Bab 2

Shaka dan Ezhar, sudah sampai di kampung Eyang mereka, namun belum sampai di rumah Eyang.

Di tengah jalan, tiba-tiba saja ban mobil Shaka bocor. Dan lagi Shaka lupa membawa ban cadangan beserta alat-alat nya.

Ezhar menghela nafas " Kenapa sampai lupa sih kak, gak bawa ban cadangan!" Kesal Ezhar, bersandar di mobil.

"Nama nya juga lupa, gimana sih!" jawab Shaka, ikut bersandar di mobil.

"Terus, sekarang gimana? Ada bengkel mobil gak di sini?" Tanya Ezhar.

"Gak tahu? kayaknya kita harus tanya sama warga sini, bengkel mobil di mana" jawab Shaka, melihat ke sekeliling nya, Namun tidak ada orang yang lewat .

Tiba-tiba, Shaka melihat dari kejauhan seorang gadis mengayuh sepedanya dengan santai.

Gadis itu adalah Elis.

"Mungkin aku bisa tanya sama mba itu" batin Shaka

"Aku tanya sama orang dulu , kamu di sini saja Zhar" ucap Shaka.

"Oke" jawab Ezhar, masuk ke dalam mobil karena cuacanya cukup panas.

Shaka berdiri di pinggir jalan, menunggu Elis mendekat. Melihat gadis itu semakin dekat, Shaka melambaikan tangan nya.

Elis menghentikan sepedanya tepat di depan Shaka.

"Maaf mba, permisi. Apa di sini ada bengkel mobil?" Tanyanya pada Elis.

Elis turun dari sepedanya "Iya mas, oh bengkel mobil. Ada mas, tapi masih jauh dari sini" jawab Elis

Elis menatap mobil yang ada jauh di belakang Shaka, ban mobilnya benar-benar kempes.

"Dari kota ya?" batin Elis. Menatap Shaka dari atas sampai bawah kaki

"*Dari dekat, dia sangat manis" batin Shaka.

"Heh! apa yang kau pikirkan Shaka, fokus pada mobil, iya mobil" batin Shaka*.

"Ah, masih jauh ya. Kalau begitu, terima kasih ya mba" jawab Shaka

Melihat Shaka kebingungan, Elis berniat membantu nya.

"Apa ada yang bisa saya bantu mas? mungkin saya bisa mengantar mas nya ke bengkel. Saya bisa membonceng mas nya." Ucap Elis, menaiki sepedanya lagi.

"Masa iya aku di bonceng perempuan, kan harusnya aku yang boncengin dia. Tapi gimana aku ngmong nya ya" Batin Shaka.

"Gimana mas, mau saya antar?" Tanya Elis lagi, sedikit memiringkan kepalanya, menatap Shaka yang melamun.

"Eh, iya. Boleh mba. Tapi saya yang bawa sepedanya ya mba. Biar mba yang saya bonceng, kalau saya yang di boncengin kayaknya gak enak di liat orang" ucap Shaka.

"Oh. Iya, tidak masalah" jawab Elis, turun lagi dari sepedanya.

"Tunggu sebentar mba, saya pamit sama adik saya dulu, dia ada di dalam mobil" ucap Shaka.

"Oh, iya silahkan" jawab Elis

Shaka melangkah kembali ke mobil, mengetuk pintu mobil dan pamit pada Ezhar.

Shaka pun kembali lagi ke tempat Elis menunggunya.

"Maaf ya mba, saya jadi ngerepotin mba nya" ucap Shaka, meraih sepeda tua milik Elis.

"Tidak apa-apa mas" jawab Elis

Shaka menaiki sepeda Elis, dan Elis duduk di belakang tepatnya di bonceng Shaka.

Shaka mulai mengayuh sepeda milik Elis, ini pertama kalinya dia naik sepeda membonceng seseorang, dan lagi yang di bonceng gadis yang cantik nan manis, biasanya dia hanya bersepeda sendirian saja.

Selama perjalanan mereka merasa canggung, tidak ada obrolan di antara mereka, mungkin karena memang belum kenal dan baru pertama bertemu, jadi ya wajarlah ya, canggung yang di rasa.

"Apa masih jauh mba, bengkelnya?" Tanya Shaka, menghancurkan keheningan.

"Sudah dekat kok mas, tinggal belok ke kiri saja" jawab Elis.

Mendengar jawaban Elis, Shaka mempercepat laju sepeda, dia ingin cepat-cepat sampai.

Dan benar saja, ada bengkel mobil yang ada di pinggir jalan.

Shaka mengerem sepeda, dan berhenti tepat di depan bengkel.

Elis turun dari sepeda, begitu juga Shaka.

"Assalamualaikum, pak de." Salam Elis, masuk ke bengkel.

"Waalaikumsalam, eh.. Elis, ada apa Lis?" Tanya pemilik bengkel.

"Ini pak de, ban mobil milik mas ini bocor (menunjuk Shaka, yang ada di sampingnya)"

" Mobilnya di pertigaan. Karena mas nya gak tahu bengkel nya jadi Elis anterin ke sini " ucap Elis.

Shaka mendengarkan obrolan mereka "Jadi, namanya Elis" batin Shaka

"Oh. Ya sudah, ayo naik motor bapak saja kalau gitu ke sana lagi nya. biar bapak tambal ban nya" ucap pemilik bengkel.

"Iya pak, terima kasih" jawab Shaka.

"Sebentar ya bapak, beres-beresin alat-alatnya dulu" ucap pemilik bengkel.

"Iya pak, santai saja. Saya tidak terlalu buru-buru juga" jawab Shaka

Shaka melangkah mendekat ke Elis. "Terima kasih ya mba, sudah nganterin saya" ucap Shaka.

