Bab 4 Luka

Arkana berhasil menyusul Naina dilorong panti. Ia langsung menarik lengan gadis itu dan membalikkan tubuhnya hingga mereka berhadapan.

Naina meringis sakit padahal Arkana tidak terlalu kuat memegangnya. Ia sempat melihat pergelangan tangan gadis itu yang berwarna biru kehitaman.

"Lepaskan aku," Naina reflek menarik tangannya saat menyadari Arkana menatap lebam hadiah dari ayahnya tadi malam.

"Kau terluka," ucap Arkana.

"Bukan urusan mu," ketus Naina.

"Aku mencoba membantu mu."

"Ah.. simpati," ejek Naina." Tidak, terimakasih tuan. Hal yang terakhir aku butuhkan adalah terlibat dengan orang seperti anda."

"Apa maksudmu orang seperti aku?"

"Anda kaya, berkuasa, merasa dunia ada dibawah kendali anda."

"Jangan sok suci. Kau menolak terlibat dengan ku tapi dengan senang hati menerima lamaran kakekku. Haruskah ku sebut munafik?"

"Aku tidak seperti yang kau pikirkan."

"Jangan terlalu sentimen," ketus Arkana saat melihat mata Naina yang mulai berair."Aku tidak suka drama. Menikah saja dengan ku. Aku akan membereskan semua masalah mu. Setelah itu kita bercerai. Tidak perlu melibatkan Arthur."

"Pernikahan bukan permainan tuan Arkana."

"Dan kau bersungguh-sungguh saat memutuskan akan menikahi Arthur? Jangan bercanda nona."

"Aku berjanji merawatnya sampai akhir. Kakek tulus kepadaku. Tidak seperti mu."

"Aku percaya kakek tulus kepada mu. Yang aku ragukan ketulusan mu pada kakek. Kau yang bilang sendiri bahwa kau gadis yang kurang beruntung."

Naina memejamkan mata nya dan menarik nafas panjang. Didadanya terasa seperti ditindih beban berat.

"Tenang saja tuan...aku tidak akan menikah dengan kakek mu apalagi denganmu."

"Kau berani menolakku? Kau tau berapa banyak wanita yang ingin berada diposisi mu?"

"Kalau begitu menikah saja dengan salah satu dari mereka."

"Dan membiarkan kau menikah dengan kakek ku? Jangan harap."

"Harus ku ulang berapa kali agar kau percaya aku tidak akan menikah dengan salah satu dari kalian."

"Aku tidak percaya wanita."

Arkana melangkah maju mendorong Naina ketembok. Untung saja Naina masih membawa nampan sehingga jarak diantara mereka berhenti beberapa senti.

"Mau apa kau?"Naina terlihat panik.

"Demi kepentingan kita bersama aku harap kau menikah dengan ku. Dengan begitu aku bisa mengawasi mu agar tidak menggangu kakek ku lagi," ucapan tajam Arkana membuat Naina gemetar. Apalagi lelaki itu terus mendekatkan wajah mereka hingga Naina dapat mencium aroma harum Cendana dari tubuh Arkana

"Jangan mendekat." Naina mendorong Arkana dengan panik. Bukannya menjauh lelaki itu malah tersenyum.

"Kau gemetaran," tangan Arkana membelai wajahnya yang ketakutan."Kalau aku tidak salah kau masih perawan bukan? Apa kakek korban pertama mu?"

PLAK!!

Naina menampar Arkana membuat wajah lelaki itu merah dan panas.

"Kau...." dengan gerakan begitu cepat Arkana menarik tengkuk Naina dan mendaratkan ciuman keras dibibir gadis itu.

Naina meronta, berusaha mendorong dengan satu tangan.

Arkana tak perduli. Ia menghisap dengan keras sebelum melepaskannya secepat ia menyentuhnya.

Seketika ia mundur khawatir Naina akan membalasnya karena dilihatnya gadis itu menatapnya dengan pandangan membunuh.

"Kau lumayan juga. Aku tidak sabar menunggu malam pertama kita,"goda Arkana.

"Tidak akan ada malam pertama,"geram Naina sambil menghapus ciuman Arkana dari bibirnya.

Arkana malah tertawa melihat tingkah gadis itu.

"Kita lihat saja sekuat apa kau mampu bertahan. Selamat siang nona. Kita akan bertemu lagi.. segera.."

