tapi dengan mudahnya dia membuangnya! Awas ya kamu! Dasar sombong!" Lanjut Aqeela menggerutu.

Ia langsung melajukan mobilnya tanpa melihat ke arah Nizam lagi.

Nizam melihat ke sumber dimana Aqeela diam tadi dan ternyata mobilnya sudah tidak ada.

"Mungkin dia sudah pulang." Gumam Nizam,"Oh ya,tadi suratnya aku buang kemana ya?" Lanjutnya dengan mulai mencari selembar kertas tersebut di rumput.

"Ini dia!" Setelah beberapa saat Nizam berhasil menemukannya,"Sebenarnya apa isi dari surat ini?" Lanjutnya sangat penasaran.

Lalu ia mulai membuka lipatan kertas tersebut dan membacanya.

Nizam tersenyum membaca isi surat itu,"Wa'alaikumsalam..." Ucapnya,"Ternyata dia hanya ingin mengajakku berkenalan." Nizam menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lalu menyimpan surat itu ke dalam saku baju kokonya.

.

.

.

Penasaran dengan kisah selanjutnya?

DITUNGGU YAA🙏☺

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,TIP,RATE 5 DAN VOTE😊TERIMAKASIH SAUDARAKU❤

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

sok jual mahal. abis dibuang malah disakuin. halahhh

2022-08-24

0

꧁༺Asyfa༻꧂

꧁༺Asyfa༻꧂

pak ustad kok gitu y🤔🤔🤔

2021-01-04

3

💞🖤Icha

💞🖤Icha

gk menghargai banget dpt surat...mungkin aza penting..angkuh Ustad Nizam..
jgn kecewa Aqeela...nanti d balik hatinya..

2020-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan Pertama
3 Hijrah Itu Karena Allah
4 Mempersunting
5 Halal
6 Gagal Malam Pertama
7 Mengakui Kebohongan
8 Menjalankan Kewajiban
9 Antara Dendam & Cinta
10 Masih Banyak Kurangnya!
11 Alasan Menikahi
12 Awal Kesalah fahaman
13 Menghindari Pelakor
14 On The Way
15 Ingin Punya Baby
16 Hanya Menguji
17 Kejujuran
18 Aku telah Bersuami
19 Betah di Bandung
20 Aneh sekali!
21 Ada apa dengannya?
22 Positif
23 Gombalan maut ala Ustadz
24 Semakin Heboh
25 Terlalu memanjakan
26 Kamu lebih penting!
27 Acara 4 Bulanan
28 Hasil USG
29 Sumber Kebahagiaan
30 Perlengkapan Debay
31 Asalkan Shalihah
32 Persiapkan mental
33 Persalinan
34 Tidak akan kerepotan
35 Menghilangkan penatku!
36 Dipertemukan lagi
37 Luahan Hati Pasutri
38 Abi atau Umi?
39 Ketulusan Cinta
40 Tugas Baru
41 Menguji Kesabarannya
42 Ingin sekolah
43 School at home
44 Refressing
45 Aku tidak mau!
46 Go to Bali
47 Welcome to Bali
48 Bersamamu Lebih Indah
49 With You
50 Challenge Untuk Paksu
51 Kembali ke Jakarta
52 Kerukunan Twins Girl
53 Adik Baru
54 Jurus yang tokcer
55 Menyambut Kedatangan Baby
56 Dilarang Pacaran
57 Lelaki Yang Sama
58 Jangan Ngajak Pacaran
59 Diajak Ta'arufan
60 Ingin mengenal Camer
61 Mengagumi dalam diam
62 Menyebut namamu dalam doa
63 Dia orangnya!
64 Dilamar calon Imam
65 Khitbah Langsung Nikah
66 Hari Perpisahan
67 Nikah Muda
68 Kekasih Halal
69 Kebahagiaan Yang Hakiki
70 Pesan dan Kesan
71 Pengumuman
72 Romansa Two Couple
73 Pulang Ke Rumah Mertua
74 Kuliah atau Jangan?
75 Hadiah dari fans
76 Kabar gembira
77 Dosen Kepo
78 Tidak Bisa Jauh Dari Suami
79 Kejutan untuk istri tersayang
80 Epilog (END)
81 Pemberitahuan
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan Pertama
3
Hijrah Itu Karena Allah
4
Mempersunting
5
Halal
6
Gagal Malam Pertama
7
Mengakui Kebohongan
8
Menjalankan Kewajiban
9
Antara Dendam & Cinta
10
Masih Banyak Kurangnya!
11
Alasan Menikahi
12
Awal Kesalah fahaman
13
Menghindari Pelakor
14
On The Way
15
Ingin Punya Baby
16
Hanya Menguji
17
Kejujuran
18
Aku telah Bersuami
19
Betah di Bandung
20
Aneh sekali!
21
Ada apa dengannya?
22
Positif
23
Gombalan maut ala Ustadz
24
Semakin Heboh
25
Terlalu memanjakan
26
Kamu lebih penting!
27
Acara 4 Bulanan
28
Hasil USG
29
Sumber Kebahagiaan
30
Perlengkapan Debay
31
Asalkan Shalihah
32
Persiapkan mental
33
Persalinan
34
Tidak akan kerepotan
35
Menghilangkan penatku!
36
Dipertemukan lagi
37
Luahan Hati Pasutri
38
Abi atau Umi?
39
Ketulusan Cinta
40
Tugas Baru
41
Menguji Kesabarannya
42
Ingin sekolah
43
School at home
44
Refressing
45
Aku tidak mau!
46
Go to Bali
47
Welcome to Bali
48
Bersamamu Lebih Indah
49
With You
50
Challenge Untuk Paksu
51
Kembali ke Jakarta
52
Kerukunan Twins Girl
53
Adik Baru
54
Jurus yang tokcer
55
Menyambut Kedatangan Baby
56
Dilarang Pacaran
57
Lelaki Yang Sama
58
Jangan Ngajak Pacaran
59
Diajak Ta'arufan
60
Ingin mengenal Camer
61
Mengagumi dalam diam
62
Menyebut namamu dalam doa
63
Dia orangnya!
64
Dilamar calon Imam
65
Khitbah Langsung Nikah
66
Hari Perpisahan
67
Nikah Muda
68
Kekasih Halal
69
Kebahagiaan Yang Hakiki
70
Pesan dan Kesan
71
Pengumuman
72
Romansa Two Couple
73
Pulang Ke Rumah Mertua
74
Kuliah atau Jangan?
75
Hadiah dari fans
76
Kabar gembira
77
Dosen Kepo
78
Tidak Bisa Jauh Dari Suami
79
Kejutan untuk istri tersayang
80
Epilog (END)
81
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!