BAB 1

Pada awal awal bab ini akan menceritakan masa kecil Aisha. Baru setelah itu saat ia dewasa dan berjumpa Arthur.

Seorang anak perempuan kecil sedang menangis di dalam kamarnya. Jika dilihat, sepertinya dia baru berumur 8 tahun. Ia membungkus tubuhnya dengan selimut, menekuk lututnya dan menangis sejadi jadinya didalam sana.

Tangan nya gemetar, keringat dingin membasahi wajahnya seiring dengan tangisannya yang semakin pilu. Ya, anak perempuan itu adalah Aisha.

Sekeliling kamar itu tampak gelap gulita, kilatan petir menyambar terasa membengkakkan telinga gadis kecil itu. Ia benar benar sudah tidak tahan lagi. Hawa dingin terasa menusuk kulit sampai ke tulang.

"Kakak!! Kakak!!! " Jerit anak perempuan itu.

Tak lama kemudian, lima orang laki laki mendatangi kamar itu dengan tergesa gesa. Mereka semua membawa banyak senter dan lilin di kanan kiri mereka. Menaruhnya di sekeliling ruangan itu sehingga kamar itu menjadi terang benderang.

Yudhistira segera menghampiri adik kesayangan nya dan mendekapnya erat, menyalurkan ketenangan. Diantara yang lain, ialah yang paling dekat dengan Aisha.

"Tenang... tenanglah Aisha.. sekarang tidak gelap lagi.. kakak sudah disini. " Mengusap punggung adiknya, merasa sangat khawatir dengan apa yang terjadi padanya.

"Kakak.. aku takut... " Ia menangis tersedu sedu di pelukan kakaknya. Trauma sejak satu tahun yang lalu nampaknya masih belum hilang dari ingatannya. Meskipun sudah beribu ribu dokter dan psikolog yang didatangkan untuk menangani trauma Aisha, tetap saja tidak berhasil. Ingatan satu tahun yang lalu seketika langsung bangkit saat keadaan gelap gulita, apalagi ditambah petir yang menyambar dan hawa dingin yang menusuk kulit. Mengingatkan Aisha pada tragedi mencekam satu tahun yang lalu.

Para kakak kakaknya yang lain juga turut prihatin karena trauma yang diderita Aisha.

Dalam hati mereka, ingin sekali balas dendam pada orang yang menyebabkan adik kesayangan nya seperti ini. Suatu saat nanti, pasti akan ada saatnya dimana mereka akan menemukan pelaku itu.

Tenanglah Aisha.. Suatu saat nanti kami berjanji akan membalas bedebah yang membuatmu seperti ini!!

Keempat anak laki laki lain membatin hal yang sama.

***

Keenam laki laki sedang mendiskusikan sesuatu yang sangat penting pada sebuah ruangan.

"Bagaimana strategi kita untuk melawan Esponder? " Yudhistira mengawali pembicaraan. Kelima orang lain nampak masih berusaha berpikir keras, menyusun strategi yang ampuh guna menghadapi lawan nya.

"Lihat ini kak! " Nakul menunjukan sebuah peta yang diambilnya dari bawah lemari.

"Ini adalah markas Esponder, menurut informasi yang didapat mata mata kita, mereka membagi penjagaan di dua tempat. Satu di sekeliling markas, dan yang lainnya ada di pinggiran bukit ini " Nakul mempresentasi kan strategi yang dirancang nya dengan matang di depan semua saudara dan ayahnya. Mereka semua kagum akan kecerdikan anak ini. Meskipun baru berusia 17 tahun, Nakul telah menunjukan bakatnya sedari kecil.

"Apa maksud mereka menyusun sistem keamanan seperti itu? " Suara Bima yang keras membuyarkan suasana dingin dan kelewat serius.

"Mereka mengecoh kita Bima, mereka sengaja menaruh hanya 30% anak buahnya untuk berjaga di sekeliling markas. Saat kita menyerang dengan pasukan yang besar, tentu kita akan dengan mudahnya menang. Tapi saat kita lengah, mereka akan menumpas kita dengan mudahnya dengan mengirim kode pada 70 % anak buahnya yang bersembunyi di pinggiran bukit " Jelas Yudhi dengan aura kepemimpinan nya. Tentu saja ia dengan mudahnya memahami strategi licik ini, Yudhi adalah salah satu mafia terbaik di organisasi ini.

