Mereka berdua masih di tengah hutan, Arthur mencoba menatap Elena kemudian membaca semua pikiran Elena, ia juga mengetahui bagaimana Elena bisa berada di tengah hutan ini.
"Bawa temen lu ke sini, mau gue abisin tu manusia" ketus Arthur geram.
Elena mendongak ke atas dan menatap mata Arthur.
"Hah l-lo bisa baca pikiran gue?" tanya Elena yang masih tak percaya.
Tidak ada jawaban dari Arthur, ia terus menerus menatap Elena.
"Hah! Engga, ga mau, bukan salah dia, orang gue sendiri yang nyasar ke sini kok" tolak Elena secara mentah-mentah.
Arthur menghela nafasnya beberapa kali akibat terlihat kalau Elena kini sudah sadar terhadap keasliannya tersebut sehingga membuatnya terlihat ingin untuk segera mencari Alin sebelumnya.
"Bisa" jawab Arthur singkat sambil menyeringai ke arah Elena.
"Lo mahkluk apa anjir kok bisa tau semua masalah gue"
Arthur masih diam seribu bahasa.
Anjir ni vampir jutek amat, Batin Elena
"Ah yaudah lah ngapain ngobrol sama orang yang ga bisa respon gue" Elena memutuskan untuk pergi meninggalkan Arthur.
Seketika tangan Arthur menahan tangan kanan Elena sampai pemiliknya itu menoleh ke arah Arthur.
"Lu udah jadi milik gue sekarang" ucap Arthur dengan menatap mata Elena begitu dalam.
Apa gue harus memperlakukan gadis manusia ini secara lembut? Batin Arthur
"Ih apasih, ga jelas" Elena berusaha melepas genggaman tangan Arthur.
"Lepasin ga!!" bentak Elena yang sudah risih dengan perilaku Arthur.
Arthur masih saja diam dan masih menggenggam tangan Elena.
"Mau lo apa sih anjir?!" tanya Elena menatap mata Arthur sinis.
"Kamu" jawab Arthur dingin tetapi membuat Elena merasakan hal yang aneh.
"Ga jelas banget sih, lepasin, gue mau cari jalan keluar hutan ini"
"Aku bisa bawa kamu keluar dari hutan ini"
Anjir kenapa ni vampir jadi lembut banget Ama gue? Perasaan tadi aja pake Lo Gue kok ini Aku Kamu?? what happen??? Batin Elena
Elena bimbang, jika ia tidak meminta bantuan pada Arthur apakah ia keluar dari hutan ini dengan selamat?
"Kamu masih takut sama aku? Atau kamu mau sekalian aja aku makan" ucap Arthur tiba tiba yang membuat Elena melotot ke arahnya.
Jantung Elena berdegup lebih kencang, keringat dingin mengucur deras di pelipis Elena, pandangan kabur dan akhirnya Elena jatuh pingsan.
Brukkkkk
Arthur terlonjak kaget, mengapa gadis manusia ini tiba tiba jatuh?
Arthur mencoba mendekati Elena
Bukannya di gendong malah di liatin dasar cowok, Batin setan di atas pohon.
Arthur terus memperhatikan Elena.
"Takdir mempertemukan kita di hutan ini Lena" ucap Arthur menyentuh tangan Elena dengan lembut.
Karena atas janji Arthur yang sudah ia ucapkan, siapa saja yang telah membebaskan Arthur dari kutukan yang mematikan ini jikalau perempuan akan ia jadikan sebagai permaisurinya, dan bagi laki laki ia akan di angkat sebagai Kaka tirinya.
Arthur membawa Elena ke Istana.
...Flashback on...
Arthur dan Zeey sedang duduk di taman, tak lama kemudian pelayan istana berjalan ke arah sembari membawa dua gelas susu dan kebetulan sekali tidak ada prajurit yang menjaga di sekitaran taman.
"Silakan pangeran, tuan putri diminum. Saya diperintahkan oleh Ratu memberikan susu ini untuk Pangeran dan tuan putri" kata pelayan itu sambil menyodorkan nampan yang di atasnya ada dua gelas susu segar.
Lalu Arthur dan Zeey mengambil gelasnya masing masing kemudian mereka meminum susu itu.
Tak lama kemudian Arthur dan Zeey pingsan.
Ternyata Penyihir Vane menyamar sebagai pelayan di istana.
"Rasakan kalian" tukas Vane dengan tawa bengis lalu membawa Arthur dan Zeey pergi dari istana.
