Empat: Momen Penting

Mereka berkumpul di samping rumah, sudah ditata sedemikian rupa menjadi tempat pertemuan yang karib dan sangat nyaman. Anaya duduk di sebelah Saga yang malam ini nampak semakin tampan dengan kemeja putih yang digulung sampai lengannya, tatanan rambutnya juga tidak seformal biasanya. Ganis duduk agak menjauh dari

pasangan yang berbahagia itu.

Nyonya dan Tuan Candra duduk berdampingan, sesekali tertawa mengenang masa muda mereka. Sesekali Ganis

tertawa mendengarkan cerita mereka, pertemuan kali ini sungguh hangat.

Tiba-tiba Saga berlutut di depan Anaya, tangan kanannya merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dan membukanya, berisi sebuah cincin yang indah. Nyonya Rima menggamit lengan suaminya sambil memandang suaminya sejenak, lalu melemparkan pandangannya lagi ke arah Saga dan Anaya.

“Maaf sayang, aku bukan laki-laki romantis, tapi inilah aku, will you marry me?” tanya Saga sambil berlutut. Anaya membelalakkan matanya, tidak menyangka jika momen ini akan menjadi momen Saga melamarnya.

Beberapa detik Anaya terdiam, masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya, kotak cincin itu tepat berada di depannya. Saga masih menunggu jawaban dari Anaya.

Anaya mengangguk, Ganis ikut berbahagia dengan apa yang dilihatnya, begitu juga dengan Nyonya Rima dan Tuan Candra, mereka saling melempar senyuman.

Saga mengambil cincin tersebut dari kotaknya dan memakaikannya ke jari manis Anaya, cincin itu sangat pas di jari

Anaya.

“Anaya, Tante sangat senang dengan momen ini, meskipun ini adalah momen di mana tante baru bertemu sekali dengan kamu, tante yakin kamu adalah gadis yang baik buat anak tante”

Ucapan Nyonya Rima serasa menampar Anaya dengan keras, tapi dia berusaha tetap tersenyum manis.

“Om percaya, kamu adalah gadis yang luar biasa buat Saga” imbuh Tuan Candra, seolah menambah tamparan yang Anaya rasakan semakin keras. Dia hanya tersenyum mendapatkan sanjungan dan kepercayaan tersebut, Saga merangkul Pundak Anaya, dia lega, akhirnya Anaya menerima lamarannya, dan sebentar lagi bisa mewujudkan impian kedua orang tuanya untuk menikah.

“Maafkan Om sekeluarga jika tidak membuat acara yang mewah untuk saat ini, tapi jika kamu ingin, kita bisa merencanakan. Bagaimana?” tawar Tuan Candra. Anaya menoleh ke arah Saga sambil tersenyum kecil, Saga mengangguk memberikan tanda untuk Anaya mengutarakan keinginannya terkait tawaran Tuan Candra.

“Oh, tidak Om, ini lebih dari cukup, saya lebih suka yang seperti ini”

Tuan candra tersenyum lalu memandang istrinya, dia sangat senang dengan calon mantunya yang begitu rendah hati, dia semakin terpikat dengan Anaya.

“Tidak salah Saga membawa kamu kesini Anaya, kamu gadis yang baik” imbuh Nyonya Rima memuji.

“Tante…terima kasih” ujar Anaya atas pujian yang dia terima.

“Oh ya, Om ingin pernikahan ini dipercepat saja, Om takut tidak bisa melihat semua ini” ujar Tuan Candra serius, Nyonya Rima mengelus Pundak Tuan Candra dengan lembut.

“Papa…jangan bicara seperti itu”

“Bagaimana kalau 2 minggu lagi kalian menikah?” ujar tuan Candra, seolah belum berhenti dari rasa terkejutnya karena lamaran mendadak, kini Anaya dihadapkan dengan keputusan Tuan Candra yang menginginkan dia segera menikah dengan Saga dalam tempo 2 minggu lagi. Saga menoleh ke arah Anaya yang terdiam, Anaya berusaha menguasai rasa terkejutnya.

“Baik Om, saya siap”

Beberapa detik Saga menoleh ke arah Anaya yang menjawab dengan mantap permintaan Tuan Candra, seolah dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Anaya tersenyum menatap Tuan Candra dan Nyonya Rima bergantian, kemudian dia menoleh ke arah Saga.