"Nggih mas, sami-sami.(Iya mas, sama-sama)" Jawab Elis.

"Kalau begitu saya permisi ya mas" pamit Elis, menaiki sepedanya.

"Iya mba, hati-hati di jalan. Terima kasih sekali lagi" ucap Shaka

Elis tersenyum menanggapi Shaka, lalu mengayuh sepedanya pulang ke rumah

***

Sampai di rumah, Elis menyandarkan sepedanya di pagar rumah. Membawa belanjaan yang dia beli di pasar tadi, dua kantong belanjaan dia bawa di kedua tangannya, dan masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum" Salam Elis.

"Waalaikumsalam" jawab Iwan dan nenek .

Nenek sedang membersihkan daun pisang di atas meja, dan Iwan sedang nonton TV.

Iwan berdiri dan menghampiri Elis, mengambil belanjaan yang ada di tangan Elis.

"Matur suwun wan.(Terima kasih wan)" ucap Elis, tersenyum. Lalu mendekat ke Neneknya ikut duduk di sofa.

"Tumben, pulangnya agak telat Lis?" Tanya Nenek, sambil membersihkan daun pisang dengan lap basah.

Elis, ikut membersihkan daun pisang itu. "Iya nek, tadi bantuin orang dulu. Ban mobilnya bocor, tadi nganterin orangnya ke bengkel" jawab Elis.

"Ohh... ya sudah, kamu lanjutin bersihin daun nya ya, nenek ke dapur dulu" ucap Nenek, melangkah masuk ke dapur.

Elis, melanjutkan membersihkan daun pisang yang tersisa.

Di sela-sela membersihkan daun pisang, Elis memikirkan laki-laki yang baru dia temui tadi di jalan.

"Apa dia cucu nya eyang?" batin Elis

Elis menghela nafas "Ngapain kamu Lis, mikirin orang yang gak kamu kenal. Mau dia cucunya eyang Ati atau bukan, bukan urusanmu. Sudahlah, kerjaan mu masih banyak Elis!" Batin Elis lagi.

Setelah membersihkan daun pisang, Elis membawa daun pisang itu ke dapur.

"Nenek, bikin apa?" Tanya Elis, meletakkan daun pisang di meja dapur.

"Ini, katanya cucu nya eyang Ati mau datang hari ini. Nenek mau bikin lemper, nanti kamu kasih ke eyang ya Lis" jawab Nenek, mulai menyiapkannya bahan-bahan membuat lemper.

Elis menghela nafas nya " Sudah nek, biar Elis aja yang bikin. Nenek istirahat saja ya" ucap Elis, mendekat ke Neneknya.

"Tidak, kamu lebih capek Lis. Kamu yang belum istirahat" jawab Nenek.

"Nenek..... " Elis menatap Neneknya memohon.

Elis tahu kalau neneknya sudah kelelahan pasti punggungnya akan sakit, jadi Elis tidak akan membiarkan neneknya itu bekerja terlalu lama.

"Hem. Ya sudah, iya. " Jawab Nenek, meletakan baskom yang ia ambil tadi ke tempatnya lagi.

"Tenang aja nek, Iwan yang bantuin mba Elis. Nenek istirahat saja" sahut Iwan dari pintu dapur.

"Iya.. iya.. ya sudah nenek tinggal ya" ucap Nenek, meninggalkan mereka berdua di dapur

"Jadi apa yang harus Iwan bantu mba?" Tanya Iwan, menatap semua bahan makanan yang menumpuk di meja.

"Siapin bumbu buat isian lemper, jangan lupa di ulek ya. Hehe" jawab Elis, menggeser ulek-an ke depan Iwan

"Idih, kenapa Iwan selalu dapat bagian ulek bumbu!" Gerutu Iwan

"Sudah, kerjain aja wan. Kalau kamu yang ulek bumbunya masakan nya jadi tambah enak tahu, percaya deh sama mba" sahut Elis, tersenyum dan mengedipkan kedua matanya berulang, menggoda Iwan.

Melihat Elis , Iwan merasa kesal sendiri. yah.. Meskipun mengomel ini itu, tapi tetap aja Iwan mengulek bumbunya sampai selesai.

***

Di rumah Eyang Ati, Shaka dan Ezhar baru saja sampai. Mereka berdua langsung turun dari mobil, di liatnya rumah ala pedesaan yang masih terawat dengan baik.

Shaka dan Ezhar menaiki tangga, dan mengetuk pintu

"Assalamualaikum" Salam Shaka dan Ezhar bersamaan

Pintu terbuka. "Waalaikumsalam" jawab Eyang.

"Eyang" panggil Shaka dan Ezhar.

"Masya Allah, cucu cucu Eyang sudah sampai!" ucap Eyang, menghampiri Shaka dan Ezhar. Memeluk mereka berdua dengan erat.

"Eyang kangen sekali sama kalian berdua"ucap eyang

"Kami juga kangen sama eyang" jawab Ezhar

Eyang melepas pelukannya "Kalau kangen, kenapa baru datang sekarang, Hem!" mencubit pipi Shaka dan Ezhar

"Aduh, eyang! masa cucunya baru sampai di cubit-cubit gini" rengek Ezhar

Shaka dan Ezhar mengelus pipi mereka.

"Dasar kalian ini, hahaha... Ya sudah ayo, kita masuk yuk" menggandeng tangan Shaka dan Ezhar masuk ke dalam rumah.

Bersambung...

Jangan lupa, klik like, dan favorit

Rate dan coment-nya

Terpopuler

Comments

Caramelatte

Caramelatte

jangan kasi kendor thorr
semangat terosss

2020-11-24

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat.. semangat. 💪😘

asisten dadakan hadir lagi..

mampir lagi yuk😊

2020-11-14

1

Rozh

Rozh

🌹📖

2020-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!