Sesampainya di Hutan...
Arthur dan Rena diikat dengan tambang.
Tak lama kemudian
Pangeran Arthur dan Zeey sadar secara bersamaan.
"Akhirnya kalian sadar" ucap Vane tersenyum lebar.
Arthur terlonjak kaget, ternyata dalang dibalik semua ini adalah Vane, Penyihir terkejam di dunia Vampir.
"Lepasin!!" jerit Zeey berontak.
"Jika kalian ingin bebas dari tempat ini. Arthur harus mengikuti perintah saya!" tutur Penyihir sembari menghampiri Arthur.
"Mau Nenek apa?" tanya Arthur menahan emosinya.
"Arthur, kamu pilih anak saya atau Zeey??" ketus Vane melirik ke arah Zeey sekilas
Zeey menoleh ke arah Pangeran Arthur.
"Dia selingkuhan kamu?" tanya Zeey dengan wajah menahan amarah.
"Bukan" jawab Arthur yang juga tidak mengenali anak Penyihir itu.
"Sasha sangat mencintai kamu Arthur" jelas Vane dengan menatap Arthur.
"Terus? Saya harus balas cinta Sasha begitu Nek? Tapi maaf saya sudah memiliki Zeey" jelas Arthur sambil menoleh ke arah Rena.
"Jika kamu tolak anak saya kamu akan saya kutuk. Begitu juga dengan kamu Zeey!" bentak penyihir itu dengan wajah yang sangat marah.
"Kok saya jadi ikut dikutuk Nek?!" protes Zeey tidak terima.
"Karna kamu masih menjalin hubungan dengan Arthur!" gerutu penyihir tersebut.
"Aku gak mau dikutuk kayak kamu Arthur" ucap Zeey sambil menatap Arthur.
Kali ini dada Arthur terasa sakit.
"Maaf Arthur, hubungan kita sampai di sini" sambung Zeey dengan berat hati mengakhiri hubungannya dengan Arthur agar terbebas dari kutukan ini.
"Tapi Zeey" protes Arthur tidak percaya dengan Zeey yang berkata seperti itu.
"Kamu bebas Zeey, karna kamu sudah memilih untuk berpisah dengan Arthur" kata Vane sembari tersenyum lebar.
Lalu tambang yang mengikat tubuh Zeey terlepas dengan sendirinya, angin menerpa tubuh Arthur dan Zeey hilang tanpa jejak.
Vane mengutuk Arthur dengan kekuatannya.
Kini Arthur terbaring lemah.
Tubuhnya ditutupi kain hitam yang sudah ia beri sihir agar semua vampir tidak ada yang mengenali Arthur. Tak ada harapan untuk hidup kembali, dan Arthur pun tidak tahu bagaimana mematahkan kutukan ini.
"Jika kamu ingin bebas dari kutukan ini, kamu harus mau menikah dengan Sasha" ujar Vane dengan suara keras agar terdengar oleh Arthur yang ada di balik kain hitam itu.
Arthur tidak menjawab sekata pun. Ia tidak akan menikah dengan anak penyihir yang kejam, lebih baik dikutuk sampai mati dari pada menikah dengan Sasha.
...Flashback off...
Kamar Arthur
Mata Elena perlahan terbuka, Elena melihat ruangan yang mewah dan megah. Ini tempat asing yang tak pernah ia lihat.
Sangat sulit untuk mengingat kejadian yang terjadi, Elena bangkit dan duduk di atas ranjang.
"Ini dimana sih" gumam Elena yang mulai merasa kesal. Ia bangkit dari ranjang lalu berjalan menuju ke kaca Elena melihat pemandangan di bawah lewat kaca.
"Cantik bener tamannya, mimpi ga sih gue" Elena tak percaya ada tempat yang seindah dan sebagus ini ditambah Elena sangat suka dengan bunga.
Pemandangannya memang sangat cantik seperti hutan tetapi bukan hutan, taman dengan rumput yang sangat hijau di lengkapi dengan bunga yang tertata rapi.
"Lena" Panggil Arthur yang sudah berdiri di belakangnya.
Elena langsung memutar balikkan badan.
Emang boleh se ganteng ini??, Batin Elena
Tak tau kenapa kini Elena terpesona oleh Arthur.
"Apa!, Lo ngapain bawa gue ke sini dodol, gue mau balik ke rumah gue, bukan ke rumah Lo!" Elena membentak keras Arthur dengan suara cemprengnya itu sampai terdengar dari luar kamar Arthur.