“Ya… memang ini serba mendadak, seperti yang Om bilang tadi, Om takut jika Om tidak bisa melihat anak satu-satunya Om menikah. Terima kasih atas kebaikan hati kamu mencintai anak Om satu-satunya, semoga kalian bisa saling menjaga dan menguatkan” Tuan Candra tersenyum lega, Nyonya Rima turut berbahagia.

“Iya Om” Anaya menjawab singkat, tangan kanannya mengambil gelas yang berisi air putih lalu meminumnya beberapa teguk untuk menenangkan hatinya.

“Terima kasih sayang” Saga meraih tangan Anaya dan mengusapnya lembut.

Selepas berbincang, Nyonya Rima dan Tuan Candra pamit untuk istirahat, sementara Anaya, Saga, dan Ganis masih berada di tempat yang sama. Dengan diterangi lampu yang sedikit temaram, tempat tersebut mendukung suasanya menjadi lebih syahdu. Anaya nampak murung sambil sesekali memutar cincin yang baru saja disematkan oleh Saga sebagai tanda pertunangan itu.

“Kenapa? Ada yang kurang menyenangkan?” tanya Saga sambil duduk di samping Anaya. Ditatapnya gadis itu dengan lekat, dia sangat menyayangi gadisnya.

“Aku ke toilet sebentar ya” pamit Anaya.

“Saya antar Nona” Ganis punya alasan untuk meninggalkan tempat itu.

“Kamu tetap di sini Ganis, percayalah, aku tidak akan hilang di rumah pacarku sendiri” ujar Anaya sambil berlalu, Ganis hanya diam dan kembali duduk di kursi yang tidak jauh dari Saga duduk. Tidak ada yang bisa dia lakukan kecuali menuruti apa yang diucapkan oleh Anaya.

Hening, tidak ada percakapan yang muncul di antara keduanya.

“Siapa kamu sebenarnya?” tanya Saga tiba-tiba, memecah keheningan.

“Hah?” Ganis terkejut. Pertanyaan tiba-tiba Saga membuyarkan lamunannya.

“Kamu budek ya?” ujar Saga selanjutnya, wajah Ganis langsung kecut mendengar ejekan Saga. “Siapa kamu yang tiba-tiba muncul di kehidupan Anaya? Dan sepertinya kamu bukan assisten biasa.

“Maksud Tuan?” Ganis tidak paham arah pertanyaan Saga.

“Kamu benar bodoh atau hanya pura-pura bodoh?” Saga menyelidik, sejak awal bertemu dengan Ganis, dia merasa ada yang aneh dengan kemunculan gadis itu di dalam lingkar kehidupan dia dan Anaya.

“Ma…” belum sempat Ganis menjawab pertanyaan Saga, Anaya datang menghampiri mereka berdua. Anaya

Kembali duduk di samping Saga, Ganis meminta izin untuk ke toilet meninggalkan Anaya dan Saga, lebih tepatnya dia ingin membiarkan dua pasangan sejoli itu menikmati momen penting malam ini meskipun sederhana.

Ganis melirik jam tangannya, sudah menunjukkan hampir tengah malam, Anaya duduk di sampingnya sambil melihat ke arah luar mobil, mereka dalam perjalanan pulang dari rumah Saga.

“Nona baik-baik saja?” tanya Ganis memecah keheningan yang terjadi sejak mereka meninggalkan rumah Saga.

“Hah? Aku nggak apa-apa, nggak usah khawatir. Tapi bukankah ini terlalu cepat? Bahkan aku belum siap untuk menikah” urai Anaya sambil menatap Ganis, sorot matanya nampak Lelah, wajahnya seolah menyembunyikan hal sama sekali tidak bisa ditebak oleh Ganis.

“Apa Nona tidak mencintainya?” pertanyaan Ganis menghenyakkan Anaya, sadar akan pertanyaan yang tidak seharusnya dia lontarkan. Ganis buru-buru meminta maaf.

“MaafNona jika aku lancang, maaf”

“Nggak apa-apa, kamu nggak akan ngerti apa yang sedang terjadi dengan hidupku Ganis, tapi kamu akan segera mengerti”

Ganis tidak menimpali perkataan Anaya, dia tidak ingin dianggap lancang dengan menanyakan hal tersebut lebih dalam, dalam hati dia bertanya-tanya apa sebenarnya maksud dari perkataan Anaya tersebut.

