Selamat membaca:) Jangan lupa like, komen dan vote juga ya!!
Penyusunan strategi dan taktik penyergapan organisasi musuh sudah ditetapkan. Organisasi itu bernama Esponder, organisasi gelap yang dipimpin oleh Pither Wilson. Berpusat di Italia yang mempunyai anggota sekitar 4 juta mafia. Organisasi kejam yang terlibat dalam banyak pembunuhan, pemberontakan dan penculikan konglomerat dunia guna mengisi kas mereka. Pither adalah musuh bebuyutan dari Golden Eagle.
Golden Eagle adalah gembong mafia terbesar kedua di Eropa, Asia dan Amerika setelah organisasi Regdator. Golden Eagle kini berada dibawah pimpinan Johanes Fernandez. Memiliki sekitar tujuh juta anggota mafia terhebat di dunia dan berpusat di Indonesia.
"Semuanya sudah siap kak. Kita hanya perlu menunggu satu bulan lagi. Selama itu para anggota kita akan terus mengasah kemampuan mereka hingga tiba waktunya untuk menyerang " Lapor Bima pada kakak tertuanya.
" Bagus, menurut kalian kapan waktu yang tepat untuk menyerbu mereka? " tanya Yudhi menatap adik adiknya.
"Bulan depan Pither akan mengadakan pesta ulang tahun putranya kak. Kurasa itu adalah saat yang tepat " sahut Arjun.
"Kau benar kak, aku dan Dewa juga akan turut serta " Ucap Nakul lalu menatap Dewa.
"Tidak. Kau dan Dewa akan tetap disini menjaga Aisha. Kalian masih terlalu muda untuk ikut dalam aksi ini " Ucap Yudhistira.
"Tapi kak_"
"Sudahlah Dewa, kalian berdua aku tugaskan untuk menjaga Aisha disini. Keselamatan Aisha yang paling penting " Keputusan final sudah disampaikan putra tertua keluarga ini. Kalau sudah begini, maka tak ada yang berani mengganggu gugat.
***
Hari ini adalah hari Minggu. Hari paling menyenangkan bagi anak anak seusia Aisha. Arjuna dan Yudhi sudah berjanji akan menemani adik kecilnya ke wahana permainan yang ada di salah satu mall terbesar di kota ini.
"Kakak ayo cepat!! " Gadis kecil itu menarik tangan kedua kakaknya. Sedangkan ia sendiri berada di tengah tengah mereka.
" Iya, sabar Sha. " Kedua pria itu terus mengekori adiknya, namun peliknya, mereka bertiga malah melewati wahana permainan.
"Aisha, kita akan kemana? .Wahana permainan nya ada disana! " Ucap Arjuna.
"Sudahlah ikut saja. " Bisik Yudhi di telinga Arjun. Tangan mereka terus ditarik anak perempuan itu hingga mencapai sebuah permainan. Tepatnya adalah tantangan bagi orang dewasa.
"Untuk apa kita kesini? " Arjuna mengernyitkan dahinya. Apa adiknya akan menyuruh nya melakukan atraksi memanah seperti kemarin?. Tapi ini kan tempat umum.
"Kakak... aku ingin memanah.. " Pinta Aisha dengan manjanya, seraya menunjuk salah satu busur yang tergantung di tembok.
"Tapi_" ucapan Arjuna terpotong.
"Biarkan saja. Biarkan dia mengasah potensi nya " Ucap Yudhi menengahi. Ia pun mendekati penjaga permainan itu dan mengeluarkan uang dari dompetnya. Setelahnya, ia mengambil busur dan beberapa anak panah untuk Aisha.
"Ini, panahlah tepat pada sasaran. Kakak sudah mengajarimu kan " Yudhi memberikan alat alat itu. Memang, dia sudah mengajari Aisha. Karena anak kecil itu terus merengek setiap saat ingin diajarkan memanah seperti kakaknya.
Anak kecil tangguh dan berwajah imut yang tengah memegang benda yang seharusnya tidak dikenalnya pada usia dini, berhasil mencuri perhatian khalayak ramai.
Aisha dengan segala teori dan skill yang dimilikinya mulai mengarahkan anak panah dan busur itu pada sebuah titik sasaran.
Ia memicingkan sebelah matanya, lalu mulai menarik tali busur pada melesatkan anak panah.
Sssrrtt
Tepat sasaran.
Prok! Prok! Prok! Prok!
Semua manusia yang ada disana bertepuk tangan, takjub akan apa yang baru saja tertangkap retina mata mereka. Seorang anak perempuan mungil berusia delapan tahun melesatkan anak panahnya tepat sasaran. Tanpa meleset sedikitpun.
