02

Setelah memakan perjalanan cukup jauh akhir nya Ratna sampai juga di tempa tujuan nya.

"Assalamu'alaikum, mbak Siti aku Ratna mbak." panggil Ratna di depan rumah kontrakan yang bisa di bilang kecil ukurannya.

(Assalamu'alaikum, kak Siti aku Ratna kak)

Setelah tadi Ratna naik mobil dia langsung menelepon mbak Siti untuk di beri alamat kontrakan nya mbak Siti.

Dan sekarang Ratna sudah di depan kontrakan nya itu.

"loh mbak Siti kemana ya? Kok sepi. Assalamualaikum mbak."

"Walaikumsalam Ratna. Kamu udah sampai to." ucap mbak Siti yang gak tau habis dari mana. Dia langsung meluk tubuh kecil Ratna.

"Oalh lah iki to wonge, tak panggilin dari tadi kok gak nyaut."

(ya ampun lah ini orang nya, tak panggil-panggil dari tadi kok gak denger)

"hehe.. Maaf tadi mbak abis dari warung beli Lombok."ucap mbak Siti.

(hehe.. Maaf tadi kakak abis dari warung beli cabe)

"Ayok masuk dulu Ratna, pasti kamu capek."

"ayok mbak." Ratna yang mengikuti di belakang Siti.

"wes kwe istirahat deset, iki kamar mu. Mbak mau masak dulu." ucap mbak Siti.

(udah kamu istirahat dulu, ini kamar kamu. Kakak mau masak dulu)

"iyo mbak, makasih banget lho mbak." Ratna yang merasa tidak enak hati.

(iya kak, makasih banyak loh kak)

"wes to ora usah dipikiri, koyo karo sopo wae kwe lah." ucap nya sambil terkekeh.

(sudah to gak usah di pikirin, kaya sama siapa aja lah)

"wes yo mbak arek meng dapur deset." pamit Siti.

(udah ya kakak mau ke dapur dulu)

*****

"Kamu ngerasa panas nggak si Dino iki Rat?" tanya Siti.

(kamu ngerasa panas tidak hari ini Ran?)

"iyo mbak Ratna dari tadi kepanasan."

(iya kak Ratna dari tadi kepanasan)

"yaudah di idupin aja itu kipas angin di samping mu." tunjuk Siti ke kipas angin di samping Ratna.

"loh piwe iki mbak? kok ora jalan. Padahal wes di colok ne?" ucap Ratna yang sudah panik.

(

loh gimana ini mbak? kok gak bisa jalan. Padahal sudah di colokin)

"iyo pantes ora jalan lah Ratna, nang kwe ora di pencet tombole." ucap Siti.

(ya pantes enggak jalan lah, sama kamu gak di pencet tombol nya)

"oalh. Terus piwe iki mbak? Mencet seng endi?"

(lah terus gimana ini kak? Pencet yang mana)

"yang itu, iya itu." tunjuk Siti.

"hehe.. Wajar lah mbak, aku ora ngerti gon koyo ngene." ucap Ratna sambil nyengir.

(hehe.. Wajar lah kak, aku gak ngerti soal kaya gini)

"oh iyo mbak, aku wes di bilangin ke sekolahan nya kan? Yang masalah aku arek kerjo nang kono." tanya Ratna.

(oh iya kak, aku sudah di bilangin ke sekolah nya kan?  Yang masalah aku mau kerja di sana)

"iyo wes tak omongno nang sekolahan."

(iya udah tak bilangin ke sekolah)

"iyo mbak."

"mulai besok kita berangkat kerja ya."

"Asyiap"

******

Ratna pov

Aduh kok rasa nya udah deg-deg kan aja. Kaya mau wawancara, padahal si gor tukang bersih-bersih kampus tok.

(aduh kok rasa nya udah mau copot jantung nya. Kaya mau wawancara, padahal cuma tukang bersih-bersih kampus doang)

Tapi alhamdulillah, aku bersyukur masih ada yang nerima aku buat kerja.

"Ratna, udah siap belum? Yok berangkat." panggil mbak Siti.

"iya mbak iki aku wes siap." ucap ku yang keluar dari kamar.

(iya mbak ini aku wes siap)

.

.

.

.

"Masyaallah mbak, iki sekolah opo istana iki lho mbak? Kok gede tenan yo mbak."

(Masyaallah kak, ini sekolah apa istana loh kak? Kok besar amat ya kak)

"iya yang punya aja orang nya kaya banget lho."

"wih coba aku iso kuliah nang kene, mesti aku bangga banget." ucap Ratna

(wih coba aku bisa kuliah di sini, pasti aku bangga banget)

"yaudah ayok Ratna kita harus kerja dulu."

"iya mbak ayok."

.

.

.

.

"Ratna kamu kebagian bersihin bagian belakang situ Ratna." ucap mbak Siti.

"belakang yang agak gelep itu yo mbak?" tanya nya.

" iyo."

"yaudah aku kesana ya mbak." pamit nya.

"ya allah kok iki banyak banget yo sampahe, padahal dari luar wuapik tenan." ucap nya sendiri.