"Bisa ga kamu ngomongnya pelan dikit?" tutur Arthur dingin, tetapi ini membuat Elena merasakan hal yang aneh LAGI.
"Apasih, gak usah sok lembut deh, GUE CUMA MAU PULANG" jawab Elena yang sengaja menekan kata katanya.
"Mau pulang iya? Tapi aku ga mau kamu pulang gimana?"
Sungguh keajaiban dunia, seorang Arthur bersikap sangat lembut pada gadis yang baru saja di temuinya, kemana sikap Arthur yang keras kepala dan jutek itu?
"Jijik tau gak, yaudah gue mau pulang cari jalan keluar sendiri" Elena berjalan menuju pintu keluar ia memberanikan diri untuk keluar dari kamar Arthur dan mencari jalan keluar, tak peduli apa yang akan terjadi pada dirinya.
"Ingat ini ya, kamu gadis manusia biasa, dan jika vampir disini mengetahui kamu manusia, mereka langsung menghisap darah kamu Lena" jelas Arthur, Elena yang mendengar itu semua menjadi takut setengah mati, ia langsung berhenti dan memutar balikkan badannya ke arah Arthur.
"Eh Lo!" Elena berjalan cepat menghampiri Arthur tiba tiba saja pintu kamar Arthur terbuka lebar.
"Sayang" ucap wanita paruh baya sembari tersenyum lebar pada Arthur.
Elena langsung menoleh ke sumber suara.
Buset cantik bener, the real bidadari ini mah, Batin Elena
Arthur sedikit membungkukkan badannya.
Itu Ratu Moona, Ibunda kandung Arthur yang memiliki paras wajah yang sangat cantik, tak heran jika banyak yang mengagumi kecantikan Ratu Moona.
"Dia adalah gadis manusia yang Arthur ceritain tadi sama Bunda" Arthur melirik Elena sekilas, sedangkan Elena bingung harus bersikap seperti apa.
"Cantik ya, tapi kok aneh Bunda tidak bisa membaca pikirannya Arthur" Moona merasa sangat bingung, ada apa dengan gadis manusia ini?, padahal ia bisa membaca pikiran semua mahluk vampir dan manusia biasa.
Elena tersenyum manis menatap Moona.
"Siang Ratu" ucap Elena dengan tiba tiba, Arthur yang mendengar hal itu langsung menoleh ke arahnya, ia berusaha untuk tidak tertawa.
Moona hanya menjawab dengan senyuman manisnya.
Elena melirik ke arah Arthur sinis.
"Saya ibundanya Arthur, Moona, Oh iya nama kamu?" tanya Moona penasaran.
"Ohh Tante Moona, bagus sekali nama tantee, saya Elena"
"Nama yang cantik"
Elena hanya tersipu malu.
"Kamu jangan takut ya, terimakasih karna kamu sudah menolong anak saya dari kutukan itu, saya berhutang Budi sama kamu" sambung Moona menatap mata Elena.
Elena hanya tertawa kikuk.
Moona tersenyum ramah.
"Makan dulu yuk" ajak Moona kepada Elena.
"Gausah Tante, saya mau pulang aja" tolak Elena merasa tak enak hati.
"Hey, jangan seperti itu, darah kamu sudah cukup terkuras, kamu butuh asupan, jadi harus makan agar energimu bisa kembali seperti semula"
Iya juga ya, yaudah deh ikut aja, semoga aja makanannya ga aneh aneh, Batin Elena
"Engga dong, kok kamu mikirnya gitu" ujar Arthur tiba tiba yang membuat Moona ibundanya langsung menoleh ke arah Arthur, begitu juga dengan Elena.
"Arthur kamu bisa membaca pikiran Elena??" tanya Moona penasaran.
"Bisa Bun" jawab Arthur singkat
Elena melirik ke arah Arthur.
"Kok aneh ya, bunda tidak bisa membaca pikirannya"
"Mungkin Bunda kurang asupan"
Moona tertawa begitu juga dengan Elena.
"Yuk kita makan, nanti kamu tak kenalin sama Ayah Arthur"
Mereka bertiga pergi ke meja makan istana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
raini
kek telepati gitu ya
2023-03-09
0
sifa
aura jahatt
2022-12-11
0
sifa
kalo dihipnotis elena jadi nurut Weh wkwkw
2022-12-11
0