Arkana meninggalkan Naina yang masih berusaha menghapus jejak bibirnya.

Terpopuler

Comments

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

🤣🤣🤣🤣

2023-02-19

0

Diana Marwah

Diana Marwah

Trnyata dh Rencananya, Si Kakek Author,,

2021-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kakek Arthur
2 Bab 2 Tentang Naina
3 Bab 3 Menikah denganku
4 Bab 4 Luka
5 Bab 5 Memutuskan pergi
6 Bab 6 Keputusan penting
7 Bab 7 Membawamu bersamaku
8 Bab 8 Cantik di pagi hari
9 Bab 9 Sebab Akibat
10 Bab 10 Ikut apa mau mu
11 Bab 11 Dingin, keras kepala, galak
12 Bab 12 MMM..Enak...
13 Bab 13 Cantik disiang hari
14 Bab 14 Perjanjian pra nikah
15 Bab 15 Sebentar pahit, sebentar manis
16 Bab 16 Kehilanganmu
17 Bab 17 Kehilanganmu 2
18 Bab 18 Kembalilah
19 Bab 19 Ada aku
20 Bab 20 Sebentar manis, sebentar pahit
21 Bab 21 Nasib
22 Bab 22 Kekuatan Matahari Pagi
23 Bab 23 Bertemu Adik Ipar
24 Bab 24 Hadiah di Malam Terakhir
25 Bab 25 Saat kau tak ada
26 Bab 26 Saat kau tak disini
27 Bab 27 Amarah vs Kerinduan
28 Bab 28 Jujur
29 Bab 29 Panas ditubuh, panas dihati, panas di jantung
30 Bab 30 Panas.... Dingin....
31 Bab 31 Beku
32 Bab 32 Pamit
33 Bab 33 Hampa
34 Bab 34 Yang pergi dan yang hadir
35 Bab 35 Menerima kehadiranmu
36 Bab 36 Bertemu kembali
37 Bab 37 Ikhlas
38 Bab 38 Dia yang datang dari masa lalu
39 Bab 39 Hanya ingin dirimu
40 Bab 40 Datang untuk mu
41 Bab 41 Benci
42 Bab 42 Luka yang kurindu
43 Bab 43 Izinkan aku
44 Bab 44 Ya atau tidak
45 Bab 45 Berusaha menerima
46 Bab 46 Perjanjian
47 Bab 47 Orang ketiga
48 Bab 48 Aku, kau, dia, dan dirinya
49 Bab 49 Aku atau dia
50 Bab 50 Sabar itu buahnya manis
51 Bab 51 Pilih siapa
52 Bab 52 Obrolan sesama sahabat
53 Bab 53 Pulang
54 Bab 54 Pulang 2
55 Bab 55 Pulang 3
56 Bab 56 Ultimatum kakek
57 Bab 57 Kemarahan di malam hari
58 Bab 58 Dia yang tidak mencintaiku
59 Bab 59 Bahagia diatas luka
60 Bab 60 Terbuka
61 Bab 61 Masih Cemburu
62 Bab 62 Masih belum yakin
63 Bab 63 Hati wanita
64 Bab 64 Berubah
65 Bab 65 Saat mencintaimu saat terindah
66 Bab 66 Diagnosis Kevin
67 Bab 67 Bertemu mantan
68 Bab 68 Kejujuran
69 Bab 69 Kejujuran 2
70 Bab 70 Kejujuran 3
71 Bab 71 Karena aku lebih mencintainya dari apapun
72 Bab 72 Bantuan
73 Bab 73 USG Transvaginal
74 Bab 74 That is what's friends are for
75 Bab 75 Doa dari sahabat
76 Bab 76 Bucin
77 Bab 77 Bucin 2
78 Bab 78 Double date
79 Bab 79 Curiga
80 Bab 80 Membawamu keluar
81 Bab 81 Stay with me
82 Bab 82 Aku akan selalu bersamamu
83 Bab 83 That's why I love you
84 Bab 84 Mendampingimu
85 Bab 85 Cerita tentang ayah
86 Bab 86 Hari yang berat
87 Bab 87 Api yang menghangatkan
88 Bab 88 Bersama itu indah
89 Bab 89 Trauma
90 Bab 90 Memaafkan
