Berandal Ku (REVISI TOTAL)
revisi habis*an, jadi nggak nyambung
^x
Jam menunjukan pukul 7 pagi. Seorang gadis yang biasa disapa Rhea tengah melakukan tugasnya sebagai Ketua OSIS dengan memasang wajah tegas ditemani kedua temannya yang juga merupakan anggota OSIS.
Gerombolan motor yang hendak menerobos masuk gerbang dapat dihentikan oleh ketiganya. Rhea, Liora dan Fira berdiri didepan lima motor itu dengan bersedekap dada.
"Pagi gaess," sapa Cakra mengerling genit pada ketiganya. "Minggir dong, kita mau upacara nih."
"Masukin dulu bajunya, dasinya tolong jangan diiket dikepala tapi dileher ya!" Titah Rhea sambil menggeleng tak percaya. "Kalian mau sekolah atau tawuran?"
"Berisik," sahut Gara dengan wajah andalannya. "Minggir!" pemuda itu sengaja menekankan suaranya, hingga suara gaduh yang diciptakan olehnya menarik perhatian setempat.
Rhea membenarkan letak topinya yang sedikit miring, ia menatap tajam cowok yang juga tengah menatapnya tajam. "Jangan karena kamu anak pemilik sekolah, bisa seenaknya ngelanggar peraturan sekolah, ya! Aku cuman mau kalian semua taat sama peraturan yang udah dibuat." Ucap Rhea mencoba melembutkan suaranya.
Well, Gara tak peduli, ia mendorong bahu Rhea hingga gadis itu hampir jatuh tersungkur kebawah jika Fira tak menahan punggung-nya. "Diem lo, sok ngatur!"
Brum brum brum
Motor Gara lalu melesat masuk kedalam gerbang meninggalkan para siswa yang tercengang melihat aksinya mendorong Rhea.
Rhea Orlando, gadis cantik blasteran Indo-Korea yang menjadi idaman kaum adam di SMA Nusa bangsa. Gadis itu merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat lima tahun yang lalu.
"Aduh maapin Pak Ketu ya Neng? Biasa dia lagi kumat makanya gitu." Cakra meminta maaf atas perbuatan temannya. Ia pun menyusul teman-temannya yang sudah mengikuti jejak Gara menuju parkiran.
"Gimana lagi coba biar mereka gak berulah? Capek gue," Liora mengeluh. "Andai gaada Adnan diantara mereka, udah gue gibeng mereka satu-satu," tandasnya.
"Udahlah ayo masuk, upacara bakal dimulai." Ucap Rhea membetulkannya bajunya yang sedikit kusut akibat ulah Gara. Kemudian, ketiganya masuk untuk mengikuti kegiatan upacara bendera.
...🐤🐣🐥...
Rhea menyenderkan punggungnya disofa. Ia duduk disamping Kenav yang sedang bermain PlayStation bersama teman-temannya. Suara bising membuat Rhea berdecak. Ia pun bangkit dan berlalu menuju gazebo belakang rumahnya.
Tiba disana, ia langsung menarik nafasnya kasar melihat banyak pria yang sedang berenang dan ada juga yang mengobrol di gazebo. Adik dan Kakaknya sama saja. Rhea jadi tak betah tinggal dirumah ini.
Rhea memilih memutar tumitnya dan berjalan kedapur. Kepalanya terasa akan pecah mendengar tawa menggema dari teman-teman Abang dan adiknya. "Aku pindah, enak kali ya?" Gumam Rhea sembari menuangkan air putih dingin ke gelasnya. Lirikan matanya tertuju pada seseorang yang duduk di meja makan. "Meja bukan buat di duduki," tegur nya.
Gara tak menggubris, ia kini memandang Rhea tajam. "Stop jadi cewek caper!" Ujar Gara.
Rhea lngsung melotot tak terima. "Lah siapa yang caper coba?"
Rhea kesal, setelah melemparkan tatapan permusuhan pada Gara, ia pun berlalu meninggalkan area dapur.
...🍃🍃...
...🍃...
Pagi ini kelas Rhea kedatangan murid baru. Rhea yang awalnya terus fokus menatap buku di mejanya, kini mendongak kala Reva, teman sebangku nya menyikut lengannya. "Ada cowok lo," kata Reva yang membuat Rhea langsung memandang ke depan, dimana Pak Juki sang wali kelas tengah berdiri bersama seseorang pemuda yang sangat Rhea kenal.