“Besok hari minggu, tolong jangan kemana-mana, aku besok ada acara, kamu harus ikut” ujar Anaya sambil membuka pintu mobil, mereka sudah sampai di garasi rumah Anaya.

“Baik Nona” Ganis tergopoh membuntuti Anaya sambil membawa tas Anaya, dia mengekor di belakangnya.

 

Kali ini Anaya sedang mencari cara agar pernikahan dengan Saga tidak terjadi, Ganislah kuncinya....so tunggu ya episode mendatang. enjoy...^^

Terpopuler

Comments

Erik Kurnianto

Erik Kurnianto

bnyak dugaan2 lucu kie lho thor
ng koment

2022-12-03

0

Rina

Rina

kok aku nmbh pnasrn ya

2021-10-20

0

runi nisa

runi nisa

kayaknya naya punya penyakit yg bikin dia bakal mati kali ya🤔🤔🤔

2021-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu : Tentang Ganis
3 Dua: Saga
4 Tiga : Bertemu Keluarga Saga
5 Empat: Momen Penting
6 Lima : Rencana Pernikahan
7 Enam: Rencana Gila
8 Tujuh : Rencana Gila (Part 2)
9 Delapan : Malam Sebelum Pernikahan
10 Sembilan: Wedding Day
11 Sepuluh : Malam Pertama
12 Sebelas : Hari Baru Menjadi Bagian Keluarga Saga
13 Dua Belas : Sisi Lain Saga
14 Tiga Belas : Kabar Anaya
15 Empat Belas : Bertemu Dia
16 Lima Belas : Seporsi Mie Instan
17 Enam Belas : Curhat
18 Tujuh Belas : Arjuna Group
19 Delapan Belas : Sponge Bob
20 Sembilan Belas : Perasaan Apa Ini?
21 Dua Puluh : Mau Dilamar?
22 Dua Puluh Satu : Definisi Patah Hati
23 Dua Puluh Dua : Flashback di hari yang sama (Saga)
24 Dua Puluh Tiga: Mie Nyemek Joglo
25 Dua Puluh Empat : Presdir Baru
26 Dua Puluh Lima : Apakah Kamu Mencintai Putra Saya?
27 Dua Puluh Enam : Wedding's Invitation
28 Dua Puluh Tujuh : Ikut Kondangan
29 Dua Puluh Delapan : Mendadak Romantis
30 Dua Puluh Sembilan : Terima Kasih, Tuan...!
31 Tiga Puluh : Cinta Atau Kasihan?
32 Tiga Puluh Satu : Jalan Berbeda
33 Tiga Puluh Dua : Petaka
34 Tiga Puluh Tiga : Hal Bodoh
35 Tiga Puluh Empat : Selamatkan dia, Tuhan…
36 Tiga Puluh Lima : Sakit Tapi Manis
37 Tiga Puluh Enam : Asal Kamu Senang
38 Tiga Puluh Tujuh : Terjebak Di Lift
39 Tiga Puluh Delapan : Rencana
40 Tiga Puluh Sembilan : Kembali Ke Kampung
41 Empat Puluh : Hangatnya Rumah Panggung
42 PS 41 : Mengenang Masa Kecil
43 PS 42 : Sepenggal Bahagia
44 PS 43 : Perang Dimulai
45 PS 44 : Sebuah Jawaban
46 PS 45 : Little Jealous?
47 PS 46 : Gathering
48 PS 47 : First Kiss?
49 PS 48 : Ingin Hilang Ingatan
50 PS 49 : Awal Baru
51 PS 50 : Candu
52 PS 51 : I'm Falling In Love
53 PS 52 : Malam Panjang
54 PS 53 : Ambyar
55 PS 54 : Badai
56 PS 55 : Pekat
57 PS 56 : Duka Cita
58 PS 57 : Semua Masih Sama
59 PS 58 : Mencoba Bertahan
60 PS 59 : Ada Cinta
61 PS 60 : Dusta
62 PS 61 : Teka Teki
63 PS 62 : Menuntaskan Misi
64 PS 63 : Its Enough
65 PS 64 : Keputusan (Bertahan atau Lepaskan?)
66 PS 65 : Aku Mencintaimu, Ganis...!
67 PS 66 : Aku...
