Author pov
Sinar matahari yang menelusup di balik tirai gorgen, membuat Pria yang sedang tertidur pulas terbangun seketika.
Mario langsung memegangi kepala nya yang agak pusing efek bangun tidur.
Mario langsung merasa kan semilir angin yang menerpa tubuh nya, Mario yang masih belum sadar.
Mario tersentak karena merasa ada yang bergerak-gerak di samping nya.
Sukses membuat Mario langsung membuka selimut nya dan melihat kebawah.
"Dasar cewek Kampung, apa yang lo lakuin ke gue." tuduh Mario yang sangat marah.
"loh.. Mas nya ini kenapa to?." ucap Ratna
Sambil memegangi selimut nya.
"halah pasti elo kan yang goda gue duluan, dan akhir lo sukses buat kita tidur bareng." Mario masih saya menuduh Ratna yang tidak-tidak.
"enggak mas, gak seperti itu." ucap Ratna yang sudah menangis.
"dasar cewek Kampung, lo mau manfaatin keadaan seperti ini buat melorotin harta gue kan." ucap Mario turun dari ranjang dan memakai kembali pakaian yang berserakan.
"jangan nuduh ya mas, saya gak butuh harta mas." ucap Ratna yang masih menangis.
"oh oke kalok gitu. Jangan pernah tampakin muka lo itu di hadapan gue lagi, Ngerti lo." ancam Mario dan pergi ninggalin Ratna sendirian.
"maafin Ratna Mbok, pak. Ratna gak ngerongokne omongan kalian." ucap nya menyesali.
(maafin Ratna Bu, pak. Ratna gak mau dengerin omongan kalian)
------
Dua minggu setelah kejadian malam itu, Ratna dan Mario walaupun saling jalan bersimpangan tetapi tidak ada dari mereka yang mau berbicara.
Sibuk dengan pekerjaan nya sendiri-sendiri.
Hingga suatu hari Ratna mengalami sakit perut yang hebat dan nual-mual tidak karuan.
"loh Ratna kamu kenapa Rat? " tanya mbak Siti panik setengah mati.
"mbak perut Ratna sakit mbak. Hoek.. Hoek."
"aduh piwe iki Ratna.. Mbak cari bantuan dulu yo. Kamu yang sabar dulu." mbak Siti yang langsung pergi meminta pertolongan.
(aduh gimana ini Ratna.. Kakak cari bantuan dulu ya. Kamu yang sabar)
-----
Mario pov
Ah telat lagi gue, tapi gak masalah. Tiap hari aja telat terus gue kok.
"mas.. Mas Rio! " kok gue denger ada yg manggil nama gue ya.
"mas Rio tolongin mbak Siti mas." oalh dan ternyata itu mbak Siti dengan wajah yang sedang panik.
"ada apa mbak Siti? Coba ngomong nya pelan-pelan." ucap ku.
"itu mas tolongin saya, itu ada orang yang lagi kesakitan. Saya mohon mas tolongin mas." mohon mbak Siti.
Mau nolak tapi gak enak juga sama Mbak Siti yang bisa di bilang deket juga sama keluarga nya.
"yaudah ayo mbak, saya bantu. Dimana orang nya? "
" di situ mas.." tunjuk mbak Siti.
Pas gue masuk ke yang di tunjuk mbak Siti tadi. Tiba-tiba ada seorang cewek yang sedang meringkuk dan memunggungi gue.
Kayak nya tubuh itu gak asing buat gue.
Dan pas gue deketin lagi
Bomm!!
"Apaan ni mbak, cuma cewek Kampung. Udah biarin aja males gue." weh gua terkejut bukan main yang ternyata cewek yang di tunjuk mbak Siti cewek Kampung itu. Biarin aja
"loh.. Mas tolongin to mas, iki Ratna asek kesakitan. Tolong mas." Ngapain si mbak Siti pake meluk2 kaki gue segala. Kan jadi keliatan kasihan gitu. ***** lah.. Pake nangis segala lagi.
"udah mbak biar Ratna kaya gini aja, nanti juga sembuh sendiri kok." sekarang gantian cewek Kampung yang ngomong.
"tu. Mbak Siti denger sendiri kan. Kalok dia aja gak maksa kok."
Cewek Kampung itu berusaha berdiri dengan sekuat tenaga dan di bantu sama mbak Siti. Karna tubuh nya yang lemas sehingga tidak mampu menopang berat tubuh nya.
Nyusahin aja ni cewek, pake pingsan segala. Terpaksa gue anter ni cewek ke rumah sakit.
.
.
.
.
Sekitar 1 jam lebih gue nunggu tu cewek Kampung di periksa dokter.
Ya sekarang dia udah siuman kayak nya. Bodo amat gue gak peduli.
Dokter yang tadi meriksa cewek itu keluar dari ruangan dan di susul cewek Kampung.