" Lalu bagaimana taktik kita kak? " tanya Arjuna seraya menatap kertas yang tak lain adalah peta markas dari musuh bebuyutan mereka. Musuh yang membunuh ibu mereka, dan juga musuh yang membuat Aisha trauma sampai sekarang. Manusia bedebah yang dipenuhi dendam kesumat pada keluarga ini. Arjuna selalu mengepalkan tangan nya saat mengingat nama orang itu.

"Katakan Nakul! " Yudhi menatap putra keempat dari keluarga ini. Nakul mengangguk dan mulai menjelaskan semuanya.

"Kita harus menyerang 70% anggota mereka yang bersembunyi disini. " Menunjuk sebuah rumah tua di pinggiran bukit pada peta.

"Karena jika kita langsung menyerang markas besar mereka yang hanya berisi 30% anggota, itu sama saja kita masuk dalam kandang macan. Sama saja kita masuk perangkap mereka. Setelah kita menumpas 70% anak buahnya, maka kita bisa dengan mudah membombardir sisanya " Terang Nakul.

"Strategi yang bagus anakku.. " Johan yang tak lain adalah ayah dari kelima laki laki ini tersenyum seraya bertepuk tangan. Nakul hanya menanggapi dengan senyuman.

" Jadi kapan kita akan menyerang? " tanya Dewa.

"Satu bulan lagi. " jawab mereka serempak.

"Bagaimana jika_" Ucapan Yudhi terpotong karena ada suara sesuatu yang jatuh diluar ruangan. Mereka terkejut, jangan sampai ada orang lain yang tau strategi ini sebelum tiba waktunya.

Keenam laki laki mulai siap siaga. Mengeluarkan pistol dari saku mereka. Johan menekan tombol di meja sehingga pintu terbuka lebar. Mereka bernapas lega saat ternyata yang berdiri diambang pintu adalah seorang anak kecil yang manis dan menggemaskan, siapa lagi jika bukan Aisha.

Keenam laki laki itu langsung menyembunyikan pistol yang mereka tenteng, jangan sampai adiknya tahu, sekarang belumlah saat yang tepat bagi Aisha untuk mengetahui fakta siapa keluarga mereka yang sebenarnya.

"Kakak! Ayah! " Sapa Aisha kecil seraya tersenyum cerah, secerah cahaya matahari yang menerangi dunia pagi ini.

Langkah kedua kaki mungil itu langsung mendekat pada ayahnya.

Johan dengan senang hati membawa putri kecilnya dalam gendongan nya.

"Aisha, sedang apa kau disini sayang? " Tanya Johan seraya mencium kening anak itu.

"Ayah, aku sedang mencari Pushy. Apa ayah dan kakak kakak ku melihatnya? " Tanya Aisha dengan polosnya. Kedua mata kecil itu mengedarkan pandangan nya menyapu ruangan temaram dan kedap suara ini. Bahkan tidak ada jendela disini, hanya ada ventilasi udara saja.

"Pushy? Siapa itu Pushy? " Yudhi merebut adik kesayangan nya dari gendongan ayahnya. Mengelus lembut penuh sayang pada pipi gembul nan putih anak itu.

"Pushy? Kakak tidak tahu siapa Pushy? " Yudhistira menggeleng tanda tidak tahu.

Memangnya dia kurang kerjaan sampai akan menghafal nama peliharaan Aisha?.

"Ihh kakak... Pushy itu kucing kesayanganku. Seharusnya kakak tahu! Aku marah padamu kak! " Aisha mengerucutkan bibirnya kesal. Tapi dia malah terlihat semakin imut saja saat seperti itu. Membuat Yudhi gemas dan mencubit hidungnya.

"Baiklah.. kakak akan membantu mencari kucingmu oke. " Ucap Yudhi.

"Kakak harus dihukum dulu.. kata kak Bima, kalau kita salah maka harus dihukum kak..Benar kan kak? " Ia menatap Bima yang sedang meminum air putih diatas meja.

