03

Ratna pov

Ratna masih kesel beneran sama mas-mas tadi. Padahal Ratna gak sengaja juga.

Lah mau di bantuin gak mau, tapi kok malah ngeyek-ngeyek Ratna.

Nama nya juga kehidupan banyak seluk beluk nya. Yang bisa Ratna lakukan hanya sabar ae.

"Ratna.. " tiba-tiba mbak Siti memanggil ku.

" ono opo to mbak? " tanya ku

(ada apa kak?)

"itu Rat, kita harus bersihin semua kampus ini dulu sampek bersih. Soalnya nanti malah ada acara di kampus ini." jelas mbak Siti pada ku.

"oalh iya mbak. Emang acara opo yo mbak kalok Ratna oleh reti? ." tanya ku

(oalh iya kak. Emang ada acara apa ya kak kalo Ratna boleh tahu?)

"gini lho cerita nya. Kan kampus ini yang punya keluarga Dirgantara, nah kampus ini mau di warisin ke anak nya. Nama nya bapak Riando Dirgantara. Gitu lah pokok nya."

"oh yaudah mbak kita lanjut lagi kerja nya yo."

.

.

.

.

Mario pov

Penampilan udah oke, semuanya udah oke, Gue rasa itu semua sia-sia aja.

Gara-gara cewek Kampung tadi, geli juga gue ngeliat nya.

"Mario kok udah pulang nak?" tanya nyokap "loh loh rambut kamu kenapa ini Mario?, kamu abis bersihin atap kampus ya?" mama yang langsung meraba rambut ku.

"eh.. Enggak dong ma. Masa orang seganteng dan sekece ini kok bersihin kampus."

"yah itu.." tunjuk mama ke rambut

"iya tadi ada cewek Kampung yang lagi bersihin atap di kampus eh malah jatuhin rambut Mario.". "udah gitu mukanya lecek) dekil banget lagi."

"yaudah sana mandi dulu."

.

.

.

.

Pas gue turun dari kamar buat makan, gue bisa ngeliat papa yang sudah di sana.

Jarang-jarang ya papa mau makan di rumah kaya gini.

"loh papa kok tumben, gak berangkat kerja? " tanya ku

" kamu lupa apa gimana si boy, kan nanti malem acara papa sama kakek. Jadi papa mau persiapin buat nanti malem." ucap papa

"iya deh yang mau pegang kampus kakek. Percaya aku mah." ucap ku di susul gelak tawa dari mereka.

------

Author pov

Sekarang waktunya senja untuk bersembunyi yang menandakan hari sudah petang.

Di dalam sebuah rumah yang berukuran kecil terdapat dua orang yang sedang mempersiapkan segala sesuatu nya.

" gimana ini mbak Siti, emang baju nya gak terlalu terbuka yo? " ucap Ratna yang memakai gaun yang sangat cantik di tubuh kecil nya itu.

"enggak Ratna, itu pas buat kamu." ucap Siti.

"tapi tak rasak ne ket mau, baju ne terlalu terbuka iki lho di bagian paha sama dada nya." ucap Ratna

(tapi tak rasain dari tadi, baju nya terlalu terbuka ini loh di bagian paha dan dada nya)

"nama nya juga gaun pasti kaya gitu." ucap Siti

"lah mbak Siti dapet gaun ini dari mana to? " tanya Ratna.

"dulu mbak Siti pernah di beliin sama istri nya yang punya kampus. Sebagai hadiah katanya." Jawab Siti

"oalh yaudah mbak ayo kita berangkat."

"iya ayo, mbak mau kunci pintu dulu."

Sekarang di aula kampus sangat lah ramai sekali dari mulai mahasiswa di kampus ini sampai pejabat lain nya.

"wih rame tenan yo mbak?. "

(wih ramai sekali ya kak?)

"Iyo Rat rame tenan."

(iya Rat ramai banget)

Di lain sisi Mario dan kawan-kawan sudah derada di bascam nya. Dengan di temani beberapa botol alkohol dan rokok nya.

"Yo ni hp lo bunyi aja dari tadi. Dari si Devi kayak nya." ucap salah satu temen nya.

Mario langsung mengembangkan senyum nya dan buru-buru mengangkat telepon nya.

"hallo iya Dev, ada apa? "

"Mario, bagaimana kabar nya. Maaf ya kalok aku gak pernah angka telepon kamu."

"iya gapapa Dev, ngomong-ngomong lo kenapa telepon gue tumben."

"sebenernya aku cuma mau kasih tau kamu, kalok minggu depan gue mau nikah sama pria pilihan Ortu gue."

Bagai di sambar geledek, Mario langsung mematikan handphone nya dan membanting nya di tembok.

"******* lo Devi." ucap nya geram

Mario berjalan ke arah kawan-kawan nya dengan muka yang sedang menahan emosi.

"Yo kenapa tadi Devi telepon lo? " tanya temen nya

"dia mau nikah." jawab Mario singkat

"weh sabar aja lo Yo, mungkin bukan jodoh lo."

