Bab 4

Jam 3 pagi, di rumah Elis. Elis sudah bangun tidur, mengikat rambut panjangnya, merapikan tempat tidurnya, lalu masuk ke dalam kamar mandi, mencuci muka nya.

Setelah mencuci muka, Elis keluar kamar dan berjalan menuju dapur.

Sudah di dapur, Elis menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue yang akan dia jual pagi nanti.

Sudah 5 tahun, Elis menjual jajanan ini setiap pagi.

Dulu Elis bekerja di luar kota, tapi karena neneknya yang sakit-sakitan akhirnya dia berhenti dari pekerjaan itu dan kembali ke rumah neneknya, bagi Elis nenek Wati sudah seperti ibunya sendiri, nenek Wati merawat Elis dari umur 10 tahun.

________________________________________

Selesai menyiapkan bahan-bahan membuat kue, Elis langsung membuat kue-kue yang akan dia jual.

"Eliss......." Panggil nenek Wati, baru bangun tidur.

"Iya nek, kenapa nenek sudah bangun. tidur lagi saja nek" ucap Elis tersenyum manis, sambil mengaduk-aduk adonan kue.

"Nenek udah gak ngantuk, mau bantuin kamu Lis, kamu juga nanti ke rumah Eyang kan" ucap nenek, mengambil beberapa adonan yang sudah jadi dan membungkusnya dengan daun.

"Makasih ya nek, kalau capek nenek istirahat saja" ucap Elis, masih mengaduk adonan.

"Iya Elis..." jawab Nenek.

2 Jam berlalu, beberapa kue sudah tertata rapi di meja. Tinggal beberapa kue yang sedang di kukus.

"Sudah, tinggal aja Lis. biar nenek yang bersih-bersih nanti sama Iwan, yang di kukus juga sudah hampir matang tuh" ucap nenek, mengelus pundak Elis.

Elis tersenyum "ya sudah, nanti bangunin Iwan aja ya pas kue nya udah bener-bener matang nek.." ucap Elis.

"Iya, sudah.. sudah.. cepet sana, sudah jam 5" ucap nenek, mendorong tubuh Elis pelan.

Elis, kembali lagi ke kamarnya. masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan badannya.

Tak butuh waktu lama, Elis sudah selesai mandi dan sudah memakai pakaiannya.

Elis keluar dari kamar, berjalan ke dapur.

"Nek, Elis ke rumah Eyang dulu ya" pamit Elis, mengambil tas kecil berisi kue-kue untuk Eyang Ati yang sudah di siapkan sebelumnya.

"Iya Lis.. nanti nenek aja yang jual kue nya, kamu bantuin Eyang aja di sana ya" jawab nenek.

"Iya nek.. Assalamualaikum" salam Elis.

"Waalaikumsalam.." jawab Nenek.

Elis keluar dari rumah, memakai sendal nya.

"Haah.... udara pagi memang menyegarkan." gumam Elis..

________________________________________

Sampai di rumah Eyang Ati, Elis mengeluarkan kunci rumah dari sakunya, Elis memang di percaya untuk memegang kunci rumah milik Eyang Ati.

Pintu terbuka, Elis masuk ke dalam, menyalakan lampu dan berjalan ke dapur.

Elis meletakkan tas yang dia bawa, dan memulai aktivitasnya.

Mengelap, menyapu, mengepel dan masak.

Elis melakukan ini dengan sukarela, dia tidak tega melihat Eyang Ati yang tinggal sendirian, dan harus mengurus rumah sendirian. Dulu, sempat Eyang memberikan uang untuk Elis sebagai tanda terima kasih nya karena sudah membantu membereskan rumah, tapi Elis menolaknya, karena memang dia melakukan nya dengan ikhlas tanpa meminta imbalan.

Selesai beberes, Elis melihat isi kulkas, melihat apa yang bisa dia masak untuk hari ini.

"Hmm.. apa yang harus aku masak ya.?? apa mas Shaka dan adiknya suka masakan desa?" batin Elis, bingung.

"Haah... sudahlah, apa aja yang bisa aku masak, suka atau tidaknya terserah mereka saja.." batin Elis lagi, mengeluarkan bahan-bahan untuk dia masak.

Sementara itu di kamar Shaka, mendengar suara-suara di dapur, dia terbangun.

Shaka bangun dari tempat tidur, berjalan sempoyongan, masing ngantuk.

"Hooam.... jam berapa ini? kenapa berisik sekali, Eyang sudah bangun ya?" gumam Shaka, membuka pintu kamar dan berjalan keluar.

"Aku ingin minum.." gumam Shaka lagi.

Baru mau masuk ke dapur, Shaka melihat Elis yang sedang memasak. Shaka buru-buru bersembunyi di balik tembok.

"Aku gak salah lihat kan?, dia Elis kan?" Batin Shaka, menengok ke dapur lagi.

"Benar, dia Elis. kenapa pagi-pagi dia sudah di sini?" batin Shaka.. melupakan rasa haus nya Shaka memutuskan untuk kembali ke kamar saja, malu jika di lihat Elis dengan keadaan yang baru bangun, rambut acak-acakan pula.

________________________________________

Sudah selesai masak, dan selesai bersih-bersih, Elis menyiapkan makanan itu di atas meja.

"Ah... akhirnya selesai juga.." gumam Elis, sambil menyeka keringatnya.

Elis melihat keluar jendela, matahari sudah terlihat menampakkan dirinya.

Elis membuka semua gorden dan beberapa jendela, agar udara bisa masuk ke dalam rumah.

setelah itu, Elis keluar dari pintu belakang, memasang selang di kran air dan memulai menyiram taman dan sayuran milik Eyang Ati.

Di jendela kamar Shaka, Shaka membuka jendela kamarnya dan melihat Elis yang sedang menyiram tanaman.

"Apa dia yang mengurus rumah Eyang? Eyang pasti membayar nya kan?" gumam Shaka, menatap Elis.

"Cantik....." gumam Shaka, melihat kecantikan Elis ..

Bersambung..........

Terpopuler

Comments

malirisia

malirisia

cantik thor

2021-07-04

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

asisten dadakan datangg

Mampir lagi yuk kak😉

2020-11-24

1

triana 13

triana 13

like

2020-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!