"Kakak aku berhasil!! " Ia tertawa seraya bertepuk tangan. Yudhi tersenyum simpul dan membawa gadis kecil kesayangan nya dalam gendongan nya.
"Kau memang paling hebat " Mencubit gemas kedua pipi anak itu.
Oh my my my my. Oh my my my my . Lagu boy band asal Korea menggema memenuhi mall ini. Kini ketiga orang itu tengah menuju toko boneka sebagai hadiah Aisha.
"Arjuna!! Arjuna!! " Teriak beberapa wanita yang tak lain adalah fans Arjuna Fernandez. Karir Arjun sedang naik daun saat ini.
Sebagai aktor terkenal yang namanya selalu meraih penghargaan sebagai aktor pendatang baru paling populer, tentu saja putra ketiga Tuan Johan ini dikagumi banyak orang. Terutama wanita wanita genit yang memuja ketampanan dan pesona pria itu.
Aku tahu daya pikatku ini seperti magnet. Tapi kalau seperti ini terus aku bisa mati muda!!
"Oh Astaga, kakak aku harus lari sekarang!! " Ia bingung bukan kepalang. Karena jika meladeni pada fans nya yang selalu meminta berselfie bersama, maka dipastikan ia akan pulang esok pagi.
"Yaya pergilah sana! Sebelum kau sesak napas karena diserbu mereka " Usir Yudhi. Perihal semacam ini sudah biasa ditemui, ini adalah resiko jika mengajak Arjuna ke tempat umum.
"Aisha, boneka apa ini? " Ia mengambil boneka bertampang menyeramkan yang ada di tangan anak itu. Tampaknya seperti monster atau raksasa.
"Itu mirip Jack. Hahahha" Ia tertawa teringat ekspresi tangan kanan kakaknya saat ia memarahi penjaga yang melakukan kesalahan. Yudhi pun ikut tertawa. Sesaat kemudian, wajahnya kembali datar dan dingin seperti semula.
"Aisha, tidak boleh seperti itu. Jangan menghina orang lain. Jika kau ingin dihargai, maka kau juga harus menghargai sesama. Mengerti? " Memberi petuah kehidupan.
"Iya kak, maafkan aku "
"Sudahlah, sekarang kau mau yang mana? " tanya Yudhi menatap sekeliling toko boneka itu.
"Yang itu! " Tunjuk Aisha pada sebuah boneka doraemon yang ada di rak paling atas. Yudhi pun mengambil nya.
"Kau suka yang ini? "
"Iya, suka sekali.. " Mengangguk seraya tersenyum bahagia.
"Oke, kita beli. " Pria itu pun membayar barang pilihan adiknya ke kasir.
Setelah cukup lama berkeliling seperti setrikaan mall, Yudhi mengerutkan dahinya saat Aisha menggandeng tangan nya memasuki sebuah toko buku yang sangat luas.
"Kenapa kesini? " Yudhi menatap adiknya yang nampak memilah milah buku untuk dibeli.
"Sebentar kak, aku ingin memilih dulu " Ia terus membuka buka rak buku, mencari benda tebal bersampul yang diinginkan nya.
"Ini! " Menyerahkan tumpukan buku pada kakaknya.
"Ka_kau ingin membeli semua ini? " Yudhi terkejut, pasalnya yang baru saja disodorkan kearahnya adalah tumpukan buku sains, fisika, matematika, psikologi, kedokteran, bisnis, management ,IT, biologi, statistik dan lain sebagainya yang semestinya belum dikenalkan pada anak usia dini.
"Kau akan memberi ini pada kak Nakul ya? Dia kan paling malas membaca. Pasti kau ingin mengerjainya kan? " Yudhi berfikir positif. Karena ia dan seluruh anggota keluarga Fernandez tahu bahwa Nakul tak suka berkutat dengan lembaran kertas menyebalkan itu. Mungkin saja Aisha ingin menjahilinya. Ya, pasti itu alasan nya.
Tapi diluar dugaan, anak perempuan polos itu malah menggeleng.
"Ini untuk ku kakak, aku suka membaca semua ini " Tutur Aisha dengan nada polosnya. Ia sendiri juga tak tahu mengapa, tapi ia begitu amat sangat menyukai semua pelajaran rumit ini. Baginya ada kebahagiaan tersendiri di dalamnya.
"Kau serius? " Membulatkan matanya. Oh Tuhan, adik seperti apa yang Engkau limpahkan pada Yudhistira dan keluarga Fernandez? Ia begitu cerdas dan berbakat.
"Iya kak " Mengangguk mantap.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
Aisyah imut
2022-03-29
0
Dianita Indra
lanjut thor
2022-03-18
0
Noer Anisa Noerma
lanjuut
2022-02-02
0