"Perkenalkan diri kamu," ucap Pak Juki lalu duduk di kursinya setelah murid baru tadi hendak memperkenalkan diri.
"Bara Alvero Adipta, saya pindahan dari SMA Suci Bangsa, yoroshiku onegai." Ucap Bara. Sekilas pemuda itu mengerling pada Rhea yang membatu.
"Wih wibu,"
"Ganteng juga, hae ganteng!"
"Anjaz demi apa? Kenapa bisa mirip Gara?"
"11 12 lah sama Gara, nickname mereka juga mirip."
"Cogan IPS bertambah uy." Seru Fira bersemangat sembari memandang Bara.
"Diam!" Tegur Pak Juki hingga kelas mulai hening. "Kamu, silahkan duduk dibangku yang kosong."
Brak!
Seisi ruangan menatap orang yang baru saja menggebrak meja. Disana, dimeja paling belakang, Cakra tengah menyengir lebar. "Sebelah Pak Ketu kosong, Bar. Akhirnya, si kembar kita bersatu juga."
Cakra memang suka mengada-ngada. Gara dan Bara jelas beda marga, keduanya juga tak jarang suka bertengkar saat tengah bertemu di markas Antranos.
Bara menunduk sedikit sebelum kemudian ia berjalan mendekati meja pojok tempat Gara berada. "Seneng kan gue pindah?"
"Najis," ketus Gara.
Bara hanya terkekeh lalu mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu disana.
Bara : Aku pindah, dmi ngwasin kmu.
Rhea : Halah bilang aja mau ngegebet temen-temen aku.
Bara sekilas menyengir memandang Rhea.
Bara : Tau aja, kantin bareng yak!
Rhea : Baru masuk, pikirannya udah kantin. Otak kamu dimana?
Bara : Otak dan hati aku kan udah di isi sama bayang-bayangmu:v
Rhea : Najis!
Bara terkekeh gemas. Dua orang yang berbeda gender hari ini kompak mengatainnya 'najis'
"Pagi ini Bapak akan mengulang materi minggu lalu. Jadi persiapkan diri dan jangan malas-malasan karena hari ini juga kita ulangan!" Pak Juki memandang Gara dan Bara yang memainkan ponselnya. "Yang masih bermain ria dengan handphone nya, tolong taruh didepan!"
Yang disindir tak merasa, Pak Juki dengan kaki yang melangkah tegas menghampiri Gara dan Bara yang tak menghiraukan ucapannya. "Ambil ini setelah jam pulang sekolah."
Bara menganga tak percaya. Ia ingin protes, namun melihat Pak Juki yang memandangnya tajam, membuat ia langsung mengatupkan bibirnya. "Sialan, napa hape Rhea kagak disita?" Batin Bara kesal.
Bara memandang punggung Pak Juki dengan seringaian nya. "Dasar pedo," maki nya dalam hati.
Setelah Pak Juki mengulang materi dan membagikan kertas ulangan essay berisi 25 soal yang mati-matian mereka jawab, tiga jam kemudian bel istirahat berbunyi. Satu persatu, anak IPS 1 mengumpulkan kertas soal matematika yang sudah diisi itu diatas meja guru.
Tiga jam berada di ruangan yang sama dengan Pak Juki adalah sesuatu yang sangat di hindari oleh semua siswa-siswi Nusa Bangsa. Selain mata pelajaran yang diampu pria itu adalah Matematika, Pak Juki jika mengajar pun mampu membuat anak didiknya tak bisa berkutik.
"Habis istirahat masih ada jam saya. Tolong setelah mengisi perut, kalian langsung masuk ke kelas tanpa berniat bolos seperti minggu kemarin. Hanya tersisa Rhea dan ketiga temannya." Pak Juki keluar dari kelas setelah mengatakan itu. Kelas itu pun ricuh dan diam-diam mengumpati guru killer tersebut.
"Cih, cewek caper itu lagi," gumam Gara.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
RHEA \=
GARA \=
Bara \=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
VARA😜
BEDA?THOR KNP BDA SI
2021-08-24
1
🌻Ruby Kejora
2Like disini💐💐
Sukses trus ya thor
Salam dr
JANJI suci
2021-03-22
0
Diana Aza Azahra
langsung faforit aku thor...💪💪💪
2021-03-22
0