"begini pak, bu." ucap dokter. Wait!! enak aja pak. Dikira gue udah bapak-bapak apa?
"ibu nya jangan terlalu kecapean pak, ibu nya harus istirahat yang cukup." ucap dokter nya lagi.
"ehh.. Maksud bu dokter apa ya? " tanya ku
Cewek Kampung dari tadi cuma diam aja, nundukin kepala mulu.
" maksudnya nya istri bapak hamil. Kehamilan nya sudah menginjak dua minggu ini pak. Karna kandungan nya masih sangat lemah, saya mohon istri nya jangan terlalu capek." jelas dokter itu panjang lebar.
"apa dok, dia hamil? " otomatis gue kaget lah. Cewek Kampung juga sok ikut kaget segala.
"gak mungkin dok saya hamil." ucap Cewek Kampung sambil berkaca-kaca.
"memang kenyataannya sudah begitu bu. Ini anda bisa melihat hasil lab nya." dokter itu nunjukin selembar kertas.
"hiks... hiks.. " tiba-tiba tu cewek nangis kejer. Gue bingung lah mau ngapain
" yaudah dok saya sama istri saya mau undur diri ya. Makasih sekali lagi dok." pamit gue.. Yaelah mau di taro mana ni muka gue yakin malu banget gue.
------
Setelah Mario mengajak Ratna keluar dari ruangan dokter tadi, tiba-tiba Mario menyeret Ratna yang sedang menangis menuju mobil Mario yang bisa di bilang harga nya selangit itu.
Mario membukukan pintu mobil nya buat Ratna dan mendorong Ratna sampai kepentok, yang membuat empunya meringis kesakitan.
Mario memutari mobil untuk menuju ke kursi pengemudi nya, dan membanting pintu mobil dengan keras. Kelihatan wajah nya yang sedang marah besar.
Hening seketika di dalam mobil. Hingga Mario yang harus memulai pembicaraan nya.
"lo tu emang ya makhluk yang kerjaannya bikin susah orang." ucap Mario sambil membentak Ratna tepat di depan wajah nya.
Ratna yang menahan agar air mata tidak keluar lagi, tapi usaha nya sia-sia.
"Ta--tapi itu, bukan seluruh nya salah Ratna." ucap Ratna yang bergetar.
Mario yang geram dengan Ratna tambah mendekat kan wajah nya, dan mengerat kan gigi-gigi nya.
"apa lo bilang, bukan sepenuhnya salah lo? Kan lo yang udah goda gue pas lagi mabuk-mabuk nya *****.."
Kemarahan Mario pecah seketika
Ratna yang gak terima di hina begitu saja, langsung membalas perkataan Mario
"saya gak pernah goda orang, apa lagi cowok kayak kamu. Aku juga gak sudi." balas Ratna gak kalah tajam. Dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap Mario yang terus-terusan menghina nya.
"apa lo bilang gak sudi? Gak usah munafik lo jadi cewek. Jelas-jelas lo aja menikmati apa yang gue lakuin ke lo." ucap Mario yang merasa terpojok kan. Tapi bukan Mario kalok dia nyerah gitu aja.
Dia bakalan lakuin segala cara biar musuh bicara nya kicep seketika.
Ratna yang tadi nya memandang Mario, sekarang dia sudah menunduk kan kepala karena malu.
"ngaku juga kan lo. Dasar cewek Kampungan." ucap Mario langsung melajukan mobil nya.
Ratna yang mendengar nya terasa sesak di dalam dada nya.
-----
Sekarang mereka sudah berada di parkiran kampus. Karena Ratna masih punya pekerjaan yang harus di selesaikan, walaupun kondisi nya masih sangat lemah.
"awas aja lo sampek kenapa - napa anak gue." ucap Mario mengancam pada Ratna
Apa tadi yang Mario bilang, Author gak saldeng nih. Tapi gk papa Author seneng kalok Mario mau mengakui anak nya.
Ratna juga berfikir seperti Author barusan.
"gue bakalan tanggung jawab demi anak gue. Inget bukan karna lo." ucap Mario sambil menunjuk Ratna. "turun lo, ngapain di sini aja?" ucap nya lagi.
Ratna hanya bisa mengangguki nya dan turun dari mobil Mario secepatnya.
Setelah kepergian Ratna, Mario sempat bergumam dengan sendirinya
"gimana ya gue bilang ke bokap nyokap gue?. Masa mau bilang gue abis perkosa anak orang, gak lucu kan."
-----
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
🦃fira yuniar wekwek🦃
mario goblokkk lu udah perkosa ank orang mlh nuduh yg ngga2 lgian ratna nya juga see mlh menikmati😒😭😒
2020-08-17
1
Wati Setiawati
kitu orang kota mh, nanaon teh biasa....geuleuh!!!
2020-04-05
1
Eli Saidah
karunya teing
2020-01-29
2