91 Bab 91 Pulang ke rumah
92 Bab 92 Pecah Emosi
93 Bab 93 Terima kasih telah hadir dalam hidupku
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 Kakek Arthur
2
Bab 2 Tentang Naina
3
Bab 3 Menikah denganku
4
Bab 4 Luka
5
Bab 5 Memutuskan pergi
6
Bab 6 Keputusan penting
7
Bab 7 Membawamu bersamaku
8
Bab 8 Cantik di pagi hari
9
Bab 9 Sebab Akibat
10
Bab 10 Ikut apa mau mu
11
Bab 11 Dingin, keras kepala, galak
12
Bab 12 MMM..Enak...
13
Bab 13 Cantik disiang hari
14
Bab 14 Perjanjian pra nikah
15
Bab 15 Sebentar pahit, sebentar manis
16
Bab 16 Kehilanganmu
17
Bab 17 Kehilanganmu 2
18
Bab 18 Kembalilah
19
Bab 19 Ada aku
20
Bab 20 Sebentar manis, sebentar pahit
21
Bab 21 Nasib
22
Bab 22 Kekuatan Matahari Pagi
23
Bab 23 Bertemu Adik Ipar
24
Bab 24 Hadiah di Malam Terakhir
25
Bab 25 Saat kau tak ada
26
Bab 26 Saat kau tak disini
27
Bab 27 Amarah vs Kerinduan
28
Bab 28 Jujur
29
Bab 29 Panas ditubuh, panas dihati, panas di jantung
30
Bab 30 Panas.... Dingin....
31
Bab 31 Beku
32
Bab 32 Pamit
33
Bab 33 Hampa
34
Bab 34 Yang pergi dan yang hadir
35
Bab 35 Menerima kehadiranmu
36
Bab 36 Bertemu kembali
37
Bab 37 Ikhlas
38
Bab 38 Dia yang datang dari masa lalu
39
Bab 39 Hanya ingin dirimu
40
Bab 40 Datang untuk mu
41
Bab 41 Benci
42
Bab 42 Luka yang kurindu
43
Bab 43 Izinkan aku
44
Bab 44 Ya atau tidak
45
Bab 45 Berusaha menerima
46
Bab 46 Perjanjian
47
Bab 47 Orang ketiga
48
Bab 48 Aku, kau, dia, dan dirinya
49
Bab 49 Aku atau dia
50
Bab 50 Sabar itu buahnya manis
51
Bab 51 Pilih siapa
52
Bab 52 Obrolan sesama sahabat
53
Bab 53 Pulang
54
Bab 54 Pulang 2
55
Bab 55 Pulang 3
56
Bab 56 Ultimatum kakek
57
Bab 57 Kemarahan di malam hari
58
Bab 58 Dia yang tidak mencintaiku
59
Bab 59 Bahagia diatas luka
60
Bab 60 Terbuka
61
Bab 61 Masih Cemburu
62
Bab 62 Masih belum yakin
63
Bab 63 Hati wanita
64
Bab 64 Berubah
65
Bab 65 Saat mencintaimu saat terindah
66
Bab 66 Diagnosis Kevin
67
Bab 67 Bertemu mantan
68
Bab 68 Kejujuran
69
Bab 69 Kejujuran 2
70
Bab 70 Kejujuran 3
71
Bab 71 Karena aku lebih mencintainya dari apapun
72
Bab 72 Bantuan
73
Bab 73 USG Transvaginal
74
Bab 74 That is what's friends are for
75
Bab 75 Doa dari sahabat
76
Bab 76 Bucin
77
Bab 77 Bucin 2
78
Bab 78 Double date
79
Bab 79 Curiga
80
Bab 80 Membawamu keluar
81
Bab 81 Stay with me
82
Bab 82 Aku akan selalu bersamamu
83
Bab 83 That's why I love you
84
Bab 84 Mendampingimu
85
Bab 85 Cerita tentang ayah
86
Bab 86 Hari yang berat
87
Bab 87 Api yang menghangatkan
88
Bab 88 Bersama itu indah
89
Bab 89 Trauma
90
Bab 90 Memaafkan
91
Bab 91 Pulang ke rumah
92
Bab 92 Pecah Emosi
93
Bab 93 Terima kasih telah hadir dalam hidupku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!