68 PS 67 : Tetap Di Sini
69 PS 68 : Bunga Cinta Bertebaran
70 PS 69 : Bahagiamu, Lukaku
71 PS 70 : My Personal Chef
72 PS 71 : She's My Lovely Wife
73 PS 72 : Road to Wedding Party
74 PS 73 : Yang Tersembunyi
75 PS 74 : Undangan
76 PS 75 : Real Wedding Party
77 PS 76 : Real Wedding Party (Part 2)
78 PS 77 : Mencari Parasit
79 PS 78 : Bukti-Bukti
80 PS 79 : Got You
81 PS 80 : Jalan Terang
82 PS 81 : Dikejar Wartawan
83 PS 82 : Menjadi Malaikat Cintamu
84 PS 83 : Bakso Di Atas Awan
85 PS 84 : Selalu Ada
86 PS 85 : Kamu Tidak Sendiri
87 PS 86 : Selamat Jalan...
88 PS 87 : Bukan Kejahatan yang Sempurna
89 PS 88 : Duo "Gelap"
90 PS 89 : Penetral Gundah
91 PS 90 : Nahkoda Baru
92 PS 91 : Cemburuku
93 PS 92 : (Masih) Edisi Cemburu
94 PS 93 : You’re The One
95 PS 94 : Love You, Mama…!
96 PS 95 : Liburan Berdua
97 PS 96 : Cinta Kamu, Titik!
98 PS 97 : Jadilah Dirimu, Aku Mencintaimu…
99 PS 98 : Aku Curiga
100 PS 99 : The Result Is...
101 PS 100 : Our Way
102 PS 101 : Hadiah
103 PS 102 : First Meet "Our Baby"
104 PS 103 : Hari Baru Menjadi Bumil
105 PS 104 : This is Life
106 PS 105 : Its About Carolina
107 PS 106 : Bertemu Carolina
108 PS 107 : Sore Ini
109 PS 108 : Forgive Me
110 PS 109 : Maaf, Salwa...
111 PS 110 : Salah Duga
112 PS 111 : Petunjuk
113 PS 112 : Mengejar Alex
114 PS 113 : Menyerah
115 PS 114 : Membuka Hati
116 PS 115 : To Carolina
117 PS 116 : Hope You Happy, Sister...
118 PS 117 : Congrat's Salwa...
119 PS 118 : Nightmare
120 PS 119 : Menunggu Hari H
121 PS 120 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya
122 PS 121 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya (2) End
123 PROMO PROMOOOOOOOO
124 Promoooo
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Prolog
2
Satu : Tentang Ganis
3
Dua: Saga
4
Tiga : Bertemu Keluarga Saga
5
Empat: Momen Penting
6
Lima : Rencana Pernikahan
7
Enam: Rencana Gila
8
Tujuh : Rencana Gila (Part 2)
9
Delapan : Malam Sebelum Pernikahan
10
Sembilan: Wedding Day
11
Sepuluh : Malam Pertama
12
Sebelas : Hari Baru Menjadi Bagian Keluarga Saga
13
Dua Belas : Sisi Lain Saga
14
Tiga Belas : Kabar Anaya
15
Empat Belas : Bertemu Dia
16
Lima Belas : Seporsi Mie Instan
17
Enam Belas : Curhat
18
Tujuh Belas : Arjuna Group
19
Delapan Belas : Sponge Bob
20
Sembilan Belas : Perasaan Apa Ini?
21
Dua Puluh : Mau Dilamar?
22
Dua Puluh Satu : Definisi Patah Hati
23
Dua Puluh Dua : Flashback di hari yang sama (Saga)
24
Dua Puluh Tiga: Mie Nyemek Joglo
25
Dua Puluh Empat : Presdir Baru
26
Dua Puluh Lima : Apakah Kamu Mencintai Putra Saya?
27
Dua Puluh Enam : Wedding's Invitation
28
Dua Puluh Tujuh : Ikut Kondangan
29
Dua Puluh Delapan : Mendadak Romantis
30
Dua Puluh Sembilan : Terima Kasih, Tuan...!
31
Tiga Puluh : Cinta Atau Kasihan?
32