"oh iya ngomong-ngomong ada cewe kampung yang kerja di sini ya?" tanya Gilang tiba-tiba

"iya.. Lumayan dia cantik kok. Walaupun orang kampung." ucap Bima

"cantik dari mana nya muka dekil gitu, bisa di bilang baju cocok buat lap masih dia pake aja." ucap Mario

"wah jangan kayak gitu kamu Yo, nanti jodoh lu kayak gitu mau lu?." tanya Rian.

"mit-amit gak sudi gue sama model cewek kaya gitu." Jawab Mario

.

.

.

.

.

Di lain sisi Ratna dan mbak Siti sibuk menyiapkan segala macam untuk para tamu undangan.

Tanpa sengaja ada seorang mahasiswi yang sedang jalan dan membawa jus nya tiba-tiba jus itu tumpah di gaun Ratna.

"aduh maaf ya mbak saya nggak sengaja." ucap mahasiswi cantik itu.

"iyo ndak popo mbak." ucap Ratna ramah. (iya gak papa kak)

"tapi baju mbak basah, gimana ini mbak? " ucap lagi mahasiswi itu.

"ben, ben ora popo nanti juga kering sendiri."

(biarin, biarin aja gak papa nanti juga kering sendiri)

. "yaudah mbak saya pamit mau ke kamar mandi dulu yo." pamit Ratna

.

.

.

.

.

"udah Yo, lu udah minum banyak banget Yo. Nanti lo mabuk lu." ucap Rian.

"bego amat si lo Yan, emang udah mabuk dodol." timpal Gilang ke Rian.

"kepala gue pusing banget *******, huek.. Gue mau muntah." Mario yang berusaha berdiri sekuat tenaga untuk ke kamar mandi.

Mario terus berjalan sambil limbung - limbung tidak jelas.

Tib-tiba Mario menabrak seseorang dan langsung terjatuh ke belakang.

"aduh.. Mas nya gimana to. Kalok jalan hati-hati yok." ucap perempuan yang ternyata adalah Ratna.

"elo bego yang jalan nya ngeliat - ngeliat." ucap Mario

Ratna yang kasihan melihat Mario terkapar tanpa bergerak sama sekali hanya mrnggeliat doang.

Ratna membantu Mario untuk berdiri, malah Mario memuntah kan semua isi perut nya di baju Ratna.

"aduh gimana ini lagi, gak ada orang juga." ucap Ratna panik

Ratna sekuat tenaga membantu Mario dan Mario langsung menarik tangan Ratna untuk menuju ruangan gelap. Yang merupakan tempat peristirihatan geng nya Mario.

Ya itu terdapat kamar dan kasur yang berukuran king size

"mas kita mau kemana sebenernya mas, kok malah di sini. Bukan nya di ruangan opo kae jenengane. Kalok buat orang sakit."..

(mas kita mau kemana sebenernya mas, kok di sini. Bukan nya di ruangan apa itu namanya. Kalo buat orang sakit)

"diem aja lo,"

Tiba-tiba Mario masuk ke kamar itu dan menghempas kan Ratna. Dan mengunci pintu nya.

"mas... mas opo to kok aku di bawa di sini. Minggir mas aku mau keluar. Mas nya jangan macem macem ya mas. Buka pintu nya mas.. Hiks.. Ratna mau keluar mas." ucap Ratna yang sudah panik setengah mati. Sambil menggedor-gedor pintu nya.

"mau kemana kamu Devi, kamu gak bakal bisa kabur lagi." ucap Mario sambil memeluk tubuh Ratna dari belakang.

"mas lepasin aku mas, aku bukan Devi." ucap Ratna meronta di dalam dekapan Mario.

"Diem lo Dev, gak ada yang bisa milikin lo selain gue Dev." racau Mario karena efek mabuk.

Di saat itulah Mario langsung menciumi tengkuk Ratna dan menggigit nya kecil. Dan sukses membuat Ratna mendesah kecil.

Mario langsung mendorong Ratna ke kasur king size nya sehingga Ratna terlentang. Mario langsung menjatuhkan tubuh nya di atas tubuh Ratna.

Ratna hanya bisa menangis dan pasrah.

"Malam ini lo jadi milik gue seutuh nya Devi. Hanya cara ini gue bisa dapetin elo." ucap Mario berbisik di telinga Ratna. Dan menyobek langsung gaun yang di pakai Ratna.

Ratna hanya bisa diam dia tidak bisa berkutik lagi. Dia akan kehilangan kehormatan nya yang selama ini dia jaga hanya untuk suami nya.

Dan suara itu memenuhi seisi ruangan yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki itu.

Mereka berdua telah melalui malam yang panjang.

****

Terpopuler

Comments

🦃fira yuniar wekwek🦃

🦃fira yuniar wekwek🦃

kog ratna malah nikmatin see

2020-08-17

1

Siti Maryanah

Siti Maryanah

iih gitu nasib naas ratna

2020-01-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!