(ya allah kok ini banyak banget ya sampah nya, padahal dari luar bwagus banget)

"bekas rokok, botol-botol alkohol koyo ngene berserakan."

(bekas putung rokok, botol-botol alkohol kaya gini berceceran)

Ketika Ratna sedang asik membersihkan tempat itu tiba-tiba ada seorang dosen yang datang.

"kamu Ratna ya? Yang baru masuk kerja tadi." ucap dosen itu.

"iya pak."

"oh iya tolong kamu bersihin sekalian ya atap-atap nya. Itu kan kotor banget tu." tunjuk dosen itu.

"iya pak."

***

Mario Virdani Dirgantara

Pagi hari yang sangat mengantuk kan buat seorang kayak gue ini. Mungkin yang lain udah pada siap-siap buat ngampus. Tapi kalok gue mending ngasur dari pada Ngampus.

Terserah gue mau telat juga, siapa yang mau marahin gue. Ya secara tu kan kampus punya Kakek gue.

Eh sumpah kenapa ya kok kepala gue jadi pusing beneran. Mungkin ini efek terlalu minum banyak. Biasa lah anak muda jaman sekarang. Mumpung masih muda ya nggak?

Tapi gue jarang-jarang ya mabuk kayak tadi malem. Gue sampek nggak kuat cuma mau angkat botol nya lagi. Hehe.. Terlihat lebay anda bung.

Tiba-tiba seorang wanita yang sangat cantik, berjalan ke arah ku dan duduk di tepi ranjang. Siapa lagi kalok bukan mama gue.

"Rio bangun sayang, udah siang nak" ucap nya

"Mager, Mama yang cantik." ucap gue, sambil goda mama gue. Tapi percuma mama gue gak bakal kecantol sama godaan recheh gue.

"gak usah gombalin Mama, mama gak bakal kecantol sama recehan kamu nak." ucap nya lagi sambil pegang rambut gue.

Gue yang denger otomatis merengut lah

"Kepala Mario mendadak pusing banget ma."

"Mario jangan buat alesan, ayo cepet mandi." mama ku sudah mulai geram ni agak nya.

"ah gak mau lah ma, capek lho." gue masih ngeyel aja

"kalok kamu nggak mau berangkat ngampus, Kamu mau Mama ajak arisan bareng temen-temen Mama yang lain. Dari pada nganggur kamu di rumah kan?." ucap mama ku.

"iya Iya Mario berangkat ngampus kok ma." ucap ku semangat

Mending pergi ngampus dari pada ikut mama arisan di godain cewek-cewek tuwir yang manja kaya semvak nya mimi peri. Najis

"nah gitu dong. Mama tunggu kamu di meja makan ya." dia langsung beranjak pergi dari kamar gue

"iya ma."

.

.

.

.

"Eh elo tu ya, tadi malem mau bunuh diri apa gimana si Yo? " ucap Gilang temen Mario.

" cuma karna di tinggal Devi ke Amrik sampek segitu nya." ujar Bima

"tobat lho Yo, deketin Devi dia yang udah ninggalin elo." ujar temen nya yang satu lagi si Rian.

"diem lah elo semua, kesel gue." ucap Mario

"hahahaha.." gelak tawa dari ketiga sahabat nya.

Di sisi lain Ratna yang mendengar ada orang yang sedang menuju ke tempat nya.

Tiba-tiba ada seorang cowok yang lagi masuk ruangan yang masih di bersihin sama Ratna.

Dan sial nya pas Ratna membersihkan sawang yang ada di atas jatuh tepat di atas rambut cowok itu.

Ratna yang lagi naik ke kursi tinggi, langsung ketakutan.

"goblok!!! ." ucap cowok itu yang ternyata Mario.

"eh maaf mas, saya ndak tau kalok ada mas nya yang lewat." ucap Ratna yang sambil meraih rambut Mario.

"gak usah pegang-pegang rambut gue elo ya. Mending gue kejatuhan ini dari pada di pegang elo. Ngerti nggak."ucap nya ngejek.

"tangan banyak kuman nya gitu juga."ucap Mario sambil melirik ke pakaian yang di pakai Ratna yang sudah lusuh.

"iya mas, emang aku orang gak punya mas. Tapi ndak usah seperti itu Juga mas."

"ya emang kenyataan nya kan. Keliatan banget cewek KAMPUNG." ucap nya sambil menekan kata kampung nya.

"tadi mau saya bersihin gak mau, lah malah sekarang mas nya malah marah-marah to."

"ah bacod lu, minggir." ucap Mario sambil mendorong tubuh Ratna sampai jatuh.

'kamu harus sabar Ratna demi mbok sama bapak di kampung.' ucap nya di dalam hati.

***

Terpopuler

Comments

Fitria Nayu

Fitria Nayu

hi

2021-05-16

1

🦃fira yuniar wekwek🦃

🦃fira yuniar wekwek🦃

sombong bngt mario

2020-08-17

2

Siti Maryanah

Siti Maryanah

bagus

2020-01-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!