About Us 1 - When Love Begins

About Us 1 - When Love Begins

Prolog - Something Creepy?

"Qil? yakin pulang sendirian nih? gue anterin aja mau gak?" itu Reya, sahabat Aqilla, mereka berdua sedang berdiri berhadapan di teras rumah sahabat Aqilla itu.

"Santai, gue gak se-parno itu," kata Aqilla sembari tertawa, yang sebenarnya hambar.

"Yauda deh, tapi inget pesan gue, jangan balik badan ya kalau ada yang manggil lo, pura-pura gak denger aja, ntar kalau lo balik badan, yang ada malah-"

"STOP!" Aqilla berteriak menyela ucapan Reya, jari telunjuknya mengacung tepat didepan wajah Reya.

"Lah katanya gak takut, gimana sih," ejek Reya bersedekap tangan dan menyenderkan bahunya ke kusen pintu.

"Ya-ya emang enggak! maksud gue, ya gue parno, tapi ga se-parno ini gegara lo ngomongin hal tadi!" Kesal Qilla, yang dibalas gelak tawa oleh Reya.

"Haha, Bilang aja parno-an, Qil," Reya menegakkan badannya. "Yuk gue anterin."

Aqilla mundur dua langkah dengan tangan melambai. "No, No, gue bisa sendiri, okey?"

Reya tersenyum lebar, hampir tertawa. "Okey-okey, Hati-hati ya."

Aqilla memutar bola matanya karena tahu kalau Reya mau menertawakannya lagi, tapi ia tetap melambaikan tangan sembari berucap, "okee!" dan meninggalkan pekarangan rumah Reya.

Malam ini cukup dingin, hujan baru saja reda tapi masih menyisakan rintiknya, air masih tergenang di sudut jalan.

Aqilla berjalan sendirian di gang sepi itu, bisa saja dia lewat jalan besar sana, tapi ia akan lama sampai rumahnya. Sebenarnya ia sedikit takut lewat gang ini, tapi karena malam ini cukup terang benderang, keberaniannya mencuat, ya walaupun fifty-fifty dengan ketakutannya.

Aqilla merasa kakinya berjalan sangat lambat, padahal gang ini tak lebih dari 500 meter.

"Sepi amat sih," gumamnya sambil merapatkan kardigannya. Pikirannya kembali terngiang apa yang dibilang Reya tadi, dan seketika bulu kuduknya menegang. "No-No! Reya bohong."

Meow!

Gadis itu berhenti berjalan, seekor kucing hitam melintas didepannya, membuatnya membuang pandangan karena mengingatkannya dengan sesuatu yang seram. Ditambah angin kencang yang tiba-tiba berhembus membuatnya semakin parno.

Aqilla mempercepat jalannya, tapi tiba-tiba lampu padam. Dengan tangan bergetar ia mengeluarkan ponselnya untuk menghidupkan senter, tapi ketika menyala ia malah tersentak saat senternya mengarah pada sesuatu yang putih berdiri di pinggir jalan.

Mulut Aqilla serasa terkunci, kakinya melemah, jantungnya berdegup kencang, ia kemudian berbalik tapi sungguh sial, ia tersandung kayu yang melintang disana.

Sakit sebenarnya, tapi Aqilla benar-benar tak perduli, ia cepat-cepat berdiri dan menoleh ke belakang. Tapi, sesuatu itu sudah tidak ada, kemana perginya? perasaannya semakin tak karuan.

Aqilla menoleh kembali ke depan, tapi...

"Aaaa!!" Pocong itu berada persis didepan wajahnya! Aqilla berbalik dan berlari sekuat tenaga, tapi karena gelap, ia jadi menabrak seseorang, tanpa perduli rasa malu, Aqilla langsung memeluk orang itu, menangis menyebut pocong dengan tangannya menunjuk-nunjuk ke belakang.

Yang tidak Aqilla sadari, kalau jantung orang yang ia peluk sedang berdegup sangat kencang dibuatnya.

*****

End of prolog, bisa lanjut ke chapter one😉

Update setiap hari 🤩

p.s.

How is it going guys?

You can leave your suggestion for this prolog, are you enjoy it or not, is it interesting or not, are you got the feelings or not, comment below okey!

See you soon on the next phase ;)

Terpopuler

Comments

Erna Yunita

Erna Yunita

ok....lanjut

2022-10-17

0

Erna Yunita

Erna Yunita

aq suka genre remaja...

2022-10-15

0

Thalia

Thalia

pocongnya kurang akhlak thor🤣, jangan lupa mampir thor ke karyaku, seriusan ini aku ngakak sama Aqilla

2021-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!