Tiga Puluh Satu : Jalan Berbeda
33
Tiga Puluh Dua : Petaka
34
Tiga Puluh Tiga : Hal Bodoh
35
Tiga Puluh Empat : Selamatkan dia, Tuhan…
36
Tiga Puluh Lima : Sakit Tapi Manis
37
Tiga Puluh Enam : Asal Kamu Senang
38
Tiga Puluh Tujuh : Terjebak Di Lift
39
Tiga Puluh Delapan : Rencana
40
Tiga Puluh Sembilan : Kembali Ke Kampung
41
Empat Puluh : Hangatnya Rumah Panggung
42
PS 41 : Mengenang Masa Kecil
43
PS 42 : Sepenggal Bahagia
44
PS 43 : Perang Dimulai
45
PS 44 : Sebuah Jawaban
46
PS 45 : Little Jealous?
47
PS 46 : Gathering
48
PS 47 : First Kiss?
49
PS 48 : Ingin Hilang Ingatan
50
PS 49 : Awal Baru
51
PS 50 : Candu
52
PS 51 : I'm Falling In Love
53
PS 52 : Malam Panjang
54
PS 53 : Ambyar
55
PS 54 : Badai
56
PS 55 : Pekat
57
PS 56 : Duka Cita
58
PS 57 : Semua Masih Sama
59
PS 58 : Mencoba Bertahan
60
PS 59 : Ada Cinta
61
PS 60 : Dusta
62
PS 61 : Teka Teki
63
PS 62 : Menuntaskan Misi
64
PS 63 : Its Enough
65
PS 64 : Keputusan (Bertahan atau Lepaskan?)
66
PS 65 : Aku Mencintaimu, Ganis...!
67
PS 66 : Aku...
68
PS 67 : Tetap Di Sini
69
PS 68 : Bunga Cinta Bertebaran
70
PS 69 : Bahagiamu, Lukaku
71
PS 70 : My Personal Chef
72
PS 71 : She's My Lovely Wife
73
PS 72 : Road to Wedding Party
74
PS 73 : Yang Tersembunyi
75
PS 74 : Undangan
76
PS 75 : Real Wedding Party
77
PS 76 : Real Wedding Party (Part 2)
78
PS 77 : Mencari Parasit
79
PS 78 : Bukti-Bukti
80
PS 79 : Got You
81
PS 80 : Jalan Terang
82
PS 81 : Dikejar Wartawan
83
PS 82 : Menjadi Malaikat Cintamu
84
PS 83 : Bakso Di Atas Awan
85
PS 84 : Selalu Ada
86
PS 85 : Kamu Tidak Sendiri
87
PS 86 : Selamat Jalan...
88
PS 87 : Bukan Kejahatan yang Sempurna
89
PS 88 : Duo "Gelap"
90
PS 89 : Penetral Gundah
91
PS 90 : Nahkoda Baru
92
PS 91 : Cemburuku
93
PS 92 : (Masih) Edisi Cemburu
94
PS 93 : You’re The One
95
PS 94 : Love You, Mama…!
96
PS 95 : Liburan Berdua
97
PS 96 : Cinta Kamu, Titik!
98
PS 97 : Jadilah Dirimu, Aku Mencintaimu…
99
PS 98 : Aku Curiga
100
PS 99 : The Result Is...
101
PS 100 : Our Way
102
PS 101 : Hadiah
103
PS 102 : First Meet "Our Baby"
104
PS 103 : Hari Baru Menjadi Bumil
105
PS 104 : This is Life
106
PS 105 : Its About Carolina
107
PS 106 : Bertemu Carolina
108
PS 107 : Sore Ini
109
PS 108 : Forgive Me
110
PS 109 : Maaf, Salwa...
111
PS 110 : Salah Duga
112
PS 111 : Petunjuk
113
PS 112 : Mengejar Alex
114
PS 113 : Menyerah
115
PS 114 : Membuka Hati
116
PS 115 : To Carolina
117
PS 116 : Hope You Happy, Sister...
118
PS 117 : Congrat's Salwa...
119
PS 118 : Nightmare
120
PS 119 : Menunggu Hari H
121
PS 120 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya
122
PS 121 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya (2) End
123
PROMO PROMOOOOOOOO
124
Promoooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!