"Kau benar Aisha. Kak Yudhi pasti akan dihukum " Bima tertawa kencang, kakak tertuanya itu tidak pernah bisa berkutik jika terkena hukuman dari adik mungilnya.

"Iya Sha.. kami yang akan menghukum kakak tertua " Sahut Nakul yang membuat semua orang terbahak bahak termasuk Johan. Yudhi membulatkan matanya kearah Nakul, bisa bisanya dia mencuri kesempatan untuk menjahilinya.

"Iya, katakan saja apa hukumannya. Nanti kami yang akan melaksanakan nya " Celetuk Dewa. Aisha tampak berpikir sejenak seraya mengetuk ngetukan telunjuknya pada dagunya.

"Emm... kalau begitu kak Yudhi harus dicubit " Keputusan final putri terkecil keluarga ini mengejutkan Yudhi.

"Dengan senang hati Aisha!! " Teriak keempat laki laki itu serempak. Aisha lalu turun dari gendongan kakaknya. Langsung saja Yudhi diserbu keempat adiknya.

"Aww!! Aduh jangan keras keras!! " Keluh Yudhi, pasalnya diantara adik adiknya, Nakul lah yang paling sakit jika mencubit.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Mampir thor..🙋🙋

2022-09-04

0

Selvinovianti

Selvinovianti

lanjuutt

2022-05-08

0

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

😂😂😂lucu juga

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22 [DEWASA]
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 Visual Tokoh
60 BAB 58
61 BAB 59
62 BAB 60
63 BAB 61
64 BAB 62
65 BAB 63
66 BAB 64
67 BAB 65
68 BAB 66
69 BAB 67
70 BAB 68
71 BAB 69
72 BAB 70
73 BAB 71
74 BAB 72
75 BAB 73
76 BAB 74
77 BAB 75
78 BAB 76 (21+)
79 BAB 77
80 BAB 78
81 BAB 79
82 BAB 80
83 BAB 81
84 BAB 82
85 BAB 83
86 BAB 84
87 BAB 85
88 BAB 86
89 BAB 87
90 BAB 88
91 BAB 89
92 BAB 90
93 BAB 91
94 BAB 92
95 BAB 93
96 BAB 94
97 BAB 95
98 BAB 96
99 BAB 97
100 BAB 98
101 BAB 99
102 BAB 100
103 BAB 101
104 BAB 102
105 BAB 103
106 BAB 104
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 BAB 115
118 BAB 116
119 BAB 117
120 BAB 118 (TAMAT)
121 FROM AUTHOR.
122 Extra Part 1
123 Extra Part 2
124 Extra Part 3
125 Extra Part 4
126 Extra Part 5
127 Extra Part 6
128 Pengumuman
129 Kisah Devan (Anak Pertama Aisha dan Arthur)
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22 [DEWASA]
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
Visual Tokoh
60
BAB 58
61
BAB 59
62
BAB 60
63
BAB 61
64
BAB 62
65
BAB 63
66
BAB 64
67
BAB 65
68
BAB 66
69
BAB 67
70
BAB 68
71
BAB 69
72
BAB 70
73
BAB 71
74
BAB 72
75
BAB 73
76
BAB 74
77
BAB 75
78
BAB 76 (21+)
79
BAB 77
80
BAB 78
81
BAB 79
82
BAB 80
83
BAB 81
84
BAB 82
85
BAB 83
86
BAB 84
87
BAB 85
88
BAB 86
89
BAB 87
90
BAB 88
91
BAB 89
92
BAB 90
93
BAB 91
94
BAB 92
95
BAB 93
96
BAB 94
97
BAB 95
98
BAB 96
99
BAB 97
100
BAB 98
101
BAB 99
102
BAB 100
103
BAB 101
104
BAB 102
105
BAB 103
106
BAB 104
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
BAB 115
118
BAB 116
119
BAB 117
120
BAB 118 (TAMAT)
121
FROM AUTHOR.
122
Extra Part 1
123
Extra Part 2
124
Extra Part 3
125
Extra Part 4
126
Extra Part 5
127
Extra Part 6
128
Pengumuman
129
Kisah Devan (Anak Pertama Aisha dan Arthur)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!