Langkah kedua kaki mungil menyusuri taman belakang di mansion besar ini. Aisha tengah kebingungan mencari Pushy, kucing kesayangan nya. Sudah diseluruh tempat digeledahnya, tapi tidak ada dimanapun.
Sungguh, masalah kucing ini sudah membawa masalah bagi para pria di mansion ini sedari pagi tadi.
"Pushy... kamu dimana? Pushy.. " Teriak Aisha sambil menengok ke kanan dan kirinya. Barangkali ia bersembunyi di semak semak?
"Nona, anda sedang apa disini? " tanya Jack, asisten pribadi Yudhi sekaligus mafia terbaik di organisasi ini. Pria berkepala plontos itu sudah bekerja bertahun tahun di keluarga dan organisasi ini. Ketangguhan dan loyalitas nya membuat ia meraih jabatan tertinggi daripada mafia hebat lainnya.
"Tuan Jack, kau disini? " Tanya Aisha senang seraya bertepuk tangan. Ia sangat menyayangi Jack, karena pria itu selalu menyayanginya sepenuh hati layaknya adiknya sendiri.
"Nona, sudah saya katakan bukan? Jangan memanggil saya dengan sebutan tuan. Panggil saja nama saya " Ya, itulah Jack. Pria berbadan kekar dan berkepala plontos itu hanya ingin dipanggil nama oleh keluarga majikannya. Termasuk Aisha, meskipun ia masih sangat kecil bahkan lebih pantas menjadi adiknya.
" Tapi tuan, kata ayah kita tidak boleh memanggil nama pada orang yang lebih tua. Itu namanya tidak sopan " Tutur Aisha dengan polosnya.
Jack menarik sudut bibirnya, lalu berjongkok dan membelai pelan surai anak itu.
"Kalau dengan saya, Matt, dan paman paman lainnya, anda boleh hanya memanggil nama. Karena kami yang memintanya nona, nona mau melihat kami semua bersedih karena nona tidak menuruti permohonan kami? " Nada bicaranya sangat lembut. Jack memasang wajah sedih dihadapan anak perempuan menggemaskan itu. Percayalah, tatapan hangat dan lembut Jack itu sangat langka, hanya dipersembahkan untuk nona kecilnya saja. Siapa yang mendapatkan nya, maka ia sudah meraih rekor dunia.
"Tidak mau.. kalau begitu aku akan memanggilmu Jack saja. Tapi apa benar tidak apa apa? " tanya Aisha sambil menggenggam tangan Jack yang lima kali lipat lebih besar dari tangan mungilnya.
"Tidak apa nona.. " Aisha mengangguk dan menggandeng tangan Jack.
"Kita mau kemana nona? " Jack mengerutkan keningnya. Percayalah, hanya nona kecil ini saja yang berani menggenggam tangannya. Menggenggam tangan Jack adalah sesuatu yang sakral, biasanya dilakukan para tawanan saat meminta pengampunan dari hukuman mati.
"Ayo bantu aku mencari Pushy... Jack mau kan? " Pinta Aisha dengan tatapan anak anjingnya, yang membuat siapapun seakan tersihir jika menatapnya. Ya Tuhan, anak kecil selalu bisa menjinakan hati manusia.Termasuk manusia kejam seperti Jack yang namanya dianggap keramat di dunia gelap.
"Pushy?_" Ucapnya terpotong.
"Jangan bertanya siapa Pushy! Atau nanti kau juga akan mendapat hukuman seperti kak Yudhi. Seharusnya kalian menghafal nama kucingku... " Gadis kecil dengan keimutan hakiki itu mengerucutkan bibir mungil nya.
"Maafkan saya nona... saya akan mencari Pushy " Jack pasrah, memangnya apa dayanya jika sudah berhadapan dengan nona kecil ini. Siapapun akan mengalah jika tidak ingin mendapat hukuman dari Yudhi and the geng. Perlu kalian ketahui, semenjak tragedi satu tahun yang lalu, telah dicetuskan hukum baru. Dimana siapapun yang menyakiti hati Aisha, maka ia akan diberi hadiah berupa hukuman berat oleh The Pandawa Gengs dan tuan Johan.
"Terimakasih Jack, ayo kalau begitu " Dengan hati berbunga, Aisha menggandeng tangan kekar Jack menyusuri taman. Mencari keberadaan kucing nakal yang hari ini telah membawa kesialan bagi banyak orang. Ya Tuhan, sejak kapan monster macam Jack mencari seekor anak kucing? Hilanglah harga diri yang dijunjung tinggi oleh pria itu selama ini.
Sudahlah.. pasrah saja Jack. Anggap ini adalah balasan atas kebaikan Tuan Johan.
Pria berkepala plontos itu menggerutu pasrah dalam batinnya.
***
Siang ini, hari serasa sangat panas. Yudhistira si pria bijak dan tegas tengah melangkah menuju taman belakang tempat ia memelihara harimau - harimau nya. Entah ada angin apa, tapi ia begitu ingin memberi makanan pada peliharaan nya secara langsung.
