Cinta Untuk Naina
"Aku akan menikah lagi."
Arthur berhasil menarik perhatian cucunya yang sedang asyik menatap layar laptop nya.
Ya.. walaupun sedang mengunjungi sang kakek yang sedang sakit tapi si cucu tampan tetap saja tidak mau mengurangi porsi kerja nya.
"Kakek bilang apa?"
Arkana Dirga Seta menatap kakek nya dengan tatapan dingin menusuk yang mampu membuat lawan-lawan bisnisnya mundur.
Tapi Arthur bukan lawan yang biasa. Ia seorang kakek berusia 75 tahun yang punya pengalaman menghadapi kerasnya dunia bisnis dengan aset bernilai triliunan yang harus ia jaga selama bertahun-tahun.
"Jangan berpura-pura tuli. aku yakin pendengaran mu sedang tidak bermasalah,"tegasnya. "Pernikahan nya dua minggu lagi. Jangan repot-repot.Aku sudah mempersiapkan semuanya."
Arkana bangkit dari duduknya. Ia melangkah ke jendela besar yang menampilkan halaman luas panti Werda tempat kakeknya dirawat. Disana ada beberapa orang tua yang sedang berkumpul, ada yang sedang disuapi perawat, dan ada yang sedang berjalan beriringan dengan menggunakan alat bantu.
Arthur sendiri sudah lebih dari satu tahun harus berada di kursi roda. Sejak itu pula ia memutuskan untuk tinggal dipanti ini dengan alasan ingin bersama orang seusianya.
Apa kakek menemukan teman dekat disini? Mungkin tidak terlalu buruk jika kakek menikah lagi.
"Does mom and Dan know about this?" Arkana masih mencoba mencari sela.
"Hah.."Arthur mendengus kesal."Yang mereka lakukan cuma meninggalkan ku bersama cucu menyebalkan seperti mu. Buat apa aku repot memberi tahu mereka,"tambahnya galak.
Arkana diam sebentar.
Kalau sudah begini tidak mungkin melawan kakeknya.
"Baiklah. Boleh aku tahu siapa calon nenekku itu?"
Arthur tidak menjawab. Ia menekan sebuah tombol disamping tempat tidur nya. Tidak sampai satu menit seorang perawat pribadi datang.
"Ya kek? Apa kakek mau makan sekarang?" tanya siperawat dengan suara lembutnya. Dengan sigap ia merapikan sweater Arthur yang merosot kelengan.
Arkana memperhatikan dengan seksama saat kakeknya meraih tangan perawat itu dan berucap dengan lembut,"Sudah berapa kali ku bilang, panggil aku Arthur saja. Kalau kakek rasanya aku terlalu tua untuk mu."Ucap Arthur terkekeh.
Arkana mengerenyit kesal. Sejak kapan tua bangka ini jadi genit begitu.
Arthur masih menggenggam tangan si perawat, disuruhnya gadis itu duduk di tepi ranjang. Mau tak mau Arkana jadi memperhatikan perawat itu.
Wajahnya tidak begitu cantik. Bahkan cenderung pucat. Tapi ada sesuatu yang khas saat memandangnya. Perawakannya pun bisa dibilang kurus terbalut seragam perawat berwarna hijau muda. Arkana menebak usianya dibawah 25 tahun.
"Kenalkan.. namanya Naina," Arthur merangkul pundak gadis itu yang terus menunduk tak berani menatap wajah galak didepannya. "Dia calon istri ku," kalimat susulan inilah yang membuat Arkana mundur saking terkejutnya.
"Stop joking grandpa," Arkana berucap tajam.
"Im not joking my boy," si kakek membalas dengan tenang.
Satu menit
Dua menit
Dimenit ketiga
"What the hell grandpa!"
"Watch your mouth young man. Apa ini hasil didikan mahal ayah ibumu?," Arthur menekan amarahnya.
Arkana sangat marah tapi ia tidak akan membiarkan kakeknya memprovokasinya. Otaknya harus tetap dingin.
"Berapa usia nya?"
"23 tahun."
"Dia bahkan terlalu muda untuk ku dan kau malah memilih menikahi nya?"
"Tapi kami saling menyayangi."
"Stop it grandpa."
"Aku Serius.Aku tidak akan merubah keputusan ku."
"Aku tidak akan menyetujui nya."
"Aku tidak butuh persetujuanku."
"Grandpa!"
"Aku masih pemilik saham terbesar Enterprise Group. Aku tidak perlu persetujuan siapa pun untuk menjadikan Naina istri ku."
Arkana menatap Arthur penuh kemarahan. Ia ingin sekali melihat wajah gadis yang menjadi inti pembicaraan mereka tapi dia terus saja menundukan wajahnya.
Tak mampu menahan kesal...Arkana keluar kamar sambil mengumpat dan membanting pintu.
"Aku takut," ucap Naina.
"Dia keras kepala tapi hatinya baik." Arthur menghela nafas.
"Kenapa kita tidak mengatakan yang sebenarnya saja."
"Aku punya rencana yang lain untuk dia. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan mengurus semua."
Naina mengangguk seraya berusaha tersenyum saat kakek semakin menggenggam erat tangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
inayah machmud
mampir. ...
2023-07-04
0
Eti Karyati Wicaksana
baru mampir nich lanjuttt
2021-09-18
1
Siti Sitirahmawati
syok w pas dnger kakek" mo kawin ma daon muda
2021-06-12
1