Oh ya, Yudhi baru ingat. Hari ini ada kiriman dua singa liar ke mansion ini. Kedua singa itu sengaja dibeli untuk berjaga jaga apabila ada situasai genting. Dimana para singa dan harimau peliharaan yang sudah terlatih, akan dilepaskan dari kandang dan akan memangsa lawan tanpa kenal ampun.
Saat ia melewati kandang di belakang mansion, dia terkejut mendengar suara tawa seorang anak kecil. Ia sangat familiar dengan suara menggemaskan itu. Itu adalah suara Aisha. Yudhi terlihat cemas, ia berlari terburu buru mendekati asal suara.
"Aisha!! " Alangkah terkejutnya dia saat mengetahui Aisha sedang berada dalam kandang itu bersama dua singa liar.
"Aisha! Apa yang kau lakukan disini? Ini bukan mainan.. mereka itu hewan buas!! " Yudhi mengomeli adik nakalnya ini seraya menarik tangan nya menjauhi binatang itu.
"Kakak.. aku ingin main bersama mereka.. " Pinta Aisha saat sudah berjarak sekitar 10 meter dari kedua singa itu. Bagi Aisha, ini sama sekali bukan kegiatan yang membahayakan. Dalam pikiran polosnya, ia ingin bersahabat dengan singa jantan dan betina itu. Entah keberanian darimana, mungkin saja sifat tangguh dan berani sang ayah terwariskan pada bocah berusia 8 tahun ini.
Yudhi tidak menggubrisnya, ia tengah mengunci kandang itu sekarang. Adiknya kali ini benar benar kelewat batas. Tidak tahukah dia, saat pria ini melihat adiknya berdekatan dengan dua hewan buas itu rasanya Yudhi kehilangan pasokan oksigen nya untuk sesaat.
"Cukup Aisha! Kali ini kau sudah keterlaluan. Itu berbahaya, tidak boleh dilakukan " Pria itu berkata dengan nada selembut mungkin, namun entah kenapa ditangkap Aisha sebagai kemarahan kakak nya.
"Kakak memarahiku.. " Air mata mulai berlinang membanjiri kedua pipi gembulnya.
"Aisha.. jangan menangis.. kakak tidak memarahimu. Kakak hanya mengkhawatirkan mu saja " Menghapus buliran bening yang menggenang di wajah adiknya dengan kedua telapak tangan nya. Sungguh, melihat Aisha menangis rasanya lebih sakit daripada ditikam belati berulang ulang.
"Kalau begitu.. aku ingin melihat Leo dan Lia "
"Leo dan Lia? " Pria tampan berumur 23 tahun itu mengerutkan dahinya. Bingung dengan apa yang ditangkap indra pendengaran nya.
"Iya. Leo dan Lia itu adalah nama kedua singa itu kak. Mereka sekarang adalah sahabatku "
Apa? Sahabat?. Yang benar saja, anak kecil yang manja bersahabat dengan hewan pemangsa seperti singa?.
"Tapi_" Ucapnya terpotong saat Aisha berlari dan membuka gembok yang mengunci pintu itu. Lalu berlari dan mendekati kedua singa itu. Yudhi sontak langsung menyusul adiknya berniat menghalangi nya. Namun terlambat, Aisha sudah ada di dalam.
"Aisha, ayo kita keluar! " Ia menarik tangan adiknya, namun Aisha kembali menghempaskan nya.
"Kakak... sebentar saja.. " Anak manis itu memohon dengan jurus puppy eyes andalan nya dan tangan yang disatukan didepan dada.
Yudhistira menghela napasnya.
"Baiklah... tapi dari jauh " Aisha tersenyum senang mendengar jawaban yang terlontar dari mulut kakaknya.
Aisha maju dan mengambil jarak sekitar lima meter dari kedua singa yang diberinya nama Leo dan Lia sejak dua puluh menit yang lalu.
Singa jantan dan betina itu mengaum keras menyapa indra pendengaran Aisha. Mereka mulai mendekati. Namun, Aisha tak gentar. Ia malah menarik sudut bibirnya dan terus melakukan kontak mata dengan kedua singa itu. Terus menatapnya tanpa mengalihkan pandangan ke lainnya. Aisha membentangkan kedua tangannya saat para karnivora itu mendekatinya. Yudhi mulai gusar, takut jika hal buruk menimpa adiknya. Namun ia ingin menguji dan memberi kesempatan pada potensi adiknya. Diantara yang lain, Johan dan Yudhi lah yang paling menyadari bakat terpendam anak kecil itu.
Diluar dugaan, kedua hewan buas yang dikenal sebagai raja hutan itu malah berguling guling di sekitar Aisha. Singa jantan yang bernama Leo itu malah mengendus kaki anak perempuan itu. Sungguh luar biasa. Seorang bocah mampu menjinakkan singa dalam sekejap, bahkan para pawang singa saja harus bertarung dulu jika ingin bersahabat dengan predator satu ini. Tapi Aisha? Yudhi dibuat terpukau dengan apa yang baru saja adik terkecil nya perbuat. Katakan ini bukan mimpi!.
Apa ini hanya ekspektasi ku saja? Ini mustahil. Sulit dipercaya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Selvinovianti
keren aisyah
2022-05-08
0
Noer Anisa Noerma
lanjuuut author
2022-03-29
0
Dianita Indra
lanjut
2022-03-18
0